Disusun Oleh :
Zetenra Marpaung 21S20020
Yeshinta A.Silalahi 21S20038
Reggina Gabriela 21S20040
2023
I. Pendahuluan
Untuk mengetauhi risiko mana yang memiliki level paling tinggi pada PT.
Ambassador Garmindo
Untuk memberikan solusi penanganan pada masing-masing risiko.
Adapun manfaat nya adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan risiko yang muncul,
dampak dari risiko tersebut, level risiko, dan perlakuan risiko terhadap
kemungkinan-kemungkinan risiko yang ada. Peneitian yang akan penulis lakukan adalah
analisis risiko PT. Ambassador Garmindo. Yang mampu menghasilkan dokumentasi
kemungkinan risiko yang dapat muncul beserta level dampak risiko tersebut terhadap
PT.Ambassador Garmindo serta rekomendasi terhadap perlakukan risiko yang dapat
dilakukan untuk meminimalisir risiko yang ada.
Pelaksanaan TQM dalam perusahaan diharapkan dapat membentuk kinerja manajerial yang lebih baik
dengan melakukan perbaikan kerja secara berkesinambungan. Penelitian Fatoni dan Mahfudz (2018)
pada biro perjalanan wisata di kota Semarang menunjukkan bahwa penerapan TQM dan sistem
penghargaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial secara parsial. Sedangkan sistem
penghargaan merupakan sistem yang digunakan oleh manajemen dan berperan sebagai pengendali.
Adanya penghargaan atas peningkatan hasil yang dicapai perusahaan akan meningkatkan kinerja
manajemen. Maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah :
H1 : Penerapan Total Quality Management (TQM) berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
pada industri garment di PT. Efrata Garmindo Utama
H2 : Penerapan sistem penghargaan berpengaruh positif terhadap kinerja pada industri tekstil dan
garmen di PT. Efrata Garmindo Utama
Dengan adanya Total Quality Management (TQM) dan system penghargaan dapat memiliki pengaruh
terhadap kinerja dalam dunia industry. Adapun pengaruh yang mungkin terjadi antara lain :
TQM adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan
dengan melibatkan seluruh organisasi. Dalam industri garmen, penerapan TQM dapat
membantu mengidentifikasi dan menghilangkan cacat dalam proses produksi, memastikan
kualitas bahan baku, dan meningkatkan desain produk. Dengan meningkatnya kualitas
produk, industri garmen dapat memperoleh kepercayaan konsumen yang lebih tinggi dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
TQM juga melibatkan analisis dan perbaikan terus-menerus terhadap proses operasional.
Dalam industri garmen, penerapan TQM dapat membantu mengidentifikasi dan
menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah, mengoptimalkan aliran produksi, dan
meningkatkan penggunaan sumber daya. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan efisiensi
operasional, seperti pengurangan waktu produksi, peningkatan produktivitas, dan
pengurangan biaya produksi.
Salah satu prinsip TQM adalah melibatkan seluruh karyawan dalam usaha perbaikan
berkelanjutan. Dalam industri garmen, penerapan TQM dapat mendorong karyawan untuk
terlibat aktif dalam proses perbaikan kualitas, mengidentifikasi masalah, dan memberikan
masukan yang berharga. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan,
yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan kinerja individu dan tim.
Sistem penghargaan yang tepat dapat menjadi dorongan tambahan untuk meningkatkan
kinerja dalam industri garmen. Penghargaan seperti pengakuan atas pencapaian kualitas,
insentif finansial, atau kesempatan pengembangan karir dapat memberikan motivasi
tambahan bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan berkontribusi secara positif pada
perusahaan. Penghargaan yang diberikan secara adil dan transparan juga dapat meningkatkan
kepuasan dan loyalitas karyawan.
Tahap perencanaan dan desain produk sangat penting dalam menentukan kualitas produk.
Desain yang baik mempertimbangkan kebutuhan dan harapan konsumen, mengidentifikasi
spesifikasi yang jelas, dan memastikan kesesuaian dengan standar kualitas. Faktor-faktor
seperti fungsionalitas, keamanan, daya tahan, dan estetika harus dipertimbangkan dalam
desain produk.
Proses produksi yang baik dan terstandarisasi berkontribusi pada peningkatan kualitas
produk. Proses produksi yang efisien, kontrol kualitas yang ketat, pemantauan parameter
kritis, dan penerapan teknologi terbaru dapat membantu menghindari cacat dan mencapai
kualitas yang diinginkan. Selain itu, pelatihan karyawan yang memadai dan pemilihan bahan
baku yang berkualitas juga merupakan faktor penting dalam mencapai kualitas produk yang
baik.
Sistem pengendalian kualitas yang baik sangat penting dalam meningkatkan kualitas produk.
Ini melibatkan penerapan langkah-langkah untuk mengidentifikasi, mencegah, dan
mengurangi cacat dalam produk. Pengendalian kualitas dapat melibatkan pemeriksaan visual,
pengujian laboratorium, penggunaan alat pengukuran dan pemantauan proses, serta
implementasi standar dan prosedur yang jelas untuk mengendalikan kualitas.
Peningkatan kualitas produk juga tergantung pada kerjasama yang baik dengan pemasok.
Memilih pemasok yang andal dan berkualitas serta menjalin hubungan yang baik dengan
mereka dapat memastikan pasokan bahan baku yang konsisten dan berkualitas. Komunikasi
yang efektif dengan pemasok mengenai persyaratan kualitas, pengujian, dan pemantauan
kualitas produk dapat mempengaruhi kualitas akhir produk.
Budaya kualitas yang kuat di seluruh organisasi juga berperan penting dalam peningkatan
kualitas produk. Organisasi yang mengedepankan nilai-nilai kualitas, mendorong keterlibatan
karyawan dalam perbaikan, dan memiliki komitmen terhadap keunggulan kualitas akan
cenderung menghasilkan produk yang lebih baik.
III. Pembahasan
Kesimpulan
Saran
V. Referensi