Anda di halaman 1dari 3

https://www.canva.com/design/DAFsuxWUtLo/uOTJ8kytibrU8X_2RC0EdQ/edit?

utm_content=DAFsuxWUtLo&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutt
on

https://youtu.be/oZvEIOYMPRI
Intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan.

Pendidikan itu bukan untuk merubah kodrat manusia, namun pendidikan itu lebih kepada membantu
peserta didik untuk memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri. Pendidikan itu Hal ini dianalogikan
sebagai petani yang akan menanam bibit. Sebagus apapun bibit yang dimiliki tanpa dilakukan
perawatan, pemeliharaan yang maksimal maka tidak akan bisa menghasilkan tanaman yang berkualitas.
Begitupun sebaliknya walaupun berasal dari bibit yang kurang bagus namun kalau diberikan perawatan
maka akan bisa menghasilkan tanaman yang berkualitas.

2. Pengalaman yang pernah saya lakukan terkait proses pembelajaran untuk merepleksikan pemikiran Ki
Hajar Dewantara adalah saya membimbing peserta didik untuk lebih mengenal diri mereka secara lebih
dalam terkait dengan gaya belajar, bakat minat dengan melakukan tes sederhana tentang gaya belajar
dan bakat. Setelah mereka memahami siapa diri mereka lengkap dengan kelebihan dan kekurangan
akan lebih memudahkan saya sebagai guru pembimbing dalam memberikan motivasi dan dorongan agar
mereka bisa memaksimalkan potensi yang mereka miliki, sehingga nantinya mereka bisa lebih mandiri,
bertanggung jawab serta bisa merencana masa depannya.

3. Perwujudan menuntun yang saya lihat terkait dengan konteks sosial budaya di daerah saya adalah
terjadinya pertukaran kebudayaan antar satu tempat dengan lainnya. Pertukaran kebudayaan ini bukan
berarti merubah atau menghilangkan kebudaayan tersebut namun hal ini akan semakin menguatkan jati
diri bangsa.

4. Pendidikan perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman karena kedua hal ini tidak bisa
dipisahkan dalam diri anak. Seorang anak akan lahir dari kodrat alam (potensi, bakat, kemampuan) yang
berbeda-beda satu sama lain sehingga sebagai seorang guru kita diharapkan mampu membantu,
memotivasi mereka agar bisa tumbuh maksimal sesuai jenjang usia mereka. Sedangkan kodrat zaman
lebih kepada bagaimana seorang guru mampu membimbing anak memasuki abad 21, untuk itu seorang
pendidik harus melek tehnologi serta memiliki keterampilan abad 21 dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran.

5. Relevansi pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa seorang pendidik itu harus menghamba pada anak
maksudnya seorang guru harus memiliki rasa hormat, memuliakan anak sehingga jika tumbuh perasaan
tersebut maka tanpa disadari dalam diri anak akan tumbuh rasa senang, bahagia. Kondisi ini akan bisa
memudahkan mereka untuk menyerap ilmu pengetahuan sehingga akan membawa hasil yang
memuaskan
Setelah memaknai konsep dalam materi di modul 1.2 ini, pertanyaan yang masih muncul di
benak saya adalah:

1. Bagaimana cara meningkatkan inovasi di sekolah agar sekolah tersebut dapat berkembang,
berkualitas, berkarakter, dan kreatif apalagi secara geografis SMP N 1 Watukumpul merupakan
sekolah yang berada di daerah pedesaan?

2. Bagaimana langkah awal untuk menjadi seorang coach dalam menggerakan komunitas praktisi
disekolah agar mereka tergerak hatinya untuk meningkatkan kompetensi diri dan melakukan
pembelajaran yang sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak?

3. Jelaskan peran seorang guru dalam mewujudkan pembelajaran yang memiliki profil pelajar
pancasila! serta bagaimana cara mengimplementasikannya agar dapat dilaksanakan setiap hari?

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai