Anda di halaman 1dari 2

UMKM atau Usaha mikro kecil menengah adalah istilah umum dalam dunia ekonomi yang

merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 20 tahun 2008.

Meskipun dari sisi skala bisnis yang ditargetkan oleh bisnis UMKM masih relatif tidak
sebesar perusahaan dengan skala besar, namun masih banyak orang yang nyaman melakukan
bisnis dalam skala ini karena keunggulan yang ditawarkan pada bisnis usaha mikro dan kecil
menengah serta keunggulan tersebut sulit didapatkan pada skala bisnis yang lebih besar.

Salah satu keunggulan yang utama pada sektor UMKM adalah kemudahan dalam
mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi baru dan inovasi dalam bisnis. Adopsi
teknologi terbaru menjadi lebih mudah dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya
saing bisnis UMKM karena tidak memiliki birokrasi yang rumit dan struktur organisasi masih
relatif ramping sehingga kordinasi dan komunikasi antar managerial level cenderung untuk
mudah dilakukan. Selain kemudahan aplikasi teknologi, keunggulan lainnya yang dimiliki
sektor UMKM adalah dalam hal menjaga hubungan baik antar karyawan, hal ini dikarenakan
secara jumlah karyawan masih lebih kecil, dan yang terakhir adalah dalam hal fleksibilitas
bisnis yang dapat lebih mudah untuk menyesuaikan bisnis dengan kondisi pasar yang
dinamis.

UMKM memiliki beberapa peranan di perekonomian Indonesia

1. Membantu penyerapan tenaga kerja dan memperbaiki tingkat kemiskinan. Data yang
dikumpulkan pada tahun 2011, menunjukan bahwa ada 55,2 juta unit UMKM di Indonesia
dan menyerap sekitar 101,7 juta orang

2. Membantu meratakan perekonomian Indonesia. UMKM melibatkan banyak individu dan


tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dengan penyebaran seperti itu, UMKM bisa membantuk
meratakan perekonomian Indonesia karena tidak hanya terpusat di sektor atau daerah tertentu.

3. Mendorong ekspor negara. UMKM yang melakukan penjualan ke luar negeri dapat
memberi pemasukan dalam bentuk devisa, karena biasanya UMKM menerima pembayaran
dalam mata uang Dollar AS.

4. Membantu ketahanan ekonomi nasional.

Contoh Kasus :

Saat terjadi krisis ekonomi pada masa pandemi, UMKM berhasil membuktikan ketahanannya
dengan cara mendorong pergeseran pola konsumsi barang dan jasa dari offline menjadi
online yaitu dengan memanfaatkan flatform digital seperti market place, e-commerce,
whatsapp, dan sosial media lainnya sebagai media pemasaran. Hal tersebut dilakukan untuk
meningkatkan penjuatan di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
merupakan keputusan pemerintah dalam langkah dan upaya pencegahan penyebaran Virus
Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia. meskipun memang tak bisa di pungkiri dalam
transformasi digital ini masih mengalami kendala , contohnya di beberapa daerah terpencil
yaitu keterbatasan akses internet, pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi,
pemasaran online terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang masih dinilai belum
cukup maksimal dan juga konsumen masih merasa tak aman dalam melakukan transaksi
digital. Pemerintah juga terus berupaya mendorong para pelaku UMKM untuk on board ke
platform digital melalui Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI),
dimana hingga akhir 2020 sudah terdapat 11,7 juta UMKM on boarding. Dan pada akhirnya
sebagian besar para pelaku UMKM ini bisa berdaptasi atau menyesuaikan diri sehingga bisa
bertahan dan membangkitkan ekonomi di tengah pandemi bahkan hingga saat ini.

Sumber :
1. BMP EKMA4116 Manajemen Modul 11

2. https://binus.ac.id/bandung/2020/11/peran-umkm-dalam-perekonomian-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai