Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rohmawati

Nim : 201902030015

Kelas : B

Tantangan Perawat ICU saat Pandemic

A. Paradigma baru dalam resusitasi jantung paru di era pandemic covid 19


Wabah infeksi SARS – CoV2 yang terus meningkat tentu berdampak pada
upaya resusitasi dan memunculkan kebutuhan untuk memodifikasi praktik resusitasi
jantung paru ( RJP ) yang telah ada. Tenaga Kesehatan merupakan profesi dengan
resiko tertinggi tertular penyakit ini. Resiko ini semakin nyata seiring maraknya
kelangkaan alat pelindung diri di seluruh dunia. Upaya resusitasi meningkatkan resiko
penularan terhadap tenaga Kesehatan karena berbagai alasan :
1. RJP meliputi berbagai prosedur yang menghasilakn aerosol, termasuk didalamnya
kompresi dada, ventilasi tekanan positif dan pemasangan alat bantu nafas lanjut.
Selama prosedur ini partikel virus dapat tersuspensi di udara dengan waktu paruh
kurang lebih 1 jam dan dihirup oleh orang – orang yang ada disekitarnya.
2. Upaya resusitasi mengharuskan sejumlah penolong untuk benerja dalam jarak
dekat baik satu sama lain maupun dengan pasien.
3. Henti jantung merupakan kondisi dimana pasien mendapat resusitasi dalam waktu
cepat dan berpotensi dan berpotensi menyebabkan kemerosotan kewaspadaan
standar untuk mengontrol infeksi.
B. Optimalisasi supervise keperawatan di masa pandemic covid 19
Perawat sebagai tenaga Kesehatan di garda terdepan yang terlibat langsung
dalam perawatan pasien covid 19 dihadapkan dengan situasi volatility, uncertainty,
complexity, ambiguity yang ditandai dengan perubahan yang cepat, tiba – tiba dan
konstan yang berdampak pada perubahan praktik keperawatan. Perubahan yang
terjadi meliputi konversi area klinis menjadi unit perawatan intensif, meningkatnya
jumlah kunjungan pasien, meningkatnya jumlah kematian pasien dan lama hari rawat
dengan pengobatan covid 19, penuindaan Sebagian besar operasi, pemindahan cepat
pimpinan staf dan perawat ke area klinis diluar keahlian mereka, kekurangan alat
seputar manajemen ventilator.
C. Perawatan Pasien Covid – 19 di ICU menjadi tantangan nakes
Perawatan pasien positif Covid-19 di unit perawatan intensif (ICU) menjadi
tantangan tersendiri bagi tenaga kesehatan (nakes). Sebab, virus corona tipe baru
(SARS-Cov2) yang menjadi penyebab Covid-19 merupakan virus yang masih hidup
dan berpotensi hinggap pada mereka yang setiap hari merawat pasien di rumah sakit.
“Perawatan pasien di ICU itu sebenarnya tantangan bagi tenaga kesehatan. Kenapa?
Di ICU, kalau pasien itu positif Covid-19 semua, maka viral load-nya sangat tinggi,”
ujar pakar bidang perawatan intensif dr Bambang Wahjuprajitno SpAn KIC saat
berbicara dalam webinar “Together We Fight Covid-19” yang digagas Betadine,
beberapa waktu lalu.
Bambang mengatakan, pasien di ICU memiliki ketergantungan yang sangat
tinggi terhadap tenaga kesehatan. Oleh karenanya, suka-tidak suka dan mau-tidak
mau, tenaga kesehatan harus berinteraksi dalam jarak yang sangat dekat dengan
pasien hingga memungkinkan penularan virus. “Maka dari itu, mereka harus
menggunakan alat pelindung diri (APD) sepanjang waktu,” jelas Bambang. Saat
menggunakan APD, menurut Bambang, tenaga kesehatan akan memiliki keterbatasan
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makan, minum, atau ke toilet. Mereka
harus keluar ruangan dan melepas APD dengan benar sebelum bisa makan, minum,
dan ke toilet. Ketika akan bekerja kembali, mereka harus mengenakan lagi APD
dengan benar.
D. Self efficacy perawat ditengah Pandemi Covid 19
Tenaga kesehatan menderita stres hebat dan gangguan psikologis selama
pandemi Covid-19. Dalam menghadapi keadaan kritis, tenaga Kesehatan sebagai garis
terdepan terlibat langsung dalam penetapan diagnosis, pengobatan, dan bahkan
perawatan pasien Covid-19 serta berisiko mengalami gangguan psikologis berupa
depresi dan gejala kesehatan mental lainya. . Berbagai faktor diteliti dan dilaporkan
Bahwa beban kerja perawat berat, peralatan perlindungan diri yang terbatas, liputan
mediayang terus menerus dan meluas, kurangnya obat-obatan dan perasaan tidak
mendapatkan support sistem yang baik dan memadai menjadi berkontribusi pada
psikologi tenaga kesehatan.
Daftar pustaka

Millizia, A., Mardiati, M., & Syafridah, A. (2022). Pelatihan Untuk Tenaga Kesehatan
RICU/ICU RSUD Cut Meutia Aceh Utara: Paradigma Baru Dalam Resusitasi Jantung
Paru di Era Pandemi COVID 19. Jurnal Malikussaleh Mengabdi, 1(1), 01-10.

Koasih, I. Self Efficacy Perawat di Tengah Pandemi Covid-19.


Perawat pasien Covid 19 di ICU jadi tantangan bagi nakes.Republika.co.id. 4 Juni
2020.https://www.republika.co.id/berita/qbefqx414/perawatan-pasien-covid19-di-
icu-jadi-tantangan-bagi-nakes

Anda mungkin juga menyukai