Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIVITAS PLATFORM CHANNEL YOUTUBE HABIB JAFAR

DALAM MENYAMPAIKAN PESAN DAKWAH

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:
Baiq Dewi Rahmatul Ummah
NIM. 200301091

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNSIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2022/2023
A. Latar Belakang

Menurut KBBI, Dakwah adalah penyiaran agama dan


pengembanganya di kalangan masyarakat, seruan untuk memeluk, mepelajari
dan mengamalkan ajaran agama.1

Dakwah diperuntukan untuk berbagai macam kalangan tidak hanya


untuk kalangan tokoh agama saja. Dalam agama islam dakwah bersumber
pada Al-qur’an dan Hadis, Apapun pesannya jika bersumber dari Al-qur’an
dan Hadis selama bertujuan untuk menyiarkan agama dan tidak bertentangan
dengan ajaran agama bisa dikatakan Dakwah. Dalam arti yang luas dakwah
adalah usaha untuk mengubah situasi menjadi lebih baik terhadap perilaku
individu maupun masyarakat.
Salah satu unsur yang terdapat dalam dakwah adalah maddah (pesan
dakwah). Menurut Sulthon, maddah merupakan pesan yang disampaikan oleh
dai (penyampai pesan dakwah) kepada mad’u (penerima dakwah).2
Pesan-pesan tersebut terdiri dari materi ajaran-ajaran islam yang ada
dalam Al-qur’an dan Hadis serta pesan-pesan ajaran islam lainnya.
Dizaman serba canggih ini, banyak Da’I memanfaatkan media digital
sebagai media menyampaikan pesan dakwahnya. Berbeda dengan zaman
dahulu, Sejak pertama kali Rasulullah berdakwah dengan cara mengunjungi
dari pintu kepintu, seperti ke keluarga dan kerabat terdekat selanjutnya barulah
rasulullah berdakwah secara terang-terangan kepada masyarakat.Berbeda pada
zaman para wali,yakni menggunakan metode perdagangan,dengan cara
menyelipakn bacaan tahmid,tahlil dan takbir, sehingga bisa diterima dengan
baik oleh kalangan masyarakat. Dikalangan para ulama, metode dakwah
diperkenalkan dengan mendirikan pondok pesantren dan madrasah sehingga
lahirlah generasi-generasi untuk melanjutkan dakwah tersebut. Kini zaman
semakin modern, media seperti televisi, radio bahkan sosial media menjadi
cara paling efektif untuk berdakwah. Kalangan muda yang umumnya sulit
untuk didekati menjadi mudah untuk memahami islam.
Hampir seluruh elemen masyarakat dari kalangan anak-anak, remaja
hingga orang tua saat ini sudah menggunakan media sosial. Media sosial
dalam perkembangannya sangat membantu masyarakat dalam memenuhi dan
mendapatkan kebutuhan. Media sosial yang banyak diminati orang antara lain,
Instagram, Youtube, Tiktok, Twitter, Facebook dan lain-lain.
Youtube adalah salah satu media yang paling populer sekarang. banyak
orang menggunakan Youtube sebagai tempat untuk berkarya, maupun mencari
uang. Youtube juga merupakan salah satu media yang banyak dimanfaatkan
untuk berdakwah, proses belajar dan memudahkan kita dalam mendapatkan
informasi sehingga media dan strategi dalam berdakwah juga mengalami

1
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h.258.
2
Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), h. 26.
kemajuan.3 Akibat itulah kita sebagai manusia harus ikut memanfaatkan
Youtube sebagai media untuk berdakwah.
Banyak sekali tokoh agama yang memanfaatkan Youtube sebagai
sarana berdakwah, salah satunya Habib Husein Jafar AlHadar atau biasa
disapa akrab Habib Jafar.
B. Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang diatas, pada rumusan masalah ini peneliti akan
mengamati Bagaimana Efektivitas platform channel youtube habib jafar
dalam menyampaikan pesan dakwah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah penelitian diatas, secara spesifik
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati adanya Sesuai
dengan rumusan masalah penelitian diatas, secara spesifik penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan mengamati Efektivitas platform channel
youtube Habib Jafar dalam menyampaikan pesan dakwah Sedangkan
manfaat yang dilahirkan dengan adanya penelitian ini ialah:
1) Manfaat Akademis, senantiasa hasil penelitian ini mampu memberikan
kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi, serta sebagai
tambahan referensi bahan pustaka, khususnya penelitian tentang
analisis dengan minat pada kajian .
2) Manfaat Praktis, senantiasa penelitian ini mampu memberikan
deskripsi dalam membaca makna yang terdapat dalam penyampaian
dakwah . Penelitian juga dapat menjadikan referensi berdakwah bagi
para pendakwah diluar sana.

D. Ruang Ligkup Dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian


Untuk dapat terarah dan fokus dalam penelitian ini, peneliti member ruang
lingku pada penelitian ini hanya mencakup dan membahas terkait
efektivitas platform channel youtube habib jafar pada periode bulan mei
2022. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di jelaskan diatas.
2. Setting Penelitian
Setting penelitian merupakan lingkungan, tempat atau wilayah yang
direncanakan oleh peneliti untuk dijadikan sebagai objek penelitian.
Penulis hanya melakukan pemotretan di sekitar situasi yang akan di teliti.
Karena penelitian ini menggunakan sistem pengumpulan data wawancara,
observasi, dokumentasi.

E. Telaah Pustaka
3
Yoghi Ridho Firdaus, Skripsi: Dakwah Melalui Konten Video Ceramah Dalam Media Youtube”, (Salatiga:
IAIN Salatiga, 2018), h. 3.
Penelitian terdahulun merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti lain yang terdahulu. Maka dari itu ada bebrapa yang membahas
terkait penelitian yang sama terhadap penelitian saat ini.

1. Skripsi karya Evi Novitasari Mahasiswa Fakultas Fakultas Ushuluddin,


Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) PONOROGO
2020, dengan judul “Dakwah Melalui Media Sosial Youtube (Analisis
Media Siber dalam Etnografi Virtual pada Channel YouTube
Transformasi Iswahyudi)
Peneliti menuliskan Aktivitas dakwah pada masa kini, tidak hanya
dapat dilakukan secara konvensional saja, namun dapat dilakukan
melalui berbagai media. Bukan hanya melalui media cetak dan
elektronik saja, namun berdakwah kini bisa dilakukan di internet.
Salah satunya melalui media sosial seperti YouTube. Saat ini,
YouTube telah memliki ribuan bahkan jutaan pengguna dari berbagai
negara. YouTube menempati posisi teratas sebagai video sharing yang
paling popular.Bapak Iswahyudi telah menggunakan media sosial
YouTube sebagai media dakwah secara kontinu dimulai pada 27 Maret
2019. Dakwah di media sosial melalui channel YouTube menjadi
sebuah fenomena yang terjadi di kalangan dai. Hal ini, yang
menjadikan peneliti ingin mengetahui bagaimana fenomena dakwah di
media sosial yang terjadi dalam channel YouTube Transformasi
Iswahyudi.
Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang ini
adalah, kajian penelitian sekarang ini adalah untuk mengetahui
efektivitas platform channel youtube habib jafar dalam menyampaikan
pesan dakwah

2. Skripsi karya Fitri Yuliani Sa’adah Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN


Purwokerto 2021, dengan judul “Gaya Bahasa Ceramah Mumpuni
Handayayekti di Ajakan Aksi Asia 2017 (Analisis Semiotika Model
Ferdinan De Saussure di Channel Youtube Indosiar)” peneliti menulis
bahwasannya bertujuan untuk mengetahui gaya bahasa ceramah
Mumpuni Handayayekti di ajang Aksi Asia pada media youtube, maka
digunakan sistem tanda, penanda, petanda dan ekstra reality untuk
menganalisisnya. Sedangkan penelitian sekrang menggunakan analisi
deskriptif kualitatif untuk mengetahui efektivitas platform channel
youtube habib jafar dalam menyampaikan pesan dakwah.

3. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Aniq Nahdia Lulu Annawawie


dengan judul SRATEGI DAKWAH USTADZAH MUMPUNI
HANDAYAYEKTI DI CHANNEL YOUTUBE GEDANG MAS.
Dalam penelitian ini mengkaji tentang strategi dakwah ustadzah
mumpuni handayayekti di channel youtube gedang mas perbedaannya
dengan penelitian seakrang ini adalah penelitian seakrang ini mengkaji
tentang efektivitas platform channel youtube habib jafar dalam
menyampaikan pesan dakwah.
4. Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Dwy Rahmawati dan Ahmad
Zaini dengan judul Efektivitas Dakwah Melalui Media Sosial di Era
Media Baru, dengan fokus penelitian ini pada ruang lingkup media
social secara umum sedangkan pada penelitian sekarang ini berfokus
pada platform youtube, pada channel youtube habib jafar
5. Jurnal Penelitian yang dilakukan oleh perdana putra pangestu dengan
judul Efektivitas Dakwah Hadis dalam Media Sosial : Analisis atas
Teori Framing Robert N. Entman dalam penelitian ini berfokus pada
dakwah hadis dalam media sosial sedangkan pada penelitian sekarang
ini berfokus pada dakwah secara umum, Metode penelitian yang
digunakan pada penelitian sebelumnya menggunakan metode analisis
teori framing Robert N. Etman sedangkan pada penelitian sekarang ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif, untuk mengetahui
efektivitas dari pesan dakwah yang disampaikan dalam platform
channel youtube habib jafar.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Dakwah

Dakwah berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang berati memanggil,
mengajak dan menyeru. Pengertian dakwah secara etimologi yaitu :

1. An-nida’ yang berarti memanggil

2. Ad-du’a yang berarti menyeru dan mendorong pada sesuatu;

3. Ad-da’wah ila qa’diyah yang berarti menegaskan.

Banyak pakar dakwah yang telah memberikan pengertian dakwah


menurut istilah. Diantaranya Syekh Ali Mahfuzh yang mengatakan bahwa
dakwah adalah mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan
menurut petunjuk, menyuruh mereka berbuat kebaikan dan melarang
mereka dari berbuat munkar agar mereka dapat kebahagiaan dunia dan
akhirat. Sudirman dalam Abdul Rosyad Shaleh menyatakan, dakwah
adalah usaha untuk merealisasikan ajaran Islam di dalam kenyataan hidup
sehari-hari baik bagi seseorang maupun kehidupan masyarakat sebagai
keseluruhan tata hidup bersama dalam rangka membangun bangsa dan
umat manusia untuk memperoleh keridhaan Allah swt.4
Toha Yahya Umar menyatakan, dakwah adalah mengajak manusia
dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah
Allah Swt, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.5
4
Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1993).
5
Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Bulan Bintang, 1995).
Menurut Bahri Ghazali mengatakan bahwa dalam kegiatan
komunikasi dan dakwah terdapat paralelisme yang sifatnya saling mengisi
dan saling melengkapi antara satu dan yang lain. Adanya aktivitas
komunikasi meungkinkan terlaksananya kegiatan dakwah, begitu pula
dengan berdakwah berarti terlaksana pula tugas-tugas komunikasi. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa hubungan komunikasi dan dakwah
merupakan hubungan kausal, artinya semakin sering dilaksanakan
komunikasi berarti semakin baik pula dakwah. Begitu pula sebaliknya
bahwa berdakwah adalah kegiatan komunikasi yang berarti makin
intensifnya kegiatan dakwah akan berakibat terjadinya komunikasi yang
berarti pula. Kemudian sisi lain yang paralel dari kedua kegiatan itu adalah
bahwa keduanya memiliki media sebagai sarana penyampai materi.6
2. Ruang Lingkup Dakwah

Dilhat dari asfek bahasa “Da’wah” yaitu: panggilan, seruan atau


ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut mashdar.
Sedangkan bentuk kata kerja (fi’il) nya adalah berarti: memanggil,
menyeru atau mengajak. Dalam pengertian istilah dakwah diartikan
sebagaiberikut: Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam
sebagai upaya mengajak umat dengan carabijaksana kepada jalan yang
benar serta lurus dan sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di
dunia dan di akhirat. ❑6 Menurut Hamka dalam penjelasan Umi Hayati
dakwah adalah seruan panggilan untuk menganut suatu pendirian yang ada
dasarnya berkonotasi positif dengan inti pokok terletak pada aktivitas yang
memerintahkan amar ma’ruf nahi mungkar. 7

Menurut pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak


manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh
mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar
mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 8 Dakwah memiliki
tujuan dan fungsi yang bersifat sosial yaitu menghasilkan kehidupan
damai, sejahtera, bahagia, dan selamat. Hal ini dapat dipahami sebab
dakwah akan merentangkan jalan menuju kehidupan yang Islami yaitu
damai, selamat, bahagia, dan sejahtera, dengan Islam selaku penyerahan
diri secara mutlak kepada-Nya, dan memeluk Islam sebagai agama sebagai

6
Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, (Jakarta : Pedoman Ilmu Raya, 1997).
7
Umi Hayati, “Nilai-Nilai Dakwah Aktivitas Ibadah dan Perilaku Sosial”, INJECT: Interdisciplinary Journal
of Communication 2, no. 2 (2017): 175-192.
8
Munzier Suparta, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2003).
agama (peraturan hidup dari Tuhan) pula, dengan terlebih dahulu beriman
atau percaya kepadaNya. Jika tujuan itu tercapai maka hal itu merupakan
dakwah yang didambakan, terutama dalam konteks sosial, sehingga
dakwah dapat disebut efektif. 9 Berdasarkan ulasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu usaha atau aktivitas mengajak
manusia untuk melakukan kebaikan. Melaksanakan amar ma’ruf menjahui
mungkar agarkehidupanmanusia lebih baik, damai, sejahtera, bahagia
dunia di akhirat dan mendapatkan ridho-Nya.

3. Metode Dakwah
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos, merupakan
gabungan dari kata meta yang berarti melalui, mengikuti, sesudah, dan
kata hodos berarti jalan, cara. Sedangkan dalam bahasa Jerman, metode
berasal dari akar kata methodica yang berarati ajaran tentang metode.
Sedangkan dalam bahasa Arab metode disebut thariq, atau thariqah yang
berarti jalan atau cara. Kata-kata tersebut identik dengan kata al-Ushlub10
Dalam hal ini peran bahasa sangat penting dalam menyampaikan
materi dakwah. Bahasa yang dimaksud adalah “bahasa” dalam arti yang
seluas-luasnya. Karena bahasa merupakan media yang paling banyak
dipergunakan oleh umat manusia dan hanya bahasa yang mampu
menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu
berbentuk ide, informasi atau opini; baik mengenai hal yang konkrit
maupun abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada
saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa
mendatang.11

4. Youtube

9
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011).
10
Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Ponpes Al-Munawir, 1984),
hlm. 910.
11
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, hlm.
11
Youtube merupakan sebuah media sosial yang berisikan kumpulan
video-video seperti video clip, film pendek, serial televisi, trailer film, video
blog, video tutorial dan masih banyak lagi. Pengguna Youtube dapat dengan
bebas mengakses video baik itu yang di unggah sendiri maupun video yang
di unggah oleh berbagai pihak.Di era millennium ini hampir semua orang
sudah mengenal youtube. Apalagi dengan kemajuan teknologi dan
kemudahan dalam mengaksesnya masyarakat menjadi lebih praktis dalam
memenuhi kebutuhan hiburan bahkan rohani. Didalam media youtube sendiri
banyak fitur-fitur yang di gunakanYoutube didirikan pada tahun 2005 tanggal
14 februari oleh tiga orang, mantan karyawan paypal, yaitu Chad Hurley,
Steve Chen dan Jawed Karim. Pada awalnya youtube berdiri, kantor pusat
youtube terletak bersama sebuah restoran ternama yaitu Pizza dan Restoran
Jepang di San Mateo di California.
Perkembangan media youtube sangat pesat pada tahun 2006, pada
tahun itu media youtube telah berhasil menjadi media terpopuler sehingga
dapat memberikan beranekaragam manfaat. Berawal hanya mengupload atau
mengunggah video sederhana sekarang dapat di gunakan untuk live
streaming, dan berkembang sebagai media untuk berdakwah dan masih
banyak lagi manfaatnya.Youtube mudah digunakan dan dapat di ikuti oleh
semua kalangan. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa dapat dengan
mudah mempelajari dan mengakses youtube.Dari ulasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa dalam perkembangan media youtube sebagai media
untuk mengunggah video dalamberbagai tahapan dimulai dari berdirinya
youtube sampai berkembangnya youtube dan di manfaatkan sebagai media
dakwah Islam dalam berbagai kalangan pengguna di dalam masyarakat.

G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan Teknik analisis data yakni analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode
penelitian yang berusaha menggambarkan atau melukiskan objek yang diteliti
berdasarkan fakta yang ada dilapangan.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dikarenakan objek penelitiannya berupa file atau dokumen dari platform
media sosial youtube, dan tujuannya tidak melibatkan orang lain, sehingga
penelitian ini dapat berlangsung dimanapun pada saat mengamati platform
channel youtube Habib jafar.
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian,
pelaksanaan, sampai pembuatan laporan penelitian. Penelitian ini akan
dilaksanakan di bulan April 2023 sampai bulan Juli 2023.

3. Data dan Sumber Data


Sumber data adalah suatu sumber data utama yang berasal dari objek penelitian.
Adapun jenis sumber data yaitu :
a. Data primer
Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari
sumber data pertama dari individu seperti hasil dari wawancara atau hasil
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer dikumpulkan
dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan penelitian. Data
tersebut berupa pengumpulan data dari channel youtube milik Habib Jafar.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data tambahan yang diambil secara
tidak langsung di lapangan melainkan dari suatu sumber yang sudah dibuat
orang lain. Informasi sekunder ini digunakan untuk menguatkan informasi
yang diterima.
4. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah pendakwah
habib husein jafar al-hadar dengan objek penelitian pada platform channel
youtube.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Pengertian observasi menurut Suharsimi adalah pengamatan langsung
pada sebuah objek di lingkungan yang masih berlangsung atau dalam tahap
kajian menggunakan panca indera. Tindakan observasi dilakukan secara
sengaja dengan mematuhi aturan pengamatan yang berlaku.12
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan
data dengan melakukan pengamatan langsung pada suatu kegiatan yang
sedang berlangsung. Obsevasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatatfenomena yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam phenomena tersebut. Dari pengamatan, akan
mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman
atau pembuktian terhadap informasi yang diperoleh sebelumnya.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajak pertanyaan
dan yang di wawancarai yang memberikan jawaban atau pertanyaan tersebut.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu Teknik pengumpulan data dengan
menganalisis dokumen dokumen, baik tertulis, gambar, maupun elektronik.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil dari observasi akan lebih akurat
dan terpercaya kalu didukung oleh dokumen dokumen dari narasumber.
Dokumen yang digunakan berupa perangkat perencanaan.
6. Teknik Analisis Data
Menurut Moeloeg (2002:103), Analisis data adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikannya ke suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar
dengan demikian maka data-data yang lebih mudah dibaca dan disimpulkan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik analisis deskriptif, yaitu

12
Marketing IDCloudHost, “Pengertian Observasi: Pengertian, Fungsi, Tujuan Dan Manafat” dalam
http://idcloudhost.id diakses tanggal 27 april 2019, pukul 19.20
dengan dengan cara menghimpun data-data factual dan mendeskrisikan. Data
berasal dari seluruh informasi yang diperoleh hasil observasi dan dokumentasi.

7. Pengecekan Keabsahan Data


Dalam penelitian kualitatif, data dapat dinyatakan kredibel apabila adanya
persamaan antara apa yang dilaporkam peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti.
a. Perpanjang pengamatan
Dengan adanya perpanjan pengamatan, peneliti akan lebih mudah
berorientasi dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana data akan
dikumpulkan dengan cara mengamati isi pesan dakwah yang disampaikan
dalam platform channel youtube habib jafar, dan mengamati
keefektivitasannya dalam menyampaikan pesan.
b. Pembahasan Teman Sejawat
Pembahasan teman sejawat digunakan peneliti dalam
berdiskusi guna mencari informasi tambahan dan bertukar fikiran
mengenai hal hal apasaja yang perlu peneliti terapkan dalam penelitian
ini. Dengan dilakukannya diskusi maka peneliti mengetahui letak
kesalahan dan memperbaikinya.
c. Kecukupan Referensi
Revrensi dalam penelitian sangatlah penting karena dapat membuka
fikiran peneliti untuk menyebarluaskan permasalahan, menganalisis lebih
dalam mengenai penelitian, dan mendapatkan jawaban dari penelitian yang
telah dianalisi.
Kecukupan refrensi adalah sebagai alat ukur untuk menampung dan
menyesuaikan kritik tertulis untuk evaluasi, serta untuk membantu
mempermudah pemahamannya terhadap permasalahan. Kecukupan
refrensi juga membantu peneliti dalam menemukan persamaan dan
perbedaan dari judul yang peneliti ambil dengan peneliti yang terdahulu.
H. DAFTAR PUSTAKA
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2003), h.258.
Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002),
h. 26.
Yoghi Ridho Firdaus, Skripsi: Dakwah Melalui Konten Video Ceramah Dalam
Media Youtube”, (Salatiga: IAIN Salatiga, 2018), h. 3.
Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1993).
Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Bulan Bintang, 1995).

Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, (Jakarta : Pedoman Ilmu Raya, 1997).


Umi Hayati, “Nilai-Nilai Dakwah Aktivitas Ibadah dan Perilaku Sosial”, INJECT:
Interdisciplinary Journal of Communication 2, no. 2 (2017): 175-192.
Munzier Suparta, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2003).
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011).
Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, (Yogyakarta:
Ponpes Al-Munawir, 1984), hlm. 910.
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2001, hlm. 11

Marketing IDCloudHost, “Pengertian Observasi: Pengertian, Fungsi, Tujuan


Dan Manafat” dalam http://idcloudhost.id diakses tanggal 27 april 2019, pukul 19.2\

Anda mungkin juga menyukai