Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AKHIR MMD-1000 DESA UB

DESA BINANGUN KECAMATAN BINANGUN


KABUPATEN BLITAR

PEMETAAN DAN OBSERVASI SENI DAN BUDAYA


DESA BINANGUN

(times new roman 14, bold, spasi 1.15, after 10)

Dosen Pembimbing:

Endry Putra, S.I.Kom., M.I.Kom. (198603192019031010)

Disusun oleh:
(times new roman 12, bold, spasi 1.15, after 10)

Nama u masing masing (nim)

Pusat Layanan Kuliah Kerja Nyata


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Brawijaya
(times new roman 14, bold, spasi 1.15, after 10)
2023
1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR MMD
(times new roman 12, spasi 1.15, after 10)

Lokasi MMD
Kabupaten : Blitar
Kecamatan : Binangun
Desa : Binangun
Pembimbing
Nama : Endry Putra, S.I.Kom., M.I.Kom.
NIP/NIK : 198603192019031010
Fakultas : Fakultas Ilmu Administrasi
Departemen : Administrasi Publik
Program Studi : Ilmu Perpustakaan
Email : endryputra1921@ub.ac.id
No HP/WA : 08123352494
Ketua
Nama Lengkap : Dimas Malik
NIM : 205110600111006
Fakultas : Fakultas Ilmu Budaya
Departemen : Pendidikan Bahasa
Program Studi : Pendidikan Bahasa Jepang
Email : dimasmalik02@student.ub.ac.id
No HP/WA : 087870635459
Jumlah Anggota : 11
Malang, ............................
Mengetahui, Menyetujui
Kepala Pusat Layanan KKN-T, Dosen Pembimbing

(times new roman 12, spasi 1, after 0)

Yusron Sugiarto, STP, MSc, MP, PhD Endry Putra, S.I.Kom., M.I.Kom

NIP. 19840201 201212 1 002 NIP. 19860319 201903 1 010

Mengesahkan,
Ketua LPPM,

Prof. Luchman Hakim, S.Si.,M.Agr.Sc.,Ph.D


NIP. 19710808 199802 1 001

2
Format Struktur Laporan Akhir MMD

Note:
 Laporan akhir dibuat setiap Individu
 Ujian MMD-1000D ditetapkan oleh Tim Pengelola MMD-1000D sebelum
pertengahan September tahun bersangkutan; penguji adalah DPL dan 1 orang
dosen penguji lainnya
 Jenis font: Times new roman; ukuran: 12; spasi sub judul: 1.5; Spasi isi: 1.15;
Ukuran kertas: A4; margin: Atas, kanan, dan bawah 3 cm; kiri 4 cm
 Laporan dikonsultasikan dan di acc oleh DPL, sebelum ujian proposal dan
pelaksanaan MMD
 Laporan MMD-1000D, yaitu soft copy seperti format di atas, dan dilengkapi
dengan dokumentasi seperti foto, video dan lainnya dikumpulkan pada CD,
keduanya diserahkan pada DPL dan LPPM setelah selesai revisi.

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini sebagai salah satu
syarat dalam rangkaian program MMD-1000 DESA UB. Sebelumnya, kami
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak/Ibu/Dosen
Pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan program kegiatan MMD-1000 DESA UB. Kami sangat menyadari
bahwa melalui program ini, kami dapat memperluas wawasan, mengembangkan
kompetensi, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dalam proposal
ini, kami memberikan gambaran secara mendalam mengenai latar belakang,
tujuan, dan metode pelaksanaan kegiatan dan program yang direncanakan. Kami
juga akan memaparkan wilayah atau desa yang menjadi lokasi kegiatan serta
berbagai permasalahan yang teridentifikasi dan solusi yang kami tawarkan.

Kami menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna dan tidak luput
dari kesalahan maupun kelalaian. Dalam penyusunan proposal ini pun kami masih
jauh dari kata sempurna baik dalam segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisan.
Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca agar dapat lebih baik di masa mendatang.

Binangun, 25 Juli 2023

Nadhira Afifah Agustina

4
DAFTAR ISI

5
DAFTAR TABEL

6
DAFTAR GAMBAR

7
BAB I
PENDAHULUAN (4-6 halaman)
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Arti penting MMD-1000D dalam perspektif mahasiswa
Program Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya atau MMD-1000D
UB merupakan program dari Universitas Brawijaya yang berupaya dalam meningkatkan
partisipasi perguruan tinggi melalui para mahasiswa yang berperan aktif dalam kegiatan
sosial, ekonomi, dan kemampuan bermasyarakat. Kegiatan ini dapat berupa sosialisasi,
pelatihan, pemberdayaan masyarakat dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi
pembangunan desa, atau yang membahas masalah-masalah yang dihadapi masyarakat
pedesaan.
Dalam dunia perkuliahan, mahasiswa seringkali terbatas pada teori dan pengetahuan
yang diajarkan di kelas. Namun, kini mereka memiliki kesempatan untuk melihat dan
memahami secara langsung realitas kehidupan masyarakat melalui program MMD-
1000D UB. Selain itu, mereka juga mampu mengenali berbagai masalah sosial,
ekonomi, dan kesehatan dalam lingkungan masyarakat yang mereka layani. Program ini
dapat memperluas wawasan, mengembangkan kompetensi, dan membantu membentuk
karakter mahasiswa yang peduli, bertanggung jawab, dan siap berkontribusi dalam
pembangunan masyarakat. Dalam prosesnya, mereka dapat memperluas pemahaman
mereka tentang dunia nyata, belajar dari perspektif yang berbeda, dan mengembangkan
kepekaan serta empati terhadap kebutuhan dan kondisi masyarakat. Lebih lanjut lagi,
program MMD-1000D UB ini juga memainkan peran penting dalam pengembangan
kompetensi para mahasiswa dalam memahami program SDGs Desa.
Melalui pengetahuan tentang program SDGs Desa, mahasiswa dapat memiliki
kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam upaya membangun desa yang
berkelanjutan. Mereka dapat bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk
merancang dan melaksanakan proyek-proyek yang berkontribusi pada pencapaian
tujuan SDGs, seperti meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, sanitasi, pengelolaan
lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi. Program ini memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh
selama studi di lingkungan perkuliahan. Mereka dapat mengaplikasikan teori-teori yang
telah dipelajari ke dalam konteks kehidupan nyata, menyusun program, dan belajar
mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada di kehidupan bermasyarakat. Dalam
proses ini, mereka dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, keterampilan problem
solving, serta kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak
terkait. Terakhir, mereka juga dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan,
manajemen waktu, dan adaptabilitas dalam menghadapi tantangan di lapangan.
1.1.2 Berisi uraian lokasi MMD, jarak dengan UB, batas wilayah lokasi,
jumlah penduduk, dan informasi lain tentang Desa MMD
Desa Binangun merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Binangun,
Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Berdasarkan letak geografis, desa ini berada
pada posisi (-8.2343010, 112.3353137). Dari pusat Kota Blitar, desa Binangun berjarak
8
sekitar 31 Km. Dilihat dari topografi dan kontur tanah Desa Binangun Kecamatan
Binangun secara umum berupa tanah darat seluas 920 Ha yang berada pada ketinggian
laut antara 754 m diatas permukaan laut. jumlah penduduk sebanyak 6.523 jiwa, dengan
jumlah kepala keluarga 2.318 kepala keluarga. Desa Binangun terdiri dari 5 Dusun,
dengan 12 RW dan 42 RT. Sedangkan dalam hal infrastruktur, Desa Binangun memiliki
sarana umum seperti sekolah dasar, sekolah menengah pertama, puskesmas, dan fasilitas
ibadah. Desa ini juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana lainnya seperti jalan desa
yang cukup memadai, listrik, dan akses telekomunikasi. Aksesibilitas ke Desa Binangun
dapat dilakukan melalui jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Blitar dengan
beberapa kota dan desa di sekitarnya. Desa Binangun memiliki beberapa wilayah
perbatasan, pada bagian utara, Desa ini berbatasan dengan Desa Rejoso dan Desa
Sambigede. Sedangkan pada bagian timur, Desa ini berbatasan dengan Desa Birowo.
Pada bagian selatan, Desa ini berbatasan dengan kecamatan lain yaitu Kecamatan
Wates.
Untuk menuju ke lokasi MMD yakni Desa Binangun dari Universitas Brawijaya
memiliki 2 rute jalan. Opsi pertama apabila melewati Jl. Raya Malang-Kepanjen, maka
jarak yang akan ditempuh yakni sekitar 60 KM. Pada opsi kedua, apabila melewati Jl.
Lawang-Malang, maka jarak yang akan ditempuh yakni sekitar 63 KM dengan waktu
tempuh menggunakan kendaraan bermotor kurang lebih 2 jam perjalanan.
1.1.3 Uraian singkat tentang potensi daerah, permasalahan di desa, dan
tantangan yang sedang dihadapi di desa, yang dapat dikembangkan
dan disesuaikan dengan tema kegiatan masing-masing individu.
Menurut Bawono dan Setyadi (2019), potensi desa merupakan segala cakupan
sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang tersimpan dan dapat
dimanfaatkan untuk pembangunan berkelanjutan desa. Potensi desa sendiri dibagi
menjadi dua, yaitu potensi fisik dan nonfisik. Potensi fisik didefinisikan sebagai segala
cakupan potensi yang berkaitan dengan sumber daya alam pada desa, sedangkan potensi
nonfisik merupakan cakupan potensi sumber daya sosial dan budaya pada desa tersebut.
Di Desa Binangun, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, potensi nonfisik berupa
tradisi serta seni dan budaya merupakan fokus dari penulis. Desa Binangun memiliki
potensi masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai adat, termasuk gotong royong
dalam pembangunan desa. Meskipun memiliki potensi, Desa Binangun juga
menghadapi beberapa permasalahan yang perlu diatasi untuk mencapai kemajuan yang
berkelanjutan. Setelah melakukan survey, terdapat beberapa permasalahan terkait
potensi seni dan budaya desa ini. Beberapa permasalahan seperti kurangnya promosi
dari dalam ke luar wilayah Binangun mengenai budaya khas desa yang dapat dijadikan
sebagai daya tarik wisata Desa Binangun.
1.1.4 Uraian solusi singkat yang akan diberikan di desa MMD sesuai solusi
individu.
Setelah melakukan peninjauan atas permasalahan dan tantangan yang dihadapi Desa
Binangun, kami merencanakan beberapa solusi yang sekiranya dapat menjadi jalan
keluar dari permasalahan tersebut. Solusi-solusi itu kemudian diuraikan sebagai berikut:

9
1. Menguatkan profil desa dengan memetakan adat dan budaya khas desa sebagai
salah satu daya tarik.
2. Mendorong pelestarian adat dengan melakukan pemetaan dan promosi.
1.2 Tujuan Kegiatan
1.2.3 Tujuan Kegiatan Kelompok
Secara umum, tujuan dari dilaksanakannya program MMD-1000D UB adalah untuk
menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan
untuk tujuan spesifik dari penyusunan program kegiatan dalam pelaksanaan program
MMD-1000D UB di Desa Binangun diantaranya adalah:
1. Pengembangan ilmu pengetahuan tentang pencegahan dan pengendalian penyakit
zoonosis melalui pendekatan one health dalam segala aspek.
2. Mewujudkan ketahanan pangan secara mandiri melalui peningkatan kualitas
peternak secara komprehensif.
3. Mewujudkan peningkatan mutu produk hasil ternak untuk memberikan nilai tambah,
baik dari sisi mutu produk maupun ekonomi sehingga dapat tercipta wirausaha yang
berhasil.
4. Mewujudkan target pencapaian Indonesia Emas dalam prevalensi stunting nasional
pada balita.
5. Pengembangan ilmu pengetahuan mengenai isu gizi ganda melalui sosialisasi dan
pelatihan pembuatan produk pangan bergizi lengkap untuk menanggulangi masalah
stunting dan obesitas.
6. Pelestarian dan Pemberdayaan kekayaan kultural untuk mencapai tujuan SDGs
nomor 15.
1.2.4 Tujuan Kegiatan Individu
2.Mengidentifikasi dan mendokumentasikan bentuk-bentuk seni dan budaya
bernilai baik di masyarakat desa agar tetap lestari
3. Mengumpulkan data wujud seni dan budaya tradisional di masyarakat agar
menambah kekayaan khasanah kebudayaan daerah/nasional.
4. Menjadi dasar material bagi kegiatan selanjutnya seperti digitalisasi informasi
seni budaya, revitalisasi seni budaya, sampai hibridasi seni budaya.
5. Menjadi sarana bagi pengembangan ekonomi desa melalui pariwisata berbasis
komunitas.
1.3 Luaran yang Diharapkan
Terdapat beberapa luaran yang diharapkan dari program MMD-1000D UB,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Laporan Kelompok dan Individu.
2. Video kegiatan Individu dan kelompok.
3. Publikasi kegiatan MMD di media sosial seperti Youtube, Instagram, Tiktok,
Twitter, dan lain-lain.

10
4. Publikasi Artikel Ilmiah dalam bentuk paper atau poster dan dipresentasikan
dalam Konferensi Nasional maupun Internasional.
5. Mapping potensi MBKM dan design MBKM 20 sks pada locus MMD
dilaksanakan.
6. MBKM 20 sks Sinergi dengan Pemerintah ditindaklanjuti di level Universitas
dan/atau Fakultas masing-masing setelah MMD-1000D dilaksanakan.
7. Design MBKM dan MMD Sinergi UB dan Pemerintah ditetapkan secara
berkelanjutan dengan tema sesuai roadmap pengembangan MMD per locus.
8. Implementasi Pentahelix KKNT dan MBKM UB sinergi pembangunan daerah
dan Lembaga-Lembaga lain dimungkinkan.
Selain luaran tersebut, terdapat beberapa luaran lain yang secara tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan MMD-1000D UB. Beberapa luaran tersebut adalah:
1. Mendukung pencapaian impact Ranking THE.
2. Pencapaian IKU 3, yaitu dosen berkegiatan di luar kampus.
3. Mendukung akreditasi terkait implementasi OBE dalam mengembangkan
kompetensi mahasiswa dengan berkegiatan di luar kampus dan mengembangkan
kemampuan dalam problem solving di project pengabdian dilakukan.
4. Mendukung akreditasi program studi baik nasional maupun internasional terkait
kinerja PKM mahasiswa dan dosen di masyarakat, termasuk diseminasi IPTEK
diberikan ke masyarakat.
5. Database pembangunan desa yang berpotensi digunakan dalam berbagai tulisan
ilmiah dimungkinkan dalam publikasi internasional bereputasi

11
BAB II
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF SOLUSI DIUSULKAN (6-7
halaman)
2.1 Analisis situasi dan identifikasikan permasalahan yang dapat diselesaikan
berdasarkan pada uraian situasi terkini dan melihat potensi serta kapasitas
pelaksana
Desa Binangun adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan
Binangun, Kabupaten Blitar dengan jumlah penduduk dari data yang tersedia di
tahun 2020 sebanyak 6.523 jiwa yang terdiri dari 3.328 laki-laki dan 3.195
perempuan dengan jumlah kepala keluarga 2.318 kepala keluarga. Dilihat dari
topografi dan kontur tanah Desa Binangun Kecamatan Binangun secara umum
berupa tanah darat seluas 920 Ha, yang berada pada ketinggian laut antara 754 m
diatas permukaan laut dengan suhu berkisar antara 25 derajat celcius. Desa
Binangun terdiri dari 5 (lima) Dusun, dengan 12 RW dan 42 RT. Sebagian besar
penduduk Desa Binangun beragama Islam serta bermata pencaharian sebagai Petani
dengan komoditi terbanyak berupa jagung.
Dari data demografis di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat
di Desa Binangun beragama Islam yang menyebabkan adanya percampuran antara
budaya Jawa yang diturunkan oleh nenek moyang Desa Binangun dengan ajaran
Islam. Hal tersebut tercermin dalam Ritual Adat bersih desa dengan persembahan
dan permohonan kepada Allah SWT dan peringatan malam 1 Suro dengan
istighosah dan doa bersama. 
Menurut Koentjaraningrat, nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang
hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang
mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat
dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang
dimiliki seorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara-cara, alat-
alat, dan tujuan-tujuan perbuatan yang tersedia (Basrowi, 2005:80). Lebih dari itu,
Clyde Kluckhohn mendefinisikan nilai budaya sebagai ”…konsensi umum yang
terorganisasi yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam,
kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal
yang diinginkan dan tak diinginkan yang mungkin bertalian dengan hubungan
antara orang dengan lingkungan dan sesama manusia” (Manan, dalam Basrowi;
2005:80). 
Dalam konteks Desa Binangun, nilai budaya tersebut banyak terpusat pada
keyakinan masyarakat terhadap Tuhan YME atas segala kemudahan hingga
marabahaya yang terjadi di desanya. Hal ini juga merupakan salah satu pengaruh
dari fakta bahwa hampir semua penduduk Desa Binangun beragama Islam. Akan
tetapi, masuknya Agama Islam tersebut memperkaya budaya Desa yang sudah
diterapkan sejak zaman leluhur seperti Ritual Bersih Desa dengan penanaman
kepala kambing dan kenduri pada Hari Jadi Desa. Hal ini melambangkan
persembahan kepada Tuhan YME sebagai penguasa seluruh alam dan sebagai
12
ucapan terima kasih karena sudah dihindarkan dari musibah yang dapat menimpa
desa. Oleh karena itu, hal-hal tersebut dianggap sangat amat mulia dan penting
untuk dilakukan.
Desa Binangun memiliki acara tahunan dalam rangka merayakan hari jadi
Desa serta menyambut malam 1 Suro. Dalam rangka perayaan hari jadi desa
tersebut, dilakukan adat penanaman kepala kambing di perempatan jalan dalam
rangka persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bentuk rasa syukur.
Pemerintah desa sudah menjadikan adat istiadat dan budaya tersebut ke bagian dari
agenda tahunan mereka dan sudah menjadi budaya khas desa. Walaupun demikian,
budaya dan Adat Istiadat berupa Pawai Ta’aruf/Obor, Istighosah, dan ritual adat 1
Suro beserta rangkaiannya masih kurang ter-ekspos ke kalangan luar desa karena
kurangnya digitalisasi budaya tersebut.
2.2 Alternatif Solusi
2.2.1 (pake judul kegiatan msg msg)

Klasifikasi kegiatan dalam sasaran SDGs terkait


Tabel 1. Permasalahan Prioritas
Identifik Alternat Sasar Kode
N Luaran
asi if an
o
Permasala Solusi SDG
han s
1 Kurangnya - Mengadak - Laporan SDGs
pemahaman an Kelomp Desa No.
tentang sosialisasi ok 2,
pengolahan daging penyediaa - Laporan Desa
hasil ternak yang n daging Individu Tanpa
aman dan sehat yang . Kelaparan.
dapat berpotensi aman, - Publikas
mengakibatkan sehat, i SDGs
penyakit dan utuh, halal kegiatan Desa No.
keracunan (ASUH). di media 3, Desa
makanan yang sosial. sehat dan
serius. - Memberik sejahtera.
an contoh
pengolaha
n daging
yang baik
dengan
mengadak
an
demonstra
si
memasak
13
makanan
berbahan
dasar
daging.

2 Manajemen pakan - - Laporan SDGs


yang masih mengadak Kelomp Desa No.
sederhana an ok 2, Desa
sosialisasi - Laporan Tanpa
pengenala Individu Kelaparan
n teknologi .
sederhana - Publikas
untuk i
pembuatan kegiatan
silase di media
sosial.
- melakukan
demonstra
si dan
praktek
pembuatan
silase.

3 Kurangnya - Mengadaka - Laporan SDGs


pemahaman akan n sosialisasi kelomp Desa No.
penyakit menular mengenai ok 3, Desa
zoonosis yang penyakit - Laporan sehat dan
dapat berbahaya zoonosis individu sejahtera
bagi lingkungan pada - Publikas
dan makhluk masyarakat i
hidup disekitarnya desa kegiatan
di media
sosial
4 Kurangnya -Sosialisasi - Laporan SDGs
pemahaman penerapan Kelomp Desa No.
mengenai biosecurity ok 3, Desa
penerapan dan biosafety - Laporan Sehat dan
biosecurity dan pada Individu Sejahtera
biosafety pada lingkungan .
lingkungan peternakan - Publikas
peternakan untuk i
sehingga suatu menurunkan kegiatan
individu sangat resiko di media
rentan terpapar terpaparnya sosial.
14
oleh agen individu dari
infeksius. agen
infeksius.

-Mengadakan
pretest dan
posttest untuk
mengevaluasi
kegiatan
sosialisasi.

5 Kurangnya -Mengadakan - Laporan SDGs


pemanfaatan sosialisasi kelomp Desa No.
limbah ternak untuk ok 4,
menjadi kompos pemahaman - Laporan Pendidika
pada lingkungan limbah ternak individu n Desa
desa yang baik dan mejadi pupuk - Publikas Berkualita
benar. kompos yang i s
baik dan kegiatan
benar. di media
sosial
-Memberikan
contoh
kepada
masyarakat
desa untuk
pengolahan
limbah ternak
menjadi
pupuk
kompos.

6 Kurangnya - Sosialisasi - Laporan SDGs


pemahaman akan penyakit kelomp Desa No.
penyakit menular parasitik ok 3, Desa
zoonosis yang zoonosis - Laporan sehat dan
dapat berbahaya dan individu sejahtera.
bagi lingkungan pencegahan - Publikas
dan makhluk nya dengan i SDGs
hidup PHBS pada kegiatan Desa No.
disekitarnya. siswa di media 4,
sekolah sosial Pendidika
dasar. n Desa
Berkualita
15
s.

7 Kurangnya - Memberik - Laporan SDGs


pemahaman an contoh kelomp Desa No.
tentang pengolaha ok 2,
pengolahan daging n daging - Laporan Desa
hasil ternak yang yang baik individu Tanpa
aman, enak, dan dengan - Publikas Kelaparan.
sehat bergizi untuk mengadak i
melawan an kegiatan SDGs
permasalahan gizi demonstra di media Desa No.
ganda. si sosial 3, Desa
memasak sehat dan
makanan sejahtera.
berbahan
dasar
daging.

8 Kurangnya - Pengemba - Laporan SDGs


administrasi dan ngan web kegiatan Desa No.
pengelolaan web desa (kelomp 9,
desa ok) Infrastrukt
- Laporan ur dan
kegiatan Inovasi
(individ Desa
u) Sesuai
- Pengem Kebutuhan
bangan .
konten
web SDGs
desa Desa No.
- Publikas 18,
i di Kelembag
media aan Desa
sosial Dinamis
dan
Budaya
Desa
Adaptif.
9 Kurangnya - Melakukan - Laporan SDG No.
pemetaan Pemetaan kegiatan 15, Desa
terhadap potensi Seni dan (kelomp Peduli
seni dan budaya Budaya ok) Lingkunga
asli desa. Berwawas - Laporan n.
16
an kegiatan
Lingkunga (individ
n di u)
Masyaraka - Dokume
t Desa ndata
. hasil
wawanc
ara dan
observa
si
- Publikas
i di
media
sosial
10
Kurangnya - Sosialisasi - Laporan SDGs
pemahaman manajeme kegiatan Desa No.
mengenai n (kelomp 3, Desa
penerapan sanitasi perkandan ok) Sehat dan
dan manajemen gan dan - Laporan Sejahtera
perkandangan lingkungan kegiatan
pada ternak kandang (individ
rumahan. yang baik u)
dengan - Publikas
mengunak i di
an obat- media
obatan sosial
pengendali
seperti
desinfekta
n pada
dosis yang
dianjurkan.

11 Kurangnya - Melakukan - Laporan SDG No.


digitalisasi Digitalisas kegiatan 15, Desa
terhadap potensi i Seni dan (kelomp Peduli
seni dan budaya Budaya ok) Lingkunga
asli desa. Berwawas - Laporan n.
an kegiatan
Lingkunga (individ
n di u)
Masyaraka - Publikas
t Desa i di

17
melalui media
video sosial
ataupun
dokumenta
si
kegiatan.
*Kode kegiatan dapat dilihat pada lampiran 7

18
BAB III
METODE PELAKSANAAN (5-8 halaman)

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Program MMD 1000 Desa kelompok 297 dilaksanakan di Desa Binangun,
Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pelaksanaan kegiatan
berlangsung selama kurang lebih 5 minggu atau sekitar 35 hari terhitung mulai 30
Juni hingga 4 Agustus 2023. Kegiatan dimulai dari tahap persiapan, tahap
pengorganisasian sumberdaya desa, tahap pelaksanaan kegiatan, dan tahap akhir
yang meliputi monitor dan evaluasi kegiatan. Berikut peta yang menunjukkan letak
Desa Binangun:

Gambar 01. Batas Wilayah Kecamatan Binangun.

3.2 Roadmap Kegiatan


Plz lanjutin dan copy aja dari proposal terbaru yang timeline udah di ganti

19
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Implementasi dan Capaian Program

4.1. Monitor dan Evaluasi


Berisikan penjelasan tentang penilaian pasca kegiatan dalam rentang
waktu tertentu untuk menunjukkan bagaimana tingkat capaian yang ada tetap
konsisten atau tidak. Terangkan penyebab perubahan dari ketidak-konsistensi-
an ini. Pembahasan keberhasilan program. Kendala-kendala apa saja yang
dialami dalam kegiatan MMD.

20
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sajikan kesimpulan secara singkat, jelas dan padat perihal keseluruhan rangkaian
kegiatan MMD-1000D UB.
5.2. Rekomendasi Implementasi dan Capaian Program
Berikan rekomendasi tindak lanjut atas pelaksanaan dan hasil capaian dari kegiatan
KKN untuk kedepannya menjadi lebih baik lagi. (Catatan: Sajikan secara konkret!)

21
DAFTAR PUSTAKA

Pustaka yang disertakan dalam artikel dituliskan pada bagian ini. Penulisan dalam jenis
font Times New Roman ukuran 12pt, spasi 1 (single) dengan spasi antar pustaka 6pt (after :
6pt). Baris kedua dan seterusnya dari satu pustaka dituliskan menjorok (hanging) 0,5 cm.
Penulisan sitasi mengikuti format APA style, seperti contoh berikut:

HANYA CONTOH

(buku) Abdul, H. (2005). Judul Buku yang Ditulis. Tempat Penerbitan: Nama Penerbit.
(jurnal) Erik, J.A., Yulius, C., dan Zuni, H. (2008). Judul artikel jurnal. Nama jurnal.

Vol(Issue):hal.awal-hal.akhir.
(English journal) Falkenberg, M. and Basler, M. (2010). Title of the article. Journal

name. X(X):XX-XX.
(bab dalam buku) Krieg, N.R. (2005). Judul Bab dalam Sebuah Buku. Dalam G.M.

Garrity (ed). Judul Buku. Nama Penerbit. Kota Penerbit.


(prosiding) Stock, A. (2004). Judul Artikel. Dalam Prosiding Konferensi XXX 2004,

hal. : XX-XX. Tempat Penerbitan: Nama Penerbit.


(skripsi/thesis/disertasi) Nizam, M.K. (2008). Judul Skripsi/Thesis/Disertasi.

Skripsi/Thesis/Disertasi. Nama Fakultas. Nama Universitas. Kota Universitas. (web page)


Maftuh, M. (2010). Judul Artikel. Diakses dari: URL

22
LAMPIRAN
1. Log book
2. 1 Foto Terbaik untuk Photo Book (Lihat Gambar 3 di Buku Pedoman)
3. Poster Kegiatan
4. Surat-surat pendukung terlaksananya MMD
5. Bukti Publikasi Kegiatan (Youtube, Berita, Liputan TV, dsb)
6. Bukti Print Screen Video Kegiatan
7. Draft artikel ilmiah (apabila ada)

23
Format Pengetikan Laporan KKN-T
Jenis huruf (font) : Times New Roman
Tebal Huruf : standar
Ukuran Huruf : 12
Spasi sub judul : 1,5 pt
Spasi Pengetikan : 1,15 pt
Ukuran Kertas : A4
Margin : Atas, kanan, dan bawah 3 cm; kiri 4 cm
Sitasi : Pada bagian isi artikel, referensi dituliskan di akhir kalimat (Nama belakang,
20XX). Bila penulis terdiri dari 2 (dua) orang maka kedua nama belakang penulis ditulis
(Nama belakang dan Nama belakang, 20XX). Bila penulis lebih dari 2 penulis, maka
dituliskan (Namabelakang et al., 20XX)
Daftar Pustaka : Pustaka yang disertakan dalam artikel dituliskan pada bagian ini.
Penulisan dalam jenis font Times New Roman ukuran 12pt, spasi 1 (single) dengan spasi
antar pustaka 6pt (after : 6pt). Baris kedua dan seterusnya dari satu pustaka dituliskan
menjorok (hanging) 0,5 cm. Penulisan sitasi mengikuti format APA style, seperti contoh
berikut:
(buku) Abdul, H. (2005). Judul Buku yang Ditulis. Tempat Penerbitan: Nama Penerbit.
(jurnal) Erik, J.A., Yulius, C., dan Zuni, H. (2008). Judul artikel jurnal. Nama jurnal.
Vol(Issue):hal.awal-hal.akhir.
(English journal) Falkenberg, M. and Basler, M. (2010). Title of the article. Journal name.
X(X):XX-XX.
(bab dalam buku) Krieg, N.R. (2005). Judul Bab dalam Sebuah Buku. Dalam G.M. Garrity
(ed). Judul Buku. Nama Penerbit. Kota Penerbit.
(prosiding) Stock, A. (2004). Judul Artikel. Dalam Prosiding Konferensi XXX 2004, hal. :
XX-XX. Tempat Penerbitan: Nama Penerbit.
(skripsi/thesis/disertasi) Nizam, M.K. (2008). Judul Skripsi/Thesis/Disertasi.
Skripsi/Thesis/Disertasi. Nama Fakultas. Nama Universitas. Kota Universitas.
(web page) Maftuh, M. (2010). Judul Artikel. Diakses dari: URL

24

Anda mungkin juga menyukai