Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN MENYERAHKAN MEDIA EDUKASI BERUPA BANNER


PENGENDALIAN HIPERTENSI DI DESA GLA MEUNASAH BARO
KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA
KABUPATEN ACEH BESAR

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan suatu kondisi tekanan darah meningkat dengan
sistol > 140 mmhg dan diastole > 90 mmhg (Aminuddin, Sudirman &
Syakib, 2020). Hipertensi sering disebut dengan silent killer atau pembunuh
diam-diam karena orang yang mempunyai penyakit hipertensi sering tanpa
gejala (P2PTM Kemenkes RI, 2019). Hipertensi merupakan salah satu
tantangan besar di Indonesia. Hipertensi ialah kondisi yang sering muncul
pada pelayanan kesehatan primer dengan memiliki risiko morbiditas serta
mortalitas yang terus meningkat selaras dengan naiknya tingkatan tekanan
sistolik dan diastolik yang diakibatkan oleh gagal jantung, stroke dan gagal
ginjal. Prevalensi penyakit hipertensi dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. World Health Organization (WHO) memprediksi prevalensi
hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia (Kemenkes
RI, 2019). Selain itu WHO juga melaporkan pada tahun 2015 jumlah kasus
penderita hipertensi akanmengalami peningkatan menjadi 1,5 miliar pada
tahun 2025, dan diperkirakan 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi
dan komplikasinya (P2PTM Kemenkes RI, 2019).
Di Indonesia data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) melaporkan
bahwa terjadi peningkatan pada kasus hipertensi dari tahun 2013 sampai
tahun 2018. Pada tahun 2013 prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran
pada umur ≥ 18 tahun sebesar 25,8% dan meningkat menjadi 34,1% pada
tahun 2018. Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar
63.309.620 orang dengan angka kematian sebesar 427.218 kematian (Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2019). Peningkatan prevalensi
hipertensi berdasarkan pengukuran hamper terjadi pada seluruh daerah di
Indonesia. Prevalensi hipertensi di Aceh sebesar 26,45%.
Hipertensi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan timbulnya
berbagai komplikasi seperti stroke, jantung coroner, gagal jantung kongestif,
infark miokard, dan retinopati hipertensif (Nuraini, 2015). Terdapat berbagai
upaya dalam mencegah terjadinya berbagai macam komplikasi hipertensi.
Selain dengan cara farmakologis atau obat-obatan, salah satu upaya
pengendalian hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi adalah
dengan pendekatan nonfarmakologis (Kowalski, 2010).
Berdasarkan hasil data kuesioner didapatkan bahwa sebanyak 19 dari
32 lansia yang mengisi kuesioner di desa Gla Meunasah Baro menderita
hipertensi. Menurut data Puskesmas Krueng Barona Jaya dari kegiatan
Posbindu di desa Gla Meunasah Baro pada bulan Januari-Juni 2023 terdapat
kasus hipertensi sebanyak 38 kasus dari 49 lansia yang aktif pada Posbindu.
Menurut hasil wawancara dengan kader Posbindu, penyebab banyaknya
lansia yang menderita hipertensi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
mengenai hipertensi dan pola makan yang kurang baik. Minimnya
pendidikan dapat mempengaruhi kurangnya kemampuan dalam
pembangunan kesehatan masyarakat desa, sehingga masyarakat desa rentan
terhadap gangguan kesehatan. Seperti yang diungkapakan oleh Pradono
(2014), bahwa terdapat hubungan yang positif antara status kesehatan dengan
tingkat pendidikan.
Untuk menunjang pengetahuan yang lebih baik, maka perlu adanya
peningkatan media komunikasi yang digunakan. Dengan media pembelajaran
yang beragam maka akan meningkatkan kualitas belajar sebagai upaya
meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan seseorang (Teni, 2018).
Peningkatan kesehatan tidak terlepas dari penggunaan media, karena melalui
media, pesan-pesan yang disampaikan lebih menarik dan dipahami, sehingga
sasaran dapat mempelajari pesan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Salah satu
media yang bisa digunakan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat akan pencegahan dan pengendalian bahaya hipertensi adalah
melalui banner. Media banner memiliki kelebihan yaitu lebih mudah
dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum, penyajian dapat
dikendalikan dan jangkauannya relatif besar (Susilowati, 2016). Media
banner melibatkan panca indra seperti mata yang menyalurkan
pesan/pengetahuan yang dibaca. Menurut penelitian para ahli, indra yang
paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah mata. Kurang
lebih 75% sampai 87% dan pengetahuan manusia diperoleh/disalurkan
melalui mata, sehingga dapat mempermudah cara penyampaian dan
penerimaan informasi kesehatan kepada masyarakat desa (Notoatmodjo,
2012)
Oleh karena itu, pemasangan banner terkait pencegahan dan
pengendalian hipertensi dapat digunakan sarana informasi untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat dan menyadarkan masyarakat untuk
mengendalikan hipertensi.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan Manajemen Mandiri Kesehatan
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk meningkatkan manajemen Kesehatan lansia terhadap penyakit hipertensi
melalui pemasangan banner di posbindu gampong Gla Meunasah Baro.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan intervensi keperawatan 1x30 menit diharapkan masyarakat di
Desa Gla Meunasah Baro mampu:
1) Masyarakat desa Gla Meunasah Baro mengetahui bagaimana pencegahan dan
pengendalian hipertensi

C. Rencana Kegiatan
1. Nama kegiatan : Pemasangan banner terkait pengendalian hipertensi
2. Metode : Pengadaan media
3. Media : Banner
4. Waktu : Minggu, 23 Juli 2023
5. Hari/Tanggal : 12.00 – 12.30 WIB
6. Tempat : Desa Gla Meunasah Baro
7. Sasaran : Perangkat desa dan Masyarakat desa Gla Meunasah Baro
8. Strategi pelaksanaan :
No. Waktu Kegiatan Penanggung Jawab
1. 11.30-12.00 WIB Melaksanakan pemasangan banner di Sitti Maisarah, S.Kep
posbindu Desa Gla Meunasah Baro Maulia Midari, S.Kep

D. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Laporan pendahuluan, media dan sasaran lokasi pemasangan banner telah
dikonsulkan kepada pembimbing
b. Telah tersedianya media yang akan digunakan pada kegiatan
c. Tempat kegiatan telah tersedia
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan diharapkan dapat terlaksana tepat watu dan kegiatan berlangsung 1x
30 menit
b. Tidak tidak ada gangguan selama kegiatan
c. Media yang digunakan dapat dipahami oleh masyarakat Desa Gla
Meunasah Baro
d. Media dapat terpasang di posbindu Desa Gla Meunasah Baro
3. Evaluasi hasil
a. Banner dapat didirikan dan mendapatkan izin dari pemilik tempat
b. Kader memasang banner saat posbindu
c. Masyarakat membaca banner yang telah terpasang
d. Masyarakat mengetahui pengendalian hipertensi

E. Pengorganisasian kelompok
Penanggung jawab

1. Siti Maisarah, S.Kep


Dokumentasi
1. Maulia Midari, S.Kep
Fasilitator
1. Syifa Az-Zahra, S.Kep
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, A., Sudarman, Y. and Syakib, M. (2020) ‘Penurunan Tekanan Darah


Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Terapi Akupresur’, Jurnal Kesehatan
Manarang, 6(1) 57. doi: 10.33490/jkm.v6i1.119.

Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Si Pembunuh Senyap Infodatin Hipertensi 2019.


Kementrian Kesehatan RI.

Nuraini, B. (2015). Risk Factors of Hypertension. J Majority.

P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018)

P2PTM Kemenkes RI. (2019). P2PTM Kemenkes RI.2019. P2PTM Kemenkes RI.2019.

Notoatmodjo, S, 2010, Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Rineka Cipta, Jakarta
Notoatmodjo, S, 2012 , Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta,
Jakarta.
Pradono, J, 2014, Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan tentang Kesehatan
Lingkungan, Perilaku Hidup Sehat, dengan Status Kesehatan (Studi Korelasi pada
Penduduk Umur 10-24 Tahun di Jakarta Pusat). Buletin Penelitian Sisten
Kesehatan.
Susilowati, D, 2016, Promkes-Komprehensif.pdf. Diambil kembali dari
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/PromkesK
omprehensif.pdf.
Teni Nurrita. (2018). Kata Kunci :Pengembangan media pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal Misykat, 03(01), 171.
Kementerian Kesehatan RI, 2019. Buku Pintar Kader POSBINDU. Jakarta selatan

Anda mungkin juga menyukai