I. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan sumber daya aparatur pada setiap unit kerja akan
berhubungan dengan hakikat pendidikan dan pelatihan, Hasibuan (2009), menyatakan
bahwa “pendidikan adalah suatu proses untuk meningkatkan keahlian teoritis, konseptual,
dan pegawai”. Dengan kata lain pegawai yang mendapatkan pendidikan secara berencana
cenderung lebih dapat bekerja secara trampil / professional jika dibandingkan dengan pe-
gawai pada organisasi yang tidak memberikan kesempatan seperti itu. Oleh karenanya pen-
didikan dirasa makin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan dan jabatan sebagai aki-
bat dari perubahan situasi dan kondisi kerja, kemajuan teknologi yang semakin hari semakin
ketat persaingannya didalam suati organisasi.
Manullang (2008), menyatakan bahwa “pendidikan dan pelatihan pegawai adalah su-
atu persyaratan pekerjaan yang dapat ditentukan dalam hubungannya dengan keahlian dan
pengetahuan berdasarkan aktivitas yang sesungguhnya dilaksanakan pada pekerjaan. Jadi
pendidikan dan pelatihan pegawai merupakan suatu persyaratan pekerjaan untuk memper-
baiki penguasaan berbagai keterampilan, keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas
kerja yang sesungguhnya terinci dan rutin agar dapat menjalankan dan menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Rumah sakit merupakan salah satu penyedia jasa khususnya dibidang kesehatan.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tentunya tidak hanya berupa
kelengkapan fasilitas saja tetapi juga pada layanan yang bersifat humanis dari petugas
rumah sakit. Pelayanan yang diberikan merupakan salah satu faktor pendukung kesembuhan
pasien. Dalam memberikan pelayanan tentunya staf rumah sakit secara berkala memperoleh
pelatihan dari beagian diklat rumah sakit. Adapun tugas dan fungsi bagian diklat rumah
sakit selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusia rumah sakit juga mampu men-
jalin kerjasama dalam penyelenggaraan diklat tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan di lapangan.
Pendidikan dan pelatihan didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari Instansi un-
tuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan. Terdapat beberapa
1
keuntungan dengan dilakukannya program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang
pada akhirnya akan membawa keuntungan bagi Instansi.
2
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia
untuk menuju tercapainya kesejahteraan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan
serta membantu Instansi untuk memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dan
handal dalam bekerja.
2. Tujuan Khusus :
a. Mendorong pencapaian pengembangan diri karyawan
b. Membantu karyawan dalam menangani konflik dan ketegangan
c. Meningkatkan kepuasan kerja dan prestasi kerja
d. Menjadi jalan untuk memperbaiki keterampilan dalam bersosialisasi dan berkomu-
nikasi
e. Membantu menghilangkan ketakutan dalam mencoba hal-hal baru dalam pekerjaan
f. Menggerakkan karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan Instansi
3
2) Pembuatan jadwal pelatihan
3) Evaluasi diklat triwulan, semester dan tahunan
4) Penerapan manajemen knowledge
b. Sistem Pelayanan
1. Pelaksanaan diklat RS
4. Pertumbuhan dan Pembelajaran
a. Penyusunan Training Need Assesment (TNA)
b. In House Training
1. Pelatihan BTLS
2. Pelatihan APAR & K3
3. Pelatihan Disaster Plan / Penanggulangan Bencana
4. Pelatihan PPI + Hand Hygiene
5. Pelatihan Sasaran Keselamatan Pasien
6. Handling Complaint
7. Pelatihan Komunikasi Efektif
8. Pelatihan BTCLS & EKG
9. Pelatihan Etos Kerja
10. Pelatihan Rawat Luka
11. Pelatihan Kegawat Daruratan dan Neonatus
c. Ex House Training
VI. SASARAN
Terlaksananya, terbentuknya, tercapainya program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pada
tahun 2019 ini dianataranya :
1. Keuangan
a. Terlaksananya pemanfaatan Aula
1) Berkoordinasi dengan marketing (Ada pemasukan Rumah Sakit Min Rp.
1.500.000,- untuk 1 kali pelaksanaan)
2) Menjalin kerjasama dengan PPNI dan IBI
2. Pelanggan
a. Terlaksananya peningkatan kepuasan peserta pelatihan, bagian Diklat menyediakan
trainer / pembicara yang memiliki kompetensi, sarana dan prasarana dan konsumsi
sesuai kebutuhan dengan target 90 %
4
b. Survei kepuasan pelanggan external, bagian diklat membuat kuesioner pelaksanaan
pelatihan dengan membuat form pelaksanaan kuesioner dan dengan target 80%
3. Terlaksananya proses bisnis internal
a. Ada evaluasi pencapaian diklat 20 jam / tahun / karyawan
b. Bagian diklat membuat semua arsip pelatihan dan menyimpan semua dokumentasi
diklat
4. Terlaksananya pertumbuhan dan pembelajaran
a. Pelaporan Training Need Assesmnet dari tiap-tiap unit di bagian diklat di akhir tahun
dengan target 100%
b. Terlaksananya In House Training yang sudah ditentukan di RS Muji Rahayu
c. Terlaksananya Ex House Training yang dibutuhkan oleh karyawan RS Muji Rahayu
5
PROGRAM KERJA DIKLAT
RS MUJI RAHAYU SURABAYA TAHUN 2019
12
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelaporan dan evaluasi meliputi :
1. Laporan kegiatan secara umum setiap 1 bulan
2. Laporan hasil TNA setiap 1 tahun sekali
3. Laporan rekapitulasi pelatihan setiap 1 bulan
4. Laporan survei kepuasan pasien setiap 1 bulan
X. PENUTUP
Demikian Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Rumah Muji Rahayu Surabaya
tahun 2019. Diharapkan dengan dukungan, kerja sama dan partisipasi dari semua pihak
yang terkait, khususnya dari Direktur Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya agar program
ini dapat terlaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 24 Desember 2018
Bagian Diklat RS Muji Rahayu Suraba
13