Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN HASIL KEGIATAN

SURVEY MAWAS DIRI (SMD) DAN


MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
WILAYAH PUSKESMAS KALANGANYAR TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :
Petugas Promosi Kesehatan

DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
PUSKESMAS KALANGANYAR
TAHUN 2023

1
LEMBAR OTENTIKASI

Laporan ini disusun oleh : Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Kalanganyar


Dan dipergunakan di UPT Puskesmas Kalanganyar sebagai laporan hasil
kegiatan SMD dan MMD Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak Provinsi
Banten Tahun 2023.

Kalanganyar, 20 Desember 2022


Mengetahui
Kepala UPT PKM Kalanganyar

Hj. Yopi Yulianti, S.Kep.,Ners


NIP. 197805162006042019

2
ii
KATA PENGANTAR

Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kepada kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan menjalankan segala
perintahnya. Semoga Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Syukur yang tak terhingga, bahwa kami, “Tim Promosi Kesehatan UPT
Puskesmas Kalanganyar“, dapat melaksanakan salah satu tugas Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) yaitu dengan menyusun laporan Hasil
kegiatan SMD dan MMD 2022, dan laporan ini akan menjadi bahan
pertimbangan kami dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2023.
Laporan Hasil kegiatan SMD dan MMD ini masih jauh dari kata sempurna
namun untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja,
kami tetap seoptimal mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin.
Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk
penyusunan
laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada berbagai
pihak
yang telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD dan MMD sampai pada

penyusunan laporan ini. dan semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat
bagi kita semua. Amin.

Kalanganyar, 20 Desember 2022

Tim Penyusun

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Survei Mawas Diri (SMD) yaitu Survey Berbasis Masyarakat merupakan
kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh
tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan di
desa (PERMENKES No.8 Th.2019). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)
/Survey Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan
yang ada di desa/ kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk
diatasi.
UPTD Puskesmas Kalanganyar memandang perlu untuk melaksanakan
kegiatan SMD dan MMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi
pembangunan nasional kita (Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur)
dengan saling kerjasama antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat
sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh
UPTD Puskesmas Kalanganyar adalah pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)
dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu
menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya
masing-masing.
Masyarakat desa harus mampu menggali/mendeteksi
permasalahan kesehatan sekaligus mencari jalan keluar dalam
menanggulanginya. Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) yang diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas Kalanganyar
bersama pemerintahan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan
adalah salah satu cara yang baik alam menjawab persoalan tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan MMD
desa sekecamatan Kalanganyar ini adalah untuk memberikan bahan

5
acuan/masukan dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Kalanganyar tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD dan MMD
tahun 2022
b. Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Kalanganyar tahun 2023
dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

C. Mekanisme Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah


Masyarakat Desa (MMD)
Sebelum kita melangkah pada prosedur pelaksanaan SMD dan MMD,
maka kita harus pahami dulu warga secara menyeluruh, menghimpun dan
mengukur seluruh informasi dasar mengenai masyarakatbaik Latar belakang
warga, kemampuan bertahan hidup termasuk pendangan hidup yang
dianutnya, data fisik geografi (lokasi, lingkungan sekitar, wilayah, dsb), latar
belakang sejarah, sarana angkutan, sumber mata air, sarana umum (listrik, air
minum), sumber daya alam milik umum, karakteristik penduduk, tingkat
pendidikan sekolah, lembaga keagamaan, tingkat kesehatan dan kebersihan
lingkungan, kepemilikan tanah, data sosial, kepemimpinan politik, ekonomi dan
pola kekerabatan, pemerintahan,adat dan budaya kehidupan, data ekonomi
(pekerjaan pencaharian, pendapatan, permodalan/investasi, pengeluaran,
produksi, penyaluran/distribusi Dst).
Setelah kita memahami warga secara menyeluruh sebagaimana yang
disebutkan diatas, maka kita harus memahami prosedur pelaksanaan SMD dan
MMD. Setelah diadakannya pertemuan kecil tingkat SMD maka Tim Promkes
melaksana Kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kalanganyar mengadakan
koordinasi baik lintas program maupun lintas sektoral untuk membahas
rencana pertemuan/kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang
dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah

6
terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan dan
bencana yang ada didesa, serta merencanakan penanggulangan topik yang
membahas dari hasil pelaksanaan SMD.
Tabel 1.1 Prosedur SMD dan MMD
No Kegiatan Waktu Keterangan
1 Persiapan kegiatan Oktober - Menentukan waktu dan lokasi
SMD. 2022 sasaran.
- Menentukan data populasi
(keseluruhan objek sasaran).
- Membuat tabulasi (rancangan
kuesioner).Tabulasi dibuat dengan
adanya masukan-masukan dari
semua program Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM)
sebagai dasar rancangan
pembuatan kuesioner
2 Bintek SMD Oktober Memberikan pengarahan kepada
2022 petugas survey ( Bidan Desa )
3 Pelaksanaan SMD November Dilaksanakan oleh Bidan desa dan
2022 dibantu kader di masing-masing
desa
4 Rekap hasil SMD November Dilakukan oleh petugas promosi
2022 Kesehatan
5 Persiapan MMD Desember - Tim Pelaksana Kegiatan SMD
2022 menentukan atau menunjuk satu
orang dari tokoh presentatif
untuk mewakili menyampaikan
materi (hasil kesepakatan
bersama) pada rencana
pertemuan MMD
- Membuat susunan acara
- Menyiapkan surat undanagan,
ATK dan konsumsi serta

7
kebutuhan lainya
6 Pelaksanaan MMD Desember metode pertemuan MMD ini,
2022 Tim Promkes Pelaksana
Kegiatan SMD UPT Puskesmas
Baturraden menggunakan Teknik
PRA (Participatory Rural Apraisal )
dan FGD ( Focus Group
Discussion )
7 Evaluasi MMD Des 2022 Dilaporkan dalam pertemuan UKM
( Loktri)

BAB II

8
ANALISIS SITUASI

A. Analisis Situasi
Puskesmas Kalanganyar merupakan salah satu wilayah Kecamatan
Kalanganyar, Kabupaten Lebak dengan luas wilayah 987.407 Ha. Puskesmas
Kalanganyar terdiri dari 7 desa yang ada di Kecamatan Kalanganyar yaitu:
Tabel 2.1 Luas Wilayah Desa di Puskesmas Kalanganyar
No Desa Luas (Ha)

1 Aweh 93,78

2 Sukamekarsari 138,34

3 Kalanganyar 85,65

4 Cikatapis 229,57

5 Pasir Kupa 305,00

6 Cilangkap 1120,70

Jumlah 1973,04

Letak geografis Puskesmas Puskesmas Kalanganyar Berbatasan dengan


wilayah beberapa Puskesmas, yaitu :
 Di sebelah utara :
 Di sebelah selatan :
 Di sebelah barat :
 Di sebelah timur :

A. KEPENDUDUKAN
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kerja Puskesmas KJalanganyar adalah 35.786
jiwa. Penduduk terbanyak di Desa Kalanganyar yaitu 6516 jiwa dan jumlah
penduduk yang paling sedikit di desa Cikatapia 2846.

9
B. PENDIDIKAN
1. Kondisi Sosial Ekonomi
Mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas Kalanagnyar mayoritas
di bidang pertanian dengan proporsi terbanyak di desa Kalanganyar dan
terendah di Cikatapis.
2. Pencarian Pelayanan Kesehatan
Pola pencarian pelayanan kesehatan masyarakat selain dipengaruhi oleh
budaya setempat juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pelayanan, jarak
antar pelayanan, transportasi menuju pelayanan. Di wilayah kerja Puseksmas
Kalangnayar terdapat: 1 Puskesmas, 1 pustu, 2 poskesdes, 48 posyandu, 2
klinik pratama, 1 klinik utama, 1 praktek dokter swasta, 4 praktek bidan
swasta, 1 praktek perawat swasta.
Semua fasilitas pelayanan kesehatan tersebut relatif mudah diakses baik
dengan kendaraan umum maupun pribadi, dan terletak di daerah strategis
seperti dekat keramaian ataupun di tengah pemukiman penduduk.
3. Akses Informasi
Sumber informasi berperan penting bagi seseorang dalam menentukan sikap
atau keputusan bertindak. Banyak media seperti media massa baik media cetak
seperti surat kabar dan majalah, ataupun elektronik seperti televisi dan radio;
dan pemuka pendapat yang dianggap cukup efektif untuk menciptakan
konsensus sosial.
Dalam penyebarluasan informasi kesehatan, Puskesmas Kalanganyar telah
bekerja sama dengan kaderisasi kader posyandu dalam bentuk peningkatan
pemahaman dan pelatihan keterampilan penyuluhan bidang kesehatan.
Selain itu Puskesmas Kalanganya memiliki IG dan WA resmi yang dapat
diakses oleh masyarakat luas berisikan data dan informasi kesehatan terkini,
serta publikasi kegiatan pendukung pencapaian program kesehatan.
4. Organisasi Masyarakat dan Kelompok Masyarakat Lain yang Memiliki
Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang Kesehatan
Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan tidak
dapat dilakukan oleh Puskesmas Kalanganyar saja, membutuhkan peran serta
dari berbagai pihak termasuk peran serta dari organisasi kemasyarakatan.

10
Diharapkan melalui peran organisasi tersebut, upaya menyehatkan masyarakat
dapat ditingkatkan karena organisasinya bersumber dari masyarakat.
Organisasi yang bermitra dalam promosi kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Kalangar antara lain karang taruna dan juga LSM.

11
BAB III
HASIL SURVEY MAWAS DIRI

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Kuesioner Survey Mawas Diri (SMD) ini terdiri dari 6 bagian yaitu :
1. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan

Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan 1. Masyarakat sudah memilih


berobat di tenaga kesehatan
120 dari pada berobat tradisional
100 98 2. Jarak rumah dengan pelayanan
82
80 kesehatan < 2KM
65
59
60 3. Masyarakat mudah mengakses
fasilitas kesehatan (Dekat dan
40 30 34 akses jalan bagus)
20 14
4 1 7 4. Masyarakat sudah banyak yang
2 0 0 3 0
0 menjadi peserta BPJS namun
Tempat Jarak ke Kemudahan Kepesertaan belum semua
Pengobatan Faskes Akses JKN

2. Kesehatan Ibu dan Anak , KB , Gizi dan Imunisasi


Dari seluruh sampel yang KK terdapat
KIA (Ibu Hamil) 75 ibu hamil didapatkan hasil sebagai
120 berikut:

99 98 100 99 1. Hampir seluruh ibu hamil


100
berencana melahirkan di faskes
82
80 73 2. 73% ibu hamil berencana
69 melahirkan dengan bidan
60 3. Sebagian besar ibu hamil
mengkonsumsi tablet Fe
40 4. Sebagian besar ibu hamil
27 28 31
mengetahui tentang resiko
20 tinggi pada ibu hamil
200 5. Semua ibu hamil melakukan
100 00 00 000 1 00 00
0 pemeriksaan di tri semester
pertama kehamilanya
an

an

K1

n
Fe

TT
sti

aa

6. Hampir seluruh ibu hamil


in

in

re
si

si
iks
al

al

isa
um

n
rs

rs

er
ua

melakukan pemeriksaan
un
Pe

Pe

ns

m
ah

Im
Ko

pe

kehamilan > 4 kali


t

ng

et
pa

ng
lo

si
m

7. Sebagian besar ibu hamil


en
no

Pe
Te

ku
Pe

melakukan imunisasi TT
fre

sebelum kehamilan

12
Dari 27% sampel yang memiliki balita
KIA (Imunisasi) didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Seluruh balita yang menjadi
120 sampel telah mendapatkan
imunisasi sesuai umurnya
2. Hampir seluruh ibu balita
100 99 99 mengetahui manfaat imunisasi
100 96 95 3. Sebagian besar ibu khawatir
86 ketika anaknya mendapat
82 imunisasi walapun tetap
80 memberikan imunisasi untuk
anaknya.
4. Hampir seluruh ibu balita
60 55 mengetahui manfaat posyandu
5. Hampir seluruh ibu balita
45 memantau pertumbuhan balita
40 di posyandu satu tahun > 8 kali
6. Terdapat 5% dari balita
responden di Bawah Garis
20 18 Merah
14 7. Sebagian besar ibu balita
4 5 mengaku memeberikan ASI
0 1 1 Eksklusif, namun pada saat
0 ditanya waktu pemberiaan
si si siu ... M s if AS
I
i sa i sa i sa
a nd osy BG klu P MPASI 45% menjawab
un un un sy ip Ek
s M memberikan makan pada usia <
Im t im r im t po ens I
a ati aa ku AS 6 bulan
fa nf re
an a w a F
m kh m

KIA (KB)
80
69
70
1. Sebagian besar keluarga sudah
60 mengikut program KB, namun
50 belum sesuai target.
40 37 2. Jenis KB yang paling diminati
31 yaitu KB suntik dan yang paling
30 26
18 sedikit yaitu kondom.
20 - 26% IUD
7 8 - 37% suntik
10 4
0 - 7% pil
ber KB Jenis Alkon - 4% kondom
- 18% susuk
- 8% steril

13
3. UKBM
Dari 32% sampel terdapat anggota keluarga
POSLANSIA dan POSBINDU lansia. Dimana Sebagian besar mengetahui
100 94 adanya poslansia. Namun Kehadiran di
90 poslansia masih belum mencapai target.
Yang rutin memanfaatkan/hadir di
80 poslansia baru 25% dan masih ada 42%
70
70 yang tidak pernah hadir memanfaatkan
60 poslansia.
52
48
50 42 Dari seluruh sampel yang ditanya mengenai
40 34 posbindu, sebagian mengetahu
30
30 25 ada/tidaknya posbindu di desanya. Namun
20 kehadiran masyarakat di posbindu di desa
6 yang sudah terbentuk masih sangat rendah,
10
baru 6%, Sebagian besar masyarakat belum
0 memanfaatkan posbindu di desanya.
Pengetahuan Kehadiran di Keberadaan Kehadiran di
tentang poslansia posbindu posbindu
poslansia

4. Penyakit Menular

Penyakit Menular
120
100 100 100 100 100 100 100 100
100 90 Penyakit yang dialami responden
80 76 dalam kurun waktu 3 bulan
terkahir sebelum pendataan
60
didapatkan penyakit yang
40
muncul antara lain ISPA dan
24
20 diare
10
0 0 0 0 0 0 0 0
0
PA re ia s si s s a ax S in
a on titi fu st hr ID -l a
IS Di m a ulo Ti Ku t / A n
eu He
p rk An HIV La
i
Pn u be
T

14
5. Penyakit Tidak Menular

Penyakit Tidak Menular


120

99 1. 19,5% responden menderita


100 95 96 Hipertensi, namun 95% diantaranya
80.5 tidak minum obat secara teratur.
80 2. 4% responden menderita
67 hipertensi, namun sebagian besar
60 tidak minum obat teratur.
3. Terdapat 19 Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ).
40 33
19.5
20
7 4 1
0
Hipertensi Penderita Diabetes Penderit ODGJ
HT minum Melitus DM
obat rutin minum
obat rutin

6. Perilaku dan Kesehatan Lingkungan

Perilaku dan Kesehatan Lingkungan


120
100
80
60
40
20
0
s ng ih t a r ik ok PS 2x u
ke rs ha ny ai fis PZ
A
gg
a ba e t ap ok CT gi
N Be S pa as er i NA in
l in se
im
Ai
r n ed fit m kg /m
Sa ba t em i k ti ak s o an N
zi m di ta ak Go ak PS
Gi Ja h an tid un
si pa
l T g
um m AR l ah
ns sa k sa
o g
K an da
Bu Ti

Ya Tidak

15
BAB III
ANALISIS MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada bulan
Juni-September di wilayah kerja Puskesmas Kalanganyar dengan teknis
wawancara, pengamatan dan kuesioner. Didapatkan beberapa masalah
kesehatan sebagai berikut:
No Kategori Masalah
1 Akses Pelayanan dan Kepesertaan JKN belum sesuai target
Pembiayaan Kesehatan
2 KIA Masih ada ibu hamil yang belum mengetahui
resiko tinggi kehamilan
Ibu balita masih merasa khawatir ketika
anaknya diimunisasi
Keikutsertaan program KB belum maksimal
Masih banyak ibu hamil resti (86/224
38,39%)
3 UKBM Kehadiran poslansia rendah
Kehadiran posbindu rendah
4 Penyakit Menular Diare
ISPA
TBC (18 kasus) (Data Programmer)
5 Penyakit Tidak Menular Masih ada penderita hipertensi tidak minum
obat teratur
Masih ada penderita DM tidak minum obat
secara teratur
Sebagian ODGJ tidak melakukan pengobatan
6 Perilaku dan Kesling Perilaku merokok tinggi
Aktifitas fisik maksimal
Jamban tidak sehat masih tinggi
Pembuangan-pengelolaan sampah

16
B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Untuk menentukan prioritas masalah sebagaimana yang tercantum
dalam tabel mengenai Identifikasi Masalah. Kegiatan Survey Mawas Diri
(SMD) di 7 Desa wilayah Puskesmas Kalanganyar tahuan 2022, maka
pengelola promkes menggunakan metode kriteria matriks USG
(Urgent,Serious,Growth) Berdasarkan skala likert masing-masing kriteria
ditetapkan dengan nila 1-5.(5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,
1=sangat kecil) Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya sangat
mendesak, atau tingkat keseriusannya, atau tingkat perkembanganya
semakin memperhatin. Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan
tingkat Keseriusan (S) dan tingkat Perkembangan (G). Prioritas masalah
diurutkan berdasarkan hasil total USG.
N Masalah Urgent Serious Growt Total Urutan
o (U) (S) h (G)
1 Kepesertaan JKN 3 2 3 18 5
belum sesuai target
2 Masih ada ibu hamil 3 2 4 24 3
yang belum
mengetahui resiko
tinggi kehamilan
terdapat 38,39% ibu
hamil resti
3 Ibu balita masih 2 2 3 12
merasa khawatir
ketika anaknya
diimunisasi
4 Keikutsertaan 3 2 3 18
program KB belum
maksimal
5 Kehadiran poslansia 2 2 3 12
rendah
6 Kehadiran posbindu 2 3 3 18

17
rendah
7 Diare 2 2 2 8
8 ISPA 3 2 2 10
9 TBC (18 kasus) 3 3 3 27 2
10 Masih ada penderita 3 2 3 18 5
hipertensi tidak
minum obat teratur
11 Masih ada penderita 2 2 3 12
DM tidak minum obat
secara teratur
12 Sebagian ODGJ tidak 3 2 3 18
melakukan
pengobatan
13 Aktifitas fisik 2 2 2 8
maksimal
14 Jamban tidak sehat 3 3 4 36 1
masih tinggi
15 Pembuangan- 3 3 2 18
pengelolaan sampah

C. Mencari Akar Penyebab Masalah


Untuk mencari akar penyebab masalah, petugas promkes
menggunakan metode diagram sebab akibat dari ishikawa/fishbone
(diagram tulang ikan). Kategori yang digunakan antara lain adalah :
Manusia, Dana, Sarana, Metode, Lingkungan.

18
Diagram ishikawa/fishbone

Sarana Dana Manusia

Beberapa lokasi yang sulit dijangkau


Dana jambanisasi terbatas Kurangnya tenaga penyuluh
K

Bahan material yang cukup mahal Kurangnya kader kesehatan


Dana BOK hanya untuk pemicuan

Kurangnya kesadaran masyarakat


Sudah ada pipa saluran kotoran ke sungai ADD lebih banyak untuk infrastruktur

Jamban Tidak Sehat


Kurangnya kebijakan Desa terkait BABS Kondisi rumah yang padat

Frekuensi pemicuan kurang intens Jarak yang dekat dengan sumur/sumber mata air

Advokasi, monitoring dan evaluasi kurang Pemukiman dekat dengan sungai dan kolam ikan

Metode Lingkungan

19
D. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
masalah Masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
1 Jamban Tidak Manusia Manusia Manusia
Sehat - Kurangnya Kader Penyuluh - Mengadakan Orientasi - Mengadakan
- Kurangnya kader kesehatan Kader kesling Orientasi Kader
- Kurangnya - Mengadakan pemilihan Kesling
kesadaran Natural Leder
masyarakat - Penambahan
kader kader kesehatan
Kesehatan

Dana Dana Dana


- Dana untuk jambanisasi - Meningkatkan ADD Meningkatkan ADD
terbatas untuk jambanisasi untuk jambanisasi
- Dana BOK - Arisan Jamban
Hanya untuk pemicuan
- ADD Lebih banyak untuk
infrastruktur
Sarana Sarana Sarana
- Beberapa lokasi yang sulit - Tersedia bahan Tersedia bahan material
dijangkau material baik dari ADD baik dari ADD atau
- Bahan material yang cukup atau swadaya swadaya
mahal
- Sudah ada pipa saluran
kotoran ke sungai
Metode Metode Metode
- Kurangnya Kebijakan Desa - Membuat kebijakan - Meningkatkan
terkait BABs terkait BABs frekuensi pemicuan
- Frekuensi pemicuan kurang - Meningkatkan - Monev dilaksanakan
intens frekuensi pemicuan
- Monev kurang - Monev dilaksanakan
dengan baik
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
- Kondisi rumah padat Memberi alternative Memberi alternative
- Jarak sumur yang dekat kepada masyarakat kepada masyarakat
- Pemukiman dekat dengan untuk membuat septic untuk membuat septic
sungan dan kolam ikan tank semi komunal (3 tank semi komunal (3
rumah 1 septictank) rumah 1 septictank)

20
Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:
- Mengadakan orientasi kader kesling
- Meningkatkan anggaran jambanisasi dari ADD
- Meningkatkan frekuensi pemicuan dan monev pemicuan
- Menyediakan bahan/material dari ADD ataupun swadaya
- Memberi alternative kepada masyarakat untuk membuat septic tank semi
komunal (3 rumah 1 septictank)
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak
Lanjut (RTL) dari permasalahan tersebut.

21
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Terpilih
No Kegiatan Tujuan Sasaran Pgjwb Dana Waktu Tempat Pelaksana Ket
Kegiatan Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Orientasi Kader Untuk Masyarakat/ Kepala BOK Februari-April Disesuaikan - Promkes
kesling memberikan kader Puskesmas dengan jadwal - Kesling
penyuluhan wilayah dan sasaran - Pembina
kesehatan kerja wilayah
lingkungan Puskesmas
Baturraden
2 Advokasi - Untuk Pemangku Kepala BOK Disesuaikan Disesuaikan - Kepala
meningkatkan kebijakan Puskesmas Puskesmas
anggaran - Sanitarian
jambanisasi Promkes
bersumber DD
Menyediakan
3 Pemicuan bahan/material dari Masyarakat
Untuk Kepala BOK Disesuaikan Disesuaikan - Sanitarian
Meningkatkan Puskesmas - Promkes
kesadaran - Bidan Desa
Masyarakat
- Memberi
alternative
kepada
masyarakat
untuk membuat
septic tank semi
komunal (3
rumah 1
septictank)
-

22
Diagram ishikawa/fishbone

Sarana Dana Manusia

Kurangnya transportasi umum Pengetahuan tentang TB masih rendah


sebagai akses ke Puskesmas Dana BOK hanya untuk pemicuan

Tidak adanya kader TB


Jarak Rumah Pasien Ke Puskesmas
jauh

Cakupan
Pelayanan TB
Kondisi rumah yang belum termasuk rumah sehat
Tidak tercapai
Kuranganya Frekuensi dan efektivitas
penyuluhan ke masyarakat Budaya malu dimasyarakat yang tinggi

Kondisi lingkungan yang belum termasuk


Pengobatan TB yang Lama lingkungan sehat

Metode Lingkungan

23
E. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
masalah Masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
1 Cakupan Manusia Manusia Manusia
Pelayanan TB
tidak Tercapai - Pengetahuan tentang TB - Mengadakan - Mengadakan
masih rendah Penyuluhan pembentukan dan
- Tidak Adanya Kader TB - Pembentukan orientasi Kader TB
kader kesehatan -

Dana Dana Dana


- Dana BOK Hanya untuk - Memanfaatkan dana -Swadaya Masyarakat
pemicuan desa

Sarana Sarana Sarana


- Kuranganya Transfortasi - Memanfaatkan Bekerja Sama dengan
umum untuk ke Puskesmas Ambulan Desa Kader u
- Jarak rumah pasien ke pendistribusian dan
puskesmas jauh pemantauan

Metode Metode Metode


- Kurangnya frekuensi dan - share melalu medsos - Meningkatkan
efektivitas penyuluhan dan fliplet pengetahuan u
- Pengobatan TB yang lama nakes dan kader

Lingkungan Lingkungan Lingkungan


- Kondisi rumah yang belum - Penyuluhan rumah - Penyuluhan ke
termasuk rumah sehat sehat
- Budaya malu yang tinggi Dan lingkungan keluarga
- Kondisi lingkungan yang belum yang sehat
termasuk lingkungan sehat
pasien dan
masyarakat
langsung

24
Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:
- Mengadakan pembentukan kader TB
- Swadsaya Masyarakat
- Bekarjasama dengan kader untuk pendistribusian dan pemantauan
- Meningkatkan pengetahuan untuk nakes dan kader
- Penyuluhan ke keluarga pasien dan masyarakat langsung
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak
Lanjut (RTL) dari permasalahan tersebut.

25
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Terpilih
No Kegiatan Tujuan Sasaran Pgjwb Dana Waktu Tempat Pelaksana Ket
Kegiatan Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pembentukan dan Untuk Masyarakat/ Kepala Januari Desa - Promkes
Orientasi Kader TB memberikan kader Puskesmas - Prades
penyuluhan wilayah - Pembina
TB kerja wilayah
Puskesmas

2 Advokasi - Untuk Pemangku Kepala Swadaya Disesuaikan Disesuaikan - Kepala


meningkatkan kebijakan Puskesmas Puskesmas
capaian dan - Kepala Desa
menentukan
anggaran yang
diperlukan

3 Pemicuan Untuk Pasien, Kepala BOK Disesuaikan Disesuaikan - Kader


Meningkatkan keluarga pasien Puskesmas - Promkes
kesadaran dan Masyarakat - Bidan Desa
Masyarakat
- Memberi kan
penyuluhan
kepada keluarga
pasien dan
masyarakat luas

26
Diagram ishikawa/fishbone

Sarana Dana Manusia

Pengetahuan ibu tentang


kehamilan rendah

Media Buku KIA belum Ekonomi keluarga kurang Ibu tidak paham dengan perencanaan kehamilan
dipahami oleh ibu dan memadai
keluarga Peran suami yang kurang

Masih adanya ibu


hamil yang tidak
Perbedaan status sosial mengetahui resti
kehamilan

Terbatasnya penyuluhan Kurangnya kesiapan keluarga

Kurangnya Kerjasama linsek Masih menjunjung tradisi

Metode Lingkungan

27
F. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
masalah Masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
1 Masih Manusia Manusia Manusia
adanya ibu
- Pengetahua ibu tentang - Mengadakan Penkes - Pembentukan Grup
hamil yang kehamilan rendah perorangan / pasien dan WA ibu hamil
tidak - ibu tidak paham dengan keluarga
mengetahui perencanaan kehamilan - Pembentukan
- peran suami kurang Kelas ibu hamil
resiko tinggi
kehamilan
Dana Dana Dana
- ekonomi keluarga kurang - Tabulin Tingkat Desa - Tabulin di posyandu
memadai

Sarana Sarana Sarana


- Media buku KIA belum di - Memanfaatkan Media - Kelas ibu hamil
pahami oleh ibu dan keluarga sosial untuk membahas membedah buku
buku KIA KIA

Metode Metode Metode


- Terbatasnya penyuluhan - Melatih kader dalam - Represing kader
- Kurangnya Kerjasama linsek pemahaman buku KIA

Lingkungan Lingkungan Lingkungan


- Perbedaan Status Sosial - Penyuluhan tentang - Pemanfaatan
- Kurangnya kesiapan keluarga kehamilan
- Masih Menjungjung Tradisi persalianan dan nifas media sosial
kepada ibu ,
keluarga, dan
puskesmas
masyarakat

28
Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:
- Pembentukan Grup WA ibu hamil
- Tabulin di posyandu
- Kelas Ibu hamil di setiap desa
- Represing kader
- Pemanfaatan media sosial Puskesmas
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak Lanjut
(RTL) dari permasalahan tersebut.

29
Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Dari Pemecahan Masalah Terpilih
No Kegiatan Tujuan Sasaran Pgjwb Dana Waktu Tempat Pelaksana Ket
Kegiatan Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pembentukan kelas Untuk Masyarakat/ Kepala BOK Januari sd Desa - Bidkoor
ibu hamil memberikan kader Puskesmas desember - Bidan Desa
Pendidikan wilayah - Kader
Kesehatan pada ibu kerja
hamil Puskesmas

2 Advokasi - Untuk Pemangku Kepala BOK Disesuaikan Disesuaikan - Kepala


meningkatkan kebijakan Puskesmas Puskesmas
capaian dan - Kepala Desa
menentukan
anggaran yang
diperlukan

3 Pemicuan Untuk Pasien, Kepala BOK Disesuaikan Disesuaikan - Kader


Meningkatkan keluarga pasien Puskesmas - Bidkor
kesadaran dan Masyarakat - Bidan Desa
Masyarakat
- Memberi kan
penyuluhan
kepada keluarga
pasien dan
masyarakat luas

30
Diagram ishikawa/fishbone

Sarana Dana Manusia

Masih terdapat masyarakat Masih terdapat masyarakat yang Tidak Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap JKN
Mampu membayar JKN
yg tidak memiliki smarphone
Masih ada Masyarakat Gaptek
Adasnya Masyarakat yang
Gaptek

Masih terdapat
Masyarakat yang tidak
memiliki JKN
Kurangnya sosialisasi Menganggap JKN Tanggung Jawab Pemerintah
Sepenuhnya

Metode Lingkungan

31
G. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
masalah Masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
1 Masih Ada Manusia Manusia Manusia
Masyarakat - Kurangnya Kesadaran - meningkatkan - Mengadakan
Yang Tidak Masyarakat pengetahuan tentang penyuluhan
Memiliki - Masyarakat Gaptek Pentingnya Jaminan kemanfaatan JKN
JKN Kesehatan
Dana Dana Dana
- Masih Adanya - kompirmasi ke Kolaborasi Bersama
Masyarakat Tidak Mampu Dinsos lintas sector dan
dinsos u pandataan
Masyarakat hak JKN
Sarana Sarana Sarana

- Masih adanya masyarakat - Menginformasikan Sosialisasi aplikasi


yang tidak memiliki penggunaan JKN melalui
smartphone smartphone smartphone
- Terdapat Masyarakat
Gaptek

32
Metode Metode Metode
- Kurangnya Sosialisasi - kolaborasi lintas - Penyuluhan oleh
sector untuk team Kesehatan
sosiasisasi JKN dan team JKN

Lingkungan Lingkungan Lingkungan


- Menganggap JKN - Sosialisasi -Menjelaskan JKN
tanggung Jawab tentang JKN oleh Team JKN dan
Pemerintah Sepenuhnya lintas sektor Dinsos

Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:

- Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Pentingnya JKN

33
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari permasalahan terseb

Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Dari Pemecahan Masalah Terpilih
No Kegiatan Tujuan Sasaran Pgjwb Dana Waktu Tempat Pelaksana Ket
Kegiatan Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pembentukan kelas Meningkatkan Masyarakat/ Kepala BOK Disesuaikan Desa - Prades
ibu hamil Kesadaran kader Puskesmas - Kader
Masyarakat wilayah - Promkes
kerja
Puskesmas

2 Advokasi - Untuk Pemangku Kepala BOK Disesuaikan Disesuaikan - Kepala


meningkatkan kebijakan Puskesmas Puskesmas
capaian dan - Kepala Desa
menentukan
anggaran yang
diperlukan

34
3 Pemicuan Untuk Masyarakat Kepala ADD Disesuaikan Disesuaikan
Meningkatkan Puskesmas - Kader
kesadaran - Prades
Masyarakat
- Memberi kan
penyuluhan
kepada
masyarakat luas

35
Diagram ishikawa/fishbone
HIPERTENSI

Sarana Dana Manusia

TEMPAT POSYANDU PTM BIAYA OPRASIONAL KURANG KURANGNYA PETUGAS KESEHATAN


TIDAK TERSEDIA SECARA
KHUSUS KURANGNYA PENYULUH HIPERTENSI

UPAYA MENINGKATKAN
KESEHATAN PADA
PENDERITA HYPERTENSI
KURANGNYA KESADARAN KESEHATAN
SOSIALISASI TERBATAS PADA MASYARAKAT

Metode Lingkungan

36
H. Memecahkan masalah
I. pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
masalah Masalah pemecahan masalah terpilih
masalah

1 Hipertensi Kurangnya petugas kes Pembentukan kader Pembentukan Kader


PTM PTM
Kuranganya penyuluh Penyuluhan PTM Pelatihan kader PTM
hipertensi

Biaya oprasional masih Pengajuan dari BOK Membuat


kurang Pengajuan dari Dana perencanaan
desa Oprasional untuk
kegiatan

Tempat posyandu PTM Penyampaian Menjadikan rumah


tidak tersedia secara khusus kebutuhan tempat warga atau fasilitas
saat Musrembang umum untuk
kegiatan PTM
Menggunakan secara terjadwal
rumah warga atau
fasilitas umum

Kurangnya kesadaran Penyuluhan Menjadwalkan


Kesehatan pada masyarakat penyuluhan secara
rutin dan terintegrasi

Sosialisasi terbatas Penyampaian melalui Adanya siaran


medsos memalui medsos
dengan jadwal yang
tetap

Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:


1. Pembentukan kader PTM,
2. Membuat perencanaan operasional untuk kegiatan,
3. Menjadikan rumah warga / pasilitas umum untuk kegiatan PTM secara terjadwal,
4. Menjadwalkan penyuluhan secara rutin dan teritegrasi,
5. Adanya siaran melalui media social.
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak Lanjut
(RTL )

37
Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Dari Pemecahan Masalah Terpilih
No Kegiatan Tujuan Sasaran Pgjwb Dana Waktu Tempat Pelaksana Ket
Kegiatan Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pembentukan Meningkatkan Masyarakat/ Kepala ADD Disesuaikan Desa - Prades
Kader PTM Peran serta kader Puskesmas BOK - Kader
masyarakat wilayah - Promkes
kerja - Bidan Desa
Puskesmas

2 Advokasi - Untuk Pemangku Kepala ADD Disesuaikan Disesuaikan - Kepala


meningkatkan kebijakan Puskesmas BOK Puskesmas
capaian dan - Kepala Desa
menentukan
anggaran yang
diperlukan

3 Pemicuan Untuk Masyarakat Kepala ADD Disesuaikan Disesuaikan - Prades


Meningkatkan Puskesmas - Kader
kesadaran - Promkes
Masyarakat - Bidan Desa
- Memberi kan
penyuluhan
kepada
masyarakat luas

38
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Mayarakat Desa
(MMD) 7 desa, Kec. Kalanganyar Kab. Lebak telah dilaksanakan
sesuai dengan SOP dan rencana baik waktu, tempat, tenaga kesehatan dan
penyusunan laporan. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena merupakan
pembelajaran oleh masyarakat untuk masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Kalanganyar. Sementara Puskesmas hanya sebagai pendamping dan nara
sumber.
Masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan diwilayahnya
sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut
program pengentasan wilayah dari masalah kesehatan menjadi gerakan
masyarakat sehat, Puskesmas bisa memberi masukan program apa saja
untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan dan kebutuhan
rasional masyarakat desa.
Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat
membedakan antara, keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan
kebutuhan pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di
wilayahnya. Contoh pelayanan PTM akan dibutuhkan masyarakat jika memang
masih ditemukan penyakit seperti hipertensi yang belum meminum obat secara
teratur, tetapi untuk saat ini pelayanan pada ODGJ dianggap belum menjadi
prioritas oleh masyarakat dan di anggap menjadi prioritas untuk keluarga pasien
itu sendiri.
Kegiatan SMD dan MMD merupakan satu rangkaian dengan kegiatan
Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan dan seterusnya. Karena itu
keluaran dari hasil kegiatan itu harus valid dan dapat dipertanggung
jawabakan, kegiatan SMD dan MMD diketahui bahwa prioritas masalah pada

39
masing-masing program adalah program kesling jamban sehat, pelacakan dan
pemantauan TBC, ibu hamil dengan resiko tinggi, Jaminan Kesehatan
Nasional dan Hiprtensi.

40
B. Saran
1. Bagi Masyarakat Desa
a. Berdasarkan hasil kegiatan SMD dan MMD berkaitan dengan
masaah kesehatan dimasyarakat desa Kec. Kalanganyar
Kab.Lebak, maka menyarankan sebagaimana berikut: Masalah
kesehatan masyarakat berkaitan dengan Rumah dan Lingkungan,
Perilaku Anggota Keluarga, Gizi, Surveilan, Lansia, KIA dan
Imunisasi.
b. Berdasarkan data hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa ditemukan
enam masalah terkait Rumah dan Lingkungan, dengan nilai total
Adapun salah satu jalan untuk meningkatan kemampuan
pengetahuan dan sikap adalah masyarakat harus merespon setiap
ada kegiatan penyuluhan tentang kesehatan, baik yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, kader disamping itu
masyarakat harus rajin melihat, membaca atau mendengarkan lewat
TV, Medsos, Radio, majalah kesehatan dan buku-buku kesehatan.
Dengan motivasi yang kuat ingin meningkatan kemampuan
pengetahuan dan sikap berkaian dengan kesehatan, maka
masyarakat tidak akan ditemukan lagi masyarakat dengan kategori
pengetahuan dan sikap kurang terhadap masalah kesehatan.
2. Bagi Pemerintahan Desa
Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa
pemerintahan desa, kurang peran aktif dalam memberikan penyuluhan
kesehatan karena masih menganggap bahwa tugas penyuluhan
kesehatan harus atau cukup dari tenaga kesehatan dan kader. Dengan
demikian perlu adanya perhatian bagi pemerintahan desa agar lebih bisa
meningkatan peran aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan
karena masalah kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.
3. Bagi Puskesmas Puskesmas
Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya, baik didalam gedung

41
maupun diluar gedung. Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam
pembangunan kesehatan adalah berhsil tidaknya pelayanan preventif
dan promotif. Meskipun dalam data sekunder bahwa pelayanan
preventif dan promotif sudah berjalan dengan baik namun dari data
primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa pelayanan preventif
dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat sebagaimana data hasil
kegiatan SMD dan MMD bahwa masih banyak masalah
kesehatan.
Dengan adanya data tersebut maka pembangunan kesehatan masyarakat
diwilayah kerja Puskesmas khususnya dibidang pelayanan preventif dan promotif
masih harus ditingkatan. Adapun persoalan diatas menyarankan agar Puskesmas
harus lebih meningkatan fungsi dan peranan dalam peningkatan pelayanan
preventif dan promotif, diantaranya Puskesmas harus banyak koordinasi baik
melalui lintas sektoral maupun dilingkungan Puskesmas sendiri.

42
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 LEMBAR KUESIONER


Lampiran 2 SUSUNAN ACARA/RUN DOWN
Lampiran 3 DAFTAR HADIR KEGIATAN MMD
Lampiran 4 VISUM KEGIATAN MMD
Lampiran 5 NOTULEN KEGIATAN MMD
Lampiran 6 CATATAN TANGGAPAN/UMPAN BALIK
KEGIATAN MMD
Lampiran 7 POTO KEGIATAN SMD/MMD
Lampiran 11 SURAT TUGAS PELAKSANAAN SMD/MMD
Lampiran 12 SURAT PERMOHONAN IZIN PELAKSANAAN
SMD/MMD
Lampiran 13 SURAT UNDANGAN PERTEMUAN MMD

43
39

44

Anda mungkin juga menyukai