BAB I Revisi Fix
BAB I Revisi Fix
PENDAHULUAN
Tahapan pra-analitik merupakan tahapan yang sangat penting dan perlu diperhatikan
dengan baik. Tahapan pra-analitik diantaranya adalah proses pengambilan darah, pengiriman
sampel, pencantuman jenis pemeriksaan, persiapan sampel dan pemilihan alat (Sujud Dkk,
2013). Salah satu kesalahan dalam tahapan pra-analitik dalam pemeriksaan laboratorium adalah
penundaan dalam pemeriksaan dan dapat berpengaruh pada parameter hematologi darah lengkap
terutama pada parameter pemeriksaan trombosit dan hematokrit (I Wayan Merta Dkk, 2014).
Pemeriksaan darah sangat bermanfaat dalam pemantauan kondisi penderita dan penentu
prognosis. Berdasarkan criteria laboratorium WHO, jumlah trombosit yang rendah
(trombositopenia) dan kebocoran plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi merupakan
suatu indikator penting untuk penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) (Wardhy Arief Hidayat
Dkk, 2017).
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit arboviral pada manusia dengan
kasus yang terus meningkat dengan ditandai gejala klinis seperti demam tinggi dan perdarahan.
Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
betina spesies aedes aegypti (Meilida Kusdianto Dkk, 2020). Pada penderita Demam Berdarah
Dengue dapat mencantumkan prognosis dan mencegah terjadinya syok dapat dilakukan dengan
diagnosis yang kuat dan seawall mungkin serta penilaian yang akurat terhadap kondisi penderita
(Hapsari, 2006).
Berdasarkan latar belakang ini menjadi dasar untuk melakukan uji literature mengenai
studi kasus perbandingan efektifitas hitung jumlah trombosit dan hematokrit yang dihitung
segera dan ditunda pada pasien Demam Berdarah Dengue (DBD),
2.2 Trombosit
2.2.1 Definisi Trombosit
2.2.2 Fungsi Trombosit
2.2.3 Struktur Trombosit
2.2.4 Cara Kerja Trombosit
2.2.5 Penyebab Penurunan Kadar Trombosit Pada Demam Berdarah Dengue (DBD)
2.3 Hematokrit
2.3.1 Definisi Hematokrit
2.3.2 Fungsi Hematokrit
2.3.3 Penyebab Peningkatan Kadar Hematokrit pada Demam Berdarah Dengue (DBD)