Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Bayi Ny.F P1A0 , Bayi Baru Lahir Ny.F Neonatus
Cukup Bulan, Usia 1 jam dengan Caput Sucadeneum, di PMB BIDAN AGUSTINA, penulis
akan membahas dan menguraikan isi dari laporan kasus ini, khususnya tinjauan kasus untuk
melihat kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada asuhan kebidanan pada Bayi Baru lahir,
Neonatus cukup bulan usia 1 jam dengan caput sucadeneum. Pada pembahasan ini penulis
juga membandingkan teori-teori yang ada dengan asuhan kebidanan yang telah diberikan
kepada Bayi Ny. F P1A0 dengan caput sucadeneum.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada Pemeriksaan 1 jam sesudah lahir Bayi baru lahir Ny F pada tanggal 15
Desember 2022, penulis menemukan tanda dan gejala caput sucadeneum dari data
subjektif di mana ibu mengatakan ada benjolan pada kepala bayi nya setelah lahir. Hal
ini sesuai dengan data bahwa caput sucadeneum adanya oedema dikepala, hal ini
disebabkan karena adanya pengumpalan cairan dibawah kulit kepala bayi sehingga
kepala bayi terlihat bengkak dan oedema.

Pada pemeriksaan objektif ditemukan tanda-tanda caput sucadeneum pada bayi


baru lahir Ny. F, di mana terdapat benjolan pada belakang kepala bayi, pada perabaan
terasa lembut dan lunak, hal ini sesuai dengan tinjauan teori yang mengatakan bahwa
salah satu tanda caput sucadeneum adalah terdapat benjolan pada belakang kepala bayi
baru lahir.

Selanjutnya, penulis menjelaskan pada ibu penyebab terjadinya caput


sucadeneum yaitu dikarenakan proses persalinan kala II lama. Adapun yang menjadi
faktor resiko

21
22

terjadinya caput sucadeneum , diantaranya adalah, Persalinan dengan vakum


ekstraksi, kepala bayi yg besar (ukuran lingkar kepala bayi yang besar) dan bayi besar.

Antisipasi caput sucadeneum pada bayi baru lahir Ny. F adalah dengan
menghindari faktor resiko, kondisi dimana terbentuknya benjolan lunak pada kepala
bayi karena, pada saat bayi dilahirkan kepala bayi tersebut mengalami penekanan yang
cukup kuat oleh jalan lahir ataupun mengejan sebelum pembukan lengkap, memilikk
resiko menyebabkan terjadinya caput sucadeneum.

Penulis melakukan observasi pada benjolan bayi yang telah mengalami


perubahan, dimana benjolan mulai berkuíang pada hari ke 2. Dengan penanganan
yang telah dilakukan diharapkan bayi Bayi baru lahir Ny.F benjolan dikepalanya
berkurang ,tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah 2-3
hari, tanpa pengobatan.

Dalam penatalaksanaannya penulis memberitahu ibu tentang perawatan bayi


baru lahir dengan caput sucadeneum, menjaga kehangatan, perawatan tali pusat,
mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi untuk pencegahan
terjadinya infeksi, pemberian ASI yang adekuat, tidak boleh terlalu sering mengangkat
bayi dan apabila melakukannya, dilakukan dengan hati-hati.

Selain itu, ibu juga diberikan konseling tentang ASI EKSLUSIF pada bayinya,
mempertahankan suhu tubuh bayi nya dengan cara membedong, anjurkan ibu untuk
mengganti pakaian dan popok jika telah BAK/ BAB, tidak memberikan makanan
tambahan pada bayi nya selama 6 bulan dan menganjurkan ibu untuk membawa
bayinya imunisasi lengkap. Dalam kasus Bayi baru lahir Ny. F juga dilakukan
konseling tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir dengan caput sucadeneum,
yaitu terdapat tanda tanda infeksi (demam), benjolan tidak menghilang dalam kurun
waktu 3 hari, bayi rewel dan tidak aktif.
23

Penulis melakukan penjadwalan kembali kepada ibu untuk memeriksakan Bayi


nya dan melakukan perawatan bayi baru lahir di rumah, yaitu pada tanggal

22 desember 2022 dan ibu bersedia untuk melakukan kunjunngan ulang. Hal ini
bertujuan untuk memantau perkembangan benjolan pada kepala bayi dan bayi dalam
keadaan normal. Dengan demikian dapat terlihat bahwa proses asuhan kebidanan yg
diterapkan pada bayi baru lahir Ny.F dengan caput sucadeneum, cukup bulan/sesuai
masa kehamilan berhasil dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai