PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bagian Pendidikan dan Pelatihan dalam suatu organisasi memiliki peran yang cukup
besar di dalam proses perubahan prilaku sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia
menjadi penggerak utama berjalannya kegiatan operasional rumah sakit. Perubahan prilaku
sumber daya manusia kesehatan sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pemberian
pendidikan dan pelatihan secara terencana dan teratur. Pendidikan dan pelatihan merupakan
upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia dalam
berbagai bidang.
Rumah Sakit adalah suatu usaha yang bergerak dalam penyediaan layanan jasa di bidang
kesehatan. Sumber Daya Manusia di rumah sakit terdiri dari tenaga medis profesional, tenaga
perawat, tenaga para medis dalam berbagai bidang keahlian, serta tenaga pendukung yang
saling terkait. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan harus melibatkan seluruh Sumber
Daya Manusia yang berada dalam rumah sakit, mencakup berbagai bidang, dan dilakukan
secara berkesinambungan.
Bentuk pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia dapat berupa pelatihan yang
diselenggarakan oleh rumah sakit maupun mengirim perwakilan Sumber Daya Manusia
untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak luar. Dengan berkembangnya tuntutan
kebutuhan akan keahlian Sumber Daya Manusia, rumah sakit melalui bagian diklat dapat
memprogramkan beasiswa untuk pendidikan formal lanjutan bagi karyawan sesuai
kebutuhan rumah sakit.
Program pendidikan dan pelatihan yang tepat sasaran akan mampu menjawab kebutuhan
rumah sakit dalam menambah pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, serta mengubah
prilaku sumber daya manusia.
Pelayanan bagian diklat di rumah sakit ini dijalankan berpedoman kepada Peraturan
Perusahaan dan Undang – Undang Tenaga Kerja Nomor 13 Tahun 2003 serta Peraturan
Rumah Sakit Haji Kamino.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya Pedoman Pelayanan Bagian Diklat Rumah Sakit Haji Kamino.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia guna tercapainya
peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit.
D.BATASAN OPERASIONAL
1. PERENCANAAN
a) Menyusun Training Needs Assesment (TNA)
yaitu menyusun rencana kebutuhan pelatihan karyawan untuk mencapai tingkat
kompetensi sesuai standar.
b) Menyusun program Mandatory Training
yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh rumah sakit, wajib
diikuti oleh semua karyawan dengan topik : BLS, Hand Hygiene, Pelatihan K3,
Pelatihan Patient Safety, dan Pelatihan Peningkatan Mutu.
c) Menyusun program In-House Training khusus
yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan rumah sakit untuk karyawan
dari bagian/unit-unit tertentu dengan tema sesuai bidang masing-masing, untuk
meningkatkan kompetensi karyawan di tempat kerja masing-masing.
Misalnya :
- Kegiatan Round Table Discussion untuk staf dokter
- Pelatihan perawatan luka untuk perawat-perawat
- Pelatihan senam dan pijat bayi untuk bidan
- Pelatihan ventilator untuk perawat ICU, UGD, HD
- Pelatihan Phlebotomy untuk perawat dan petugas laboratorium
- dll.
d) Membuat program Eks-House Training
yaitu program pengiriman karyawan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang
diadakan oleh pihak luar (eksternal training) dalam bentuk seminar, training,
lokakarya, dll yang diselenggarakan oleh pihak lain baik di dalam maupun luar kota.,
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Pedoman Pelayanan Unit Diklat | 2
e) Menyusun program pelatihan untuk peningkatan mutu bagi setiap level kerja, yaitu
perencanaan kegiatan-kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan bagi masing-masing level kerja, mulai dari staf hingga tingkat manager.
D. LANDASAN HUKUM
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang : Pedoman penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomer : 850 / Menkes / SK / V/2000 tentang Kebijakan
Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun 2000-2010.
STANDAR KETENAGAAN
JUMLA TUGAS
N NAMA PENDIDIK MASA H
KUALIFIKASI
O JABATAN AN KERJA KEBUT
UHAN
1 Ketua Unit Min D3 5 tahun Sertifikat 1 orang Bertanggung jawab
Diklat Pelatihan dan berwenang dalam
Managemen mengatur pelayanan
Diklat Rumah PJ Pendidikan dan
Sakit Pelatihan terutama
bagi karyawan
Rumah Sakit Haji
Kamino baik yang
diselenggarakan
secara internal
maupun eksternal.
2 Sekertaris Min D3 1 tahun Memahami 1 orang Bertanggung jawab
tentang tata mengerjakan tugas
naskah dan administrative dan
managemen bekerjasama dengan
training Ketua Unit Diklat
dalam melaksanakan
program Pendidikan
dan Pelatihan bagi
karyawan RS. Haji
Kamino baik internal
maupun eksternal
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Di Rumah Sakit Haji Kamino terdapat 5 Staf Unit Diklat.
Pola pengaturan ketenagaan yaitu : Semuanyanya dinas pagi hanya saja bagian PJ SDM ada
di ruangan SDM.
Hari kerja di perusahaan adalah 6 ( enam ) hari kerja seminggu dan jam kerja standar
perusahaan adalah 40 jam seminggu. Rumah Sakit Haji Kamino merupakan rumah sakit yang
dibuka selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan disesuaikan dengan
ketentuan jam kerja standar perusahaan.
A. DENAH RUANGAN
Dengan adanya denah ruangan untuk Unit Diklat, maka dengan jelas dapat diketahui
letak dan posisi serta penempatan tenaga kerja yang ada di Unit Diklat.
B. STANDAR FASILITAS
Ruang unit Diklat terletak di lantai 4, dengan luas 150 m² : panjang 10 m dan lebar 15 m,
yang terdiri dari :
- 5 buah kursi
- 3 lemari
- 1 buah printer
- 2 buah AC
- 1 buah tape
A. PERENCANAAN
Untuk mencapai peningkatan kualitas sumber daya manusia maka perlu dibuat suatu
program pendidikan dan pelatihan In-House Training sesuai kebutuhan rumah sakit.
Tata laksana kerja sebagai berikut :
Bagian Diklat meminta masukan / usulan dari semua kepala bagian / unit kerja
tentang kebutuhan pelatihan di masing-masing bagian.
Kebutuhan pelatihan dapat juga berdasarkan pada permasalahan di lapangan /
matrix kompetensi kerja.
Melakukan analisa kebutuhan berdasarkan TNA.
Mengajukan proposal program kerja kepada Direktur Utama atas sepengetahuan /
persetujuan Kepala Bagian SDM.
Berkoordinasi dengan unit terkait.
Menyiapkan trainer, menyiapkan sarana dan prasarana.
Mengawasi jalannya pelatihan.
Mengurus administrasi pelatihan.
Membuat sertifikat pelatihan dan mendistribusikannya kepada peserta.
5. Menyusun program pelatihan untuk peningkatan mutu bagi setiap level kerja, yaitu
perencanaan kegiatan-kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan bagi masing-masing level kerja, mulai dari staf hingga tingkat manager.
- Berkoordinasi dengan Komite Peningkatan Mutu
- Berkoordinasi dengan Komite Keperawatan
Logistik di Sub Bagian Diklat meliputi permintaan barang non medik berupa : alat tulis kantor,
perangkat komputer, printer, lemari arsip dokumen, lemari berkas pelatihan karyawan, sertifikat
pelatihan, dll
A. Perencanaan
Perencanaan penyediaan kebutuhan Diklat bekerja sama dengan Bagian Gudang Non Medik.
C. Monitoring
Monitoring dilakukan dengan cara evaluasi pemakaian.
Bagian Diklat Rumah Sakit Haji Kamino mempunyai peran dalam meningkatkan
keselamatan pasien di rumah sakit dengan mengikuti program 6 sasaran keselamatan pasien
yang diterapkan oleh Rumah Sakit Haji Kamino, yaitu :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai ( HAM )
4. Kepastian tepat – lokasi, tepat – prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
Bagian Diklat Rumah Sakit Haji Kamino mendukung pelaksanaan program keselamatan kerja
yang dicanangkan rumah sakit, yaitu :
1. Program kebersihan tangan
2. Program penanggulangan kebakaran
3. Pemeriksaan kesehatan berkala
A. Kalibrasi Alat
Di bagian Pendidikan dan Pelatihan tidak ada kalibrasi alat
B. Preventive Maintenance Alat
Perawatan alat berkala dilakukan dengan pembersihan sendiri, Ada pengecekan harian alat
oleh bagian dan secara berkala setiap 2 minggu hingga 3 bulan sekali yang dilakukan oleh
PSRS dan didokumentasikan di dalam check list maintenance dan kartu pemeliharaan alat.
C. Corrective Maintenance Alat
Jika ada alat rusak, maka bagian Pendidikan dan Pelatihan mengajukan proses perbaikan
kepada bagian PSRS dengan menggunakan form perbaikan barang. Jika alat tidak dapat
diperbaiki, maka bagian Pendidikan dan Pelatihan mengajukan permintaan penggantian alat
atau perbaikan alat dilakukan oleh vendor. Proses ini didokumentasikan di kartu
maintenance.
D. Pendidikan dan Pelatihan Staf
1. Mandatory Training
a. Basic Life Support
b. K3
c. PPI dan Hand Hygiene
d. Patient Safety
e. Customer Service
f. Service Excellent
g. Peningkatan Mutu
2. Pelatihan Lain
a. Manajemen Diklat
b. dll
Dengan ditetapkannya Pedoman Pelayanan Bagian Diklat Rumah Sakit Haji Kamino
diharapkan pengelolaan dan pelayanan Bagian Diklat dapat berjalan dengan baik,
sehingga mendukung tercapainya pelayanan yang efektif, efisien, dan dapat
mensejahterakan karyawan.