Bola voli
.1. Peraturan permainan bola voli.
a. Lapangan Permainan
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah berukuran 9 meter x 18 meter. Ukuran
tinggi net putra 2.43 meter dan untuk net putri 2.24 meter. Garis batas penyerangan
untuk pemain belakang, jarak 3 meter dari garis tengah ( sejajar dengan net ). Untuk
ukuran garis lapangan adalah 5 cm
Urutan servis
- Servis dilakukan di belakang garis belakang, tim yang melakukan servis pada posisi bebas.
- Servis dimulai dari posisi pemain dari yang pertama, jika servis tidak menyeberang, maka
bola berpindah ke pihak musuh. begitu pula sebaliknya.
- servis berikutnya adalah pemain yang kedua, dan begitu seterusnya sampai pemain yang ke
enam, lalu kembali lagi seperti semula.
Penghitungan angka
Setiap tim harus mencapai angka sebanyak 25 point tiap set nya untuk memenangkan
permainan.
Pada sistem 3 winning set, maka pada set ke 3, point yang harus dikumpulkan setiap
tim untuk memenangkan permainan hanya 15 point. (jika kedua tim sebelumnya telah
menang masing-masing 1 kali)
Pada sistem 5 winning set, maka pada set ke 5, point yang harus dikumpulkan setiap
tim untuk memenangkan permainan hanya 15 point. (jika kedua tim sebelumnya telah
menang masing-masing 2 kali)
Cara menghitung nilai :
1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola
dan musuh mendapatkan nilai.
2. Servis yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak,
maka musuh pun akan mendapat nilai.
Bentuk-bentuk pelanggaran.
Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke area lawan. Jika
setelah dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih belum berpindah ke area lawan, maka
hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu kali , sebelum dioper
ke pemain lain. Jika seorang pemain menyentuh bola lebih dari sekali sebelum bola tersebut
dioper ke pemain lain (secara sengaja maupun tidak), maka hal ini dianggap sebagai
sebuah pelanggaran. Menyentuh bola ketika melakukan block tidak dihitung sebagai
pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika melakukan block tersebut masih
diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau memukul bola yang terlontar dari block-
nya.
Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari 8 detik ketika melakukan
servis.
Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola (menyentuh bola dalam waktu
yang lama, bukan memukulnya), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
Spike (smash) yang dilakukan oleh pemain pada baris belakang , sementara bola
berada tepat di atas net akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat
dilakukan jika pemain tersebut melompat dari belakang garis penyerangan (garis 3 meter),
dalam hal ini pemain diperbolehkan untuk mendarat di depan garis penyerangan.
Memukul bola yang masih terdapat di area lawan dinyatakan sebagai sebuah
kesalahan.
1.1.Jump Serve
Cara melakukan jump serve sebagai berikut.
1. Pemain berdiri dengan dengan kedua kaki rapat.
2. Kedua tangan memegang bola di depan badan.
3. Bola dilambungkan ke atas depan.
4. Saat bola melambung, lakukan tolakan beberapa langkah ke depan untuk mendapatkan lompatan yang maksimal.
5. Saat mencapai ketinggian maksimal dan bola berada pada jangkauan lengan pukullah bola tersebut.
6. Pada saat memukul bola, berat badan dipindahkan ke depan.
7.
Cara melakuknnya.
- Sikap awal badan jongkok, lutut agak ditekuk.
- Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
- Sebelum memukul bola lakukan jongkok lebih rendah dengan kendua tangan yang
sudah saling mangait.
- Gerakan kedua tangan memukul disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan
bola.
Sikap Kuda-kuda
Kuda-kuda merupakan posisi menapak kaki yang bertujuan dalam memperkokoh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kokoh dan kuat sangat
penting guna mempertahankan posisi tubuh supaya tidak mudah untuk dijatuhkan.
Kuda-kuda penting dalam menahan dorongan serta menjadi dasar titik tolak dari sebuah serangan (tendangan atau pukulan). Kuda-
kuda pasang adalah sikap dalam memulai serangan atau pembelaan yang dilakukan di awal atau akhir gerakan. Diantaranya ialah:
Kuda-Kuda Depan
Kuda-kuda depan ini dibentuk dengan posisi kaki kita didepan ditekuk serta kaki belakang lurus, dan telapak kaki
belakang harus serong ke arah luar, berat badan ditumpukan di kaki depan, badan tegap dan pandangan kita
kedepan.
Kuda-Kuda Belakang
Untuk melakukan kuda-kuda belakang maka berat badan kita bertumpu pada kaki belakang. Tumit yang
digunakan sebagai tumpuan tegak dengan panggul, dan badan kita agak condong ke depan, kemudian kaki
depan kita di jinjit dengan menapak tumit atau ujung kaki.
Kuda-Kuda Tengah
Dibentuk dengan kedua kaki yang ditekuk dengan titik berat badan kita berada ditengah.
3. Pukulan lurus. Pukulan dengan menggunakan salah satu tangan untuk memukul kearah depan, dengan sasaran
dada si lawan. Dan tangan satunya lagi tetap menutup arah point, yaitu sasaran perut keatas.
4. Pukulan tegak. Sasarnnya adalah bahu atau sendi bahu pada bagian kanan (lawan yang dengan kita yang saling
berhadapan, jadi sama saja dengan bahu sebelah kiri yang menjadi sasaran.
1. Tendangan Depan. Tendangan yang memiliki sasaran lurus ke depan dengan bagian kaki ujung kaki yang di
gunakan (seperti menjinjit). Sasaran pada dada dan perut.
2. Tendangan Samping/melingkar. Tendangan yang memiliki sasaran pada samping badan. menggunakan
punggung kaki sebagai tendangan. Badan sedikit memenggok ke arah samping sehingga memudahkan
langkah dan tendangan.
3. Tendangan T. Tendangan yang sepenuhnya menggunakan telapak kaki badan miring sehingga menimbulkan
gerakan layaknya huruf T. Tendangan ini memiliki sasaran pada dada.
1. Tangkisan atas. Tangkisan dari bawah ke atas, untuk melindungi kepala dari serangan. gerakan ini
dilakukan untuk menangkis serangan lawan yang datangnya dari depan posisi tangan agak siku
melindungi muka.
2. Tangkisan luar. Tangkisan dari dalam ke luar sejajar dengan bahu. Cara dilakukan untuk menangkis serangan lawan dan dibuang
kekanan atau kekiri dengan posisi tangan di depan agak siku.
3. Tangkisan dalam. Tangkisan dari luar ke dalam sejajar dengan bahu.
4. Tangkisan bawah. Tangkisan bawah dilakukan dalam menangkis serangan lawan serta untuk melindungi kemaluan dengan
posisi tangan seperti huruf X dengan menggunakan jari-jari terbuka tapi rapat.
Ada 8 sikap pasang yang di pelajari dalam pencak silat, link vidio; https://www.youtube.com/watch?v=JdQ_og96Ty0
a. Nomor Tanding
Pada nomor tanding pencak silat di bedakan oleh berat badan. setiap sebelum pertandingan di mulai atlet di haruskan mengecek berat
badan pada petugas timbangan yang bersangkutan. Di dampingi oleh offical atlet menuju meja penimbangan berat badan sebelum
bertanding.
PUTRI PUTRA
KELAS BERAT BADAN KELAS BERAT BADAN
A 45-50 A 45-50
B 50-55 B 50-55
C 55-60 C 55-60
D 60-65 D 60-65
E 65-70 E 65-70
F 70-75 F 70-75
G 75-80
H 80-85
I 85-90
J 90-95
b. Nomor Seni.
Seni ialah sebuah nomor pertandingan pada pencak silat yang tidak melakukan body contact. Merupakan sebuah pagelaran gerak
dengan menggunakan power, speed, mimik wajah dan di batasi oleh waktu. Setiap penampilan seni memiliki waktu 3 menit. Adapun
nomor seni di bagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Seni Tunggal. Seni tunggal ialah seni yang di lakukan oleh satu orang/perorangan. Baik putra maupun putri. Sejata yang di
gunakan adalah golok dan toyak. Aksesoris yang di gunakan adalah berupa srembong dan ikat kepala.
6. Gelanggang.
Merupakan arena
.3. Pelindung tulang kering. bertanding pencak
silat. Memiliki lebar
Sebagai olahraga yang terbilang dan panjang 10 M
berbahaya pencak silat pada dengan lingkaran
kategori tanding memperbolehkan luar 8 M dan
setiap atlet mengenakan pelindung Lingkaran dalam 3
kaki terutama untuk tulang kering. M. Pesilat tidak di
Berbeda dengan pelindung kaki perbolehkan
yang di gunakan sepak bola. melewati garis 8 M.
Pelindung kaki ini di buat dari Menggunakan
bahan yang lembut dan tidak keras. Sehingga ketika terjadi matras yang
benturan kaki lawan tidak akan berbahaya begitu pula bagi si memiliki ketebalan
pengguna. 3 cm serta bagian
luar yang berserat
memudahkan pesilat
untuk bertanding
dan tidak akan terpeleset.
Maksudnya tanpa peran serta Ergosistema II, olah daya aerob tak mungkin terlaksana dan aktivitas gerak Ergosistema I akan
segera terhenti. Jadi makin tinggi kemampuan fungsional Ergosistema II, makin tegar kelangsungan penampilan
Ergosistema I. Olahdaya anaerob adalah olahdaya yang tidak membutuhkan oksigen, sedangkan olahdaya aerob adalah
olahdaya yang membutuhkan oksigen. Mengenai hal ini dijelaskan oleh Giriwijoyo (1991:62) sebagai berikut:
Olahdaya anaerob dan aerob harus selalu seimbang. Ketidakmampuan olahdaya aerob mengimbangi olahdaya anaerob akan
menyebabkan “zat kelelahan” bertumpuk. Akibatnya, intensitas kerja akan berkurang. Dengan kata lain, jika kemampuan
olahdaya aerob rendah maka kemampuan kerja rendah. Kemampuan olahdaya aerob terbesar yang dimiliki seseorang
disebut kapasitas aerobik.
Oleh karena olahdaya anaerob dan aerob harus selalu seimbang baik dalam keadaan istirahat maupun kerja, maka tidak ada
olahraga anaerob dan aerob yang murni. Yang ada adalah olahraga yang dominan faktor anaerob ataupun aerob. Berkenaan
dengan olahraga anaerob dan aerob, Giriwijoyo (1991:63) menjelaskan:
Olahraga aerob, bila selama penampilannya minimal sekitar 2/3 atau 70% dari seluruh energi yang digunakan disediakan
melalui olahdaya aerob.
Olahraga anaerob, bila selama penampilannya minimal sekitar 2/3 atau 70% dari seluruh energi yang digunakan disediakan
melalui olahdaya anaerob.Tangkudung (2004:4) menjelaskan, “Pada dasarnya latihan olahraga dapat dibagi menjadi dua
yaitu latihan aerobik dan latihan anaerobik. Latihan aerobik adalah latihan yang menuntut oksigen tanpa menimbulkan
hutang oksigen yang tidak terbayar. Aerobik berarti menggunakan oksigen.” Giriwijoyo (1991:63) menjelaskan pembagian
jenis olahraga aerob dan anaerob berdasarkan waktu sebagai berikut: “
1) 0 – 2 menit, anaerob dominan, contoh: lari cepat hingga 800 meter,
2) 2 – 8 menit, anaerob + aerob, contoh: lari antara 800 – 3000 meter, dan
3) 8 menit lebih, aerob dominan, contoh: lari 3000 meter ke atas.” Kemudian Tangkudung (2004:4) menjelaskan:
Olahraga yang berlangsung secara kontinyu lebih dari empat menit dan dilakukan dengan intensitas rendah termasuk
golongan aerobik. Jadi olahraga aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi masih banyak jenis olahraga lainnya, seperti
bersepeda, berenang, jalan cepat dan lari lintas alam. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan atau suatu aktivitas dinyatakan sebagai aktivitas aerobik jika 70% penampilannya menggunakan olahdaya
aerob dan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas/penampilannya lebih dari 8 menit.
Olahraga senam aerobik itu sendiri sering diartikan sebagai olahraga yang gerakannya dipilih dan dilakukan sesuai dengan
keinginan pelakunya dan menggunakan iringan musik.
Tangkudung (2004:5) menjelaskan, “Senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara
mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas, dan durasi tertentu.” Pada
umumnya senam aerobik ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, khususnya kerja jantung dan paru-paru.
Tangkudung (2004:5) menjelaskan, “Senam aerobik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta
pembentukan tubuh. Gerakan-gerakan yang dipilih tentu saja harus mengandung nilai yang diperlukan untuk kedua tujuan
tersebut.”
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa senam aerobik merupakan jenis olahraga
kesehatan. Namun dalam perkembangannya, senam aerobik juga dilombakan untuk tujuan prestasi. senam aerobik ditujukan
untuk tujuan meningkatkan kerja jantung dan paru-paru serta pembentukan tubuh.
Setiap olahraga mempunyai ciri khas dan aturan tertentu dalam pelaksanaannya, sehingga hal tersebut dijadikan sebagai
daya beda dari olahraga lainnya. Karakteristik olahraga senam aerobik diantaranya adalah mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kerja jantung dan paru-paru, pembentukan tubuh, dan menggunakan irama musik. Berkaitan dengan hal ini,
Tangkudung (2004:5) menjelaskan sebagai berikut:
1. Gerakan yang dipilih harus mampu menyebabkan denyut jantung meningkat sedemikian rupa ke target latihan atau
zona latihan
2. Gerakan yang dipilih harus mengandung kalestenik yang memenuhi tuntutan teknik dan dan ketentuan anatomis
tertentu
3. Irama musik mempunyai 2 sisi yang sama penting. Di satu sisi musik bertindak sebagai patokan kecepatan, di sisi lain
musik bertindak sebagai panjaga motivasi serta semangat dari para pelakunya agar tetap on
Seperti halnya olahraga pada umumnya, dalam senam aerobik pun mengikuti ketentuan yang sudah diterima secara umum,
yaitu sistematika latihan yang meliputi tiga bagian yaitu :
1. Gerakan pemanasan. Diiringi lagu dengan ketukan irama low impact.
2. Gerakan inti. Diiringi lagu dengan ketukan irama high impact.
3. Gerakan pendinginan. Diiringi dengan irama slow.
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai sistematika latihan senam aerobik yang dijelaskan oleh Tangkudung (2004:7)
sebagai berikut:
1. Pemanasan (Warm-up)
Kegiatan ini merupakan kegiatan pendahuluan yang pelaksanaannya mengandung unsur sebagai berikut:
a. Peningkatan suhu tubuh dan secara bertahap meningkatkan jumlah denyut nadi, dari denyut nadi istirahat ke denyut
nadi latihan. Peningkatan suhu tersebut biasanya dilakukan dengan gerakan, seperti jalan di tempat atau gerakan dasar
yang sederhana seperti mengayunkan kepala ke samping kiri dan kanan dan gerakan lengan atau kaki yang sederhana
b. Peningkatan elastisitas otot dan ligamentum di sekitar persendian. Latihan untuk meningkatkan elastisitas otot dan
ligamentum ini dapat dilakukan dengan gerakan peregangan terhadap kelompok otot besar yang ditahan dalam waktu
tertentu. Pelaksanaannya harus dilakukan secara perlahan-lahan dan tidak terlampau memaksakan.
c. Untuk mempersiapkan tubuh baik fisik maupun mental ke aktivitas yang dilaksanakan
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti biasanya merupakan gerakan yang sudah lebih aktif dan melibatkan gerakan yang disiplin untuk melatih
bagian tubuh tertentu dengan pengulangan yang cukup. Kegiatan ini hendaknya mengikuti alur tertentu yang sudah
direncanakan sebelumnya, gerakan yang dipilih dinilai dari bagian atas tubuh ke bawah atau dari bagian kepala, bahu,
lengan, pinggang ke gerakan gabungan. Biasanya pelaksanaan dari bagian inti ini bergerak secara progresif, yaitu dari tahap
gerakan tunggal bagian tubuh hingga pergerakan bagian tubuh secara bersamaan
3. Pendinginan (Cooling-down)
Kegiatan tahap akhir dari senam aerobik ini harus melakukan gerakan-gerakan yang menurunkan frekuensi denyut nadi
untuk kembali mendekati denyut nadi yang normal. Pelaksanaan gerakan pendinginan ini harus merupakan penurunan
secara bertahap dari gerakan dengan intensitas tinggi ke gerakan yang berintensitas rendah. Ditinjau dari segi faal tubuh,
perubahan gerakan yang bertahap tadi berguna untuk menghindari penumpukan asam laktat yang menyebabkan kelelahan
dan rasa pegal pada otot di tempat tertentu. Dengan demikian proses pendinginan ini dimaksudkan untuk mengurangi
penumpukan dari aam laktat yang merupakan sisa pembakaran dalam otot
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan senam aerobik yaitu :
a. intensitas latihan,
b. frekuensi latihan, dan
c. lamanya latihan.
Konsep aerobic luas dengan adanya berbagai macam jenis latihan seperti : latihan dengan kursi, low impact, high impact,
selingan, dengan menggunakan tangga atau step, dan slide aerobic. Orang telah mengetahui bahwa aerobic menolong
mereka berpenampilan lebih baik dengan tubuh yang sehat, yang didapat dengan perasaan senang
D. Meningkatkan kelentukan
Kelentukan adalah gerakan yang berada di sekeliling sendi. Setelah menyelesaikan latihan aerobic, melakukan
peregangan akan membantu meningkatkan kelentukan dan juga membantu sirkulasi darah ke jantung. Otot sifatnya
seperti pita karet. Semakin kuat mengangkatnya, semakin elastis karet itu. Jika secara rutin meregangkan badan
selesailatihan, akan membuat otot dan persendian akan berkembang.
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai merupakan
salah satu rumpun dari senam. Senam lantai dapat dilakukan oleh pria maupun wanita dan banyak menggunakan gerakan-gerakan
seperti mengguling, melompat, menolak dengan tangan atau kaki, bertumpu pada tangan atau kaki, bahkan memasukkan elemen-
elemen balet di dalamnya.
.
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat,
meloncat, berputar di udara.
Menumpu dengan tangan atau kaki untuk memperthankan sikap seimbang atau pada saat meloncat kedepan atau ke belakang. Bentuk
latihannya merupakan gerakan dasar dari senam perkakas (alat).
Senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota
tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelenturan, agilitas dan ketepatan.
Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda
lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat,
kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-
kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oleh seorang wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus
melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan
satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai
tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori
serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta
terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan
dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan
pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas
waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan.
Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C.
Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan
berirama yang sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.
Pria tampil dalam waktu 70 detik, wanita tampil dalam waktu 90 detik diiringi musik. Keduanya bertujuan untuk memberikan
kesan kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur
lonjakan dan akrobatik. Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya
2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu. .
Berikut ini adalah beberapa gerakan dalam senam lantai yang biasanya diajarkan pada pendidikan jasmani di sekolah beserta langkah-
langkah untuk melakukannya.
SMAK SANTO PAULUS JEMBER 16
.1. Guling Depan (Forward Roll)
Guling depan atau kadang-kadang disebut roll depan, dapat dilakukan dengan 2 posisi awal, yaitu berdiri atau jongkok. Untuk roll
depan dengan awalan berdiri, langkah-langkah yang benar adalah sebagai berikut :
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
Angkat kedua tangan ke depan dan bungkukkan badan, lalu letakkan telapak tangan di atas matras.
Tekuk kedua siku agak ke samping, lalu masukkan kepala di antara dua tangan.
Sentuhkan bahu ke matras dan bergulinglah ke depan.
Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
Posisi akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
Sementara itu, untuk roll depan dengan awalah jongkok, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Posisi awal adalah jongkok dengan kedua tangan dilebarkan sebahu dan telapak tangan diletakkan di atas matras.
Luruskan kedua kaki lalu tekuk sedikit siku tangan.
Gerakkan kepala ke arah dagu hingga menyentuk dada.
Bergulinglah ke depan.
Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
Posisi akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
.2. Guling Belakang (Backward Roll)
Guling belakang atau biasa disebut roll ke belakang adalah kebalikan dari roll depan. Langkah-langkah guling ke belakang adalah
sebagai berikut:
Posisi awal adalah jongkok dengan kedua kaki rapat dan tumit sedikit diangkat.
Sementara itu, kepala menunduk ke bawah dan dagu dirapatkan ke dada.
Tangan berada di samping telinga dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Bergulinglah ke belakang dengan menjatuhkan bokong ke belakang.
Pastikan Anda memberikan gaya tolak yang cukup untuk mendorong tubuh ke belakang.
Tarik lutut ke belakang kepala saat punggung sudah menyentuk matras.
Ketika kaki sudah menyentuk matras, gunakan telapak tangan di atas matras untuk menyeimbangkan tubuh.
Angkat kepala untuk kembali ke posisi akhir jongkok lalu berdiri.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar Anda sukses melakukan backward roll:
Pastikan tangan tidak terlalu jauh ke belakang sehingga tubuh tidak bisa melakukan tolakan.
Untuk menjaga keseimbangan tubuh yang baik saat mengguling ke belakang, tubuh harus tetap “bulat”.
Kepala tidak boleh menoleh ke samping, harus senantiasa lurus.
Mendaratlah dengan telapak kaki untuk menjaga keseimbangan saat kembali ke posisi awal.
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping.
Menggunakan papan tolakan, melompatlah ke depan dengan lengan diayunkan ke atas.
Saat tubuh melayang di udara, lentingkan badan dan lipat lutut di depan dada.
Luruskan tungkai sesaat sebelum mendarat.
Posisi akhir adalah jongkok lalu berdiri.
Gerakan ini sebenarnya adalah modifikasi dari roll depan, jadi jika Anda sudah menguasai roll depan, lenting tengkuk akan lebih
mudah Anda pelajari. Berikut langkah-langkahnya:
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
Mulailah berlari dengan posisi badan condong ke depan.
Lakukan tolakan sekuat-kuatnya pada papan tolakan menggunakan kedua kaki.
Ayunkan lengan ke arah depan sementara posisi tubuh tetap diluruskan dan tungkai
dibuka.
Mendaratlah dengan kaki dan tubuh menuju posisi jongkok sementara tangan
direntangkan ke atas.
Posisi akhir adalah jongkok lalu berdiri.
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
Mulailah berlari dengan posisi badan condong ke depan.
Lakukan tolakan sekuat-kuatnya pada papan tolakan menggunakan kedua kaki.
Ayunkan lengan ke arah depan sementara posisi tubuh tetap diluruskan dan tungkai
dibuka.
Tolakkan kedua tangan sekuat-kuatnya ke peti dengan tubuh tetap lurus.
Mendaratlah dengan kaki dan tubuh menuju posisi jongkok, tangan direntangkan ke
atas.
Posisi akhir adalah jongkok lalu berdiri.
Posisi awal adalah berdiri dengan tegak dan kedua tangan bertumpu pada pinggul.
Kemudian tekuklah sedikit kedua kaki (lutut) dan siku, sementara kepala dilipat ke belakang
(seperti mendongak).
Putar kedua tangan ke arah belakang hingga mencapai matras sebagai tumpuan.
Kemudian posisi akhir adalah badan melengkung menyerupai busur (seperti posisi setengah
lingkaran), yang mana posisi inilah yang kita sebut sebagai posisi kayang.
.9. Handstand
Gerakan senam lantai yang satu ini juga cukup popular walaupun mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Anda mungkin
tidak memerlukan matras untuk latihan yang satu ini. Berikut langkah-langkahnya:
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
Kemudian perlahan gerakan salah satu kaki lebih maju dari kaki yang lainnya.
Bungkukkan badan dengan kedua telapak tangan bertumpu pada matras atau lantai.
Angkat tungkai kaki secara perlahan dengan cara satu persatu.
Dorong bokong setinggi-tingginya hingga terangkat.
Bengkokkan tungkai depan sementara tungkai belakang diluruskan.
Kencangkan otot perut lalu ayunkan tungkai belakang ke atas.
Posisi akhir adalah badan dalam posisi terbalik 180 derajat dan dalam keseimbangan dengan kedua
tungkai rapat dan lurus.
Untuk pemula, jika belum mahir melakukannya dapat menggunakan dinding atau tembok sebagai bantuan untuk sandaran atau
tumpuan kedua kaki.
.10. Headstand
Headstand adalah modifikasi dari hand stand dan membutuhkan konsentrasi dan koordinasi yang lebih tinggi sehingga mempunyai
tingkat kesulitan yang lebih tinggi pula. Berikut langkah-langkahnya:
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan posisi kedua tangan lurus
di samping badan.
Bungkukkan badan dengan dahi dan kedua tangan
bertumpu pada lantai.
Pastikan dahi dan kedua tangan membentuk segitiga
sama sisi.
Angkat tungkai ke atas satu per satu.
Untuk menjaga keseimbangan, busurkan panggul dan
punggung ke depan.
Dan posisi terakhir adalah badan dalam posisi terbalik
180 derajat dan dalam keseimbangan dengan kedua tungkai rapat dan lurus ke atas.
Agar Anda sukses mempraktekkan head stand, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
Dahi dan kedua tangan harus membentuk segitiga sama sisi. Jika tidak, Anda tidak akan mendapatkan keseimbangan yang
diperlukan untuk melakukan gerakan ini.
Latihlah otot-otot leher, perut, pinggang, bahu dan paha agar kuat menopang badan Anda.
Lenturkan sendi-sendi leher, perut, pinggang, bahu dan paha agar tidak terlalu kaku saat melakukan gerakan ini.
Gunakan matras yang empuk dan tidak keras agar Anda terhindar dari rasa sakit.
Saat menuju posisi akhir, lakukan tolakan secara perlahan-lahan untuk menghindari rasa sakit.
Pastikan posisi jari tangan menghadap ke depan untuk menjaga keseimbangan.
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping
badan.
Lebarkan kaki sedikit sementara kedua tangan lurus ke atas membentuk
huruf V.
Jatuhkan badan ke arah kiri seraya meletakkan telapak tangan kiri ke atas
matras.
Angkat kaki kiri lurus ke atas.
Selanjutnya, letakkan tangan kanan di samping tangan kiri.
Angkat kaki kanan lurus ke atas sementara kaki kiri mulai turun kembali.
Angkat tangan kiri disusul oleh kaki kiri.
Kembali ke posisi awal berdiri tegak.
Posisi awal adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
Melangkahlah beberapa kali atau jika perlu berlarilah, sebelum melakukan tolakan
sekuat tenaga.
Ayunkan tangan ke bawah saat melakukan tolakan untuk memberikan dorongan
tambahan.
Saat badan melayang di udara, lipat tangan ke arah lutut dan tundukkan kepala.
Setelah badan berputar 360 derajat, luruskan tungkai untuk pendaratan.
Tangan diangkat ke atas.
Posisi akhir adalah berdiri tegak kembali. Gunakan tangan untuk keseimbangan.
Itu dia beberapa gerakan dalam senam lantai yang dapat Anda praktekkan sendiri maupun bersama teman. Perlu diingat bahwa
beberapa gerakan seperti handstand, headstand, cart wheel, round off dan salto adalah gerakan-gerakan yang cukup sulit untuk
dilakukan dan agak berisiko jika tidak disertai dengan kondisi fisik yang mumpuni. Anda harus banyak melakukan latihan untuk
memperkuat otot-otot tangan dan kaki yang diperlukan untuk memperagakan gerakan-gerakan tersebut. Sementara itu, gerakan-
gerakan lainnya relatif lebih mudah dan tidak terlalu berisiko untuk dilakukan sehingga aman diperagakan bahkan oleh pesenam
pemula sekalipun.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan atau siapkan sebelum memulai latihan antara lain:
Lampiran 5
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh
individu dengan kelompok.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya,
baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional
sosial dan fisik (Hurlock, 1992).
remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya.
Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan
pula orang dewasa yang telah matang
1. Kelompok bermain teman sebaya Dalam hal ini adalah permainan yang mengarah kepada
pembentukan tubuh yang sehat yang berlangsung pada kanak-kanak. Bentuk permainan sebagai
sarana pergaulan yang sehat
2. Kelompok belajar Pembentukan kelompok belajar merupakan bentuk pergaulan yang sehat
mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan kelompok belajar inilah daya
pikir anak lebih terasa bukan untuk dirinya sendiri, melainkan juga dalam bentuk penyimpangan
terhadap orang lain.
4. Kegiataan keagamaan Sesuai agama yang dianutnya pembinaan mental spiritual yang berkaitan
dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME secara intensif dapat dilakukan dengan
aktif terjun dalam kegiatan keagamaan sesuai dengan agama yang dianutnya.
5 Kegiatan karang taruna Karang taruna merupakan organisasi kemasyarakatan yang mewadahi
kegiatan pemuda/pemudi atau remaja yang ada di lingkungan pemukiman di bawah pemerintah
desa. Melalui karang taruna inilah anak mengenal kemajemukan-kemajemukan msyarakat di
lingkungannya. Melalui karang taruna inilah anak dipupuk untuk memiliki sifat social dalam
bentuk kepedulian terhadap kemajuan daerah tempat tinggalnya
6. Kegiatan social kemasyarakatan Dalam kehidupan masyarakat luas tehadap berbagai macam
kegiatan yang bergerak di bidang social kemasyarakatan. Melaui kegiatan social kamasyarakatan
tersebut anak dilatih untuk menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari
7. Kegiatan pecinta alam Kegiatan pecinta alam merupakan media yang tepat bagi remaja yang
senang berpetualang dan mencari tahu mengenai rahasia alam secara langsung.
1. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”,
maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak
sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan
mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola
waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam
kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
3. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik
untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini
remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan
masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita
mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan.
Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya
nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?”
kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja.
Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang
dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap
orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan
memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga
segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
B. Sejarah Renang
Olahraga ini dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1837, hanya terdapat 6 kolam renang di kota itu. Popularitas renang terus
membaik, dan pada tahun 1869 beberapa asosiasi mulai muncul. Popularitas kejuaraan renang sederap dengan kebangkitan Olimpyade
dan tercantum sebagai olahraga modern di Athena pada tahun 1896.
Sepanjang perkembangan yang dapat diikuti, kota Bandung merupakan kota yang mengawali kegiatan olahraga renang di Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan pembangunan kolam renang Cihampelas pada tahun 1904. di samping itu, sebelum kemerdekaan telah ada
beberapa kolam renang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.
Dengan adanya beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga ini ditandai dengan dibentuknya perkumpulan-perkumpulan
renang, antara lain Bandungsche Zwembond atau Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917. ketika itu terdapat 7 perkumpulan
yang bernaung di bawah Perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan renang siswa-siswa sekolah di Bandung.
Menyusul berdirinya West Java Zwembond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di Jawa Timur berdiri Oost Java Zwembond
(Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua peloncat indah Belanda mencetak prestasi pada tahun1934. Hamaman dan Van de Gron,
masing-masing sebagai juara pertama dan kedua nomor papan 3 meter dan menara. Ketika Far Eastern Games (maksudnya Olimpyade
Timur Jauh) berlangsung di Manila pada tahun 1934 kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia Belanda.
2. Teknik Meluncur
Sama halnya dengan teknik-teknik renang yang lainnya, bahkan juga seperti pada teknik renang gaya punggung, pada renang gaya
bebas juga memiliki teknik meluncur. Melatih cara meluncur sangatlah penting agar dapat menghindari kesalahan yang berakibat pada
cedera anggota tubuh. Maka dari itu, di bawah ini adalah langkah untuk latihan Anda:
Pertama-tama, ambil posisi dengan berdiri di tepi kolam renang di mana satu kaki harus menempel di dinding kolam.
Bungkukkan tubuh ke depan dan pastikan bahwa posisinya sejajar dengan permukaan air sambil juga meluruskan kedua tangan.
Tolakkan kaki yang tadinya menempel di dinding kolan sekuat tenaga dan jaga keseimbangan tubuh serta pertahankan supaya
tetap lurus.
Pastikan posisi tangan dan kaki tetap lurus sejajar dengan permukaan air hingga berhenti.
Selama dalam kondisi meluncur, jangan lupa untuk mengambil napas dan usahakan melakukannya dengan benar.
Langkah tersebut dapat dilakukan secara berulang kali hingga akhirnya kecepatannya stabil dan sudah melesat jauh ke depan.
SMAK SANTO PAULUS JEMBER 25
3. Teknik Lengan
Pada gerakan lengan atau tangan juga ada tekniknya tersendiri. Supaya teknik renang dalam gaya bebas dapat dilakukan secara
sempurna, ada 2 jenis latihan yang kiranya perlu untuk Anda coba dan praktikkan, yakni latihan di tempat serta latihan sambil
meluncur. Berikut adalah kedua cara latihan yang dimaksud:
Latihan di Tempat
Ketika melakukan latihan gerakan lengan atau tangan di tempat, awali dengan posisi berdiri di mana sambil membungkukkan
tubuh dan meluruskan kedua tangan.
Tariklah ke bawah tangan kanan Anda seraya menekan air hingga akhirnya ada di bawah tubuh.
Ketika tangan sudah ada atau sampai di bawah tubuh, secara cepat bengkokkan atau tekuk siku dan angkat tangan.
Lakukan langkah tersebut secara bergantian pada tangan kanan dan juga kiri.
Diperlukan latihan gerakan berulang untuk bisa menyempurnakannya tanpa membuat kesalahan sehingga latihan di tempat bisa
dianggap selesai.
Latihan Sambil Meluncur
Dalam melakukan latihan tangan sambil meluncur, pastikan untuk melemparkan lebih dulu kedua tangan ke depan secara
bergantian dan dengan tangan tersebut, mulailah melakukan gerakan mendayung.
Sewaktu mendayung dengan kedua tangan secara bergantian, miringkanlah tubuh sedikit.
Masukkan tangan ke dalam air satu detik supaya laju tubuh ketika melakukan latihan ini bisa terus stabil dan seimbang lurus ke
depan.
4. Teknik Kaki
Setelah posisi tubuh, teknik meluncur dan teknik lengan, teknik gerakan kaki pun menjadi hal yang vital untuk dipelajari juga. Untuk
menjadi mahir dalam gerakan kaki, Anda perlu melakukan latihan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Lakukan latihan gerakan kaki secara bersamaan dengan waktu latihan meluncur.
Atau bisa juga Anda lakukan dengan mengambil posisi berdiri menghadap dinding kolam sambil kedua tangan berpegangan ke
dinding kolam.
Luruskan kedua kaki ke belakang dengan posisi tubuh menelungkup.
Gerakkan kaki ke atas dan bawah bergantian dan pastikan kedua kaki harus berada dalam kondisi yang rileks atau lemas. Karena
jika terlalu tegang atau kaku, hasil gerakan tentu tak akan menjadi baik.
Pada saat melakukan gerakan kaki, pastikan memulai dari pangkal paha.
5. Teknik Pernapasan
Dalam renang, memang gaya yang paling nyaman untuk mengambil napas adalah gaya punggung, namun bukan berarti gaya bebas
terlalu sulit dalam melakukan hal tersebut. Untuk teknik pernapasan dalam gaya bebas, berikut adalah langkah-langkah yang perlu
Anda tahu:
Miringkan kepala sampai mulut berada di atas permukaan air, lalu inilah kesempatan bagi Anda untuk mengambil napas.
Muka setelah itu harus kembali menghadap masuk ke dalam air dan barulah napas dihembuskan.
Saat pengambilan napas, perenang gaya bebas hanya diperbolehkan memiringkan kepala pada satu arah saja. Jika ingin ke kiri
yang kiri saja dan kalau ke kanan, kanan saja.
Pastikan gerakan saat mengambil napas Anda lakukan di saat yang sama ketika tangan bekerja mendayung.
6. Teknik Koordinasi Pernapasan dan Gerakan Lengan
Teknik berikutnya yang juga sangat penting untuk dikuasai adalah koordinasi antara gerakan lengan dan juga teknik pernapasan.
Berikut adalah langkah dalam membuat teknik gerakan Anda sempurna dan maksimal:
Ambil posisi awal di mana gerakan meluncurlah yang perlu dilakukan dan kemudian gerakan tangan dapat menyusul.
Setelahnya, lemparkan gerakan lengan ke depan dan lakukanlah gerakan secara bergantian seperti yang sudah dijabarkan pada
teknik lengan.
Ketika melakukan gerakan mendayung, jangan lupa memiringkan kepala ke satu arah saja supaya bisa mengambil napas.
Setelah itu, hadapkan muka Anda kembali ke dalam air supaya bisa mengembuskan napas yang sudah diambil.
Secara berkelanjutan dan terus-menerus Anda bisa melakukan gerakan ini.
Latihlah secara berulang kali agar hasilnya makin baik dan maksimal.
7. Teknik Koordinasi Gerakan Lengan dan Kaki
Setelah mengetahui bagaimana cara latihan dalam memadukan gerakan pernapasan dan juga gerakan lengan yang baik dan sempurna,
teknik koordinasi lainnya juga perlu untuk Anda latih. Supaya gerakan lengan dan kaki dapat berimbang sehingga menciptakan
gerakan harmonis dan baik, berikut adalah langkah-langkah untuk dilatih dan dipraktikkan.
Di awal, tentu gerakan meluncurlah yang perlu dilakukan.
Kedua kaki gerakkanlah ke atas dan ke bawah secara bergantian dan pangkal paha dapat menjadi pusat gerakan.
Lengan kanan tariklah ke bawah dada sambil menekuk bagian siku, lalu lanjutkan dengan lengan kanan didorong ke belakang
dan luruskan.
Pastikan ketika melakukan gerakan di atas, telapak tangan hadapkan ke belakang tepat di sisi paha.
Lengan kanan kemudian tariklah ke atas dengan menekuk siku, dilanjutkan dengan memasukkan telapak tangan ke depan hingga
lurus.
Lengan kiri tariklah ke bawah seperti yang dilakukan pada gerakan lengan kanan sebelumnya.
Secara bergantian, Anda perlu menggerakkan lengan kanan dan kiri.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas,
tetapi dengan posisi tubuh terlentang di permukaan air. Kedua tangan secara
bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan
hidung berada di luar sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan
mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas
balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua tangan
memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan, sementara kedua telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
D. Manfaat Berenang
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya
gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan
oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan
(obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat
dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan rutin.
Manfaat tersebut antara lain :
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut,
punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar
karena harus ‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung,
pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi
kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak
Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi,
sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan
dengan air (jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan
perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.
Sebelum berenang, ag tubuh tidak ‘kaget’, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan untuk mencegah kram otot sekaligus juga
berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang
agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
Untuk pemanasan dapat dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti mengayunkan tangan dan kaki atau berjalan-jalan
di sekitar kolam renang selama 10-15 menit. Lalu secara bertahap mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah
selama 30 detik beberapa kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Setelah beberapa minggu, latihan bisa
ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang supaya semua otot terlatih.
Satu-satunya ‘kekurangan’ dari jenis olahraga ini adalah ternyata kurang menguntungkan bagi kesehatan tulang. Ketiadaan gaya
gravitasi bumi saat berenang justru berpengaruh buruk pada massa tulang. Untuk mengatasinya, Anda dapat menyelinginya dengan
olahraga lain, seperti joging, berjalan kaki, atau bersepeda.
2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.Masing-masing
lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan.
Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk
lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang
tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk
kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding
kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm. Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan
sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
4. Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai
catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan
antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.
F. Peraturan
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan
dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang
pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi
start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya
punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris)
diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan
pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
G. Nomor Perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya
bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
Gaya punggung: 100 m, 200 m
Gaya dada: 100 m, 200 m.
Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
Gaya ganti estafet: 4×100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan:
gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan
di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang
pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh
perenang gaya bebas.
Lampiran 6
Tenis Meja
Grip (cara memegang bet)
Pada olahraga tenis meja ada dua macam grip atau cara memegang bet, yaitu :
1. Shake hand grip (cara memegang seperti bersalaman), dengan bidang bet yang paling tegak lurus dengan
lantai, pegang bet seakan-akan sedang bersalaman
2. Penholder grip (cara memegang seperti memegang pena), luruskan jari telunjuk anda di bagian bawah bidang
pemukaan bet dengan ibu jari di permukaan bet lainnya
Kualitas pemain tenis meja dipengaruhi oleh teknik memegang raket atau bet. Oleh karena itu, setiap pemain tenis
meja harus menguasai teknik dasar memegang raket (bet).
Gambar 1 ; cara pegang yang benar. Gambar 2 ; cara pegang yang salah
Definisi-definisi
Suatu reli (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.
Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas sebelum bola dilambungkan pada saat
servis hingga reli diputuskan sebagai suatu let atau poin.
Suatu let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dinilai/dihitung.
Suatu poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya dinilai/dihitung.
Tangan bet adalah tangan yang memegang bet.
Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang bet; lengan bebas adalah lengan dari tangan bebas.
Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang dipegangnya atau bagian tangan dibawah
pergelangan tangan yang memegang raket ketika bola masih dalam permainan.
Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa saja yang dipakai atau dibawanya, mengenai bola dalam
permainan ketika bola masih berada/melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir, belum
menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya.
Pelaku Servis/Pemain yang melakukan servis(server) adalah pemain yang memukul bola pertama kalinya dalam
suatu reli.
Penerima bola (receiver) adalah pemain yang memukul bola yang kedua pada suatu reli.
Wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.
Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit dengan keputusan-keputusan tertentu.
Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu yang dipakai atau dibawa, kecuali
bola, pada saat reli dimulai.
Bola sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui bagian mana saja selain antara net
dan tiangnya dan antara net dan permukaan meja.
Garis akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi ujung meja.
Servis
Servis dimulai dengan bola diam berada di atas permukaan telapak tangan yang terbuka dari tangan bebas pelaku
servis (siap untuk dilambungkan).
Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal ke atas, tanpa putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm
dari permukaan telapak tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh mejanya terlebih dahulu dan setelah
melewati net atau mengelilingi net kemudian menyentuh meja dari penerima; pada permainan ganda, bola harus
menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja pelaku servis dan penerima secara berurutan.
Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas perpanjangan permukaan meja permainan (di
belakang batas akhir meja) pelaku servis, dan bola tidak boleh dihalangi dari pandangan penerima oleh pelaku servis
atau pasangan gandanya atau apa saja yang mereka bawa atau pakai.
Segera setelah bola dilambungkan, lengan dan tangan bebas pelaku servis harus disingkirkan/ditarik dari ruang
antara bola dan net. Catatan: Ruang antara bola dan net (net dan tiang penyangga) ditentukan oleh bola yang
dilambungkan.
Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar wasit atau pembantu wasit dapat diyakinkan bahwa
servisnya sesuai peraturan dan demikian juga untuk memutuskan bahwa servisnya tidak benar.
Jika wasit atau pembantu wasit ragu atas keabsahan suatu servis, maka pada kesempatan pertama pada pertandingan
tersebut, dapat menghentikan pemainan dan memperingatkan pelaku servis; tetapi untuk servis yang meragukan
berikutnya yang dilakukan oleh pemain atau pasangannya harus dinyatakan tidak benar/sah.
Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik jika diyakini bahwa rintangan tersebut
disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak normal (cacat).
Pengembalian Bola
Bola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga melewati/mengelilingi net dan menyentuh meja
lawan, baik secara langsung maupun setelah menyentuh perangkat net.
Urutan Permainan
Satu Let
Reli dinyatakan let: Jika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian bola masuk atau dipukul
oleh penerima atau pasangannya;
Jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap, dan baik penerima atau pasangannya tidak
berusaha memukul bola atau mengembalikan;
Jika gagal melakukan servis atau pengembalian atau jika sesuai dengan peraturan bahwa hal tersebut disebabkan
gangguan di luar kontrol pemain.
Poin
Selain reli dinyatakan let, pemain dinyatakan mendapat poin :
Jika lawannya gagal melakukan servis yang benar;
Jika lawannya gagal melakukan pengembalian yang benar;
Jika, setelah melakukan servis atau pengembalian, bola menyentuh apa saja selain net sebelum dipukul oleh
lawannya;
Jika bola melewati meja atau berada di luar permukaan meja, tanpa menyentuh meja;
Jika lawannya menyentuh bola;
Jika lawannya dengan sengaja memukul bola dua kali secara beruntun;
Jika lawannya memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak dilapisi karet atau tidak sesuai dengan ketentuan
sebelumnya.
Jika lawannya, atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan meja;
Jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh net;
Jika tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja;
Jika, dalam permainan ganda, setelah pelaku servis pertama melakukan servis ke penerima dengan benar, kemudian
lawannya memukul bola di luar dari urutannya;
Seperti yang dijelaskan dalam sistem percepatan waktu (2.15.04).
Jika pemain atau pasangan cacat yang menggunakan kursi roda dan
Lawannya tidak tidak berada pada posisi duduk yang minimal pada kursi rodanya, belakang paha tidak menempel,
ketika bola dipukul;
Lawannya menyentuh bola dengan tangan mana saja sebelum memukul bola;
Kaki lawannya menyentuh lantai semasa (bola) dalam permainan.
Seperti yang dijelaskan pada urutan permainan (2.08.03).
Satu Game/set
Suatu game dinyatakan dimenangkan oleh seorang pemain/ pasangan yang pertama mendapat poin 11, kecuali
kedua pemain atau pasangan sama mendapatkan poin 10, pada situasi ini, salah satu pemain atau pasangan harus
mendapat selisih kemenangan 2 (dua) poin atas lawannya.
Satu Pertandingan
Suatu pertandingan terdiri dari game/set ganjil terbaik.
Servis adalah pukulan pertama yang dilakukan oleh server. Pukulan ini dimulai dengan bola yang dilambungkan ke atas
dari telapak tangan yang terbuka dan kemudian dipukul dengan bet. Servis merupakan salah satu teknik yang paling
penting, karena servis adalah kesempatan pertama untuk menguasai permainan dan memegang inisiatif.
1. Servis topspin
Servis topspin memungkinkan Anda melakukan servis lebih cepat dari servis lainnya. Servis topspin dapat dilakukan
dengan sangat cepat pada setiap bagian meja, dan pukulan ini sering memaksa lawan memberikan bola tinggi. Kecepatan
servis topspin tergantung pada perkenaan bola menyerempet atau memukulnya mendatar (lurus). Untuk spin yang
maksimum, pukul bola dengan gerakan meyerempet dari arah atas. Untuk kecepatan yang maksimum, lakukan servis
menyilang agar bola mempunyai lebih banyak waktu sebelum jatuh. Adapun caranya adalah sebagai berikut.
a) Mulailah dengan mengambil posisi berdiri, biasanya menghadap sisi backhand.
Servis forehand topspin, agak sedikit menghadap ke arah kanan. Untuk servis backhand topspin, menghadap meja.
c) Saat memukul,sentakkan pergelangan tangan ke arah atas untuk bola putar dan ke arah depan untuk bola cepat. Bet
harus tegak lurus dengan lantai atau sedikit mengarah ke bawah saat memukul. Lakukan gerakan alami, dengan
pergelangan tangan memutar.
d) Terlebih dahulu bola harus memantul di sisi meja sendiri di dekat garis pinggir. Pantulan kedua harus di dekat garis
pinggir lawan. Pastikan bola melintasi net dengan sangat rendah. Karena bola yang tinggi di atas net akan mudah
dikembalikan lawan.
2. Servis backspin
Servis backspin hampir sama dengan servis topspin. Adapun cara melaksanakan servis backspin adalah sebagai berikut.
a) Saat melakukan servis bet harus terbuka. Gerakan bet sedikit ke arah atas saat backswing dengan pergelangan tangan
yang dimiringkan ke atas
b) Gerakan bet turun ke arah bola, pukul bola di bagian belakang sebelah bawah dengan gerakan menyerempet,
sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak.
c) Bola harus bergerak perlahan,karena kecepatan bet menimbulkan backspin pada bola, bukan menimbulkan
kecepatan.
Untuk mendapatkan servis pendek, pastikan pukulan pertanna. (di sisi meja sendiri) dekat dengan net. Pukul bola dengan
gerakan menyerempet, sehingga gerakan ke depan tidak terlalu banyak dan diusahakan pantulan bola dua kali di meja
lawan. Servis menyilang juga memberikan ruang lebih untuk menjaga bola tetap pendek.
Perbaikan
ü Bola dipukul lebih rendah dan jangan mennukul ke arah bawah.
3. Memukul bola
1) Push (mendorong)
a) Push forehand (disebut juga pukulan block)
1. Posisi kaki kiri berada di depan dan tubuh agak condong ke arah meja.
2. Sikap awal lengan atas membentuk sudut kecil dengan tubuh. Lengan bawah membentuk sudut sekitar 90 derajat
dengan lengan bawah, dengan siku ditekan ke depan.
3. Bet dalam keadaan terbuka.
4. Tarik tangan ke belakang dan sedikit ke atas, berputar pada siku, pergelangan tangan ditekukkan ke belakang.
5. Gerakan bet ke depan dengan bertumpu pada siku.
6. Sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak.
7. Pukul bola di depan sedikit ke arah kanan tubuh.
8. Bola diserempet di bagian belakang bawah.
9. Bet mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi. Bila pantulan bola terlalu tinggi, pukulan dilakukan
setelah bola melewati titik tertinggi.
b) Push backhand
1. Sikap posisi kaki, berdiri sejajar dengan meja.
2. Lengan atas tidak tergantung lurus ke bawah, juga tidak mengarah horisontal ke depan, tetapi menyerong. Lengan
bawah membentuk sudut kecil dengan lengan atas.
3. Posisi bet terbuka selama melakukan pukulan.
4. Tarik tangan ke belakang dan sedikit ke atas, berputar pada siku, pergelangan tangan diletakkan ke belakang.
5. Gerakan bet ke depan dengan bertumpu pada siku.
6. Sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak.
7. Pukul bola tepat di depan tubuh.
8. Bola diserempet di bagian belakang bawah.
Kesalahan yang sering terjadi
v Bola tersangkut di jaring atau keluar, atau melambung tinggi.
v Backspin tidak kuat.
v Tidak bisa mengontrol bola.
Perbaikan-perbaikan
ü Sesuaikan sudut bet saat mengenai bola.
ü Bola diserempet lebih kuat saat terjadi kontak. Pukul di bagian bawah bola yang lebih bawah lagi (gunakan gerakan
dengan pergelangan tangan tidak dari pangkal lengan).
ü Pukulan usahakan lancar tidak terputus-putus. Push adalah pukulan kontrol yang lambat, jadi jangan memukul
terlalu kuat. Tujuannya adalah untuk menjaga bola tetap rendah dengan backspin yang baik.
3) Looping
Looping mungkin merupakan pukulan yang paling penting dalam tenis meja. Loop adalah pukulan topspin yang sangat
keras yang dilakukan hanya dengan menyerempet bola ke arah atas dan ke depan. Looping terdiri dari loop backhand
dan loop forehand.
a) Loop Forehand
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Mula-mula berdiri menghadap meja, kaki kanan sedikit ke belakang.
2. Putar pinggul, pinggang dan bahu ke arah belakang, menggerakkan bet dan tangan ke arah yang sama.
3. Luruskan tangan hingga mengarah ke belakang dan ke bawah,dengan pergelangan tangan ditekukkan ke bawah.
Pindahkan berat badan ke kaki kanan
4. Awali pukulan ke arah depan dengan memutar pinggul dan pinggang ke depan. Putar bahu, tarik dengan bahu kiri.
5. Sebelum kontak terjadi, Sentakkan tangan bagian depan pada bola dengan halus tapi dengan semangat.
6. Tangan harus diteruskan ke atas dan ke depan, sehingga bet berada di sekitar dahi atau lebih tinggi lagi.
4) Bloking
Blok adalah cara yang paling sederhana untuk mengembalikan pukulan yang keras. Blok lebih sederhana dari
pukulan, untuk itu kebanyakan pelatih mengajarkan blok terlebih dahulu daripada pukulan. Blok dapat dilakukan balk
dengan forehand maupun backhand. Cara memukulnya hampir sama dengan pukulan biasa hanya saja tidak melakukan
backswing dan bagian akhirnya hanya sedikit.
Demikian juga tidak ada perpindahan berat badan. Blok hanya dilakukan dengan memegang bet dengan cara yang sama
untuk memukul bola yang keras. Bila sudut bet dan kontak yang dilakukan tepat, bola akan kembali kepada lawan dalam
keadaan rendah dan cepat.
a) Pukulan forehand-block
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Tungkai kiri berada di depan.
2. Sikap awal lengan bawah lebih dibengkokkan terhadap lengan atas, yang tidak
boleh tergantung terlalu dekat dengan tubuh.
3. Bet ditutup untuk menghadapi topspin yang keras.
4. Bet dipegang diam, dan sedikit digerakkan ke muka. Ujung bet sedikit diangkat, .
5. Gerakan bet ke depan dengan bertumpu pada siku.
6. Sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak.
b) Pukulan backhand-block
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Sikap kedua kaki sejajar.
2. Lengan atas menyerong ke depan, lengan bawah membentuk sudut sekitar 90
derajat dengan lengan atas.
5) Chopping
Chopping adalah pengembalian pukulan backspin yang sifatnya bertahan. Kebanyakan pemain yang menggunakan chop
mundur sekitar 5 hingga 15 kaki dari meja, mengembalikan boa rendah dengan menggunakan backspin. Pukulan
chopping akan membantu sebagai variasi walaupun hanya menggunakannya sekali-kali. Kebanyakan pernain dengan
tipe bertahan mengkhususkan diri dengan chop forehand dan chop Backhand.
a) Chop Forehand
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Mulai dengan posisi siap, kaki kanan sedikit ke depan dan lutut sedikit ditekuk.
2. Putar pinggul dan pinggang ke kanan.
3. Gerakkan kaki kanan ke belakang.
4. Gerakan tangan ke arah atas dan bawah. Pergelangan tangan ditekukkan ke belakang. Sebagian besar berat badan
dipindahkan ke kaki yang belakang.
5. Gerakan bet ke bawah dan ke depan dengan menggunakan siku.
6. Sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak. Pukul bola saat bola jatuh.
7. Posisi bet terbuka. Serempet bagian belakang bola sebelah bawah.
8. Ikuti gerakan akhir secara alami, ke arah belakang dan depan. Tangan harus diluruskan, bet harus mengarah pada
arah pukulan dan kembali ke posisi siap.
b) Chop Backhand
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Mulai dengan posisi siap, lutut lebih ditekuk ke dalam.
2. Putar pinggul dan pinggang ke kiri.
3. Gerakan kaki kiri ke belakang.
4. Gerakan tangan ke arah atas dan bawah. Pergelangan tangan ditekukkan ke belakang. Sebagian besar berat badan
dipindahkan ke kaki yang belakang.
5. Gerakan bet ke bawah dan ke depan dengan menggunakan siku.
6. Sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak.
7. Pukul bola saat bola jatuh. Posisi bet terbuka. Serempet bagian belakang bola sebelah bawah.
8. Ikuti gerakan akhir secara alami, ke arah belakang dan depan. Tangan harus diluruskan, bet harus mengarah pada
arah pukulan dan kembali ke posisi siap.
6) Drive
Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. Drive
dapat digunakan sebagai pukulan serangan dan dapat kita kontrol sesuai dengan keinginan.
2. Backhand drive.
Type pukulan ini dilakukan dengan membentuk sudut
pemain sekitar 90 derajat. Lalu pergerakan bet diikuti
dengan badan yang bergerak memutar. Usahakanlah
kontak selalu dengan bola ketika bet sudah berada
didepan dengan posisi badan agak kekiri.