Komen Proposal M Nasichan Revisi
Komen Proposal M Nasichan Revisi
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
MUHAMMAD NASICHAN AL CHAFIZH
1771073
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 7
BAB II.....................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS..............................9
2.1. Penelitian Terdahulu........................................................................................... 9
2.2. Landasan Teori.................................................................................................. 13
2.2.1. Bank Syariah............................................................................................. 13
2.2.2. Implementasi............................................................................................. 19
2.2.3. Akad Wadiah............................................................................................. 20
2.3. Kerangka Konseptual....................................................................................... 34
BAB III..................................................................................................................36
METODE PENELITIAN....................................................................................36
1.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................................... 36
1.1.1. Pendekatan Penelitian............................................................................... 36
1.1.2. Lokasi Penelitian....................................................................................... 37
1.1.3. Informan Penelitian.................................................................................. 37
1.1.4. Instrumen Penelitian................................................................................. 37
1.1.5. Jenis dan Sumber Data............................................................................. 38
1.1.6. Metode Pengumpulan Data...................................................................... 41
1.1.7. Analisis Data............................................................................................. 42
1.1.8. Keabsahan Data......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................46
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah menjadi
sumber kekuatan, inspirasi, dan ridha-Nya selama berlangsung pengerjaan
proposal skripsi ini. Rancangan penelitian ini mengambil judul :
EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI AKAD WADIAH YAD DHAMANAH
BSI TABUNGANKU PADA PT. BANK SYARIAH INDONESIA KCP
MALANG BULULAWANG
yang disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam Program
Studi Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Rifaie.
Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, peneliti
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih peneliti tujukan kepada Pembimbing
sebagai seseorang yang membimbing proposal skripsi, atas kesediaannya
membimbing, memotivasi, pengarahan, dan waktu beliau sehingga penelitian
dapat menyelesaikan rancangan penelitian ini.
Dengan ini pula, perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Al-Rifa'i, para
dosen pengajar Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Al-Rifa'i yang telah
memberikan materi pengajaran yang bermanfaat selama proses perkuliahan dan
staf pegawai yang telah banyak membantu dalam hal administrasi yang
diperlukan.
Ucapan terimakasih yang tulus kepada kedua orang tua tercinta yang sudah
memberikan dukungan dan doa yang selalu dipanjatkan demi kelancaran setiap
proses perkuliahan dan penyelesaian proposal ini., serta kepada saudara-saudara
saya tercinta yang juga sudah memberikan dukungan dan semangat dalam setiap
proses
Akhir kata, peneliti mengharapkan kiranya masukan atas rancangan
penelitian ini baik dari teman maupun instansi yang telah memberikan manfaat
khususnya bagi peneliti sendiri, pembaca, dan untuk kita semua.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
hidup rakyat banyak1. Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan
hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk penghimpunan dana dan
menggunakan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala
produk lainya.
1
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 29.
1
Sebagai kaum muslim kita sendiri tau bahwa dalam islam dilarang
memakan riba seperti yang dijelaskan pada Surah Ali–Imran ayat 130 yang
berbunyi :
ِ َّ
َاع َف ةً ۖ? َو َّات ُق وا اللَّ ه
َ ضَ َأض َع افً ا ُم ِّ آم نُ وا اَل تَ ْأ ُك لُ وا
ْ الر بَ ا َ ينَ يَ ا َأيُّ َه ا ال ذ
َ لَ َع لَّ ُك ْم ُت ْف لِ ُح
ون
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan ”
salah satu diantaranya ialah akad wadi’ah. Artinya dari teori akad wadi’ah
yang berarti titipan murni menurut Fiqih Muamalah, pada praktek operasional
murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum,
yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Bank
sebagai penerima titipan tidak ada kewajiban untuk memberikan imbalan dan
bank syariah dapat mengenakan biaya penitipan barang tersebut. Namun, atas
2
Ascarya, Akad dan Produk Bank syariah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2017),
hlm.74
2
Selain itu, wadi’ah dapat juga diartikan perjanjian dana atau barang-
barang dari pemilik kepada penyimpan dana atau barang dengan kewajiban
bagi pihak yang menyimpan untuk mengembalikan dana atau barang titipan
adalah akad penitipan barang atau uang antara pihak yang mempunyai barang
atau uang dan pihak yang diberi kepercayaan dan tujuan untuk menjaga
syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Penarikan
antar satu bank dengan bank lainnya berbeda tergantung dengan bank yang
mengeluarkannya.
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
bayar lainnya, atau dengan pemindah bukuan. Giro Syariah adalah giro yang
3
Muammar Arafat Yusmad,Aspek Hukum Perbankan Syariah Dari Teori Ke Praktik,
(Yogyakarta: Grup Penerbit CV Budi Utama,2018), hlm.40
3
mudharabah4. Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah
deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan
kebutuhan manusia terhadap produk-produk dan jasa bank. Oleh sebab itu
dipergunakan atas produk tersebut, karena hal ini sangat terkait dengan
besaran hasil usaha yang akan diperhitungkan dalam pembagian hasil usaha
4
Adiwarman,A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Depok: PT Raja
Grafindo Persada, 2017), hlm. 351
5
Ahmad Dahlan, Bank Syariah: Teoritik,Praktik,kritik,(Yogyakarta: Teras,2012), hlm.137
4
yang akan dilakukan antara pemilik dana/deposan (shahibul maal) dengan
sesuai syariat Islam. Hal ini menuntut bank syariah untuk menentukan
penghimpunan dana yang bersifat titipan atau biasa disebut dengan wadi’ah.
bank melalui salah satu produk yang ada di PT. Bank Syariah Indonesia KCP
akad wadi’ah yang bersifat titipan dan penarikannya dapat dilakukan setiap
untuk umum dengan syarat sudah memiliki kartu tanda pengenal ataupun
kartu identitas lainnya dengan usia minimal 12 tahun. PT. Bank Syariah
belum memahami lebih luas tentang tabungan yang bersifat titipan di PT.
Dengan demikian maka melalui laporan penelitian Tugas Akhir ini peneliti
5
mengambil judul "Evaluasi Atas Implementasi Akad Wadi'ah Yad
Malang Bululawang"
Bululawang?
Malang Bululawang?
Malang Bululawang.
Malang Bululawang.
6
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil dari penelitian
diharapkan oleh peneliti yaitu dapat memberikan manfaat, baik manfaat dalam
1. Manfaat Teoritis
referensi untuk meneliti dengan tema yang sama tetapi dengan variabel
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Lembaga
Dhomanah.
b. Bagi Akademik
3. Manfaat Kebijakan
7
Bank Syariah Indonesia KCP Malang Bululawang dengan baik, efektif,
8
BAB II
berikut:
9
menitipkan dan yang
menerima benda
titipan adalah orang
gila atau anak yang
belum dewasa
(shabiy). Keuntungan
(Laba) dalam
Wadi’ah beberapa
ulama’ yang
memperbolehkan dan
ada yang tidak
memperbolehkan.
Rusak dan hilangnya
benda Titipan apabila
orang itu sengaja
maka barang titipan
itu harus diganti
apabila ada unsur
ketidaksengajaan
maka perlu
kesepakatan dari
pihak pemilik.
2. Illailatuz Strategi Pengelolahan Wadi’ah Kualitatif Dalam penerapannya
Zakkiya Dana Wadiah Yad Yad yang bersifat hasil dari penelitian
(2015) Dhamanah Pada Dhaman ah, diskriptif ini yaitu Wadiah ini
Produk Sahara produk dapat diambil tiap
(Simpanan Hari Sahara bulan ramadhan
Raya) Di Kjks Bmt dengan setoran
Bahtera Pekalongan minimal Rp. 15.000,-
setiap minggunya.
Bonusnya di dapatkan
di akhir periode atau
pada pengambilan di
bulan ramadhan
10
3. Sri Eko Ayu Implementasi Prinsip Impleme dianalisa implementasi syariah
Indrawati Wadi’ah Di Bank ntasi melalui pada bank terkait
(2017) Muamalat Indonesia Prinsip pendekatan dengan dana yang
Kota Malang Wadi’ah deskriptif didepositkan dengan
kualitati menggunakan akad
wadi’ah
11
Febriandika Savings Products Financia l produk tabungan
(2019) Through Branchless Services berupa penyetoran
Banking (Conformity dana antara pemilik
Analysis on Fatwa dana dengan penerima
DSN-MUI and simpanan yang
POJK) Penerapan dipercaya untuk
Akad Wadiah pada mengamankan
Produk Tabungan dananya.
PerbankanSyariah
Melalui Branchless
Banking (Analisis
Kesesuaian Fatwa
DSN-MUI dan
POJK)
7. Jihan Destia Implementasi Akad Impleme Pendekatan Tabungan SimPel Ib
(2019) Wadiah Yad ntasi akad kualitatif merupakan salah satu
Dhamanah Pada Wadiah yad produk tabungan
Produk Tabungan dhamma untuk anak yang
Simpanan Pelajar nah pada diluncurkan di PT.
(Simpel) IB Di Pt. tabunga n BRIS yariah Tbk KC
Bank Bri Syariah Tbk simanan Medan S. Parman.
Kc. Medan S.Parman pelajar Tabungan ini
menggunakan akad
wadi’ah yad
dhamanah yang
berarti penerima
titipan berhak
mempergunakan
dana/barang titipan
untuk didaya gunakan
tanpa ada kewajiban
untuk memberikan
imbalan kepada
penitip dengan tetap
pada kesepakatan
dapat diambil setiap
saat diperlukan.
Yad Dhamanah BSI TabunganKu Pada PT. Bank Syariah Indonesia KCP
12
Malang Bululawang, belum pernah dikaji oleh peneli lain. Penelitian ini menarik
dari berbagai pihak yang menginginkan agar tersedianya jasa keuangan yang
berlandaskan nilai moral dan prinsip- prinsip syariah islam. Terutama yang
(ketidakjelasan).6
butir 2 adalah “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
Tahun 2008 Pasal 1 butir 7 yaitu “Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”. Menurut Undang-
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
6
Umam, Khaerul. Manajemen Perbankan Syariah.( Bandung: Pustaka Setia 2013.) hlm
12
13
banyak. Dana atau uang yang dihimpun dalam bentuk simpanan disalurkan
dalam bentuk kredit dan dalam usahanya bank juga memberikan jasa keuangan
lainnya7.
Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah
berlandas-kan pada Al-Qur’an dan Hadis Nabi Saw. atau dengan kata lain, Bank
dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam
jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS) merupakan bank syariah yang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dalam
dikeluarkan oleh bank syariah. secara khusus peranan bank syariah secara nyata
14
fasilitator aktif bagi terbentuknya jaringan usaha ekonomi kerakyatan.
dan upaya ini terwujud jika ada mekanisme operasi yang transparan.
diberikan kepada investor. Oleh karena itu, bank syariah harus mampu
konvensional.
dalam implementasi moral dan etika bisnis yang benar atau melaksanakan
15
terdiri atas lima kriteria antara lain10:
Tabel 2.1
Tabel Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional11
haram.
konsep biaya.
dengan kreditur-debitur.
nasabah
10
Nasution, Anriza Witi dan Marlya Fatira AK. Pengantar Perbankan Syariah Untuk
Profesional Muda. (Yogyakarta: Andi Offset.2013) hlm 23
11
Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2014) hlm 34
16
5. Risiko usaha Dihadapi bersama antara bank Risiko usaha menjadi
spread antara
beban bunga.
b. Menjalankan funsi social dalam bentuk lembaga baitul mall yaitu menerima
dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah atau dana social lainnya
c. Bank syariah dapat menghimpun dana social yang beasal dari wakaf uang
17
d. Pelaksanaan social.12
kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, maka dibentuklah bank-
dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis usaha atau perbadangan lain yang
kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal (orang kaya) dengan
berkembang.
12
Ikit. Akuntansi Penghimpun Dana Bank Syariah (Yogyakarta: Deepubish,2015). Hlm
47
18
e. Untuk menjaga kestabilan ekonomi moneter pemerintah. Dengan aktivitas-
lembaga keuangan, khususya bank dari pengaruh gejolak moneter baik dari
perekonomiannya.13
3.2.2. Implementasi
disusun dengan cermat dan rinci. Implementasi ini tidak hanya aktivitas, tetapi
Oleh karena itu pelaksanaannya tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh
menurut para ahli. Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul
bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk
19
saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk
Kata analisis atau analisa berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu
mengenai definisi analisis, diantaranya adalah Istilah wadi’ah berasal dari kata
untuk dipelihara. Akad wadi’ah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat
yang dititipkan orang lain supaya dijaga. Sedangkan menurut istilah Wadi'ah
adalah pemberian otoritas pemilikan suatu barang kepada orang lain agar dijaga
Dalam Kahzanah ilmu fiqih muamalah terdapat dua konsep yang dari sisi
bunyi bacaan hampir sama, tetapi memiliki arti yang berbeda yaitu al-wadi’at.
20
)وكان له في
pendekatan, yaitu al’wadi’at dalam arti proses akad ()االيداع, dan barang yang
serta istilah teknis yang dipergunkan sebagai key word. Kata kunci yang
orang lain dalam memelihara harta, baik dengan ungkapan yang jelas, melalui
tindakan, maupun melalui isyarat. Ulama mazhab Maliki, mazhab Syafi’i, dan
Islam, 1997: 1899-1902). Wadi’ah adalah akad (aqad) atau kontrak antara dua
pihak, yaitu antara pemilik barang dan kustodian dari barang tersebut. Barang
terebut dapat berupa apa saja yang berharga atau memeiliki nilai15.
Al-wadi'ah adalah amanat bagi orang yang menerima titipan dan ia wajib
ِ ِ ِ
ُضا َف ْلُيَؤ ِّد ٱلَّذى ٱْؤ مُت َن ََأمٰنَتَهۥُ َولْيَت َِّق ٱللَّهَ َربَّهۥ ُ فَِإ ْن َأم َن َب ْع
ً ض ُكم َب ْع
14
Abdullah., Abdullah., & Muhammad. Buku Ensiklopedi Fiqih Muamalah Dalam
Pandangan 4 Madzhab. Edisi Revisi (Bekasi : Maktabah Al-Hanif. 2014). Hlm. 1899-1902.
15
Kamal Khir, Lokesh Gupta dan Bala Shanmugam, Islamic Banking; A Practical
Perspective, (Petaling Jaya: Pearson Malaysia SDN. BHD 2008), hlm. 65.
21
Artinya: “...Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu mnunaikan amanatya (utangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah...” (Al-Baqarah: 283)18
Dasar hukum yang lainnya dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 58:
jenis, yaitu: Wadi’ah Yad Amanah (Trustee Safe Custody) dan Wadi’ah Yad
22
Dhamanah (Guarantee Safe Custody)16. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
penyimpanan menghendaki.
dapat berupa uang, barang, dokumen, surat berharga atau barang barang
jawab jika sewaktu dalam penitipan terjadi kehilangan atau kerusakan pada
barang/asset titipan, selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau
16
Kamal Khir, Lokesh Gupta dan Bala Shanmugam (2008), Islamic Banking; A Practical
Perspective, Petaling Jaya: Pearson Malaysia SDN. BHD., hlm. 65.
23
barang/aset penitip. Karena menggunakan prinsip yad al-amanah, akad
Gambar 2.1
Sekema Wadiah Yad Amanah
Skema:
hilang atau rusak. Antara jenis barang yang dititipkan tidak boleh
24
bahwa pihak penyimpan bertanggung jawab atas segala kerusakan atau
dititipkan. Ini juga berarti bahwa pihak penyimpan telah mendapatkan izin
utuh pada saat penyimpan menghendaki. Hal ini sesuai dengan anjuran
dalam islam agar aset selalu diusahakan untuk tujuan produktif (tidak idle
dengan aset penyimpan yang lain, dan kemudian digunakan untuk tujuan
yang diperoleh dari pemanfaatan aset titipan dan bertanggung jawab penuh
25
barang titipan tanpa memberikan manfaat apapun. Karena itu untuk
tetap berada di dalam penyimpanan kustodian. Dalam hal ini, bank sebagai
jawab bank.
jasa bank syari’ah, wadi’ah yad dhamanah digunakan oleh bank syari’ah
26
account).
Gambar 2.2
Sekema Wadiah Yad Dhamanah
Al-Sunnah, maupun Ijma’. Dasar hukum wadiah antara lain sebagai berikut :
dengan cara yang adil. Allah memerintahkan kedua amal tersebut. Khusus
untuk ayat ini para musafir banyak yang mengaitkannya dengan masalah
27
tidak mengurangi suatu apapun, tidak menipunya, memelihara rahasia dan
lain sebagainya. Sifat adil pengusaha terhadap rakyat dalam bidang apapun
amanat tertentu, ia harus melaksanakan amanat tersebut dengan adil. Hal ini
penting karena diri kita pasti akan berhadapan dengan masyarakat dari
yang berbunyi :
28
Nama lain dari surat Al-Maidah adalah Al-Uqud (perjanjian), nama
tersebut diambil dari kata yang terdapat di ayat pertama dari surat Al-Maidah,
Allah SWT memerintahkan kepada seluruh umat manusia untuk menepati janji
yang telah diucapkannya baik janji kepada Allah SWT dengan mengakui Ia dengan
Tuhan satu-satunya atau janji kepada sesamanya. Qur’an Surat Al-Maidah ayat 1
yang berbunyi:
nya. Dan amanah tersebut mencakup seluruh amanah yang wajib ditunaikan
oleh setiap orang, baik berkaitan dengan hak - hak Allah SWT yang wajib
macam kafarah, nadzar dan yang lainnya dari amanah-amanah yang dia
sesamanya, seperti, titipan dan yang lainnya dari hal-hal yang dia amanahi
dengannya, meskipun dia tidak sadar akan hal tersebut. Allah SWT
hari kiamat. Hadist riwayat Abu Dawud dan Al-Tirmidzi yang berbunyi:
29
Artinya :“Tunaikanlah amanat itu kepada orang yang memberi amanat
kepadamu dan janganlah kamu mengkhianati orang yang
mengkhianatimu.”
d) Ijma’
a. Rukun Wadiah
jika rukun tersebut tidak ada salah satu, maka akad wadiah tidak sah
disebutkan di atas, yaitu syarat benda yang dititipkan, syarat sighat, syarat
30
disimpan. Apabila benda tersebut tidak bisa disimpan, seperti
burung di udara atau benda yang jatuh ke dalam air, maka wadiah
nilai, seperti anjing yang tidak ada manfaatnya, maka wadiah tidak sah.
2. Syarat-syarat sighat
Sighat akad adalah ijab dan qabul. Syarat sighat adalah ijab
Contoh lafal yang tegas (sharih), “Saya titipkan barang ini kepada
arti hibah dan wadiah (titipan) dalam konteks ini arti yang paling dekat
31
misalnya sikap diam ketika barang ditaruh di hadapannya.
a. Berakal. Dengan demikian, tidak sah wadiah dari orang gila dan
e. Bank mendapat manfaat atas harta yang dititipkan, oleh karena itu
a. Sunah, disunahkan menerima titipan bagi orang yang percaya kepada dirinya
32
bahwa dia sanggup menjaga benda-benda yang dititipkan kepadanya.
Hal ini dianggap sunnah menerima benda titipan ketika ada orang lain yang
sementara orang lain tidak ada seorang pun yang dapat dipercaya untuk
c. Haram, apabila seseorang tidak kuasa dan tidak sanggup memlihara benda-
benda titipan. Bagi orang seperti ini diharamkan menerima benda- benda
d. Makruh, bagi orang yang percaya kepada dirinya sendiri bahwa dia mampu
benda titipan sebab dikhawatirkan dia akan berkhianat terhadap apa yang
menghilangkannya.
telah rusak tanpa adanya unsur kesengajaan darinya, maka ucapannya harus
33
hokum.
hartanya yang ia kelola tidak ada yang mencuri, maka orang yang menerima
berdasarkan pada atsar bahwa Umar r.a. pernah meminta jaminan dari anas bin
malik r.a. ketika barang titipannya yang ada pada anas r.a. sendiri masih ada.
Orang yang meningal dunia dan terbukti padanya terdapat benda- benda
titipan milik orang lain, ternyata barang titipan tersebut tidak dapat ditemukan,
maka ia merupakan utang bagi yang menerima titipan dan wajib dibayar oleh para
ahli warisnya. Jika terdapat surat dengan tulisannya sendiri, yang berisi adanya
tulisan dianggap sama dengan perkataan apabila tulisan tersebut ditulis oleh
dirinya sendiri.
waktunya, sehingga ia tidak lagi mengetahui dimana atau siapa pemilik benda-
benda titipan tersebut dan sudah berusaha mencarinya dengan cara yang wajar,
teori hubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Berdasarkan landasan teori diatas tersebut dapat disusun kerangka
34
pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.3.1.
Kerangka Konseptual
Fokus Penelitian
1. Bagaimana implementasi akad Wadi'ah Landasan Teori
Yad Dhamanah yang digunakan pada Penelitian Terdahulu
BSI TabunganKu di PT. Bank Syariah
Indonesia KCP Malang Bululawang?
2. Apa faktor-faktor pendukung dan
penghambat implementasi akad Wadi'ah
Yad Dhamanah yang digunakan pada
BSI TabunganKu di PT. Bank Syariah
Indonesia KCP Malang Bululawang?
Metode Penelitian
Penelitian Kualitatif dengan
Pendekatan Deskriptif
Analisis Data
35
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian17.
36
temuan dilapangan. Metode deskriptif kualitatif hanyalah memaparkan
akad wadi’ah produk bagi PT. Bank Syariah Indonesia KCP Malang
Bululawang.
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilakukan PT. Bank
Management PT. BSI KCP Malang Bululawang Ibu Tiwul Widyastuti dan
Direktur Finance & Strategy Bapak Ade Cahyo Nugroho BSI KCP
yang akurat.
instrumen atau alat penelitian. Dengan kata lain, dalam penelitian ini
37
penelitian kualitatif peneliti menjadi instrumen atau alat peneliti. Peneliti
kepada anggota BSI KCP Malang Bululawang dan nasabah BSI KCP
Malang Bululawang.
adalah sumber dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti
1) Data Primer
dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah
diteliti. Data ini diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yang
dalam hal ini adalah Manager BSI KCP Malang Bululawang yang
dalam hal ini sebagai subyek dalam mengetahui seluruh isi akad
wadi'ah.
2) Data Sekunder
19
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. (Bandung : Alfabeta.
2012). Hlm. 222.
38
adalah data tambahan yang berasal dari sumber tertulis yang dapat
dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiyah, sumber dari arsip,
berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan
dokumen resmi.
20
Moleong, Lexy. J. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2016). Hlm. 157
39
menerbitkan penemuan- penemuan hasil penelitian. Buku,
sangat berharga.
c) Foto
d) Statistik
40
dapat membantu peneliti mempelajari komposisi distribusi
antaranya adalah:
a) Observasi
penelitian21.
akan diobservasi dan peneliti juga ikut serta dalam kegiatan sehari-
b) Wawancara
21
Creswell, J. W. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed.
(Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar. 2010) Hlm. 69
41
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data
dan Direktur Finance & Strategy PT. BSI KCP Malang Bululawang
dan luas.
c) Dokumentasi
harian, arsip foto yang mana data yang berupa dokumen dapat
22
Creswell, J. W. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed.
(Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar. 2013) Hlm. 75
23
Creswell, J. W. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed.
(Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar. 2013) Hlm. 331
42
1.1.7. Analisis Data
langkah dari yang umum hingga spesifik dengan tingkat analisis yang
berbeda. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
wadiah.
43
sehingga dalam penelitian ini akan men-fit-kan kode yang muncul
didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut
validitas.
a) Triangulasi data
b) Member checking
25
Creswell, J. W. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed.
(Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar. 2013) Hlm. 299.
44
ini dilakukan untuk mendapatkan interpretasi lain selain interpetasi
e) Pola Partisipatoris
dan kesimpulan26
26
Creswell, J. W. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. (Yogjakarta: PT
Pustaka Pelajar. 2013) Hlm. 301.
45
DAFTAR PUSTAKA
46