Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PROYEK

Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) dan Sistem Penghargaan


Terhadap Kinerja Pada Industri Garment di PT. Efrata Garmindo Utama

Disusun Oleh :
Zetenra Marpaung 21S20020
Yeshinta A.Silalahi 21S20038
Reggina Gabriela 21S20040

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI DEL

2023
I. Pendahuluan

I.1. Latar Belakang


Di era yang berkembang pesat ini, berbagai kejadian yang tak diduga sering
terjadi pada perusahaan pada saat menjalankan aktivitas-aktivitas bisnisnya.
Kejadiankejadian tersebut bisa bersumber dari luar (eksternal) maupun dari dalam
(internal) perusahaan. Hal inilah yang menimbulkan adanya ketidakpastian pada proses
pencapaian tujuan perusahaan. Rantai pasok bisa diartikan sebagai suatu koneksi yang
saling berkatian yang di dalamnya terdapat beberapa pelaku atau vendor yang bertugas
sebagai manufacturer, supplier, retailer dan distributor yang bersama-sama secara
langsung maupun tidak langsung terlibat untuk memenuhi permintaan pasar. Kegiatan
yang dilakukan oleh tiap-tiap vendor yaitu berupa menyediakan material, melakukan
transformasi material menjadi produk setengah jadi atau produk jadi, serta melakukan
distribusi produk sehingga bisa dinikmati oleh konsumen akhir.
Pada proses bisnisnya PT. Ambassador Garmindo menggunakan sistem Make to
Order. Hal tersebut menyebabkan adanya ketidakpastian pada variasi kostum, jenis
bahan, urutan proses, lama pengerjaan, dan keterbatasan sumber daya yang dibutuhkan.
Sehingga sulit untuk mendapatkan akurasi yang tepat kapan produk bisa selesai . Belum
ada sistem informasi yang mendukung proses bisnis, sistem saat ini manual dan dalam
menentukan harga masih kesulitan, dikarenakan sistem pay order dan tiap bulannya harus
tetap mengaji karyawannya. Untuk itu banyak risiko yang dihadapai oleh PT.
Ambassador Garmindo dalam menjalankan usahanya, sehingga dengan penelitian ini
dapat menganalisis risiko tersebut sebagai bahan evaluasi garment.

1.2 Rumusan Masalah

 Apakah Penerapan Total Quality Management (TQM) memiliki Pengaruh terhadap


kinerja Pada Industri Garment?
 Apakah system Penghargaan memiliki pengaruh terhadap kinerja pada Industri
Garment
 Apakah terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengaruh penerapan TQM
dan system penghargaan terhadap kinerja pada industri garment?

1.3 Tujuan Penelitian

 Untuk mengetauhi risiko mana yang memiliki level paling tinggi pada PT.
Ambassador Garmindo
 Untuk memberikan solusi penanganan pada masing-masing risiko.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat nya adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan risiko yang muncul,
dampak dari risiko tersebut, level risiko, dan perlakuan risiko terhadap
kemungkinan-kemungkinan risiko yang ada. Peneitian yang akan penulis lakukan adalah
analisis risiko PT. Ambassador Garmindo. Yang mampu menghasilkan dokumentasi
kemungkinan risiko yang dapat muncul beserta level dampak risiko tersebut terhadap
PT.Ambassador Garmindo serta rekomendasi terhadap perlakukan risiko yang dapat
dilakukan untuk meminimalisir risiko yang ada.

II. Dasar Teori

Peningkatan kualitas produksi seharusnya dilakukan untuk memenangkan persaingan di pasaran.


Kualitas produk yang baik akan memberikan nilai lebih untuk konsumen sehingga Keberlanjutan
perusahaan akan terjamin dan tujuan perusahaan akan tercapai. Perusahaan yang mampu bersaing dan
bertahan akan menunjukkan kualitas manajemen yang baik. Upaya untuk memaksimumkan daya
saing organisasi adalah dengan melakukan perbaikan secara berkala atas produk, layanan, manusia,
proses dan lingkungan sesuai teori Total Quality Management (TQM). Penerapan TQM dalam suatu
perusahaan merupakan langkah yang terbaik agar dapat mengikuti persaingan global dan lebih unggul
dari para pesaing dengan menghasilkan kualitas produk yang maksimal. Suatu organisasi dapat
menerapkan TQM sebagai pendekatan untuk menjalankan tugas utama manajer yaitu dengan
melakukan pertahanan serta perbaikan kualitas produk. TQM memberi dampak positif bagi
perusahaan yaitu dapat meningkatkan kualitas SDM dan membentuk produktivitas untuk
meningkatkan kualitas produk dan pelayanan sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen.
Penerapan TQM dalam perusahaan juga diharapkan agar perusahaan dapat merespon perubahan
lingkungan dan kebutuhannya sendiri. Perusahaan diharapkan mampu mengatasi kendala dan
meningkatkan efisiensi agar masa depan perusahaan tetap terkendali. Kunci dari penerapan TQM
dalam perusahaan adalah kepemimpinan yang baik. Penerapan TQM dalam suatu perusahaan
merupakan langkah yang terbaik agar dapat mengikuti persaingan global dan lebih unggul dari para
pesaing dengan menghasilkan kualitas produk yang maksimal (Juharni, 2017). Suatu organisasi dapat
menerapkan TQM sebagai pendekatan untuk menjalankan tugas utama manajer yaitu dengan
melakukan pertahanan serta perbaikan kualitas produk. TQM memberi dampak positif bagi
perusahaan yaitu dapat meningkatkan kualitas SDM dan membentuk produktivitas untuk
meningkatkan kualitas produk dan pelayanan sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen.
Penerapan TQM dalam perusahaan juga diharapkan agar perusahaan dapat merespon perubahan
lingkungan dan kebutuhannya sendiri. Perusahaan diharapkan mampu mengatasi kendala dan
meningkatkan efisiensi agar masa depan perusahaan tetap terkendali. Kunci dari penerapan TQM
dalam perusahaan adalah kepemimpinan yang baik.

Pelaksanaan TQM dalam perusahaan diharapkan dapat membentuk kinerja manajerial yang lebih baik
dengan melakukan perbaikan kerja secara berkesinambungan. Penelitian Fatoni dan Mahfudz (2018)
pada biro perjalanan wisata di kota Semarang menunjukkan bahwa penerapan TQM dan sistem
penghargaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial secara parsial. Sedangkan sistem
penghargaan merupakan sistem yang digunakan oleh manajemen dan berperan sebagai pengendali.
Adanya penghargaan atas peningkatan hasil yang dicapai perusahaan akan meningkatkan kinerja
manajemen. Maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah :

H1 : Penerapan Total Quality Management (TQM) berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
pada industri garment di PT. Efrata Garmindo Utama

H2 : Penerapan sistem penghargaan berpengaruh positif terhadap kinerja pada industri tekstil dan
garmen di PT. Efrata Garmindo Utama
Dengan adanya Total Quality Management (TQM) dan system penghargaan dapat memiliki pengaruh
terhadap kinerja dalam dunia industry. Adapun pengaruh yang mungkin terjadi antara lain :

2.1 Peningkatan kualitas Produk

TQM adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan
dengan melibatkan seluruh organisasi. Dalam industri garmen, penerapan TQM dapat
membantu mengidentifikasi dan menghilangkan cacat dalam proses produksi, memastikan
kualitas bahan baku, dan meningkatkan desain produk. Dengan meningkatnya kualitas
produk, industri garmen dapat memperoleh kepercayaan konsumen yang lebih tinggi dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.1.1 Efisiensi Operasional

TQM juga melibatkan analisis dan perbaikan terus-menerus terhadap proses operasional.
Dalam industri garmen, penerapan TQM dapat membantu mengidentifikasi dan
menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah, mengoptimalkan aliran produksi, dan
meningkatkan penggunaan sumber daya. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan efisiensi
operasional, seperti pengurangan waktu produksi, peningkatan produktivitas, dan
pengurangan biaya produksi.

2.1.2 Keterlibatan Karyawan

Salah satu prinsip TQM adalah melibatkan seluruh karyawan dalam usaha perbaikan
berkelanjutan. Dalam industri garmen, penerapan TQM dapat mendorong karyawan untuk
terlibat aktif dalam proses perbaikan kualitas, mengidentifikasi masalah, dan memberikan
masukan yang berharga. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan,
yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan kinerja individu dan tim.

2.1.3 Sistem Penghargaan

Sistem penghargaan yang tepat dapat menjadi dorongan tambahan untuk meningkatkan
kinerja dalam industri garmen. Penghargaan seperti pengakuan atas pencapaian kualitas,
insentif finansial, atau kesempatan pengembangan karir dapat memberikan motivasi
tambahan bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan berkontribusi secara positif pada
perusahaan. Penghargaan yang diberikan secara adil dan transparan juga dapat meningkatkan
kepuasan dan loyalitas karyawan.

2.1.4 Perencanaan dan Desain Produk

Tahap perencanaan dan desain produk sangat penting dalam menentukan kualitas produk.
Desain yang baik mempertimbangkan kebutuhan dan harapan konsumen, mengidentifikasi
spesifikasi yang jelas, dan memastikan kesesuaian dengan standar kualitas. Faktor-faktor
seperti fungsionalitas, keamanan, daya tahan, dan estetika harus dipertimbangkan dalam
desain produk.

2.1.5 Proses Produksi

Proses produksi yang baik dan terstandarisasi berkontribusi pada peningkatan kualitas
produk. Proses produksi yang efisien, kontrol kualitas yang ketat, pemantauan parameter
kritis, dan penerapan teknologi terbaru dapat membantu menghindari cacat dan mencapai
kualitas yang diinginkan. Selain itu, pelatihan karyawan yang memadai dan pemilihan bahan
baku yang berkualitas juga merupakan faktor penting dalam mencapai kualitas produk yang
baik.

2.1.6 Pengendalian Kualitas

Sistem pengendalian kualitas yang baik sangat penting dalam meningkatkan kualitas produk.
Ini melibatkan penerapan langkah-langkah untuk mengidentifikasi, mencegah, dan
mengurangi cacat dalam produk. Pengendalian kualitas dapat melibatkan pemeriksaan visual,
pengujian laboratorium, penggunaan alat pengukuran dan pemantauan proses, serta
implementasi standar dan prosedur yang jelas untuk mengendalikan kualitas.

2.1.7 Kolaborasi dengan Pemasok

Peningkatan kualitas produk juga tergantung pada kerjasama yang baik dengan pemasok.
Memilih pemasok yang andal dan berkualitas serta menjalin hubungan yang baik dengan
mereka dapat memastikan pasokan bahan baku yang konsisten dan berkualitas. Komunikasi
yang efektif dengan pemasok mengenai persyaratan kualitas, pengujian, dan pemantauan
kualitas produk dapat mempengaruhi kualitas akhir produk.

2.2 Umpan Balik Pelanggan


Pendapat dan umpan balik dari pelanggan sangat berharga dalam meningkatkan kualitas
produk. Melakukan survei kepuasan pelanggan, mengumpulkan umpan balik melalui layanan
pelanggan, dan menganalisis keluhan atau masalah yang muncul dapat membantu
mengidentifikasi area di mana kualitas produk dapat ditingkatkan. Menggunakan umpan
balik ini untuk melakukan perbaikan dan inovasi produk adalah langkah penting untuk
mencapai kualitas yang lebih baik.

2.3 Budaya Kualitas Organisasi

Budaya kualitas yang kuat di seluruh organisasi juga berperan penting dalam peningkatan
kualitas produk. Organisasi yang mengedepankan nilai-nilai kualitas, mendorong keterlibatan
karyawan dalam perbaikan, dan memiliki komitmen terhadap keunggulan kualitas akan
cenderung menghasilkan produk yang lebih baik.

2.4 Tujuan Manajemen Proyek


Adapun tujuan dari adanya proses manajemen proyek, yaitu:
 Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian proyek.
 Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan lagi di luar dari
perencanaan biaya yang telah direncanakan.
 Kualitas sesuai dengan persyaratan.
 Proses kegiatan sesuai persyaratan.
2.6.1 Prinsip dan Dasar Manajemen Proyek
Dalam proses penyelesaian proyek ini ada hal yang sangat penting dari awal sampai akhir
yang menjadi tanggung jawab baik pemilik, konsultan, maupun kontraktor pelaksana,
maka di pilih suatu cara yang tepat yaitu sistem manajemen guna memecahkan masalah-
masalah yang terjadi di lapangan, di perlukan suatu cara atau suatu proses atau keragka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah
tujuan atau maksud yang nyata, diantaranya meniadakan kecenderungan untuk
melaksanakan sendiri semua urusan.
2.6.2 Kinerja Pelaksanaan Proyek
Agar proyek dapat terlaksana sesuai dengan sasaran, maka perlu diperhatikan kinerja dari
proyek tersebut. Untuk melihat apakah kinerja proyek telah sesuai dengan sasaran, perlu
diamati anggaran, jadwal dan mutu. Anggaran biasanya diamati dari segi biaya, jadwal
diamati dari segi waktu, sedangkan mutu diamati dari segi kinerja biaya dan waktu.
Kadang-kadang dalam pelaksanaan suatu proyek, pihak kontraktor kurang
memperhatikan kinerja pelaksanaan proyek. Padahal kinerja pelaksanaan suatu proyek
akan menentukan apakah proyek tersebut akan tepat sasaran atau tidak. Kinerja proyek
sangat diperlukan untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas pelaksanaannya sehingga
permasalahan yang timbul dalam pengelolaan proyek dapat didentifikasikan dan dicari
solusinya serta dijadikan pelajaran untuk pelaksanaan proyek-proyek serupa berikutnya.

III. Pembahasan

IV. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Saran

V. Referensi

Anda mungkin juga menyukai