Anda di halaman 1dari 1

Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam konsep Islam, manusia adalah khalifah yakni

sebagai wakil, pengganti atau duta Tuhan di muka bumi. dengan

kedudukannya sebagai khalifah Allah swt dimuka bumi, manusia akan

dimintai tanggungjawab dihadapannya. Tentang bagaimana ia melaksanakan

tugas suci kekhalifahannya. Oleh sebab itu dalam melaksanakan

tanggungjawab itu manusia dilengkapi dengan berbagai potensi seperti akal

pikiran yang memberikan kemampuan bagi manusia berbuat demikian.

Para malaikat
Memberi pengajaran tentang segala kebaikan (sebagai pelajaran), yaitu dalam menyampaikan kebenaran-
Nya kepada tiap manusia (terutama penyampaian wahyu-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya). Tentunya
hal ini di luar segala tugas lainnya dari Allah.

Perbedaan antara perolehan para nabi-Nya itu dari manusia biasa umumnya adalah segi kelengkapan dan
keutuhan dari kebenaran-Nya yang diperoleh para nabi-Nya. Terutama karena usaha yang amat sangat
keras, ataupun integritas keimanan yang amat tinggi, dari para nabi-Nya itu sendiri.

Para syaitan
Memberi pengajaran tentang segala keburukan (sebagai ujian-Nya bagi manusia), atau disebut juga
menyampaikan peringatan-Nya, atas hal-hal yang perlu diwaspadai.

Para iblis
Serupa dengan syaitan (juga sebagai ujian-Nya), namun tentang segala keburukan yang jauh lebih buruk
lagi, atau paling buruk.

Para jin
Memberi pengajaran tentang hal-hal yang relatif bersifat netral dan umum, tentang berbagai kejadian di
alam semesta ini. Walau terkadang bisa menyesatkan umat manusia, dengan mengajarkan segala hal yang
justru menentang aturan-Nya (sunatullah, yang berupa segala aturan atau rumus proses di alam semesta
ini), atau mengajarkan hal-hal yang bersifat 'mistis-tahayul' (sama sekali tanpa memiliki dasar pengetahuan
atas segala kebenaran-Nya).

Anda mungkin juga menyukai