Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bagian Pendidikan dan Pelatihan dalam suatu organisasi memiliki peran yang cukup
besar di dalam proses perubahan prilaku sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia
menjadi penggerak utama berjalannya kegiatan operasional rumah sakit. Perubahan prilaku
sumber daya manusia kesehatan sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pemberian
pendidikan dan pelatihan secara terencana dan teratur. Pendidikan dan pelatihan merupakan
upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia dalam
berbagai bidang.
Rumah Sakit adalah suatu usaha yang bergerak dalam penyediaan layanan jasa di bidang
kesehatan. Sumber Daya Manusia di rumah sakit terdiri dari tenaga medis profesional, tenaga
perawat, tenaga para medis dalam berbagai bidang keahlian, serta tenaga pendukung yang
saling terkait. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan harus melibatkan seluruh Sumber
Daya Manusia yang berada dalam rumah sakit, mencakup berbagai bidang, dan dilakukan
secara berkesinambungan.
Bentuk pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia dapat berupa pelatihan yang
diselenggarakan oleh rumah sakit maupun mengirim perwakilan Sumber Daya Manusia
untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak luar. Dengan berkembangnya tuntutan
kebutuhan akan keahlian Sumber Daya Manusia, rumah sakit melalui bagian diklat dapat
memprogramkan beasiswa untuk pendidikan formal lanjutan bagi karyawan sesuai
kebutuhan rumah sakit.
Program pendidikan dan pelatihan yang tepat sasaran akan mampu menjawab kebutuhan
rumah sakit dalam menambah pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, serta mengubah
prilaku sumber daya manusia.
Pelayanan bagian diklat di rumah sakit ini dijalankan berpedoman kepada Peraturan
Perusahaan dan Undang – Undang Tenaga Kerja Nomor 13 Tahun 2003 serta Peraturan
Rumah Sakit Haji Kamino.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya Pedoman Pelayanan Bagian Diklat Rumah Sakit Haji Kamino.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia guna tercapainya
peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit.

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 1


b. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan dengan berbagai topik, baik yang bersifat
umum maupun yang bersifat khusus, sesuai perkembangan kebutuhan di Rumah Sakit
Haji Kamino.
c. Mengelola pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan siswa dan mahasiswa di Rumah Sakit
Haji Kamino.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


1. Perencanaan
2. Orientasi dan Edukasi
3. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia
4. Pengelolaan program beasiswa karyawan
5. Pelayanan perpustakaan medis dan perawatan.
6. Evaluasi

D.BATASAN OPERASIONAL
1. PERENCANAAN
a) Menyusun Training Needs Assesment (TNA)
yaitu menyusun rencana kebutuhan pelatihan karyawan untuk mencapai tingkat
kompetensi sesuai standar.
b) Menyusun program Mandatory Training
yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh rumah sakit, wajib
diikuti oleh semua karyawan dengan topik : BLS, Hand Hygiene, Pelatihan K3,
Pelatihan Patient Safety, dan Pelatihan Peningkatan Mutu.
c) Menyusun program In-House Training khusus
yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan rumah sakit untuk karyawan
dari bagian/unit-unit tertentu dengan tema sesuai bidang masing-masing, untuk
meningkatkan kompetensi karyawan di tempat kerja masing-masing.
Misalnya :
- Kegiatan Round Table Discussion untuk staf dokter
- Pelatihan perawatan luka untuk perawat-perawat
- Pelatihan senam dan pijat bayi untuk bidan
- Pelatihan ventilator untuk perawat ICU, UGD, HD
- Pelatihan Phlebotomy untuk perawat dan petugas laboratorium
- dll.
d) Membuat program Eks-House Training
yaitu program pengiriman karyawan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang
diadakan oleh pihak luar (eksternal training) dalam bentuk seminar, training,
lokakarya, dll yang diselenggarakan oleh pihak lain baik di dalam maupun luar kota.,
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 2
e) Menyusun program pelatihan untuk peningkatan mutu bagi setiap level kerja, yaitu
perencanaan kegiatan-kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan bagi masing-masing level kerja, mulai dari staf hingga tingkat manager.

2. ORIENTASI DAN EDUKASI


a) Pelaksanaan orientasi dan edukasi bagi tenaga baru, yang meliputi orientasi
organisasi maupun orientasi unit, agar lebih mengenal dan memahami lingkungan
kerjanya.
b) Evaluasi peserta magang di Rumah Sakit Haji Kamino, yaitu pelaksanaan kegiatan
penilaian hasil Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Haji Kamino.

3. PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA,


yaitu kegiatan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia,
yang meliputi :
- Kegiatan In-House Training
- Kegiatan Eks-House Training
- Dilaksanakan untuk karyawan medis, penunjang, maupun non medis.
- Dapat menggunakan trainer dari dalam, maupun mengundang trainer dari luar

4. PELAYANAN PERPUSTAKAAN MEDIS DAN PERAWATAN,


yaitu kegiatan pengadaan dan peminjaman buku-buku bidang medis dan perawatan untuk
menunjang pengembangan ilmu pengetahuan karyawan.

5. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM DIKLAT


yaitu serangkaian kegiatan untuk mengevaluasi atau mengukur angka keberhasilan /
pencapaian program kerja diklat.

D. LANDASAN HUKUM
 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang : Pedoman penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan.
 Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan.
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomer : 850 / Menkes / SK / V/2000 tentang Kebijakan
Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun 2000-2010.

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 3


BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

JUMLA TUGAS
N NAMA PENDIDIK MASA H
KUALIFIKASI
O JABATAN AN KERJA KEBUT
UHAN
1 Ketua Unit Min D3 5 tahun Sertifikat 1 orang Bertanggung jawab
Diklat Pelatihan dan berwenang dalam
Managemen mengatur pelayanan
Diklat Rumah PJ Pendidikan dan
Sakit Pelatihan terutama
bagi karyawan
Rumah Sakit Haji
Kamino baik yang
diselenggarakan
secara internal
maupun eksternal.
2 Sekertaris Min D3 1 tahun Memahami 1 orang Bertanggung jawab
tentang tata mengerjakan tugas
naskah dan administrative dan
managemen bekerjasama dengan
training Ketua Unit Diklat
dalam melaksanakan
program Pendidikan
dan Pelatihan bagi
karyawan RS. Haji
Kamino baik internal
maupun eksternal

3 PJ Bidang Min D3 1 tahun Sertifikat 1 orang Membuat program


Pendidikan Pelatihan pendidikan dan
Dan Pelatihan Managemen pelatihan untuk
Diklat Rumah semua pegawai
Sakit
4 PJ SDM Min D3 1 tahun Memahami dasar 1 orang Menyusun program
Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 4
kepemimpinan kerja di bidang
pengembangan,
perencanaan dan
administrasi
kepegawaian Sumber
Daya Manusia di
Rumah Sakit Haji
kamino.

5 PJ Min D3 1 tahun Memahami 1 orang Membuat kebijakan-


Perpustakaan tentang tata kebijakan tertentu
naskah dan dalam pembinaan dan
managemen pengembangan per-
training pustakaan.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Di Rumah Sakit Haji Kamino terdapat 5 Staf Unit Diklat.
Pola pengaturan ketenagaan yaitu : Semuanyanya dinas pagi hanya saja bagian PJ SDM ada
di ruangan SDM.

C. PENETAPAN JAM KERJA

Hari kerja di perusahaan adalah 6 ( enam ) hari kerja seminggu dan jam kerja standar
perusahaan adalah 40 jam seminggu. Rumah Sakit Haji Kamino merupakan rumah sakit yang
dibuka selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan disesuaikan dengan
ketentuan jam kerja standar perusahaan.

Pengaturan Jam Kerja di Unit Diklat Rumah Sakit Haji Kamino:

1. Kepala Bagian Unit Diklat

 Senin – Sabtu : 08.00 – 14.00 WIB

2. Staf Unit Diklat

 Senin – Sabtu : 08.00 – 14.00 WIB

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 5


BAB III
STANDAR FASILITAS UNIT DIKLAT

A. DENAH RUANGAN

Dengan adanya denah ruangan untuk Unit Diklat, maka dengan jelas dapat diketahui
letak dan posisi serta penempatan tenaga kerja yang ada di Unit Diklat.

Gedung RSHK Lantai 4


Ruang Diklat

B. STANDAR FASILITAS

Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan Unit Diklat dapat berjalan optimal,maka


perlu didukung dengan sarana, peralatan dan perlengkapan yang memadai.

Ruang unit Diklat terletak di lantai 4, dengan luas 150 m² : panjang 10 m dan lebar 15 m,
yang terdiri dari :

- 3 buah meja kantor

- 5 buah kursi

- 3 lemari

- 1 buah Laptop + 1 buah keyboard komputer

- 1 buah printer

- 1 buah papan tulis

- 1 buah pesawat telephone

- 2 buah AC

- 1 buah tape

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 6


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. PERENCANAAN

1. Menyusun Training Needs Assesment (TNA)


yaitu menyusun rencana kebutuhan pelatihan karyawan untuk mencapai tingkat
kompetensi sesuai standar. Dengan tata laksanan berikut :

- Melakukan survey penilaian kompetensi karyawan kepada setiap Kepala Ruang /


Kepala Unit Rumah Sakit Haji Kamino untuk menemukan adanya gap
kompetensi. Kompetensi diukur berdasarkan uraian tugas masing-masing.
- Menganalisis kebutuhan pelatihan berdasarkan gap kompetensi yang didapatkan.
- Menyusun rencana pelatihan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa gap
kompetensi.
- Menambahkan pelatihan yang tidak terencana di dalam pembuatan TNA untuk
cadangan anggaran apabila diperlukan adanya pelatihan di luar program tahunan.
- TNA dibuat setahun sekali.
- TNA yang dibuat meliputi bagian medis, penunjang, dan non medis.

2. Menyusun program Mandatory Training


yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh rumah sakit wajib
diikuti oleh semua karyawan dengan topic :
- Basic Life Support
- Pelatihan Hand Hygiene
- Pelatihan K3
- Pelatihan Patient Safety
- Pelatihan Peningkatan Mutu.
Tata laksana kerja :
- Bekerja sama dengan bagian SDM.
- Peserta Mandatory Training adalah semua karyawan baru dan karyawan lama
yang belum pernah mengikuti pelatihan.
- Bekerja sama dengan UGD, Komite PPI, Komite K3 dan Komite PMKP sebagai
pemberi materi / trainer.
- Menyiapkan sarana dan prasarana.
- Mengawasi jalannya pelatihan.

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 7


3. Menyusun program In-House Training khusus
yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan rumah sakit untuk karyawan
dari bagian/unit-unit tertentu dengan tema sesuai bidang masing-masing, untuk
meningkatkan kompetensi karyawan di tempat kerja masing-masing.
Misalnya :
- Kegiatan Round Table Discussion untuk staf dokter
- Pelatihan perawatan luka untuk perawat-perawat
- Pelatihan senam dan pijat bayi untuk bidan
- Pelatihan ventilator untuk perawat HCU, UGD
- Pelatihan Phlebotomy untuk perawat dan petugas laboratorium
- dll.

Untuk mencapai peningkatan kualitas sumber daya manusia maka perlu dibuat suatu
program pendidikan dan pelatihan In-House Training sesuai kebutuhan rumah sakit.
Tata laksana kerja sebagai berikut :
 Bagian Diklat meminta masukan / usulan dari semua kepala bagian / unit kerja
tentang kebutuhan pelatihan di masing-masing bagian.
 Kebutuhan pelatihan dapat juga berdasarkan pada permasalahan di lapangan /
matrix kompetensi kerja.
 Melakukan analisa kebutuhan berdasarkan TNA.
 Mengajukan proposal program kerja kepada Direktur Utama atas sepengetahuan /
persetujuan Kepala Bagian SDM.
 Berkoordinasi dengan unit terkait.
 Menyiapkan trainer, menyiapkan sarana dan prasarana.
 Mengawasi jalannya pelatihan.
 Mengurus administrasi pelatihan.
 Membuat sertifikat pelatihan dan mendistribusikannya kepada peserta.

4. Membuat program Eks-House Training


yaitu kegiatan pengiriman karyawan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
dalam bentuk seminar, training, lokakarya, dll yang diselenggarakan oleh pihak lain
(eksternal training) sesuai kebutuhan rumah sakit.
Rumah Sakit Haji Kamino tidak selalu mengadakan sendiri kegiatan diklat karyawan
dengan pertimbangan efektivitas dan efisiensinya. Pada kondisi tersebut, karyawan
dapat diusulkan untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak luar,
dengan tata laksana berikut :
- Kepala Bagian / unit kerja dapat mengajukan usul kebutuhan pelatihan di bagian
masing-masing.

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 8


- Bagian Diklat mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pelatihan yang
dimaksud. Akan dipilih jadwal pelaksanaan dan lokasi pelatihan yang paling
sesuai.
- Mengajukan usulan kepada Direktur tentang pengiriman karyawan untuk
mengikuti pelatihan tersebut.
- Melakukan proses lanjutan apabila usul pengiriman karyawan tersebut telah
disetujui : surat penugasan, pendaftaran peserta pelatihan, pengurusan akomodasi,
dll.
- Setelah mengikuti Eks-House Training, karyawan wajib menyerahkan laporan
hasil kegiatan dan mengadakan sosialisasi.

5. Menyusun program pelatihan untuk peningkatan mutu bagi setiap level kerja, yaitu
perencanaan kegiatan-kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan bagi masing-masing level kerja, mulai dari staf hingga tingkat manager.
- Berkoordinasi dengan Komite Peningkatan Mutu
- Berkoordinasi dengan Komite Keperawatan

B. ORIENTASI DAN EDUKASI


1. Pelaksanaan orientasi dan edukasi karyawan baru di Rumah Sakit Haji Kamino, yaitu
pelaksanaan kegiatan pembekalan dan pembimbingan karyawan baru yang
melakukan Praktek di Rumah Sakit Haji Kamino dengan tata laksana sebagai berikut:
 Menunjuk pembimbing klinik pada masing-masing ruang.
 MelakukanOrientasi umumdan khusus.
2. Evaluasi karyawan baru di Rumah Sakit Haji Kamino:
Pelaksanaan kegiatan penilaian hasil Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Haji
Kaminobagi seluruh siswa / mahasiswa peserta PKL dilakukan dengan tata laksana
berikut:
 pembimbing klinik bertanggung jawab melakukan evaluasi terhadap siswa /
mahasiswa praktek di ruangan masing-masing.

 Evaluasi dilakukan berdasarkan standar yang telah disepakati bersama dengan


pihak institusi perdidikan.
 Hasil evaluasi dilaporkan / dilampirkan kepada bagian Diklat

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 9


C. PENGELOLAAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER
DAYA MANUSIA DI RUMAH SAKIT HAJI KAMINO
yaitu kegiatan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia,
yang meliputi :
- Mandatory Training
- kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh rumah sakit sendiri
(inhouse training)
- kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak luar dengan
mengirimkan perwakilan sumber daya manusia sebagai peserta (eksternal training)
Tata laksana :
- Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan di rumah sakit sesuai program
tahunan.
- Bekerja sama dengan bagian-bagian terkait dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan dan pelatihan.
- Melaksanakan pengiriman karyawan rumah sakit untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan di luar rumah sakit sesuai program tahunan.
- Di luar program tahunan, bagian Diklat dapat melakukan pengiriman karyawan
rumah sakit mengikuti pendidikan dan pelatihan di luar rumah sakit selama telah
mendapatkan persetujuan dari Direktur Utama.
- Pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi bagian medis, bagian non medis, maupun
penunjang medis
- Bagian Diklat dapat bekerja sama dengan pihak luar, baik organisasi profesi maupun
perusahaan farmasi, untuk melaksanakan seminar di rumah sakit.

E. PELAYANAN PERPUSTAKAAN MEDIS DAN PERAWATAN


yaitu kegiatan pengadaan dan peminjaman buku-buku bidang medis dan perawatan untuk
menunjang pengembangan ilmu pengetahuan karyawan.
- Buku-buku diperoleh dari karyawan yang dikirim mengikuti pelatihan di luar Rumah
Sakit (Eks-House Training).
- Karyawan rumah sakit boleh meminjam buku tersebut untuk dibaca di tempat

F. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM DIKLAT


yaitu serangkaian kegiatan untuk mengevaluasi atau mengukur angka keberhasilan /
pencapaian program kerja diklat. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan :
- Melaksanakan pre-test dan post-tes dalam setiap kegiatan diklat
- Peserta In-House Training dan Eks-House Training wajib mengadakan presentasi /
sosialisasi menyampaikan materi yang didapat.
- Diklat membuat laporan tahunan tentang seluruh kegiatan yang telah terlaksana

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 10


BAB V
LOGISTIK

Logistik di Sub Bagian Diklat meliputi permintaan barang non medik berupa : alat tulis kantor,
perangkat komputer, printer, lemari arsip dokumen, lemari berkas pelatihan karyawan, sertifikat
pelatihan, dll

A. Perencanaan
Perencanaan penyediaan kebutuhan Diklat bekerja sama dengan Bagian Gudang Non Medik.

B. Permintaan dan Pengadaan


1. Permintaan barang dilakukan ke Bagian Gudang Non Medis untuk keperluan barang non
medik.
2. Permintaan dilakukan dengan menggunakan form permintaan barang.
3. Pengadaan barang dipesan melalui satu pintu oleh Bagian Gudang Non Medik, setelah
barang diterima kemudian didistribusikan ke unit kerja yang membutuhkan.
4. Permintaan barang ke Bagian Gudang Medis dapat dilaksanakan pada hari :
a. Senin, alat tulis kantor
b. Rabu, kebutuhan barang padat
c. Jumat, kebutuhan barang cair

C. Monitoring
Monitoring dilakukan dengan cara evaluasi pemakaian.

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 11


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Bagian Diklat Rumah Sakit Haji Kamino mempunyai peran dalam meningkatkan
keselamatan pasien di rumah sakit dengan mengikuti program 6 sasaran keselamatan pasien
yang diterapkan oleh Rumah Sakit Haji Kamino, yaitu :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai ( HAM )
4. Kepastian tepat – lokasi, tepat – prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh

Bagian Diklat terlibat di dalam pelaksanaan sosialisasi kegiatan-kegiatan tersebut, guna


tercapainya keselamatan pasien.

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 12


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Penanganan Kecelakaan Kerja


Kecelakaan kerja disini adalah yang terjadi dari karyawan berangkat dari rumah ke tempat
kerja, kejadian di tempat kerja, dan dalam perjalanan dari tempat kerja ke rumah dengan
melalui rute yang sama. Bila terjadi kecelakaan kerja, karyawan yang bersangkutan
melaporkan kepada kepala unit kerja untuk seterusnya dilaporkan kepada bagian SDM
paling lambat dalam waktu 2x24 jam. Penanganan kecelakaan akibat kerja dilakukan di
UGD Rumah Sakit Haji Kamino. Apabila kecelakaan terjadi di luar Rumah Sakit Haji
Kamino, maka penanganan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat untuk selanjutnya
ditangani atau dirujuk ke Rumah Sakit Haji Kamino.

B. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang spesifik

C. Program Pemeriksaan Kesehatan


1. Pemeriksaan Kesehatan Prakerja
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan sebelum karyawan bekerja di Rumah Sakit Haji
Kamino, meliputi : pemeriksaan fisik, laboratorium darah, urin rutin, HbsAg, tes
kehamilan (khusus wanita), rectal swab, dll
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Merupakan pemeriksaan kesehatan, yang melakukan setelah karyawan bergabung dengan
Rumah Sakit Haji Kamino dan dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan derajat
kesehatan.

Bagian Diklat Rumah Sakit Haji Kamino mendukung pelaksanaan program keselamatan kerja
yang dicanangkan rumah sakit, yaitu :
1. Program kebersihan tangan
2. Program penanggulangan kebakaran
3. Pemeriksaan kesehatan berkala

Bagian Diklat mengadakan sosialisasi kegiatan-kegiatan tersebut di atas, guna mencapai


keberhasilan keselamatan kerja di Rumah Sakit Haji Kamino.

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 13


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

A. Kalibrasi Alat
Di bagian Pendidikan dan Pelatihan tidak ada kalibrasi alat
B. Preventive Maintenance Alat
Perawatan alat berkala dilakukan dengan pembersihan sendiri, Ada pengecekan harian alat
oleh bagian dan secara berkala setiap 2 minggu hingga 3 bulan sekali yang dilakukan oleh
PSRS dan didokumentasikan di dalam check list maintenance dan kartu pemeliharaan alat.
C. Corrective Maintenance Alat
Jika ada alat rusak, maka bagian Pendidikan dan Pelatihan mengajukan proses perbaikan
kepada bagian PSRS dengan menggunakan form perbaikan barang. Jika alat tidak dapat
diperbaiki, maka bagian Pendidikan dan Pelatihan mengajukan permintaan penggantian alat
atau perbaikan alat dilakukan oleh vendor. Proses ini didokumentasikan di kartu
maintenance.
D. Pendidikan dan Pelatihan Staf
1. Mandatory Training
a. Basic Life Support
b. K3
c. PPI dan Hand Hygiene
d. Patient Safety
e. Customer Service
f. Service Excellent
g. Peningkatan Mutu
2. Pelatihan Lain
a. Manajemen Diklat
b. dll

E. Indikator Mutu Pelayanan :


Pemenuhan program pelatihan bagian keperawatan

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 14


ABSTRAKSI DATA INDIKATOR MUTU DIKLAT

JudulIndikator : Pelatihan pada Bagian Keperawatan

DefinisiOperasional : Pemenuhan program pelatihan sesuai permintaan


keperawatan
Bagian/Unit : Keperawatan
PersonInCharge : Kabag Diklat
KebijakanMutu : Kesamaan
: Pelaksanaan pelatihan untuk keperawatan akan
Rasionalisasi meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
perawat, sehingga akan merawat pasien dengan lebih
Jumlah pelatihan perawat
FormulaKalkulasi yg terealisasi dalam 1tahun
x 100 %
Jumlah pelatihan perawat yg diajukan
bagian keperawatan dalam 1tahun

: Jumlah pelatihan perawat yang terealisasi dalam satu


Numerator
tahun
Denominator : Jumlah pelatihan perawat yang diajukan bagian
keperawatan dalam satu tahun
Kriteriainklusi : Pelatihan bagian keperawatan
KriteriaEksklusi : Pelatihan bagian lain di luar keperawatan
MetodologiPengumpulanda : Retrospektif
ta
TipePengukuran : Proses dan outcome
SumberData : Review dari jumlah pelatihan
WaktuPelaporan : Tanggal 5 bulan pertama tahun berjalan
FrekuensiPelaporan : Satutahun sekali
TargetKinerja :  70%
JumlahSampel : Total populasi
AreaMonitoring : Seluruh ruang perawatan
RencanaKomunikasikestaf : Melalui manajer masing-masing unit
:
Referensi SK DIRUT NOMOR : /RS-HK/I/2017

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 15


BAB IX
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Pedoman Pelayanan Bagian Diklat Rumah Sakit Haji Kamino
diharapkan pengelolaan dan pelayanan Bagian Diklat dapat berjalan dengan baik,
sehingga mendukung tercapainya pelayanan yang efektif, efisien, dan dapat
mensejahterakan karyawan.

Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 16

Anda mungkin juga menyukai