Anda di halaman 1dari 3

POKOK POKOK PERUBAHAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG

ASET TETAP

PSAK 16 (Revisi 2007) tentang Aset Tetap yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) pada tanggal 29 Mei 2007 menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang Aktiva
Tetap dan Aktiva Lain-lain serta PSAK No. 17 (1994) tentang Akuntansi Penyusutan.

Pada dasarnya PSAK 16 (Revisi 2007) telah mengadopsi IAS 16 (2003) Property, Plant and
Equipment.

Beberapa perubahan mendasar dari PSAK 16 (2007) dibandingkan dengan PSAK 16 (1994)
diantaranya adalah :

1. PSAK No. 17 (1994) tentang Akuntansi Penyusutan dihilangkan dan pengaturannya


disatukan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang Aset Tetap.
2. Penggantian penggunaan istilah “Aktiva” menjadi Aset dalam seluruh PSAK
3. Komponen Biaya Perolehan Aset Tetap - Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
sebagai komponen biaya perolehan aset tetap termasuk (a) biaya imbalan kerja (seperti
yang didefinisikan dalam PSAK No. 24 tentang Imbalan Kerja) yang timbul secara langsung
dari pembangunan atau akuisisi aset tetap, serta (b) biaya pengujian aset apakah aset
berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan
sehubungan dengan pengujian tersebut (PSAK 16 (2007) Par. 17). Kedua point tersebut
tidak termasuk dalam PSAK 16 sebelumnya (lihat PSAK 16 (1994) Par. 14)
4. Bukan Komponen Biaya Perolehan Aset Tetap - Sebagian kegiatan terjadi sehubungan
dengan pembangunan atau pengembangan suatu aset tetap, tetapi tidak dimaksudkan
untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Kegiatan insidental ini
mungkin terjadi sebelum atau selama konstruksi atau aktivitas pengembangan. Contoh,
penghasilan yang diperoleh dari penggunaan lahan lokasi bangunan sebagai tempat parker
mobil sampai pembangunan dimulai. Karena kegiatan insidental ini tidak dimaksudkan
untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, penghasilan dan beban yang
terkait dari kegiatan insidental diakui dalam laporan laba rugi dan diklasifikasikan dalam
penghasilan dan beban (Par. 21). PSAK No. 16 (1994) sebelumnya tidak mengatur mengenai
hal ini.

1
December 2,
POKOK POKOK PERUBAHAN PSAK 16 (REVISI 2007 TENTANG ASET TETAP
2008

5. Pertukaran Aset Tetap – PSAK No. 16 (1994) sebelumnya membedakan perlakuan


pencatatan atas pertukaran aktiva tetap yang sejenis/serupa (Par.21) serta pertukaran
aktiva tetap yang tidak sejenis/tidak serupa (Par. 20), sedangkan PSAK 16 (revisi 2007) tidak
membedakannya.
Par. 24 PSAK 16 (revisi 2007) mengatur bahwa untuk pertukaran aset tetap, biaya perolehan
diukur pada nilai wajar kecuali (a) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial;
atau (b) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
6. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal – PSAK 16 (revisi 2007) Par. 15 maupun PSAK 16
(1994) sebelumnya (Par. 13) mengatur bahwa suatu aset tetap (aktiva tetap) yang
memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset (aktiva) pada awalnya harus diukur sebesar
biaya perolehan.
PSAK 16 (revisi 2007) dalam Par. 29 mengatur mengenai Pengukuran Setelah Pengakuan
Awal Aset Tetap, “Suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) dalam par. 30 atau
model revaluasi (revaluation model) dalam par. 31 sebagai kebijakan akuntansinya dan
menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.”
Jadi, berdasarkan PSAK 16 (revisi 2007), entitas mempunyai 2 pilihan pencatatan akuntansi
untuk pengukuran aset tetap setelah pengakuan awal, yaitu (a) model biaya atau (b) model
revaluasi.
Sedangkan PSAK 16 (1994) sebelumnya pada dasarnya tidak memperbolehkan penggunaan
model revaluasi dalam pengukuran aktiva tetap.
“Penilaian kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena
Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian aktiva berdasarkan harga perolehan atau
harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai
penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh
penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai
revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal
dengan nama “Selisih penilaian kembali aktiva tetap.”
7. Telaah Ulang Nilai Residu, Umur Manfaat dan Metode Penyusutan – PSAK 16 (revisi 2007)
Par. 54 mengatur bahwa “nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku dan apabila ternyata hasil review berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK No. 25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode
Berjalan, Koreksi Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi.”
Kemudian Par. 64 mengatur bahwa “metode penyusutan yang digunakan untuk aset harus
di-review minimum setiap akhir tahun buku dan, apabila terjadi perubahan yang signifikan
dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut, maka
metode penyusutan harus diubah untuk mencerminkan perubaha pola tersebut. Perubahan
metode penyusutan harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai
dengan PSAK No. 25”

2
December 2,
POKOK POKOK PERUBAHAN PSAK 16 (REVISI 2007 TENTANG ASET TETAP
2008

Sedangkan PSAK 16 (1994) sebelumnya dalam Par. 39 mengatur bahwa “masa manfaat
suatu aktiva tetap harus ditelaah ulang secara periodik dan, jika harapan berbeda secara
signifikan dengan estimasi sebelumnya, beban penyusutan untuk periode sekarang dan
masa yang akan datang harus disesuaikan.”
Par. 42 PSAK 16 (1994) mengatur bahwa “metode penyusutan yang digunakan untuk aktiva
tetap ditelaah ulang secara periodik dan jika terdapat suatu perubahan signifikan dalam
pola pemanfaatan ekonomi yang diharapkan dari aktiva tersebut, metode penyusutan harus
diubah untuk mencerminkan perubahan tersebut. Perubahan metode penyusutan harus
diperlakukan sebagai suatu perubahan kebijakan akuntansi dan dilaporkan sesuai dengan
PSAK No. 25, dan beban penyusutan untuk periode sekarang dan masa yang akan datang
harus disesuaikan.”
8. PSAK 16 (Revisi 2007) Par. 45 mengatur bahwa : Jika dalam suatu entitas terdapat aset tetap
yang tersedia untuk dijual, maka perlakuan akuntansi untuk aset tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Diakui pada saat dilakukan penghentian operasi;
b) Diukur sebesar nilai yang lebih rendah dari jumlah tercatatnya dibandingkan dengan
nilai wajar setelah dikurangi dengan biaya-biaya penjualan aset tersebut;
c) Disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan
melalui transaksi penjualan dari penggunaan lebih lanjut; dan
d) Diungkapkan dalam laporan keuangan dalam rangka evaluasi dampak penghentian
operasi dan pelepasan aset (aset tidak lancar)
Par. 45 yang mengatur mengenai perlakuan akuntansi untuk aset tetap yang tersedia untuk
dijual ini mengacu ke paragraph 6, 15 dan 30 dari IFRS 5 : Non-current Assets Held for Sale
and Discontinued Operations).
9. Penyusutan – PSAK 16 (Revisi 2007) par. 46 mengatur bahwa “setiap bagian dari aset tetap
yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset
harus disusutkan secara terpisah.” Sedangkan dalam PSAK 16 (1994) sebelumnya tidak
diatur.
10. Aktiva Lain-lain – PSAK 16 (1994) sebelumnya mengatur mengenai Aktiva Lain-lain
sedangkan dalam PSAK 16 (revisi 2007) tidak diatur.
11. PSAK 16 (Revisi 2007) ini berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan
entitas yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.

++++++++++++++++ SELESAI +++++++++++++++++

Anda mungkin juga menyukai