Anda di halaman 1dari 24

EMERINTAH KABUPATEN BOALEMO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PAGUYAMAN KECAMATAN PAGUYAMAN

JLN.........................

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN


NOMOR : TAHUN 2016

TENTANG
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT
PUSKESMAS PAGUYAMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

Menimbang : a. Bahwa puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan strata


      pertama dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada
      masyarakat mempunyai peranan penting dalam mewujudkan
    derajat kesehatan masyarakat;
    b. Bahwadalam rangka mengantisipasi berbagai perubahan dan
      tantangan strategis diperlukan pedoman bagi semua pihak yang
terkait dalam ketersediaan,pemerataan dan keterjangkauan obat;

Mengingat 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


: 189/MenKes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992
  tentang Kesehatan;

  MEMUTUSKAN

Menetapkan :  KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN


TENTANG PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN
KETERSEDIAAN OBAT.
KEDSATU : Pelaksanaan Penyediaan Obat yang Menjamin Ketersediaan Obat
  dilakukan bila keadaan obat kurang dari rata-rata jumlah pemakaian
obat selama satu bulan.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
 
 

Ditetapkan di    : Paguyaman


Pada tanggal     : Januari 2016
KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN
 

HARIS AHMAD

 
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN
NOMOR : TAHUN 2016
TENTANG : PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN
KETERSEDIAAN OBAT.

1. Permintaan rutin
Petugas menyesuaikan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan dan Gudang Farmasi
Kabupaten yaitu tiap bulan sekali untuk permintaan pembuatan LPLPO.
2. Permintaan khusus
Petugas mengajukan permintaan obat di luar jadwal distribusi rutin, apabila :
a. Terjadi kebutuhan yang meningkat
b. Menghindari kekosongan
c. Adanya obat yang rusak atau kadaluarsa
3. Petugas menentukan jumlah permintaan obat berdasarkan :
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya
b. Jumlah kunjungan resep
c. Data kejadian penyakit pada periode sebelunya.
4. Penyediaan obat dari dana kapitasi (JKN)
a. Petugas membuat RKA (rencana kerja dan anggaran) berdasarkan penggunaan
untuk perbelanjaan obat selama satu tahun
b. Petugas membuat rincian obat berdasarkan kebutuhan puskesmas
c. Petugas melapor ke kepala puskesmas dan mengirim ke dinas kesehatan
d. Melakukan pencatan dan pelaporan
PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
PUSKESMAS PAGUYAMAN
KECAMATAN PAGUYAMAN
Jl. Trans ..........................

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN


NOMOR : TAHUN 2016

TENTANG

PELAYANAN REKAM MEDIS DAN METODE IDENTIFIKASI

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan
mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat merupakan kewajiban
yang harus dilakukan oleh puskesmas untuk memberikan pelayanan
rekam medis dan metode identifikasi yang lengkap;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,


perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Paguyaman ;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 / MENKES


/ PER / II / 2008 tentang rekam medis;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013


tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Klinik Pratama, Tempat Praktik

Mandiri Dokter dan Dokter Gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN TENTANG


PELAYANAN REKAM MEDIS DAN METODE IDENTIFIKASI
DI PUSKESMAS PAGUYAMAN.
Kesatu : Pelayanan informasi rekam medis dan metode identifikasi telah di lakukan
Puskesmas Paguyaman dengan cara identifikasi lengkap.

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam
Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di   : Paguyaman

Padatanggal    : Januari 2016

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

HARIS AHMAD

Nip. ............
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

NOMOR : TAHUN 2016

TANGGAL : JANUARI 2016

TENTANG : PELAYANAN REKAM MEDIS DAN METODE


IDENTIFIKASI

1. Identifikasi pasien di Puskesmas Paguyaman menggunakan identitas/tanda pengenal


diri berupa KTP/SIM atau identitas lain serta kartu Jaminan Kesehatan (BPJS)
apabila memiliki.
2. Setiap pasien yang telah mendaftar, mendapatkan nomor Rekam Medis sesuai dengan
urutan atau sesuai dengan penomoran yang dicatat dalam Kartu Kunjungan Berobat
yang diberikan kepada pasien
3. Satu pasien mempunyai satu nomor Rekam Medis
4. Nomor Rekam Medis digunakan untuk pencarian dokumen, pencatatan dan identitas
pasien Puskesmas.

Ditetapkan di   : Paguyaman


Padatanggal    : Januari 2016
KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,
 

HARIS AHMAD

Nip. .....................
PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
PUSKESMAS PAGUYAMAN
KECAMATAN PAGUYAMAN
Jl. Trans ..........................

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

NOMOR : TAHUN 2016

TENTANG

SISTEM PENGKODEAN, PENYIMPANAN ,DOKUMENTASI REKAM MEDIS

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan mampu
memberikan kepuasan bagi masyarakat merupakan kewajiban yang harus
dilakukan oleh puskesmas dalam mengatur system pengkodean, penyimpanan,
dokumentasi rekam medis;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu


menetapkan KeputusanKepala Puskesmas Paguyaman ;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 / MENKES / PER


/ II / 2008 tentang rekam medis;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013


tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Klinik Pratama, Tempat Praktik

Mandiri Dokter dan Dokter Gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN TENTANG


SISTEM PENGKODEAN,PENYIMPANAN, DOKUMENTASI REKAM
MEDIS, PUSKESMAS PAGUYAMAN.
Kesatu : Pengkodean, penyimpanan, dan dokumentasi rekam medis berdasarkan sistem
penomoran langsung.

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam Keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di   : Paguyaman

Padatanggal    : Januari 2016

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

HARIS AHMAD

Nip. .........
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

NOMOR : Tahun 2016

TANGGAL : Januari 2016

TENTANG :Sistem Pengkodean,Penyimpanan,Dokumentasi Rekam Medis

1. Pengkodeaan Penomoran Rekam Medis


Cara pengkodean selama ini menggunakan nomor urut / tahun pada saat pasien
berkunjung.
Contoh : tanggal 1 januari 2015 ada pasien x datang ke Puskesmas Paguyaman
sebaagai pasien baru, maka penomorannya adalah 0000115. Untuk selanjutnya nomor
yang ada di depan sebelum tahun kedatangan mengikuti urutan yang ada di loket
pendaftaran.Setiap ganti tahun maka nomor di awal tahun kedatangan tidak berubah
Misalnya pasien Y berkunjung ke Puskesmas Paguyaman tanggal 1 januari 2016,
maka mendapat nomor index 0000116, Hal ini berlaku pada tahun yang akan datang.

2. Pengisian Rekam Medis


Rekam Medis di Puskesmas Paguyaman berisi data-data sebagai berikut:
a. Isi Rekam Medis untuk pasien rawat jalan memuat :
1) No rekam medik
2) Identitas K.K
3) Jaminan kesehatan
4) Anggota keluarga
5) Identitas pasien
6) Tanggal dan waktu
7) Hasil anamnesis, mencakup sekurangnya keluhan dan riwayat penyakit
8) Hasil pemeriksaan fisik
9) Diagnosis
10) Rencana penatalaksanaan Pengobatan dan/atau tindakan
11) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
12) Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik

b. Isi Rekam Medis untuk pasien rawat inap /kebidanan memuat :


1) No rekam medis
2) Identitas K.K
3) Jaminan kesehatan
4) Identitas pasien
5) Tanggal dan Waktu
6) Persetujuan tindakan medis pasien
7) Anamnesis (sekurang kurangnya keluhan,riwayat penyakit)
8) Hasil pemeriksaan fisik
9) Diagnosa
10) Rencana Penatalaksanaan
11) Pengobatan dan/ atauTindakan
12) Catatanobservasiklinisdanhasilpengobatan
13) Keterangan lahir dan partogaraf
14) Ringkasan pulang ( resume medis )
15) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, bidan, perawat, ahli gizi atau
petugas pemegang program dan tenaga kesehatan  lainya yang memberikan
pelayanan kesehatan.
16) Pelayanan lain (asuhan keperawatan, asuhan gizi, asuhan kebidanan) yang
telah diberikan oleh tenaga kesehatan .
17) Surat pernyataan untuk tidak melanjutkan pengobatan
18) Rekam medis pasien ambulans
19) Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik

c. Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat sekurang-kurangnya memuat:


1) Identitas pasien
2) Persetujuan tindakan medis
3) Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan.
4) Tanggal dan waktu
5) Hasil anamnesa,
6) Hasil pemeriksaan fisik
7) Diagnosa Pengobatan dan / atau tindakan Ringkasan kondisi pasien sebelum
meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut
( resume medis )
8) Nama dan tanda tangan dokter/dokter gigi, bidan, perawat ahli gizi, atau
petugas pemegang program dan tenaga kesehatan lainnya yang memberikan
pelayanan kesehatan.
9) Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan
kesarana pelayanan kesehatan lain
10) pelayanan lain ( asuhan keperawatan) yang telah diberikan oleh tenaga
kesehatan tertentu

3. Sistem Kode Diagnostik


Kode diagnostik yang digunakan dalam Rekam Medis Puskesmas Bongo IIadalah
berdasarkan Kode Diagnostik ICD-X yang telah disusun dan disesuaikan dengan
kemampuan diagnostik Puskesmas dan jenis penyakit yang sering ditemukan di
Puskesmas. masing masing poli yaitu poli gigi, poli umum, poli KIA-KB, Daftar
Kode Diagnostik Puskesmas dapat ditambahkan jika ada jenis penyakit pasien yang
belum ada dalam daftar.

4. Keamanan Rekam Medis


a. Ruang penyimpanan Rekam Medis Puskesmas Bongo II dilengkapi dengan pintu
yang dapat dikunci dan menjadi tanggung jawab petugas penanggung jawab       Rekam
Medis
b. Petugas penanggung jawab Rekam Medis bertanggung jawab melakukan
pencegahan terhadap kemungkinan adanya kehilangan dan kerusakan Rekam       Medis
misalnya pencurian, kebakaran, banjir, dll.
5. Pemusnahan Rekam Medis
a. Rekam Medis disimpan di Puskesmas Bongo II minimal selama 5 tahun terhitung
dari tanggal terakhir pasien berobat
b. Setelah melampaui batas waktu tersebut Rekam Medis dimusnahkan dengan
sepengetahuan Kepala Puskesmas dan dimuat dalam berita acara pemusnahan.
c. Petugas penanggung jawab Rekam Medis bertanggung jawab dalam pelaksanaan
pemusnahan Rekam Medis.
Ditetapkan di   : Paguyaman
Padatanggal    : Januari 2016

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

HARIS AHMAD

Nip. ..............
PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PAGUAYAMAN
Jln. Trans..............

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN


NOMOR : TAHUN /2016

TENTANG
PENANGANAN OBAT RUSAK ATAU KADALUARSA
PUSKESMAS PAGUYAMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

Menimbang : a. Bahwa puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan strata


pertama dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada
masyarakat mempunyai peranan penting dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat;
b. Bahwa pengamanan obat sebagai salah satu upaya dalam
pembangunan kesehatan dilakukan untuk melindungi masyarakat
dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan obat yang tidak
tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan
dan kemanfaatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Paguyaman ;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 1998


tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, Bab
X;
2. Surat Keputusan Nomor 1027/Menkes/SK/I/2004 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN
TENTANG PENANGANAN OBAT RUSAK / KADALUARSA.
KESATU : Pelaksanaan Penanganan Obat Rusak/Kadaluarsa dilakukan dengan
melaporkan dan mengirim kembali kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan dan apabila
di : Puskesmas terdapat
Paguyaman
kekeliruan dalam keputusanPada ini tanggal : Januarisebagaimana
akan diperbaiki 2016
mestinya. KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

HARIS AHMAD

NIP.

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN


NOMOR : Tahun 2016

TANGGAL : Januari 2016

TENTANG : PENANGANAN OBAT RUSAK/KADAR;UARSA

Petugas obat mengidentifikasi obat yang sudah kadaluarsa :


1. Petugas obat memisahkan obat kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari obat
lainnya
2. Petugas obat mencatat nama, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang kadaluarsa
3. Petugas obat melaporkan dan mengirim obat tersebut ke Instalasi Farmasi Kabupaten tiap
akhir tahun berjalan
4. Petugas obat mendokumentasikan pencatatan tersebut

PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO


PUSKESMAS PAGUYAMAN
KECAMATAN PAGUYAMAN
Jl. Trans ..................

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

NOMOR : TAHUN 2016

TENTANG

PENCATATAN, PEMANTAUAN DAN PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT

DAN KTD, TERMASUK KESALAHAN PEMBERIAN OBAT

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan
mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat maka dipandang perlu
Puskesmas melakukan Pencatatan, pemantauan dan pelaporan bila terjadi
efek samping dan KTD, termasuk kesalahan pemberian obat;

b. bahwa dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kesehatan khususnya


pengobatan, perlu peningkatan mutu dan efisiensi pelayanan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Paguyaman;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 Tentang


Sistem Kesehatan Nasional;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang


Jaminan Kesehatan Nasional.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan


Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Standar


Pelayanan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek;

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi


Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 7 Tahun 2008 tentang


Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 8 Tahun 2008 tentang


Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Boalemo;

14. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penjabaran


Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo;

15. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 98 Tahun 2015, Tentang


Pemetaan Pelaksanaan Penilaian Akreditasi Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN TENTANG


PENCATATAN, PEMANTAUAN DAN PELAPORAN BILA
TERJADI EFEK SAMPING OBAT DAN KTD, TERMASUK
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT.

Kesatu : Pelaksanaan pencatatan, pemantauan dan pelaporan bila terjadi efek


samping Obat dan KTD, termasuk kesalahan pemberian obat di
Puskesmas Paguyaman dilakukan oleh Tenaga Apoteker atau Dokter.

Kedua : Pelaksanaan Surat Keputusan ini dilakukan sesuai dengan undang-


undang yang berlaku.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam
Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di   : Paguyaman


Pada tanggal    : Januari 2016

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

HARIS AHMAD.

Nip.

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

NOMOR : Tahun 2016

TANGGAL : Januari 2016


TENTANG : PENCATATAN, PEMANTAUAN DAN PELAPORAN BILA
TERJADI EFEK SAMPING OBAT DAN KTD, TERMASUK
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT.

Efek Samping Obat adalah :


1. Setiap efek yang tidak dikehendaki yang merugikan atau membahayakan pasien dari suatu
pengobatan
2. Respon terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan dan yang sering terjadi
pada dosis yang biasa digunakan
3. Pelaporan Efek Samping Obat adalah suatu kegiatan yang melaporkan tentang terjadinya efek
samping obat sevagai berikut :
a. Petugas melaporkan kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi atau yang nyaris
terjadi, oleh siapa saja, petugas kesehatan yang pertama kali menemukan atau terlibat
kejadian tersebut
b. Petugas obat mencatat setiap ada laporan tentang terjadinya efek samping obat
c. Petugas kemudian mengisikan informasi tersebut ke dalam formulir pelaporan Efek
Samping Obat/formulir kuning
d. Petugas menggali informasi dari pasien atau keluarganya

PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO


PUSKESMAS PAGUYAMAN
KECAMATAN PAGUYAMAN
Jl. Trans .....................
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN
NOMOR : TAHUN 2016

TENTANG

MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT KADALUARSA,

PELAKSANAAN FIFO DAN FEFO

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

Menimbang : a. bahwa demi tercapainya kelancaran pelayanan kesehatan terutama untuk


menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa di Puskesmas maka
dipandang perlu petugas melakukan pengecekan obat sebulan sekali di
Puskesmas Paguyaman;

b. bahwa Puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai tolak ukur
pelayanan publik di bidang kesehatan, merupakan salah satu pilar dalam
memenuhi tuntutan reformasi birokrasi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Paguyaman
Tahun 2016;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 Tentang


Sistem Kesehatan Nasional;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang


Jaminan Kesehatan Nasional.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan


Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Standar


Pelayanan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 7 Tahun 2008 tentang


Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 8 Tahun 2008 tentang


Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Boalemo;

14. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penjabaran


Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo;

15. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 98 Tahun 2015, Tentang


Pemetaan Pelaksanaan Penilaian Akreditasi Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN TENTANG


MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT
KADALUARSA PELAKSANAAN FIFO DAN FEFO.

Kesatu : Pencegahan terjadinya pemberian obat kadaluarsa adalah kegiatan yang


dilaksanakan untuk menjaga agar tidak terjadi pemberian obat
kadaluarsa.

Kedua : Prosedur dalam melakukan pencegahan pemberian obat kadaluarsa di


atur dalam SOP.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam
Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di   : Paguyaman

Pada tanggal    : Januari 2016

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

HARIS AHMAD.

Nip. .......

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

NOMOR : Tahun 2016


TANGGAL : Januari 2016

TENTANG : MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT


KADARLUARSA PELAKSANAAN FIFO DAN FEFO

URAIAN KERJA

1. Obat Kadaluarsa adalah obat yang telah berakhir masa aktifnya yang memungkinkan obat
menjadi kurang aktif atau manjadi toksik
2. Sistem FIFO (First In First Out) adalah obat yang datang pertama kali harus dikeluarkan lebih
dahulu dari obat yang datang kemudian
3. Sistem FEFO (First Expire First Out) adalah obat yang lebih awal kadaluarsanya harus
dikeluarkan terlebih dahulu dari obat yang kadaluarsa kemudian
a. Petugas obat memeriksa dan memilah obat-obat yang hampir dan sudah
kadaluarsa
b. Petugas obat mendahulukan pemberian obat yang hampir kadaluarsa
c. Petugas obat menulis tanggal kadaluarsa di kartu stok

PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO


PUSKESMAS PAGUYAMAN
KECAMATAN PAGUYAMAN
Jl. Trans .....................

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN


NOMOR : TAHUN 2016

TENTANG

METODE UNTUK MENILAI, MENGENDALIKAN OBAT

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

Menimbang : a. bahwa demi tercapainya kelancaran pelayanan kesehatan terutama untuk


menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa di Puskesmas maka
dipandang perlu petugas melakukan metode untuk menilai,
mengendalikan obat di Puskesmas Paguyaman;

b. bahwa Puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai tolak ukur
pelayanan publik di bidang kesehatan, merupakan salah satu pilar dalam
memenuhi tuntutan reformasi birokrasi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Paguyaman
Tahun 2016;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 Tentang


Sistem Kesehatan Nasional;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang


Jaminan Kesehatan Nasional.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan


Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Standar


Pelayanan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 7 Tahun 2008 tentang


Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten
Boalemo;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Boalemo Nomor 8 Tahun 2008 tentang


Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Boalemo;

14. Peraturan Bupati Boalemo Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penjabaran


Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo;

15. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 98 Tahun 2015, Tentang


Pemetaan Pelaksanaan Penilaian Akreditasi Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN TENTANG


METODE MENILAI, MENGENDALIKAN OBAT DI
PUSKESMAS PAGUYAMAN.

Kesatu : Metode menilai, mengendalikan obat adalah kegiatan yang dilaksanakan


untuk menjaga agar tidak terjadi kekosongan obat.

Kedua : Prosedur dalam melakukan metode menilai, mengendalikan obat di atur


dalam SOP.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam
Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di   : Paguyaman

Pada tanggal    : Januari 2016

KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN,

HARIS AHMAD.

Nip. .......

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGUYAMAN

NOMOR : Tahun 2016


TANGGAL : Januari 2016

TENTANG : METODE MENILAI, MENGENDALIKAN OBAT DI


PUSKESMAS PAGUYAMAN

a. Penilaian terhadap sistem pengendalian obat

1. Petugas obat membuat menyesuaikan kartu stok dengan pengeluaran dan pemasukan
obat.
2. Petugas obat menangani obat rusak dan kedaluarsa serta memisahkan mana yang
rusak dan mana yang kedaluarsa
3. Petugas melaporkan kedinas kesehatan tiap akhir tahun berjalan

b. Penilaian terhadap sistem penyediaan obat

1. Petugas obat membuat permintaan obat melalui LPLPO Kedinas kesehatan yang telah
disediakan sesuai kebutuhan.
2. Petugas obat menerima dan mencocokan obat yang telah di berikan oleh petugas
instalasi farmasi dinas kesehatan yang meliputi jumlah obat,item obat,tanggal
ksedaluarsa dan kondisi fisik obat dan menyediakan buku catatan penerimaan obat
dari Dinas Kesehatan dan spengadaan sendiri di puskesmas
3. Apabila barang sesuai petugas mendatangani dokumen mutasi barang yang di berikan
oleh petugas instalasi farmasi
4. Petugas menyimpan dan memasukan obat kegudang obat puskesmas
5. Mencatat setiap penerimaan obat ke dalam kartu stok menurut obat yang di terima
6. Petugas obat mendistribusikan obat ke unit pelayanan (apotik,UGD/rawat inap poli
umum poli gigi, Poli KIA/KB poskesdes ,polindes, pustu dan pusling melalui LPLPO
di masing masing unit pelayanan.
7. Petugas obat menulis pengeluaran obat di buku regester penerimaan dan pengeluaran
obat di gudang.
8. Petugas mengarsipkan LPLPO di susun lengkap pertahun
9. Petugas mengarsipkan DBMB lengkap pertahun

c. Penilaian terhadap sistem penggunaan obat


Petugas obat melakukan pencatatan penggunaan obat yang meliputi :
1. Prosentasi penggunaan obat generik, rata-rata jumlah resep, penggunaan antibiotik
dan penggunaan injeksi
2. Petugas obat melaporkan penggunaan obat ke kepala puskesmas.

PENILAIAN, PENGENDALIAN,
PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT
No. Dokumen
SOP No. Revisi
Tgl Terbit
Halaman

PEMERINTAH Kepala Puskesmas


KABUPATEN Paguyaman
BOALEMO Haris Ahmad
Nip.....

1. Pengertian Suatu metode yang digunakan untuk menilai dan mengendalikan penyediaan dan
penggunaan obat
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan penilaian, pengendalian,
penyediaan dan penggunaan obat
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Paguyaman no .... tahun 2016 tentang Penilaian,
Pengendalian, Penyediaan dan Penggunaan Obat
4. Referensi PERMENKES No 30 tahun 2014 tentang standar pelayanan ke Farmasian di
puskesmas.
5. Prosedur/lagkah- e. Penilaian terhadap sistem pengendalian obat
langkah 1. Petugas obat membuat menyesuaikan kartu stok dengan pengeluaran dan
pemasukan obat.
2. Petugas obat menangani obat rusak dan kedaluarsa serta memisahkan
mana yang rusak dan mana yang kedaluarsa
3. Petugas melaporkan kedinas kesehatan tiap akhir tahun berjalan
f. Penilaian terhadap sistem penyediaan obat
1. Petugas obat membuat permintaan obat melalui LPLPO Kedinas
kesehatan yang telah disediakan sesuai kebutuhan.
2. Petugas obat menerima dan mencocokan obat yang telah di berikan oleh
petugas instalasi farmasi dinas kesehatan yang meliputi jumlah obat,item
obat,tanggal ksedaluarsa dan kondisi fisik obat dan menyediakan buku
catatan penerimaan obat dari Dinas Kesehatan dan spengadaan sendiri di
puskesmas
3. Apabila barang sesuai petugas mendatangani dokumen mutasi barang
yang di berikan oleh petugas instalasi farmasi
4. Petugas menyimpan dan memasukan obat kegudang obat puskesmas
5. Mencatat setiap penerimaan obat ke dalam kartu stok menurut obat yang
di terima
6. Petugas obat mendistribusikan obat ke unit pelayanan (apotik,UGD/rawat
inap poli umum poli gigi, Poli KIA/KB poskesdes ,polindes, pustu dan
pusling melalui LPLPO di masing masing unit pelayanan.
7. Petugas obat menulis pengeluaran obat di buku regester penerimaan dan
pengeluaran obat di gudang.
8. Petugas mengarsipkan LPLPO di susun lengkap pertahun
9. Petugas mengarsipkan DBMB lengkap pertahun

10. Penilaian terhadap sistem penggunaan obat


11. Petugas obat melakPukan pencatatan penggunaan obat yang meliputi :
a) Prosentasi penggunaan obat generik, rata-rata jumlah resep,
penggunaan antibiotik dan penggunaan injeksi
b) Petugas obat melaporkan penggunaan obat ke kepala puskesmas.

6. Unit Terkait a. Gudang obat


b. Pelayanan Apotik
c. Pelayanan Umum
d. Pelayanan Gigi
e. Pelayanan UGD/Rawat inap
f. Pelayanan KIA KB
g. Pelayanan Poskesdes,Polendes,Pustu,pusling

Anda mungkin juga menyukai