Anda di halaman 1dari 3

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MASKER YANG BENAR PADA

PETUGAS KESEHATAN SETELAH MENERIMA VAKSIN


COVID 19 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BOLAANG MONGONDOW UTARA

Benhard latuminase 2 Irwan walanda


1

Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sari Putra Tomohon

Abstrak- Penggunaan masker oleh tenaga kesehatan pada awal pandemi dan sebelum
dilakukan vaksinasi terhadap petugas kesehatan sangat ketat. Hal ini disebabkan karena
adanya kecemasan tertularnya Covid-19 melalui kontak maupun droplet pernapasan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan penggunaan masker yang benar pada
petugas kesehatan setelah menerima vaksin Covid 19 di Rumah Sakit Umum Daerah Bolaang
Mongondow Utara. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 142 perawat, dokter dan bidan. Hasil
penelitian dengan uji Kruskal Wallis didapatkan nilai P=0,000 (signifikan). Petugas
kesehatan perlu terus meningkatkan pemakaian masker walaupun dalam kondisi pandemic
covid-19 yang semakin menurun.
Kata kunci : Penggunaan masker yang benar; petugas kesehatan, Covid-19.

Abstract- The use of masks by health workers at the beginning of the pandemic and before
vaccination of health workers was very strict. This is due to the anxiety of contracting Covid-
19 through contact or respiratory droplets. The purpose of this study was to compare the
correct use of masks for health workers after receiving the Covid 19 vaccine at the North
Bolaang Mongondow Regional General Hospital. This study used an analytical observational
study with a cross sectional approach with a total sample of 142 nurses, doctors and
midwives. The results of the study using the Kruskal Wallis test obtained a P value = 0.000
(significant). Health workers need to continue to increase the use of masks even in the
conditions of the declining Covid-19 pandemic.
Keywords: Correct use of masks; health workers, Covid-19

PENDAHULUAN Organization (WHO)


merekomendasikan penggunaan Alat
Sampai saat ini tertanggal 1 Februari Pelindung Diri (APD) termasuk
2022 terdapat 2066 tenaga kesehatan masker wajah (2). Penggunaan masker
yang meninggal karena Covid-19 (1). oleh tenaga kesehatan pada awal
Untuk mengurangi penularan dan pandemi dan sebelum dilakukan
beban penyakit diantara petugas vaksinasi terhadap petugas kesehatan
kesehatan maka World Health sangat ketat. Hal ini disebabkan karena
adanya kecemasan tertularnya Covid- masker karena ketidaknyamanan 4,5%,
19 melalui kontak maupun droplet dispnea 6,7%, pusing 6%, sakit kepala
pernapasan (3). Rumah sakit, dinas
7,8% dan yang paling menarik adalah
terkait dan pemerintah terus
mengkampanyekan untuk taat dalam gangguan suara 9,10% (7), (4).
penggunaan masker secara benar.
Penelitian terkait hal penggunaan
Praktik pencegahan infeksi utama
pertama bagi petugas kesehatan adalah masker yang benar walapun telah
dengan penggunaan masker wajah menerima vaksin Covid-19 diperlukan
secara benar dan jarak sosial, di
untuk menjadi dasar kebijakan rumah
samping praktik pencegahan infeksi
lainnya, seperti kebersihan tangan (4). sakit untuk tetap mempromosikan

Berdasarkan laporan Kementerian prinsip 3M termasuk penggunaan

Kesehatan RI per 22 Januari 2022 masker secara benar yang menutupi

terdapat 13.000 tenaga kesehatan yang hidung, mulut dan dagu pada petugas

telah divaksin Covid-19 hal ini juga kesehatan.

berdampak pada penurunan risiko METODE PENELITIAN

terinfeksi COVID-19, serta Penelitian ini merupakan studi


mengurangi perawatan dan kematian observasional analitik dengan
bagi tenaga kesehatan (6). Pada pendekatan cross sectional untuk
prinsipnya, walaupun tenaga kesehatan membandingkan penggunaan masker
telah mendapatkan vaksin Covid-19 yang benar pada petugas kesehatan
namun tetap melakukan protocol 3M setelah menerima vaksin Covid 19 di
termasuk pemakaian masker wajah. Rumah Sakit Umum Daerah Bolaang
Masker wajah dapat diandalkan bagi Mongondow Utara.
daerah dengan sumber daya terbatas Teknik pengumpulan data dilakukan
serta memiliki resiko penularan yang dengan cara observasi langsung selama
1 jam pada 1 subjek. Membandingkan
tinggi (4), (5). Laporan penelitian
antara penggunaan masker yang benar
menjelaskan bahwa selain rasa aman menutupi mulut, hidung dan dagu
karena telah divaksin, petugas dengan pemakaian masker yang salah
“ditarik kebawah” tidak menutupi
kesehatan salah dalam memakai
mulut, hidung dan dagu. Observasi ini
tidak dilakukan dikantor pribadi atau
ruang istrahat dimana staf
menghabiskan waktu untuk makan dan
minum bersama yang biasanya tidak
menggunakan masker. Lembar
observasi yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan lembar
observasi cara memakai masker yang
benar menurut Kementerian Kesehatan
RI tahun 2020.

Hasil dan Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai