Anda di halaman 1dari 12

SDN GLAGAH

Norma,
aturan, hak,
dan kewajiban
by Rama Nugraha Fansuri
LAGU BAGIMU NEGRI
a.Apa yang dimaksud dengan
norma?
b.Apa yang kamu ketahui
tentang hak, kewajiban, dan
tanggung jawab?

@RAMA N.F
TUJUAN PEMBELAJARAN

a.Peserta didik dapat menyebutkan bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak,


dan kewajiban dalam kedudukannnya sebagai peserta didik dan anggota keluarga.

b. Peserta didik dapat menjelaskan bentuk-bentuk sederhana norma,aturan, hak,


dan kewajiban dalam kedudukannnya sebagai peserta didik dan anggota keluarga

c. Peserta didik dapat menunjukkan contoh bentuk-bentuk sederhana norma,


aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannnya sebagai peserta didik dan
anggota keluarga
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, norma adalah aturan atau
ketentuan yang mengikat warga, kelompok dalam masyarakat.

Norma bersifat mengikat, maka barang siapa yang melanggar akan


dikenakan sanksi.

Dikehidupan masyarakat, norma bisa berupa aturan yang tertulis


maupun tak tertulis.
Video Pembelajaran Tentang
Norma
Norma Agama
ak an pe tu njuk da ri tu han ya ng m ah a es a agar
Norma agama merup
lalu mem atuh i perin tah ny a da n m en jauhi larangannya
kita se

lan ggar no rm a ag am a adala h se ba gai berikut.


Sanksi bagi pe

1. Merasa bersalah
2. Selalu merasa was-was
3. Hidup menjadi tidak tenang
4. Merasa berdosa
5. Dikucilkan masyarakat
Kebeagaman
6. Tak dipercaya orang lain A g a m a I n d o n e s ia
Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati
sanubari manusia. Norma kesusilaan mendorong manusia untuk
berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk.
Jika seseorang melanggar norma ini, biasanya mereka akan
mendapat sanksi berupa penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari
masyarakat.
Sebagai contoh, pamit pada orang tuanya mau kuliah, tetapi ternyata Pamit Kepada
berduaan bercumbu rayu di semak belukar dengan paksaan. Orang
Orang Tua
tersebut tidak hanya berbohong, namun juga memaksa orang lain
untuk menuruti nafsunya.
Norma Kesopanan
Norma kesopanan didasari beberapa hal, seperti kebiasaan, kepantasan,
kepatutan yang berlaku di masyarakat. Norma kesopanan berasal dari pergaulan
manusia.
Yap, norma ini bersumber dari kebiasaan, adat istiadat, budaya dan nilai-nilai
masyarakat. Tata sopan santun tersebut mendorong seseorang untuk berbuat
baik, meski terkadang tak berasal dari hati nurani. Tetapi, hanya untuk sekadar
menghargai orang lain dalam pergaulan sosial.
Sanksi dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya karena
sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.
Contoh norma kesopanan, di Indonesia ketika memanggil orang yang lebih tua,
kita menggunakan awalan sapaan seperti 'pak', 'bu', 'om', 'kakak', dan
sebagainya, bahkan di Jawa berucap dengan bahasa krama.
Namun di negara lain, misalnya di beberapa negara Eropa Barat, kita memanggil
orang yang lebih tua bisa cukup dengan namanya.
Norma hukum bersumber dari negara atau pemerintah yang diatur
dalam Undang-Undang. Norma hukum memiliki sifat memaksa
untuk melindungi kepentingan dalam pergaulan hidup di
masyarakat.
Hal ini berarti, pelanggar hukum harus mendapatkan hukuman. Hal
ini tentu dengan asumsi penegak hukum adalah orang-orang yang
adil.
Norma hukum juga sebagai pelengkap norma-norma lain dengan
sanksi tegas dan nyata. Sanksinya itu tegas, memaksa, dan
mengikat, seperti penjara dan denda.
Sebagai contoh, mencuri uang rakyat adalah perbuatan pelanggaran
hukum yang hukumannya telah diatur dalam undang-undang.
Tukang parkir liar adalah para pelanggar hukum kelas teri yang
bisa dituntut hukuman.
Thank you
Salam Dan
Bahagia

Anda mungkin juga menyukai