Anda di halaman 1dari 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan

demam dan perdarahan yang disebabkan infeksi virus Dengue. Penyakit ini

merupakan penyakit infeksi arbovirus paling umum terjadi pada manusia dan

mengakibatkan ribuan kematian setiap tahunnya (Hottz et al., 2011). Jumlah

kasus di seluruh dunia diperkirakan mencapai 50-100 juta kasus terjadi setiap

tahunnya, 500.000 kasus DBD diantaranya memerlukan perawatan di rumah

sakit (World Heath Organization/WHO, 2011). Jumlah kematian akibat DBD

diperkirakan mencapai lebih dari 20.000 kasus setiap tahun (Bhatia et al.,

2013).

Jumlah kasus penyakit DBD terus meningkat, terutama terdapat di daerah

tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati

urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu,

terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization

(WHO) mencatat Negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD

tertinggi di Asia Tenggara (Departemen Kesehatan/Depkes, 2010). Jumlah

kasus DBD di Indonesia terus naik tapi jumlah kematian turun secara

bermakna setelah tahun 2004. Misalnya jumlah kasus tahun 2008 sebanyak

137.469 orang dengan kematian 1.187 orang atau Case Fatality Rate 0,86%

commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2

serta kasus tahun 2009 sebanyak 154.855 orang dengan kematian 1.384 orang

atau Case Fatality Rate 0,89% (Kusriastuti, 2010). Incidence rate DBD di

Provinsi Jawa Tengah mencapai 55 kasus tiap 100.000 penduduk dan Case

Fatality Rate DBD mencapai 1,34% (Depkes, 2010).

Penegakan diagnosis DBB terbaru berdasarkan kriteria WHO tahun 2011

didasarkan pada kriteria mayor berupa kebocoran plasma, dan kriteria minor

berupa tanda perdarahan. Dua kriteria laboratorium pemeriksaan darah yang

digunakan pada diagnosis DBD adalah hitung trombosit ≤100.000/mm3

(trombositopenia) dan peningkatan kadar hematokrit (hemokonsentrasi)

(Kalayanarooj, 2011).

Trombositopenia pada DBD terjadi oleh karena penurunan produksi atau

peningkatan penghancuran trombosit. Trombositopenia terjadi pada 80%

pasien yang secara serologi positif terinfeksi Dengue. Beberapa penelitian

menyebutkan bahwa penurunan jumlah trombosit berkaitan erat dengan

kejadian perdarahan yang terjadi pada DBD (Achalkar, 2013). Peningkatan

kadar hematokrit atau hemokonsentrasi pada DBD berhubungan dengan

kejadian kebocoran plasma (Zompi, 2012). Kebocoran plasma terjadi karena

peningkatan permeabilitas vaskular (Khan et al., 2013 dan Shepherd, 2014).

Jumlah trombosit telah terbukti memengaruhi derajat efusi pleura, yang

merupakan manifestasi klinis kebocoran plasma selain hemokonsentrasi

(Srikiatkhachorn, 2009). Sebuah penelitian In-Vitro menunjukkan bahwa

trombosit mempunyai peran penting dalam peningkatan permeabilitas

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3

vaskular pada infeksi Dengue, melalui pengeluaran sitokin IL-1β, yang

mengakibatkan kebocoran plasma (Hottz et al., 2013).

Berdasarkan latar belakang ini, penulis ingin meneliti apakah ada

hubungan yang erat antara jumlah trombosit dengan kadar hematokrit sebagai

kriteria laboratorium penegakan diagnosis pasien DBD dan akan dilakukan di

RSUD Dr. Moewardi.

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara jumlah trombosit dengan kadar hematokrit pada

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Dr. Moewardi?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum: Mengetahui hubungan jumlah trombosit dengan kadar

hematokrit yang terdapat pada pasien DBD

2. Tujuan Khusus:

a. Mengetahui jumlah trombosit pada pasien DBD.

b. Mengetahui kadar hematokrit pada pasien DBD.

c. Mengetahui hubungan jumlah trombosit dengan kadar hematokrit

yang terdapat pada pasien DBD

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Mengetahui hubungan antara jumlah trombosit dengan kadar

hematokrit pada Pasien DBD di RSUD Dr. Moewardi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4

2. Manfaat Aplikatif

a. Penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam

melakukan penelitian lain terkait pemeriksaan laboratorium pada

pasien DBD berdasarkan hasil penelitian ini mengenai hubungan

jumlah trombosit dengan kadar hematokrit pada pasien DBD.

b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan membantu

penanganan pasien DBD.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai