Anda di halaman 1dari 5

PENULISAN AKADEMIK

LITERATUR REVIEW
Nama : Akhna Syevantia Nuzulita
NIM : 22321324
A. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan karya ilmiah ini, peneliti menggali informasi dari beberapa
penelitian sebelumnya baik berupa makalah atau jurnal sebagai bahan perbandingan
baik mengenai kekurangan ataupun kelebihan yang sudah ada. Selain itu, dalam
menggali informasi, peneliti juga mencari dari internet dalam rangka memperoleh
informasi yang ada sebelumnya terkait dengan judul ”Strategi Komunikasi Dakwah
Habib Ja’far Husein”
Pada salah satu penelitian terdahulu yang berpacu pada sebuah penelitian yang
ditulis oleh Rakhmawati pada jurnal komunikasi dakwah “Kontribusi Retorika dalam
Komunikasi Dakwah : Relasi Atas Pendekatan Statistika Bahasa”. Jurnal ini terbit
pada tahun 2013. Pada makalah ini Rakhmawati mengangkat rumusan masalah
tentang “Bagaimana retorika seorang Da’I dalam menyampaikan meteri dakwah?”.
Pada jurnal ini, metode yang diambil adalah metode penelitian deskriptif yang mana
metode ini memberikan hasil yang detail dan actual dalam penelitiannya.
Dalam kajian penelitian ini membahas mengenai pentingnya retorika dalam dakwah
yang disampaikan oleh Da’i. Retorika atau susunan pembahasan yang baik
merupakan salah satu jalan menuju suksesnya dakwah seorang da’i. perlu diketahui
bahwa urgensi dari komunikasi dakwah islam merupakan perhatian audience atau
bagaimana cara Da’I mempengaruhi audience dengan ilmu agama yang dimiliki. Hal
tersebut membutuhkan teknik-teknik yang mampu memberikan pengaruh efektif
kepada khalayak masyarakat sebagai objek dakwah (Rakhmawati,2013). Beberapa
contoh retorika dakwah yang baik adalah memahami materi dengan baik,
mengamalkan tiap ilmu yang kita miliki, pintar memilah pembicaraan yang sesuai
dengan keadaan, gaya penyampaian yang variative yang sesekali diselipkan humor
berbobot agar audience tidak merasa monoton dengan materi seorang Da’i.
Persamaan jurnal ini dengan penelitian penulis adalah tentang tata cara
penyampaian dakwah dan urgensi dakwah di generasi masa kini. Namun terdapat
perbedaan yaitu penulis tidak focus pada berbagai pengertian dan cabang cabang
retorika dalam dakwah.
Melalui penelitian selanjutnya yang diperoleh melalui penelitian makalah yang
ditulis oleh Wahyu Ilaihi tentang komunikasi yang diterbitkan pada tahun 2013 yang
mengemukakan bagaimana strategi dakwah yang cocok untuk generasi modern.
Metode yang dilakukan oleh Wahyu Ilaihi adalah dengan metode riset. Tokoh tokoh
islam modern islam masa kini salah satunya Habib Ja’far Husein menjadi salah satu
contoh bagaimana seorang Da’I harus menyesuaikan proporsi dakwah agar
masyarakat mau dan mampu menerima materi dakwah. Bahwasanya dakwah adalah
kegiatan keagamaan yang tidak memaksa ataupun mendiskriminasi pihak manapun
(Ilaihi, 2010). Penulis memperhatikan beberapa hal dalam makalah ini yang
mengandung beberapa unsur persamaan dan perbedaan. Persamaan yang penulis
kaji dalam penelitian ini adalah tentang strategi yang dilakukan oleh tokoh islam
yang sukses di masa kini dan bagaimana detail yang dilakukan. Namun, perbedaan
yang terdapat pada penelitian ini terletak pada perbedaan focus tokoh yang di bahas
di makalah tersebut.

Kemudian bisa dilihat pada penelitian milik Permana pada penelitiannya yang
berjudul ”Makalah Dakwah Komunikasi”. Makalah yang diterbitkan pada tahun
2020 ini menyatakan sebuah fakta bahwa media sosial menjadi komponen penting
pada zaman modernisasi ini. Karena seperti yang kita semua ketahui saat ini
Indonesia memiliki 76,3% penduduk yang sudah terhubung dengan dunia digital.
Dan rata rata penggunanya adalah rentan usia 18-34 tahun maka dari itulah
mengapa digitalisasi dakwah sangat penting mengingat pengaruh yang sangat
berdampak bagi keberlangsungan beragama masyarakat di Indonesia
(Permana,2020) Contoh dari media sosial yang paling sering digunakan di Indonesia
adalah Youtube. Disusul dengan Whatsapp, Facebook, Instagram, Twitter, Line,
Facebook Messenger, LinkedIn dan media sosial lainnya. Sehingga tugas Da’I adalah
mengikuti perkembangan zaman dan mengikuti cara generasi kini agar
penyebarannya dapat diterima dengan baik. Metode pada penelitian ini mengambil
focus pada metode kuantitatif mengacu pada riset yang peneliti lakukan terhadap
perubahan gaya hidup pengguna media sosial di Indonesia . Perbedaan karya dari
Permana dengan penelitian milik penulis terletak pada detail karya Permana dalam
proses survey terkait jumlah pengguna media sosial. Namun ada persamaan yang
terletak pada pengaruh media sosial dalam kesuksesan seorang Da’i.
Setelah memilih Habib Ja’far sebagai focus dari penelitian, penulis mengambil
sebuah Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam terdahulu milik ”. Kaka Hasan
Abdul Kodir yang diberi judul “Gaya Komunikasi Dakwah Habib Ja’far Husein
dalam Ceramahnya di Youtube. Pada jurnal yang diterbitkan pada Maret 2021
tersebut meneliti bagaimana seorang tokoh muda yang sedang berada di puncak
ketenaran karena Namanya dikenal banyak orang yakni Habib Ja’far Husein, bisa
memacu audience untuk menerima ilmu yang ia sebarkan tanpa menelannya dengan
mentah mentah.
Husein Ja’far Al-Haidar adalah Da’i yang sangat berhasil memanfaatkan Youtube
sebagai media dakwah, khususnya di kalangan muda-milenial, sehingga dakwahnya
cukup menarik untuk diteliti. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan
teknik observasi (pengamatan) pada sumber primernya langsung yang bersifat audio
visual. Sumber sekunder didapatkan dari berbagai literatur atau referensi lain yang
relevan, baik itu jurnal ilmiah maupun pemberitaan media. Persamaan yang ada
pada jurnal ini dengan penelitian penulis ada pada tokoh dan beberapa cara atau
strategi Habib Ja’far dalam menyebarkan agama islam lewat konten Youtube.
Namun, pada jurnal ini, lebih memfokuskan pembahasan tentang penelitian dari isi
video “Agungnya Meminta Maaf”.
Untuk mendukung penelitian ini, penulis juga melihat sebuah jurnal milik Indira
Pasha yang juga menjadikan Habib Ja’far Husein sebagai tokoh yang diteliti. Jurnal
ini terbit di tahun 2021 yang diberi judul ” Habib Ja'far Al Hadar dan Penekanan
Potensi Dakwah Digital”. Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah metode
survei atau wawancara kepada sumber secara langsung. Hal tersebut membuat
penulis lebih mengerti bagaimana strategi yang dilakukan Habib Ja’far Husein
secara jelas dan rinci. Habib Ja’far menekankan bahwa pemuda saat ini harus
berhati hati dalam memilih guru atau bahan dakwah yang mereka ambil. Karena
penting sekali untuk mencari guru yang shohih ilmunya agar kita tidak sia sia dan
yakin dalam mencari ilmu.
Hal hal yang terlihat mencolok dari proses pembawaan dakwah Habib Ja’far Husein
adalah cara menyampaikan dakwah dengan metode story telling, bertukar cerita, dan
mendengarkan orang lain bercerita. Tentunya saat beliau menyampaikan materi,
sopan santun dan tutur kata yang baik menjadi sebuah prioritas agar tidak ada kesan
pemaksaan materi dakwah diterima dengan baik (Pasha,2021)
Persamaan penilitian penulis dengan karya ini adalah penekanan Habib Ja’far
tentang pentingnya memilih guru yang baik, konten yang baik, dan pemanfaatan
platform media sosial yang baik. Terutama bagi generasi milenial seperti saat ini.
Terdapat beberapa perbedaan yang terlihat yakni penulis menambahkan beberapa
cara yang dapat dilakukan generasi muda agar dapat memilah dan memilih guru,
maupun materi dakwah yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyu Ilaihi. (2010). Komunikasi Dakwah (Bandung: Remaja Rosdakarya.


Remaja Rosdakarya.
Yera Yulista. (2016). Gaya Komunikasi Mubaligh dalam Sorotan Publik. Mawa’izh,
1(7), 3.
Istina Rakhmawati. (2013). Kontribusi Retorika Dalam Komunikasi Dakwah (Relasi
Atas Pendekatan Stelistika Bahasa). AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran
Islam, 1(2), 48
Permana,Makalah Dakwah di Media Sosial (Studi Kasus Komunikasi Dakwah
Habib Husein Jafar di Youtube). Oktober 2, 2020.
https://www.academia.edu/44331744/Makalah_Dakwah_di_Media_Sosial_
Studi_Kasus_Komunikasi_Dakwah_Habib_Husein_Jafar_di_Youtube_.
Indiraphasa, Nuriel Shami. Habib Ja'far Al Hadar Sampaikan Potensi Dakwah
Digital. September 19, 2021. https://nu.or.id/nasional/habib-ja-far-al-hadar-
sampaikan-potensi-dakwah-digital-mmrVc.

Munawwir, Divisi Media dan Publikasi Al. HABIB JA’FAR BEBERKAN TIPS
BERDAKWAH DI ERA DIGITAL. Oktober 25, 2021.
https://almunawwirkomplekq.com/habib-jafar-beberkan-tips-berdakwah-di-
era-digital/.

Anda mungkin juga menyukai