Anda di halaman 1dari 31

Ancaman di Bidang

IPOLEKSOSBUDHANKAM
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran PPKN

Disusun Oleh :
1. Erlangga Maulana Pratama (X MIPA II/06)
2. Huwaida Khansa Fikriana (X MIPA II/10)
3. Tanti Dwi Nurani (X MIPA II/32)

SMA NEGERI 1 BAE KUDUS


Jln. Jenderal Sudirman KM. 04, Ngembalrejo, Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59322
Telp. (0291) 438821
Ancama di Bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran PPKN

Disusun Oleh :
1. Erlangga Maulana Pratama (X MIPA II/06)
2. Huwaida Khansa Fikriana (X MIPA II/10)
3. Tanti Dwi Nurani (X MIPA II/35)

SMA NEGERI 1 BAE KUDUS


Jln. Jenderal Sudirman KM. 04, Ngembal Rejo, Bae, Kabupaten Kudus, Jawa
Telp. (0291) 438821

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya akhirnya penulis
dapat menyelesaikakn makalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan judul
“Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM”.
Penulis mengakui bahwa “tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah tidaklah sempurna. Penulis sangat membutuhkan
kritik dan saran membangun untuk menjadikan makalah ini lebih baik.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada para pembaca
yang telah membaca makalah ini. Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan tulis
ataupun kesalahan lainnya dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah wawasan para pembaca. Aamiin.

Kudus, Januari 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Sampul Depan………………………………………………………………………………………………………… ii
Kata Pengantar.......................................................................................................... iii
Daftar Isi.................................................................................................................... iv
Bab I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................... 1
Bab II Pembahasan...........................................................................................................
2
A. Pengertian IPOLEKSOSBUDHANKAM………………............................................ 2
B. Ancaman Bagi Bangsa Indonesia……………….................................................... 3
Bab III Penutup................................................................................................................ 8
A. Kesimpulan..................................................................................................... 8
B. Saran............................................................................................................... 8
Daftar Pustaka.................................................................................................................. 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman bangsa Indonesia merupakan sebuah potensi dan
tantangan tersendiri. Disebut sebagai sebuah potensi, karena membuat bangsa kita
menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan
alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para wisatawan asing
untuk mengunjungi Indonesia dan investor asing untuk menanamkan modalnya di
Indonesia. Selain itu, kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah
tantangan bahkan ancaman. Adanya kebhinekaan membuat penduduk Indonesia
mudah berbeda pendapat dan mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit
sehingga sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi
nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua warga negara
harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah persatuan
bangsa.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer atau nirmiliter
memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik
serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini
berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta
keselamatan umum.

B. Rumusan Masalah
Rumusan makalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa itu maksud dari IPOLEKSOSBUDHANKAM?
2. Apa saja ancaman-ancaman bagi bangsa Indonesia jika dilihat dari berbagai
bidang kehidupan?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Makalah ini ditulis untuk:
1. Mengetahui maksud dari IPOLEKSOSBUDHANKAM.
2. Ancaman-ancaman bagi bangsa Indonesia jika dilihat dari berbagai bidang
kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian IPOLEKSOSBUDHANKAM
IPOLEKSOSBUDHANKAM adalah singkatan dari kata ideologi, politik,
ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan keamanan. Istilah ideologi, politik,
ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan keamanan apabila disingkat yaitu
menjadi IPOLEKSOSBUDHANKAM. Akronim IPOLEKSOSBUDHANKAM (ideologi,
politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan keamanan) merupakan
singkatan/akronim resmi dalam Bahasa Indonesia. Berikut pengertian dari ideologi,
politik, ekonomi, social, budaya, dan pertahanan dan keamanan :
a. Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains
tentang ide".Kata Ideologi pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt
de Tracy pada tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie,
merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie
yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika
dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian
etimologinya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat
ide atau gagasan". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara
umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis
(lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi
adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi
Marxisme).
b. Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau
negara kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti
warganegara, politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara,
politika yang berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti
kewarganegaraan.
c. Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia
yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang
dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos)
yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti
"peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep
ekonomi, dan data dalam bekerja.

2
d. Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial berarti segala
sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan budaya
berasal dari berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah memiliki arti sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya juga diartikan
sebagai segala hal yang dibuat manusia berdasarkan pikiran dan akal budinya
yang mengandung cinta dan rasa. Jadi kesimpulannya adalah sosial budaya
merupakan segala hal yang di ciptakan manusia dengan pikiran dan budinya
dalam kehidupan bermasyarakat.
e. Pertahana keamanan adalah segala upaya pertahanan yang bersifat semesta
yang penyelenggaranya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiaban
warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Pertahanan nasional
merupakan kekuatan bersama (sipil dan militer) diselenggarakan oleh suatu
negara untuk menjamin intergritas wilayahnya, perlindungan dari orang dan atau
menjaga kepentingan-kepentingannya.

B. Berbagai Ancaman bagi Bangsa Indonesia Dilihat dari Bidang Kehidupan


a. Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis.
Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis
dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh
tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti
bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh
liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada
kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.
Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh negara-negara barat tidak hanya
mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal
ini sebagai akibat dari era globalisasi.
Di sisi lain globalisasi membawa beberapa dampak positif diantaranya,
komunikasi yang semakin cepat dan mudah, meningkatnya taraf hidup dari
masyarakat, mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan, tingkat
pembangun yang semakin tinggi, meningkatnya wisatawan asing dan pariwisata,
serta meningkatnya ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien.
Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia
bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan
kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia
untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh
yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi
kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada dilakukannya
perilaku seks bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya. Hal tesebut apabila
tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia
yang sesungguhnya. Rakyat Indonesia mesti proaktif dalam menyaring dampak
negatif globalisasi.

3
Contoh dari ancaman di bidang ideologi adalah sebagai berikut
1. Upaya mengganti Pancasila sebagai ideologi negara dengan ideologi lain.
2. Menghina Pancasila
3. Upaya menumbuhkan rasa benci akibat perbedaan yang terdapat di
masyarakat dengan menyerang ideologi Pancasila khusunya sila ke tiga.
4. Membuka peluang bagi organisasi kemasyarakatan, partai politik, dll. untuk
memilih asas lain selain Pancasila
b. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi,
atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik
yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke
depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih
berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan
non-militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu,ancaman separatisme merupakan
bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk
ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa
senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering
ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu,
separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini
membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang
besar yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
Adapun beberapa contoh ancaman politik yang berasal dari dalam negeri:
1) Korupsi
2) Konflik SARA yang dikaitkan dengan politik
3) Penurunan paksa pemerintahan
4) Isu-isu politik
5) Pelanggaran HAM
Selain dari dalam negeri ancaman politik juga dayang dari luar negeri. Adapun
contohnya sebagai berikut:
1) Terorisme
2) Negara lain yang ikut campur masalah internal Indonesia
c. Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut
merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak
ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh
negara lainnya.
Pengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu

4
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi
terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara
ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk
dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga
membuka peluang masuknya produkproduk global ke dalam pasar domestik. Hal
tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi
kedaulatan ekonomi suatu negara.
Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya adalah
sebagai berikut:
1) Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini
mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang
tradisional karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
2) Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan
semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia. Pada
akhirnya mereka dapat menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan
demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
3) Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan
menang. Pihak yang menang secara leluasa memonopoli pasar, sedangkan
yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas. Akibatnya,
timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya
persaingan bebas tersebut.
4) Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan
pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan
kemiskinan susah dikendalikan.
5) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-
hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka
panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan
semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi atau malah semakin memburuk.
d. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam
dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik
pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme, separatisme, terorisme,
kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

5
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif
globalisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang
dari luar negeri.
2) Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu
nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk
mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, eskipun harus
melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-
mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
3) Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri
serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti
ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap
selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
4) Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru
bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya
memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
5) Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
6) Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
e. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan
keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang
dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis semata.
Masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah
memiliki tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan
tentram. Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan
keadilan harus terus ditingkatkan. Semakin bermunculan masalah di suatu
wilayah mengakibatkan hilangnya tingkat kewibawaan hukum dan kemerosotan
wibawa para penegaknya. Dengan demikian,kita harus mengantisipasi ancaman
sedini mungkin di bidang pertahanan dan keamanan, baik secara militer maupun
non-militer.
Terdapat banyak sekali contoh dari kasus dimana bentuk ancaman yang
pernah terjadi di Indonesia khususnya dan memiliki potensi untuk terjadi
kembali, baik itu dalam waktu dekat maupun dalam waktu lama. Berikut ini
ancaman fisik di bidang pertahanan dan keamanan yang berasal dari luar negeri
1) Agresi militer yaitu serangan bersenjata dari negara lain terhadap negara RI.
Contoh dari agresi militer adalah sebagi berikut :
 Agresi Militer Belanda I
 Agresi Militer Belanda II

6
2) Pelanggaran wilayah oleh negara lain dengan kapal atau pesawat
nonkomersial.
3) Spionase atau mata mata dari negara lain yang berusaha mengetahui rahasia
militer negara RI. Salah satu contoh dari spionase adalah penyadapan antara
negara Australia dengan Indonesia.
4) Sabotase yang merusak jaringan militer atau objek penting nasional yang
membahayakan keselamatan bangsa aksi teror dari jaringan internasional.
Adapun ancaman fisik di bidang pertahanan dan keamanan yang berasal dari
dalam negeri sebagai berikut
1) Ancaman dalam sebuah bentuk gerakan separatis. Contonya adalah sebagai
berikut:
 Pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun
 Pemberontakan yang dilakukan oleh Darul Islam (DI) dan Tentara Islam
Indonesia (TII)
 Pemberontakan yang dilakukan oleh Pemerintahan Revolusioner Republik
Indonesia (PRRI)
 Pemberontakan yang dilakukan oleh Perjuangan Rakyat Semesta
(Permesta)
 Pemberontakan yang dilakukan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
 Gerakan 30 September/PKI 1965
 Pemberontakan yang dilakukan oleh APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
 Pemberontakan yang dilakukan oleh Republik Maluku Selatan (RMS)
 Pemberontakan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM)
 Organisasi Kriminal Bersenjata (OKB) di Papua
2) Pemberontakan bersenjata.
3) Perang saudara antar kelompok masyarakat.
4) Aksi teror dalam negeri.
5) Sabotase dari dalam negeri yang merusak jaringan militer dan negara.

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
IPOLEKSOSBUDHANKAM adalah singkatan dari kata ideologi, politik,
ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan keamanan. Istilah ideologi, politik,
ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan keamanan apabila disingkat yaitu
menjadi IPOLEKSOSBUDHANKAM.
Ada berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia jika dilihat dari berbagai segi
kehidupan diantaranya adalah ancaman ideologi yang membuat kehidupan
masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang
menekankan pada aspek kebebasn individual; ancaman politik yang dapat
bersumber dari dalam negeri dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia
dan dari luar negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dengan pengarahan massa
untuk menumbangkan suatu pemerintahan; ancaman di bidang ekonomi yang
membuat indonesia akan kedatangan barang-barang dari luar, perekonomian
Indonesia akan dikuasai oleh pihak asing, persaingan bebas menimbulkan adanya
pelaku ekonomi yang kalah dan menang, sektor-sektor ekonomi rakyat yang
mendapat subsidi akan semakin berkurang, dan memperburuk prospek ekonomi
jangka panjang; ancaman di bidang sosial budaya yang dapat dibedakan dari dalam
negeri yang timbul dari isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan dan luar negeri; ancaman di bidang pertahanan dan keamanan seperti
masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah
memiliki tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan
tentram. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat meminimalir ancaman-
ancaman tersebut.

B. Saran
Penulis menyadari dalam makalah ini banyak ditemukan kesalahan sehingga
kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas penulisan kami. Penulis juga berharap
makalah ini dapat meningkatkan wawasan pembaca tentang ancaman di bidang
ideologi, politik, sosial buaya, dan pertahanan dan keamanan serta dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Nuryadi, Dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan.

9
LAMPIRAN 2

10
11
12
13
14
15
16
17
LAMPIRAN 3

18
Tugas Mandiri 6.4
No. Bidang Ancaman Contohnya
1. Ideologi Paham ideologi liberal Bersikap individualis
1. Dari dalam negeri:
1) Intimidasi dan provokasi yang
menggunakan kekuatan berupa
pengerahan massa untuk
menumbangkan suatu pemerintahan
yang berkuasa
2) Korupsi
3) Konflik SARA yang dikaitkan
Berasal dari dalam negeri
2. Politik dengan politik
dan luar negeri.
4) Isu-isu politik
5) Pelanggaran HAM
2. Dari luar negeri:
1) Suatu negara yang melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia.
2) Negara lain yang ikut campur
masalah internal Indonesia.
Pengaruh globalisasi
perekonomian sehingga Indonesia kedatangan dari luar negeri
3. Ekonomi munculnya sehingga produk dalam negeri kalah saing
perekonomian yang dengan produk luar negeri.
liberal.
 Ancaman di bidang
1) Munculnya gaya hidup konsumtif dan
sosial budaya dapat
dibedakan atas selalu mengkonsumsi barangbarang
ancaman dari dalam dari luar negeri.
dan dari luar. 2) Munculnya sifat hedonisme, seperti
Ancaman dari dalam mabuk-mabukan, pergaulan bebas,
ditimbulkan oleh isu- foya-foya dan sebagainya.
Sosial
4. isu kemiskinan, 3) Adanya sikap individualisme,
Budaya
kebodohan, 4) Munculnya gejala westernisasi,
keterbelakangan, dan 5) Semakin memudarnya semangat gotong
ketidakadilan. royong, solidaritas, kepedulian dan
 Adapun ancaman dari kesetiakawanan sosial.
luar timbul sebagai 6) Semakin lunturnya nilai keagamaan
akibat dari pengaruh dalam kehidupan bermasyarakat
negatif globalisasi
Pertahanan Munculnya perang antargolongan,
Konflik SARA yang
5. dan antarkelompok, dan antarsuku.
bersifat sensitif
Keamanan

19
UJI KOMPETENSI 6
1. Pada hakikatnya Kebhinekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat Allah SWT sekaligus
merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Jelaskan maksud
pernyataan tersebut!
Jawab : Keanekaragaman bangsa Indonesia merupakan sebuah potensi dan tantangan
tersendiri. Disebut sebagai sebuah potensi, karena membuat bangsa kita menjadi bangsa
yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan
budaya yang dapat menarik minat para wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia
dan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, kebhinekaan
bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman. Adanya
kebhinekaan membuat penduduk Indonesia mudah berbeda pendapat dan mudah
tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit sehingga sewaktu-waktu bisa menjadi
ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, semua warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang
dapat memecah belah persatuan bangsa.
2. Ancaman militer pada hakikatnya berkaitan dengan ancaman di bidang pertahanan dan
keamanan. Jelaskan dan berikan contoh terkait dengan ancaman di bidang militer!
Jawab :
a) Agresi
Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa. Agresi ini mempunyai
bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang
terendah. Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan
menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan
menduduki wilayah negara lain. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya
diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia
sebanyak dua kali, yaitu pada agresi militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5
Agustus 1947 dan agresi militer II tanggal 19 Desember 1948.
b) Pelanggaran Wilayah
Bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi adalah tindakan
pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan). Buktinya wilayah
negara kita pernah ada yang dicaplok dan diakui oleh negara lain. Hal ini menjadi
konsekuensi bagi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka
sehingga berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
c) Pemberontakan Bersenjata
Pemberontakan bersenjata juga menjadi ancaman militer yang harus serius
ditangani oleh bangsa Indonesia. Pada dasarnya pemberontakan bersenjata yang
terjadi di Indonesia merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-
pihak tertentu di dalam negeri. Namun, tidak menutup kemungkinan
pemberontakan bersenjata tersebut disokong oleh kekuatan asing, baik secara
terbuka maupun secara tertutup. Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah
Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong
kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah,

20
bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata
yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta,
Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan
bersenjata tersebut tidak hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga
mengancam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan
Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
d) Spionase
Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen-agen rahasia
dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain.
Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Karena kegiatan ini tidak mudah dideteksi, maka
spionase merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara
khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan
dimanfaatkan oleh pihak lawan.
e) Gangguan Keamanan di Laut dan Udara
Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu
stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geogras Indonesia yang
memiliki wilayah perairan dan wilayah udara terbentang luas menjadikan
pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun
dirgantara. Hal ini berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman
keamanan laut dan udara. Adapun bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan
udara yang harus mendapat perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara,
yaitu pembajakan atau perompakan, penyelundupan narkoba, penyelundupan
senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan
keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara illegal, pencurian kekayaan di laut,
dan pencemaran lingkungan.
3. Agresi suatu negara yang mengancam kedaulatan suatu negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk-bentuk mulai dari yang
berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Jelaskan dan berikan contoh
bentuk agresi yang berskala paling besar yang pernah dialami bangsa Indonesia!
Jawab : Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan
menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan
menduduki wilayah negara lain invasi yang pernah dialami bangsa Indonesia dating
dari Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu pada
agresi militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan agresi militer II
tanggal 19 Desember 1948.
4. Ancaman non-militer pada hakikatnya disebabkan oleh pengaruh negatif dari
globalisasi. Jelaskan hubungan ancaman non-militer dengan pengaruh globalisasi!
Jawab : Globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa
secara disadari ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian
menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia. Ancaman
nonmiliter di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial
budaya. Contoh ancaman non-militer seperti pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-
baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak menggunakan produk dalam
negeri, dan sebagainya. Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda
dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat sik serta bentuknya tidak terlihat seperti

21
ancaman militer. Ancaman non-militer ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, teknologi, informasi, serta keselamatan umum.
5. Pada hakikatnya ancaman dalam kebhinnekaan yang berdimensi politik dan
bersumber dari dalam negeri dapat berupa pengerahan massa dan separatisme.
Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
Jawab : Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari
ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik,
separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan
bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang
politik memiliki tingkat resiko yang besar yang dapat mengancam kedaulatan,
keutuhan, dan keselamatan bangsa.

22
LAMPIRAN 4

23
1. Setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
Luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
Negara, dan keselamatan segenap bangsa merupakan pengertian dari ….
a. Ancaman
b. Kekerasan
c. Terorisme
d. Hedonisme
e. Individualisme

2. Akibat yang fatal dan mengkhawatirkan bangsa kita karena ma suknya budaya asing adalah ...
a. Bergesernya tata nilai budaya bangsa
b. Pesatnya perubahan nilai di kalangan remaja
c. Menipisnya rasa persatuan dan kesatuan
d. Rasa persaudaraan semakin berkurange .
e. I l a n g n y a n i l a i   m o r a l   m a s y a r a k a t

3. Y a n g m e r u p a k a n b e n t u u k a n c a m a n s o c i a l b u d a y a d a r i l u a r a d a l a h …
a. T e r o r i s m e
b. M a l i n g
c. B e g a l
d. H e d o n i s m e
e. Perampok

4. Suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia
menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara
merupakan pengaruh globalisasi…
a. Perekonomian
b. Pilitik
c. Social budaya
d. Pertahanan
e. Keamanan

5. Salah satu contoh ancaman ideologi yang pernah terjadi di indonesia adalah…
a. Anarkisme
b. Fasisme
c. Liberalisme
d. Komunisme
e. Sosialisme

6. Ancaman kedaulatan indonesia dalam bidang ekonomi, kecuali


a. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan
bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara.
b. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing
c. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang
d. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
e. Membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran

24
7. Ancaman social budaaya dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan…
a. Kesombongan
b. Kemunafikan
c. Kemakmuran
d. Ketidakadilan
e. Kebaikan

8. Salah satu ancaman social budaya dari luar yang bernilai negative untuk globalisasi adalah…
a. Munculnya gejala westernisasi
b. Semakin meningkatnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Semakin meningkatnya gotong royong
d. Adanya sikap kebersamaan
e. Gaya hidup hemat

9. Ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang dapat mengancam
kedaulatan, keutuhan, dan …
a. Keselamatan bangsa
b. Kemakmuran negara
c. Kesejahteraan bersama
d. Ketenangan bangsa
e. Kesuburan tanah

10. Ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman …. Yang timbul di dalam negeri
a. Politik
b. Militer
c. Ekonomi
d. Non militer
e. Ideology

11. Individualisme merupakan bentuk ancaman di bidang…


a. Social budaya
b. Ekonomi
c. Ideology
d. Politik
e. Ketahanan

12. Maksud dari sifat hedonisme adalah…


a. Kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi
b. Hidup foya foya
c. Sikap mementingkan diri sendiri
d. Memiliki sikap acuh
e. Patuh pada aturan

13. Gaya hidup yang selalu beorentasi kepada budaya barat merupakan pengertian dari
a. Separatisme
b. Westernisasi
c. Premanisme
d. Animisme
e. Dinamisme

14. Secara umum indonesia menolak dengan tegas paham zionis dan…
a. Liberal
b. Ekonomi
c. Komunis

25
d. Sosialisme
e. Semua salah

15. Konflik sara merupakan ancaman di bidang…


a. Ekonomi
b. Social budaya
c. Social ekonomi
d. Pertahanan dan keamanan
e. Politik

16. semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat merupakan ancaman
yang timbul dari pengaruh negative globalisasi dibidang…
a. Pertahanan dan keamanan
b. Sosisal ekonomi
c. Social budaya
d. Politik
e. Ekonomi

17. Saat ini kehidupan masyarakat indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang
menekankan pada aspek kebebasan …
a. Bersama
b. Kelompok
c. Berpendapat
d. A,b,c benar
e. Individual

18. Globalisasi mampu meyakinkan kepada masyarakat indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa manusia ke arah
a. Kebaikan
b. Yang benar
c. Kemajuan dan kemakmuran.
d. Kemajuan
e. Kemakmuran

19. Separatism sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan


a. Ghaib
b. Non militer
c. Penyihir
d. Militer
e. Dewa

20. Contoh isu yang menjadi titik pangkal suatu permasalahan adalah, kecuali…
a. Terorisme
b. Premanisme
c. Separatisme
d. Kekerasan
e. Pesulap

21. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam
negeri ke pasar internasional secara
a. Kompetitif
b. Actual
c. Tepat
d. Cepat
e. Detail

26
22. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman … berdimensi politik
a. Militer
b. Non-militer
c. Public
d. Abc salah
e. Semua benar

23. Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
A. Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan bangsa
B. Menggalang kekuatan politik untuk kuasaan kabupaten/kota
C. Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan negara
D. Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah
E. Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan provinsi

24. Y a n g m e r u p a k a n b e n t u u k a n c a m a n s o c i a l b u d a y a d a r i l u a r a d a l a h ,
kecuali…
a. W e s t e r n i n a s i
b. I n d i v i d u a l i s m e
c. G a y a h i d u p k o n s u m t i f
d. S e m a k i n m e m u d a r n y a g o t o n g r o y o n g
e. Separatisme

25. Sikap yang selalu mementingkan diri sendiri adalah…


a. Komunitas
b. Kolaborasi
c. Individualisme
d. Team
e. Intimidasi

27

Anda mungkin juga menyukai