Ilmu Antropologi lahir setelah ilmu alam berkembang dengan pesat, baik itu perspektif, paradigm,
pendekatan maupun metodologinya. Perkembangan Ilmu Antropologi ini sangat pesat yang seiring
dengan penaklukan berbagai negri lain di luar Negara Eropa, (Asia, Amerika, dan Afrika). Banyak yang
beranggapan bahwa antropologi memiliki bias imperialism Eropa pada sekitar awal abad ke 16 sampai
abad ke 20. Ilmu antropologi dahulunya digunakan oleh Kolonial Belanda untuk mempelajari Budaya,
bahasa, keyakinan lokal dengan harapan bahwa akan mendapatkan buah hasil untuk melestarikan
Pemerintahan Kolonial. Dan Ilmu ini digunakan sebagai ilmu bantu dalam penguasaan Eropa atas negri-
negri jajahan diberbagai wilayah. Namun secara perlahan ilmu ini kemudian memperoleh pengakuan di
dunia Akademis. Sebagai disiplin ilmu yang mandiri, antropologi mulai berkembang di Inggris pada
pertengahan abad ke 19. Dikembangkan oleh salah satunya yaitu Edward Burnett Taylor (1832-1917),
dengan judul buku Primitive Culture. Edward Burnet taylor merupakan penemu teori animisme yang
merupakan teori awal mengenai agama sebagai gejala kebudayaan. Nama lain yang terkenal ialah James
George Frazer (1894-1941) yang melahirkan teori Magi melalui karya klasik The Golden Bough. Masuk
juga R.R. Marret yang menemukan teori dinamisme dan juga ada Andrew Lang yang menemukan teori
dewa tertinggi. Dalam Perspektif aliran Antropologi tertua, Kebudayaan merupakan sistem yang berupa
gagasan, kelakuan, dan hasil kelakuan yang mencakup tiga hal, yaitu:
Kebudayaan bukan sesuatu yang statis, namun bisa mengalami perubahan secara perlahan namun pasti
yang dikonsepkan dengan sebagai perubahan evolusioner
Pengertian Gatekeeper
Merupakan Tradisi memahami fakta dan menjaga kebenaran dari fakta. Melalui Gate keeper ini
Antropolog dapat menajaga informasi yang nyata sampai dengan yang rahasia, mengendalikan akses ke
lapangan dan bisa menjembatani pihak suku bangsa yang diteliti dengan pihak luar.
POSTMODERNISME
Teori ini memiliki 3 konsep Yaitu:
Relativisme
Objektivisme
Otoritas
Pada satu ekstrem relativis, semua pengetahuan adalah relatif dan sementara, dan sains hanyalah
pandangan dunia yang terikat budaya. Beberapa rekan relativis yang mengambil posisi ini tidak lagi
percaya bahwa buku teks berguna, relevan, atau praktis. Teks, menurut mereka, hanya mengatur sudut
pandang terikat budaya saat ini dan membuatnya terlihat berwibawa.
SEJARAH AWAL ANTROPOLOGI EKONOMI DAN FILSAFAT EKONOMI. Di awali pada tahun 1960an, dengan
tujuan menunjukkan bagaimana debat formalis-substantivisme, namun antropologi ekonomi dianggap
telah menjadi kendala bukan inspirasi. Yaang mana lapangan perlu bergerak lebih maju melampaui
perdebatan dan mengajukan pertanyaan yang lebih canggih. Dan bagi para antropolog ekonomi
memahami apa yang sedang diperdebatkan mampu membangkitkan semangat dan penelitian baru.
Ciri-ciri antropologi ekonomi Pada Tahun 1950an. (Antropologi ekonomi pada dasarnya bersifat
deskriptif, yang dituangkan dalam kerangka teoritis sosial-struktural yang secara umum berkosentrasi
untuk mencari tahu bagaimana setiap budaya mencari nafkah).
Isi Argumen kenapa Ekonom enggan menggunakan Antropologi.( Namun berbanding terbalik dengan
para ekonom, dan antropolog ekonomi berdebat dengan ekonom dan menyatakan argument bahwa
para Ekonom itu etnosentris dan sempit, yang mengabaikan budaya dalam membentuk perilaku
ekonomi dan melanjutkan bisnis menasihati para politisi tentang cara menjalankan ekonomi dunia,
sehingga menyebabkan perdebatan dengan antropolog ekonomi.Tetapi beberapa ekonom yang tidak
bertanggung jawab kemudian menyerang disiplin dari dalam, yang menggunakan argument yang sangat
mirip dengan Antropologi, yang menyebabkan Perdebatan nyata antara dua belah pihak.)
Postmortem
Proposisi formalis terkuat adalah bahwa rasionalitas ekonomi dari individu yang memaksimalkan dapat
ditemukan di semua masyarakat, dalam semua jenis perilaku. Posisi Substantif terkuat adalah bahwa
ekonomi merupakan jenis aktivitas manusia, tertanam dalam berbagai lembaga sosial di berbagai jenis
masyarakat. Mereka tidak saling meniadakan namun bisa saja keduanya benar dan bisa saja salah.
Apasaja aliran yang muncul setelah perdebatan antara kaum formalis dan substantivis
- Neo-Marxisme.
- Feminisme
- Antropologi Ekologis
- Antropologi Pembangunan
- Studi Petani