Analisa Semen
Analisa Semen
Dasar Prinsip : Bagian yang tidak larut dalam HCl dan NaOH dihitung
sebagai bagian tak larut
Alat : gelas ukur 10 mL, gelas ukur 25 mL, corong penyaring, pengaduk
kaca, cawan porselin, gelas kimia 100 mL, hot plate, standar corong, labu
semprot, tanur, eksikator, neraca digital
Bahan : sampel semen, HCl 1:1, NaOH 5 %, kertas saring no. 40, aquades,
indikator MM
Cara Kerja :
c. Panaskan di atas hot plate hingga mendekati titik didih (tidak sampai
mendidih)
Perhitungan :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛
% bagian tak larut = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑥 100 % =
B. KADAR SO3
Tujuan : Untuk menentukan kadar SO3 yang terkandung dalam sampel
semen
Dasar Prinsip : SO3 dalam suasana asam akan membentuk SO42+ dan
akan mengendap dengan baik dengan penambahan BaCl2 membentuk
BaSO4
Alat : gelas ukur 10 mL, corong penyaring, pengaduk kaca, cawan porselin,
gelas kimia 500 mL, hot plate, standar corong, labu semprot, tanur,
eksikator, neraca digital
Bahan : Filtrat sisa penentuan BTL, BaCl2 10%, kertas saring no. 42,
aquades
Cara Kerja :
Perhitungan :
% SO3 = W x 34,3
Keterangan :
C. KADAR SiO2
Tujuan : Untuk menentukan kadar SiO2 yang terkandung dalam sampel
semen
Alat : gelas ukur 10 mL, pipet tetes, corong penyaring, pengaduk kaca,
cawan porselin, gelas kimia 100 mL, hot plate, standar corong, labu
semprot, tanur, eksikator, neraca digital
Bahan : sampel semen, HCl p.a, HCl 5%, NH4Cl, HNO3, kertas saring no.
41, aquades
Cara Kerja :
Perhitungan :
( 𝑊1−𝑊2)
% 𝑆𝑖𝑂2 = 𝑊
𝑥 100 % =
Keterangan :
Alat : cawan porselin, , hot plate, standar corong, labu semprot, tanur,
eksikator, neraca digital
Cara Kerja :
Perhitungan :
( 𝑊1−𝑊2)
% hilang pijar = 𝑊1
𝑥 100 % =
Keterangan :