Anda di halaman 1dari 51

MANAJEMEN SDM

1.3

1.3.1
POKOK PIKIRAN
• Pemenuhan kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jumlah, jenis
dan kompetensi maka perlu dilakukan analisis jabatan dan analisis
beban kerja
• Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Analisis Jabatan yang dimaksud di Puskesmas merujuk pada jabatan
sesuai dengan struktur organisasi Puskesmas, jabatan fungsional
tenaga Puskesmas, dan jabatan pelaksana di Puskesmas.
• Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
sesuai kebutuhan dan harapan pengguna layanan dan masyarakat

1. Dokumen analisis kebutuhan tenaga


2. Dokumen peta jabatan dan uraian jabatan
3. Upaya pemenuhan kebutuhan tenaga
berdasarkan peta jabatan
KLS B K +/-

KLAS JABATAN BESETTING KEBUTUHAN LEBIH/KURANG

Catatan: Kelas jabatan digunakan untuk Melakukan penilaian untuk


menentukan TPP (tambahan penghasilan pegawai) Acuan:
Permenpan 34/2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan
Permen PANRB No 1/2020
KMK NOMOR HK. 01.07/MENKES/17/2018

PETA JABATAN

Peta jabatan adalah susunan nama dan tingkat Jabatan


Struktural dan Fungsional
yang tergambar dalam suatu struktur unit organisasi dari
tingkat paling rendah sampai dengan yang tinggi.
URAIAN TUGAS
1.3.2

• Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai


acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
• Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta
kewenangan dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
• Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan:
jenis pelayanan, kegiatan dan SK jabatan fungsional
• Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan
surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas
berdasarkan standar kompetensi lulusan
• Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan
• Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran
kerja baik ASN maupun non ASN, mengurangi variasi pelayanan, dan
meningkatkan kepuasan pengguna layanan
• Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan
ditetapkan berdasarkan uraian tugas dan tata nilai yang disepakati
KEPUTUSAN

KEPALA UPTD. PUSKESMAS ………………

NOMOR : 010 TAHUN : 2022

TENTANG

PENILAIAN KINERJA TAHUNAN DI UPTD. PUSKESMAS ....................

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT. PUSKESMAS ………………….

Menimbang : a. bahwa mekanisme untuk menilai apakah kinerj


Puskesmas sejalan dengan visi, misi, tujuan dan
tata nilai Puskesmas;
b. bahwa dilakukannya penilaian kesesuaian
pencapaian kinerja puskesmas terhadap visi, misi,
tujuan, tata nilai Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
yang dimaksud dalam huruf a dan b, maka perlu
penetapan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas
…………… tentang Penilaian kinerja tahunan;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan );
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayan Minimal;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomer :
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar
pelayanan minimal bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas , Klinik
Pratama , Tempat Praktik Mandiri Dokter , dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Msyarakat;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD. PUSKESMAS …… TENTANG


PENILAIAN KINERJA TAHUNAN DI PUSKESMAS .............
KESATU : Mekanisme untuk menilai apakah kinerja Puskesmas
sejalan dengan misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas;

KEDUA Hasil penilaian kinerja sesuai dengan kebutuhan dan


harapan Pengguna pelayanan dan masyarakat

KETIGA Keputusan Pimpinan FKTP ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan

Ditetapkan di : ...............................

Pada tanggal : ............................ 2021

KEPALA UPTD. PUSKESMAS


.......................

Nama pimpinan FKTP

Lampiran
Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas …………………
Nomor : 010 TAHUN 2021
Tentang : Peenilaian kinerja tahunan di UPTD.
Puskesmas ………………….

KEPALA UPTD. PUSKESMAS


………………

Nama pimpinan FKTF


INDIKATOR KINERJA ADMINISTRASI MANAJEMEN
N
Jenis pelayanan INDIKATOR NILAI TARGET
O
1. Kelengkapan
pengisian
ADMINISTRASI jabatan sesuai
1 DAN Input persyaratan ≥ 90% 80 %
MANAJEMEN kompetesi
dalam SO
Puskesmas
2. Adanya
PERATURAN
Ada Ada
INTERNAL
Puskesmas
3. Adanya daftar
Urutan
Ada Ada
Kepangkatan
Pegawai
4. Adanya
Perencanaan
Ada Ada
Pengembangan
SDM
5. TL
penyelesaian
Proses 100 % 70 %
hasil
LOKMIN
6. Ketepatan wkt
pengusulan
100 % 80 %
kenaikan
pangkat
7. Ketepatan wkt
pengusulan 100 % 80 %
gaji berkala
8. Pelaks. Renc.
Pengembangan ≥ 90 % ≥ 80 %
SDM
9. Ketepatan wkt
penyusunan 100 % 90 %
lap. Keuangan
10. Kelengkapan
Laporan
100 % 75 %
Akuntabilitas
Kinerja
11. Kary. Mendpt
pelatihan min.
≥ 60 %
20 jam
pertahun
12. Ketepatan wkt
pemberian 100 % 75 %
JASA MEDIS

1. Ketersediaan
PELAYANAN
2 Input pelayanan 24 jam
AMBULANCE
ambulance
2. Penyedia Supir
pelayanan Supir ambulance ambula
ambulane terlatih n
terlatih
3. Ketersediaan Mobil ambulan Ada
mobil dan jenasah
ambulance terpisah
4. Kecepatan
memberikan ≤ 45
Proses ≤ 30 menit
pelay. menit
Ambulance
5. Wkt tanggap ≤ 30 menit
pelay. ( DO mulai masy
Ambulance meminta s.d.
kpd masy yg ambulan
membutuhkan brangkat dari
pusk
6. Tdk terjadinya
kecelakaan
ambulance yg
Output 100 %
menyebabkan
kecacatan atau
kematian
7. Kepuasan
Outcome ≥ 80 % ≥ 75 %
pelanggan

PEMELIHARAAN 1. Adanya PJ
FASILITAS DAN Fasilitas &
3 Input 100 %
UTILISASI Utilisasi pusk.
PUSKESMAS
2. Wkt tanggap
Proses kerusakan alat ≥ 80 %
≤ 15 menit
3. Ketepatan wkt
KALIBRASI 100 %
ALAT
4. Alat
pemeriksaan
medis dan
laboratorium
Output 100 %
yg digunakan
memp. Bukti
kalibrasi yg
msh berlaku
5. Ketepatan wkt
penyediaan
linen utk ruan
100 % 80
rawat inap dan
ruang
pelayanan
6. Ketersediaan 2,5 – 3 set x 2 x set
line jumlah tempat jlh tpt
tidur tdr

MANAJEMEN 1. Ijin
4 Input Ada msh berlaku
OPERASIONAL Operasional
2. V,M, dan Tuj
Ada , terpampang
pusk
3. Motto dan
Ada , terpampang
Janji layanan
4. SO Terpampang
5. URTUG ≥ 80 % petugas
petugas pusk mempunyai
6. Jam kerja Ada , terpampang
7. Jenis layanan Terpampang 9 –
12 jenis
pelayanan
8. Persyaratan
Terpampang
layanan
9. Biaya / Tarif Ada di dinding,
sesuai perda atau
aturan
10. Alur Ada, terpampang
pelayanan jelas
11. Peta Wilker Terpampang
12. Denah
bangunan / Ada dan
ruangan / terpampang
lokasi
13. Kawasan Benar benar
bebas rokok bebas rokok
14. Papan nama
ruangan sesuai
Ada dan sesuai
jenis
layanannya
15. Hak dan
Kewajiban Terpampang
pasien
16. Hak dan Tertulis dan bisa
Kewajiban diketahui oleh
penyedia penyedia layanan
layanan dan pengunjung
17. SOP loket dan ≥ 80 %
Tata Usaha SOP ada
18. Data dsar pusk Ada sesuai
19. Surat
pendelegasian Ada dokumen
pengobatan dan benar
dasar
20. Penyimpanan Disimpan
inform consent Bersama rekam
medik pasien
21. Indikator Seluruh indicator
Kinerja kinerja program
Program ada
22. Pencatatan  80%
Proses manajemen pencatatan
ada
23. Pelaporan  80% laporan
manajemen ada
24. Evaluasi
Dilakukan stiap
kinerja
bln
program
25. RUK Ada RUK 2 thn
terakhir
26. RPK / POA Ada RPK/POA 2
thn terakhir
27. LOKMIN 10-12 x/thn, ada
BULANAN dokumen
28. Lokmin
4x/thn, ada
tribulanan ( LS
dokumen
)
29. Dokumen
undangan
lokmin, daftar Ada , lengkap
hadir, dan
notulen
30. Visualisasi
data cakupan 6 upaya wajib
kegiatan pusk
pokok thn lalu
31. Laporan Ada selama 2 thn
tahunan terakhir
32. Peningkatan
Output kiinerja
program
33. Peningkatan
kinerja Lintas
program
34. Tertib
administrasi
35. Kepuasan
Outcome
pasien
36. Jaminan
hukum bagi
petugas

Sumber Daya 1. Luas lahan


5 Bangunan dan Input 400-500 m²
Ruang
2. Luas bangunan 244-305 m²
3. Air menalir
pada ruang
UGD ,
Tindakan , 5-6 ruang ada air
Persalinan , mengalir
Poli umum ,
Poli gigi , Poli
KIA - KB
4. Jlh dan fungsi
kamar mandi / Ada , fungsi baik
WC
5. Kndisi
Baik
bangunan
6. Luas  80 %, ruang
rungangan memenuhi
standar
7. Kondisi ruang  80 % , ruang
tdk
memenuhi
standar /
rusak
8. Kebersihan
Bersih
ruang
9. Ventilasi  20 % luas
ruangan lantai
10. Sarana
Ada , berfungsi
pengelolaan
baik
limbat padat
11. Sarana
Ada, berfungsi
pengelolaan
baik
limbah cair
12. Pengelolaan Ada, dikelola dgn
Proses limbat pdt baik
13. Pengelolaan Ada , berfungsi
limbah cair baik
14. Peningkatan
Output kualitas
layanan
15. kepuasan pasien
Outcome
16.minimun risiko utk
pasien dan lingkungan

1. Stangar tenaga Ada , KaTU


6 Ketenagaan Imput pusk melakukan
analisa
2. Jumlah tenaga 36-46 orang
3. Standar 13-20 orang
kompetensi
memenuhi
tambahan
standar
( pelatihan )
4. SOP
4 – 5 SOP
Ketenagaan
5. Data
Proses Ada lengkap
ketenagaan
6. File
Ada lengkap
kepegawaian
7. Dokumen renc
Ada lengkap
kerja/program
8. Dokumen renc
pengembangan Ada lengkap
pegawai
9. Data STR dan
SIP TENAGA
Ada lengkap
MEDIS ,
PARAMEDIS
10. Data pelatihan
yg pernah
diikuti
pegawai
11. Pencatan  80 % ada
12. Pelaporan  80 % ada
Output 13. Pelayanan
sesuai standar
14. Peningkatan
kualitas
layanan
15. System up
grading
komptensi
tenaga berjalan
baik
16. Kepuasan
Outcome
pasien

1. Daftar
7 PERALATAN Input Ada lengkap
inventaris alat
2. data alkes pusk Ada lengkap
3. data inventaris
kendaraan Ada lengkap
dinas
4. standar alat Ada , coordinator
pusk tahu
5. PJ alkes, SK,
Ada SK , URTUG
urtug
6. Pemenuhan  80%
standar alat memenuhi
standar
7. Fungsi alkes  80 %
BERFUNGSI
BAIK
8. Kebersihan  80 %
peralatan BERSIH
9. SOP peralatan 5 – 7 SOP
10. Pemantauan
alkes dan Dilakukan, min 3
Proses
kondisi alkes bln sekali
pusk
11. Pemeliharaan Terjadwal
peralatan / minimal 1 x
kalibrasi setahun
12. Pelay sesuai
Output
standar
13. Peningkatan
kualitas pelay
14. Keselamatan
pasien dan
petugas
15. Kepuasan
Outcome
pasien

8 KEUANGAN Input 1. SOP keuangan 4 – 5 SOP


2. Pencatatan
bendahara
 80 %
penerimaan
pelaporan
dan
pengeluaran
3. Pelaporan
bendahara  80 %
penerimaan pelaporan
dan ada
pengeluaran
4. Visualisasi
data bendahara
penerimaan 3 data
dan
pengeluaran
5. Pemantauan
keuangan oleh Ada setiap bln
Kapus
6. Renc anggaran
Ada selama 2
tahunan ,
tahun
bulanan
7. Akuntabilitas
keuangan
8. Optimalisasi
pelaks
program
9. Kepuasan
pasien

INDIKATOR KINERJA UKM ESENSIAL

PROGRAM RINCIAN KEGIATAN TARGET CAKUPAN


1. PROMKE
S a. ……………………. ……..
b. ……………………. ……...
c. ……………………. ……..
d. …………………….. ………
e. ……………………… ……..
f. dst
2. KESLING a. ………………………. ……..
b. …………………….. ……..
c. …………………….. ………
d. …………………….. ………
e. dst
3. KIA-KB a. …………………….. ………
b. ……………………. ………
c. …………………….. ……….
d. …………………….. ………
e. ……………………… ………
f. dst
4. GIZI a. …………………….. ……….
b. …………………… ……….
c. ……………………. ……….
d, ………………….. ………..
e.dst
5. P 2 M IMUNISASI
a.
b.
c.
d.
e.dst

PROGRAM TB
a.
b.
c.
d.dst

PROGRAM DIARE
a.
b.
c.
d.dst

PROGRAM ISPA
a.
b.
c.
d.dst

Dll …….

6. PTM

INDIKATOR MUTU DAN KINERJA UKP


INDIKATOR
NO UNIT PELAYANAN TARGET
JENIS NO URAIAN
1 Loket pendahtaran input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %
dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi
proses 1 Bekerja sesuai SOP 100 %
2 Jam buka pelayanan 100 %
sesuai dgn ketentuan

output 1 Penyediaan dokumen 100 %


rekam medis < 10 menit
2 Kepuasan pelangan >80 %

2 UGD input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %


dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi
2 Ketersediaan peralatan, 80 %
sarana prasarana dan
obat memenuhi standar
Proses 1 Bekerja sesuai SOP 100 %
2 RESPON TIME : 100 %
Waktu tanggap pelayanan
di UGD < 5 menit dilayani
setelah pelanggan datang
output 1 Kepuasan pelangan >80 %

3 Rawat Inap Input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %


dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi

Proses 1 Bekerja sesuai SOP 100 %


2 Kepauhan hand hygiene 100 %
3 Tidak ada kejadian pasien 100 %
jatuh
4 Kelengkapan pengisian 100 %
rekam medik dlm 24 jam
output 1 BOR 40
2 Kepuasan pelanggan >80 %

4 POLI UMUM Input 1 Terpenuhinya SDM yg 50 %


dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi

Proses 1 Bekerja sesuai SOP 100 %


2 Jam buka pelayanan 100 %
sesuai ketentuan
3 Kelengkapan pengisian 100 %
rekam medik
4 Kepatuhan hand hygiene 100 %
output 1 Peresepan obat sesuai dgn >80 %
formalarium nasional
2 Kepuaan pelanggan >80 %

5 POLI GIGI Input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %


dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi

Proses 1 Respon Time : <30 menit


Waktu tunggu pol igigi
2 Bekerja sesuai SOP 100 %
3 Ratio gigi tetap yg 100 %
ditambal terhadap gigi yg
dicabut
4 Bumil yg mendapat 60 %
perawatan Kesehatan gigi
5 Kepatuhan hand hygiene 100 %
6 Kelengkapan pengisian 100 %
rekam medik
output 1 Peresepan obat sesuai dgn >80 %
formalarium nasional
2 Kepuaan pelanggan >80 %

6 Pelayanan KIA-KB Input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %


dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi

Proses 1 Bekerja sesuai SOP 100 %


2 Kepatuhan hand hygiene 100 %
3 Respon Time :
-. Pelayanan di klinik KIA- <15 menit
KB tampa Tindakan
-. Pelayanan dgn Tindakan <30 menit
Pelayanan Kesehatan
bumil
Bumil yg diperiksa HIV
4 Pemberian inform consent 100 %
5 sebelum dilakukan
Tindakan pemasang 90 %
implant dan IUD

output 1 Semua pelqnggan 100 %


terlayani dgn baik
2 Kepuasan pelanggan >80 %

7 Pelayanan Input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %


Laboratorium dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi

Proses 1 Bekerja sesuai SOP 100 %


2 Ketepatan waktu tunggu 100 %
penyerahan hasil
pelayanan laboratorium
<120 menit
3 Tidak adanya kejadian 100 %
tertukar specimen
4 Pengambilan darah vena 95 %
sekali tusuk

output 1 Tidak adanya kesalahan 100 %


pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium

2 Kepuasa pelanggan >80 %

8 Pelayanan Farmasi Input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %


dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi
2 Kesesuaian item obat yang 80 %
tersedia dengan
formulatorium nasinal

Proses 1 Waktu tunggu pelayanan < 15 menit


resep obat jadi
2 Waktu tunggu obat jadi < 30 menit
racikan

output 1 Tidak adanya kejadian 100 %


salah pemberian obat
2 Kepuasan pelanggan >80 %

9 Pelayanan GIZI Input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %


dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi
2 Ketersediaan pelayanan 80 %
konsultasi gizi

Proses 1 Jadwal pelayanan poli gizi 100 %


sesuai dengan ketentuan
2 Waktu konsultasi di poli <20 menit
gizi
Output 1 Pelayanan gizi sesuai 100 %
standar
2 Kepuasan pelanggan >80 %
10 Unit Sanitasi Input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %
dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi

Proses 1 Pengelolaan air limbah 75 %


2 puskesmas 75 %
3 Pengoperasian dan 100 %
4 perawatan IPAL 100 %
5 Pengelolaan sampah medis 100 %
Pengelolaan sampah non
medis
Klinik sanitasi

output 1 Baku mutu air limbah 70 %

11 Pelayanan Imunisasi Input 1 Terpenuhinya SDM yg 100 %


dibutuhkan sesuai dgn
kompetensi

Proses 1 Kepatuhan hand hygiene 100 %


2 Waktu pelayanan di poli <15 menit
imunisasi

output 1 Semua pelanggan yg di 100 %


imunisasi dilayani dgn
baik
2 Kepuasan pelanggan >80 %

KEPALA UPTD. PUSKESMAS


………………

Nama pimpinan FKTF


PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

BAB I
KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A.
PENDAHULUAN

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-


program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis
Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang
akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh
daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang
harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan, mempunyai peran cukup besar I Dalam rangka pemerataan
pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun
Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/ kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebaqai (1)
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat; (3) Pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan


upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri
dari (1) Perencanaan tingkat Puskesmas ; (2) Lokakarya Mini Puskesmas ; (3)
Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya termasuk alat,
obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan manajemen sistem
pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas
(SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-


program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis
Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang
akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh
daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang
harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
Kesehatan , mempunyai peran cukup besar.
dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas,
maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini
telah disempurnakan, dan selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja
Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk


melakukan penilaian hasil kerjal prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian
dimulai dari tingkat Puskesmas, sebagai instrumen mawas diri karena setiap
Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian dinas
kesehatan kabupatenl kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan
termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten I kota bersama
Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (1,11,111)sesuai
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas
kesehatan kabupatenl kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja
Puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian
kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih
mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENlLAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Tercapainya tingkat berkualitas secara pencapaian tujuan kabupatenl kota.


kinerja Puskesmas yang optimal dalam mendukung pembangunan kesehatan

b. Tujuan Khusus

1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu


kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

2). Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan


urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.

3). Mendapatkan informasi Puskesmas dan bahan anal isis masukan kinerja
dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/ kota untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan


dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out
put dan out come).

c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan


tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang
akan datang berdasarkan prioritasnya.

d. Dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan dan mendukung


kebutuhan sumberdaya Puskesmas dan urgensi pembinaan Puskesmas.

D. RUANG LlNGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi


penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen
Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya
kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/ kota
dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk
mewujudkan visi " Indonesia Sehat 2010 ".

Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


di Daerah, maka kabupatenl kota dapat menetapkan dan mengembangkan
jenis program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
sudah diukur dengan kemampuan sumberdaya termasuk ketersediaan dan
kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap memperhatikan arahan dan
kebijakan tingkat propinsi dan pusat, yang dilandasi oleh kepentingan daerah
'dan nasional termasuk konsensus global! kesepakatan dunia (antara lain
penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta, dan lain-lain).

Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan


pengembangan baik berupa penambahan upaya maupun suatu upaya
kesehatan inovasi, tetap dilakukan penilaian. Hasil kegiatan (output atau
outcome) yang dilakukan Puskesmas merupakan nilai tam bah dalam
penilaian kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan
kesepakatan.

Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut


merupakan kebutuhan daerah yang telah didukung dengan ketersediaan dan
kemampuan sumberdaya di daerah yang bersangkutan maka dimungkinkan
untuk dikembangkan secara lebih luas di seluruh Puskesmas dalam suatu
wilayah kabupaten/ kota. Olehkarenanya, kegiatan tersebut sudah harus
diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas.

Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan


kegiatan untuk masing-masing Puskesmas kemungkinan "tidak lagi sarna di
seluruh Puskesmas", melainkan hanya berdasarkan "kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas yang bersangkutan" . Sedangkan
kegiatankegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di
kabupaten/ kota, hanya akan dilakukan oleh Puskesmas tertentu saja di
kabupaten/ kota yang bersangkutan. Secara garis besar lingkup penilaian
kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam
menyeleggarakan :

1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :

a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana


penetapan jenis pelayanannya disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan


atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam
pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang dilaksanakan di
Puskesmas.
2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan,
meliputi :

a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan


pelaksanaan penilaian kinerja,

b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan dll.

3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :

a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan

b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap


standar pelayanan yang telah ditetapkan.

c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang


diselenggarakan. Dimana masingmasing program/ kegiatan mempunyai
indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka drop out pengobatan pad a
program penanggulangan TBC.

d. Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat


kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas.

Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas dapat


dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek input, proses, out-put maupun out-
comenya, karena indikator dan mekanisme untuk penilaiannya belum
ditentukan. Sehingga, secara keseluruhan tidak akan diukur dalam penilaian
kinerja, akan tetapi dipilih beberapa indikator yang sudah ada standar
penilaiannya.

Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku pedoman


Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang
memungkinkan dilaksanakan di seluruh Puskesmas (sebagai "Daftar Menu").
Sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan, masing-masing kabupatenl kota
akan menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan, dan
kemudian hasilnya dinilai berdasarkan rencana yang telah disusun.
Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya di wilayah kerja
Puskesmas, baik kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar
gedung.

Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, Puskesmas dapat memperoleh


bantuan teknologi ataupun tenaga dari Puskesmas sekitarnya atau tingkat
kabupaten/ kota (sebagai contoh: dalam situasi emergensil KLB, pelayanan
kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat
terpencil, dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan, sehingga hasilnya
dapat diperhitungkan sebagai kegiatan Puskesmas.

Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk dalam variabel


penilaian, akan tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam proses penyusunan rencana dan penetapan besaran
target Puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan analisa permasalahan/
kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka komponen input sumberdaya dan
lingkungan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan baik dalam mencari
penyebab masalah maupun penetapan alternatif pemecahan masalah .
BAB II

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas meliputi serangkaian kegiatan yang


dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana
pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data
yang yang dipantau dan dibahas melalui forum lokakarya mini baik bulanan
dengan Lintas program di dalam puskesmas maupun lokakarya Mini
tribulanan yang melibatkan lintas sector di kecamatan.

Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jarigannya yaitu


Puskesmas, Puskesmas pembantu, Bidan didesa serta berbagai UKBM dan
upaya pemberdayaan masyarakat lainnya sebagai unit pelaksanaan teknis
Dinas Kesehatan Kab/Kota, maka pada proses pelaksanaanya tetap dibawah
bimbingan pembinaan Dinkes Kab/Kota.
1. Penetapan target Puskesmas
Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau
persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun.
Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-
masing Puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang
bersangkutan berdasarkan pembahasan Bersama antara Dinkes
kab/kot dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas.
Target nasional perlu dijabarkan kedalam target propinsi, kab/kot dan
Puskesmas secara tepat. Penetapan target Puskesmas dengan
mempertimbangkan :
a. Besarnya masalahyang dihadapioleh masing-masing Puskesmas
b. Besarnya masalah yang dihadapi kab/kot
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penangulangan nya
e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya
manusia tahun yang akan dating.
f. Lingkungan fisik ( factor kesulitan geografis, iklim, transfort, dan
lain-lain ) dan non fisik ( social budaya, tingkat pendapatan ekonomi
masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain )
g. Target ( sasaran ) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak
dibebaniuntuk menjangkau masyarakat di daerahyang bukan target
sasarannya, kelompok masyarakat yang tidak mungkin dijangkau
karena kendala geografi transfortasi dan lain-lain.

Bila perhitungan target Puskesmas dilaksanakan secara cermat,


teliti dan tepat, maka pencapaian hasilnya secara kumulatif akan
memberikan kontribusi pada pencapaian target kab/kot dan
tingkatan administrasi di atasnya, sampai akhirnya target
nasional dapat tercapai.
2. Pengumpulan data hasil kegiatan
a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada
periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini
dilakukan oleh Dinkes kab/kot Bersama puskesmas. Sebagai contoh
periode waktu penilaian adalah bulan januari sampai dengan bulan
desember. Penilaian kinerja puskesmas merupakan salah satu
simpul dari suatu rangkaian kegiatan dalam manajemen puskesmas.
Olek karena penilaian kinerja adalah kegiatan untuk menilai kinerja
puskesmas berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun, maka
periode waktu penilaian disesuaikan/disinkronkan pula dengan
perencanaan.
b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan puskesmas disini adalah
puskesmas beserta jaringannya yaitu puskesmas pembantu,
puskesmas keliling dan bidan di desa serta hasil pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat.
c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP2TP dan
pencatatan hasil kegiatan yang ada/dibuat puskesmas, tidak hanya
terbatas pada laporan SP2TP yang dikirim ke Dinkes kab/kot.
3. Pengolahan data
a. Cakupan hasil ( out-put ) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah
diterapkan untuk dilaksanakan di puskesmas, dihitung dengan
membandingkan hasil yang telah dicapai terhadap target standar
yang telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok puskesmas tidak lagi
diperhitungkan berdasarkan nilai bobot.
4. Analisis hasil dan Langkah pemecahan
a. Melakukan identifikasi masalh, kendala/hambatan dan penyebab
serta latar belakangnya dengan cara mengisi format Analisa data
dengan mencantumkan kesengajaan hasil kegiatan pokok dan hasil
kegitan lainnya yang terkait, input sumberdaya pendukungnya ,
lingkungan social da fisik yang mempengaruhi serta proses
pelaksanaanya.
b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/pemecahan
masalahnya.
c. Merumuskan Langkah-langkap pemecahan masalah dengan
memperhatikan arahan dan rencana pengembangan di dalam wilayah
kab/kota.
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai
bagian dari kegiatan perencanaan puskesmas.

5. Pelaksanaan penilaian
a. Di tingkat puskesmas
1). Dilaksanakan olh puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur
keberhasilan kinerjanya
2). Kepala puskesmas membentuk tim kecil puskesmasuntuk
melakukan kompilasi hasil pencapaian ( out-put dan out-come )
3). Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
penggumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan
hasil ( out-put ) kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
4). Hasil yang telah dicapai masing-masing penanggung jawab
kegiatan melakukan analisis masalah, identifikasi
kendala/hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya,
mengenai factor-faktor pendukung dan penghambat.
5). Bersama-sama tim kecil puskesmas Menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan
b. Di tingkat kabupaten/kota.

6. Langkah pelaksanaan penilaian

NO KEGIATAN
I Pra Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodic bulanan / triwulan dan konsultasi
ke kab/kota, dalam rangka mencapai target cakupan dan mutu hasil kegiatan
puskesmas pada akhir tahun.
II Penilaian kinerja
a. Pengumpulan data dan Pengolahan data hasil kegiatan ( dari data bulanan /
triwulan )
b. Konsultasi ke/ pembinaan dan bimbingan dari Dinkes kab/kota
Memberikan laporan perhitungan kinerja puskesmas kepada Dinkes
kab/kota, dan membahasketerkaitannya dengan verifikasi data dan
perhitungannya.
c. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja puskesmas berikut penjelasan
dalam perbaikan perhitungan bilamana terjadi kesalahan.
d. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu kegiatan, dalam
bentuk grafik sarang laba-laba, ataupun cara penampilan lainnya.
III Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan pemecahan masalah,
rencana perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan tahun yang akan
dating.
b. Menerima informasi dari kab/kota tentang rencana anggaran yang mungkin
akan diterima masing-masing puskesmas dengan membahas rancangan
kegiatan, besarnya target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber daya lain
yang diperlukan, dan jadwal kegiatan Bersama Dinkes kab/kota.
c. Bersama Tim perencanaan puskesmas Menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan ( RPK ) puskesmas untuk tahun berjalan.
d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur Lintas Sektor terkait.
Untuk keterpaduan.
e. Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan tanggung jawab
untuk kegiatan tahun yang akan dilaksanakan, dalam forum pertemuan
Lokakarya tahunan puskesmas.
f. Menyelenggarakan pertemuan dengan Lintas Sektor terkait di Kecamatan,
untuk mendiseminasikan rencana kegiatan-kegiatan puskesmas yang ada
kaitannya dengan LS di tingkat Kecamatan.
g. Mempersiapkan seluruh pelayanan puskesmas untuk melaksanakan
kegiatan=kegiatan

BAB III
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan


sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan pengisian format penilaian
kinerja sesuai dengan petunjuk definisi operasionalnya.

Kapus bertanggung jawab dalam proses pengumpulan data. Adapun


pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh penanggungjawab masing-
masing kegiatan/programdibantu oleh staf puskesmas lainnya dengan tetap
memegang prinsip kebersamaan tim.

A. Cara pengumpulan data


Cara pengumpulan data disesuaikan dengan yang diperlukan sesuai
dengan pedoman penilaian kinerja puskesmas serta kesepakatan
puskesmas dan Dinkes kab/kota.
Sesuai dengan fungsi puskesmas , maka data untuk penilaian kinerja
puskesmas dapat berasal dari puskesmas dan jaringannya maupun data
yang dikumpulkan dari Lintas Sektor terkait serta masyarakat.
Pelaksanaan pengumpulan data dibahas dalm forum lokakarya mini
puskesmas maupun pertemuan lintas sector kecamatan , untuk
mendapatkan masukan dan dukungan dari unit terkait.
Adapun cara pengumpulan data antara lain melalui :
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan puskesmas ( SP2TP; SP3 )
2. Pemeriksaan / pengecekan catatan / notulen
3. Pengumpulan data melalui survei sederhana
B. Jenis data
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang
dilaksanakan oleh puskesmas dalam penyenggaraan upaya Kesehatan di
puskesmas dan jaringannya, yang terdiri atas :
1. Data pencapian hasil kegiatan puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen puskesmas
3. Data hasil pengukuran / penilaian mutu pelayanan puskesmas

Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat, dimana puskesmas


tidak sepenuhnya berperan dalam pencapaian keberhasilan , tidak
diperhitungkan dalam penilaian kinerja puskesmas, misalnya :

1. Ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga dan jumlah pemakai


air bersih
2. Sumberdaya ( tenaga, dana, Gedung, sarana transfortasi dan
peralatan ) yang tersedia di puskesmas.
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis, luas
wilayah, kondisi jalan, keadaan penduduk
C. Sumber data
Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil kegiatan
puskesmas sesuai dengan system pencatatan dan pelaporan yang
berlaku ( SP2TP ) , catatan hasil kegiatan program inovatif maupun
hasil hasil pengumpulan data lainnya., bukan laporan yang dikirimkan
ke Dinkes kab/kota. Sebagai contoh , untuk menilai mutu puskesmas,
dilaksanakan survei kepuasan pelanggan. Data hasil survey tersebut
dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penilaian
kinerja puskesmas.
Untuk kepentingan verifikasi oleh Dinkes kab/kota digunakan laporan
hasil perhitungan puskesmas untuk kinerja puskesmas, laporan SP2TP,
laporan lain yang berkaitan dan supervise langsung ke puskesmas.

D. Variabel penilaian

Variabel penilaian kinerja puskesmas seyogyanya mewakili /


merepresentasikan fungsi, azas, dan upaya pelayanan puskesmas
beserta jaringanya. Ruang lingkup penilaian kinerja
puskesmasdikelompokan dalam 3 komponenpenilaian, yaitu :
1. Komponen pelaksanaan pelayanan Kesehatan yang terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan wajib
b. Upaya Kesehatan pengembangan
2. Komponen manajemen puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan puskesmas
Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan angka
romawi ( I, II, III, IV dst ). Masing-masing jenis kegiatan utama terdiri
dari kelompok variable yang ditulis dengan huruf latin besar ( A, B, C,
….dst ) , yang meliputi beberapa sub variable yang ditulis dengan angka
( 1, 2, 3 …dst ) . Sebagai contoh :

Komponen pelaksanaan pelayanan Kesehatan


I. Promosi Kesehatan
II. Kesehatan lingkungan
III. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
A. Kesehatan Ibu
1. K 1
2. Linakes
B. Kesehatan anak
IV. Perbaikan Gizi masyarakat
V. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Pengobatan
Kelompok variable jenis kegiatan pelayanan Kesehatan yang tercantum dalam
lampiran pedoman ini merupakakan “ daftar menu “ . Penetapan kelompok
variable dan sub-variabel dilaksanakan oleh puskesmas Bersama dengan
Dinkes kab/kota setempat dengan mengacu pada kebijakan program. Artinya
puskesmas melaksanakan tidak harus semua kegiatan yang tercantum dalam
pedoman ini, akan tetapi harus sesuai dengan yang ditetapkan Bersama
Dinkes kab/kota.

Khusus untuk upaya pelayanan wajib , kegiatan utamanya sudah baku yaitu :

I. Upaya Promosi Kesehatan


II. Upaya Kesehatan lingkungan
III. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
IV. Upaya Perbaikan Gizi masyarakat
V. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Upaya Pengobatan
Akan tetapi Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan puskesmas Bersama
Dinkes kab/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan
puskesmas.

Dan setiap variable kegiatan pelayanan Kesehatan dan manajemennya dengan


bagian=bagian /masing-masing kelompok mempunyai nilai yang sama.
BAB IV
PEDOMAN PENGELOHAN DATA

Pengolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah data menjadi


informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
termasuk untuk dasar penyusunan perencanaan puskesmas.

Kegiatan pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah data


terkumpul. Untuk kepentingan tersebut telah disediakan kolom khusus
oengolahan data dalam formular pengumpulan data.

Kegiatan pengolahan data meliputi :


1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang
dikumpulkan ( cleaning and editing )
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan
pencapaian nilai kegiatan puskesmas ( calculating )
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan menjadi
suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
( tabulating )
Pelaksanaan pengolahan data di tingkat puskesmas dilakukan oleh Kapus
Bersama tim kecil puskesmas. Sedangkan pengolahan di tingkat kab/kota
dilakukan oleh tim kecil yang ditugaskan Kadinkes kab/kota. Data yang di
olah di tingkat kab/kota berupa perhitungan hasil kinerja puskesmas,
sehingga diperoleh informasi tentang peringkat puskesmas se kab/kota dalam
katagori kelompoknya.

A. Metoda pengolahan data


Untuk menghitung pencapaian kinerja puskesmas ada 3 komponen
penilaian beserta kegiatan utama dan variable-variabel yang perlu
diolah, yaitu :
1. Komponen hasi pelaksanaan pelayanan Kesehatan puskesmas
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompok masing-masing, perlu
dihitung hasil reratanya secara bertingkat, sebagaimana tercantum
dalam format pengumpulan data dan perhitungannya.
2. Komponen manajemen puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing-masing
variable yang sudah ditetapkan berdasarkan skala sumberdaya.
3. Komponen mutu pelayanan puskesmas
Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil
cakupan yang dikelompokan pada skala-skala yang ditetapkan pada
setiap variable.

Sesuai dengan penjadwalan proses manajemen di tingkat puskesmas


dan kab/kota, maka untuk kepentingan perhitungan kinerja
puskesmas ini, proses pengolahan data di tingkat puskesmas sudah
dimulai sejak awal bulan desember ( januari tahun selanjutnya )pada
sat data mulai dikumpulkan.
Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T) merupakan
pembagi (denominator) terhadap pancapaian hasil kegiatan (H)
dalam proses pengolahan data. Cakupan diperoleh dengan
menghitung pencapaian hasik kegiatan dibagi dengan target (H/T)
untuk setiap variable.
Cara menghitung :
1. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan Kesehatan puskesmas
Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan
pelayanan Kesehatan, masing-masing kegiatan dihitung reratanya
dari hasil masing-masing variable. Sedangkan tiap-tiap variable
dihitung dari ererata sub variable.
2. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan
Kesehatan puskesmas.
Dihitung berdasar cakupan komponen mutu pelayanan dari rata-
rata nilai setiap skala yang sesuai dengan variabelnya.
3. Nilai akhir tingkat manajemen puskesmas
Cara penilaian sama seperti pada penilaian mutu pelayanan
dengan menggunakan penilaian berdasar skala.
B. Penilaian akhir penilaian kinerja puskesmas
Kelompok puskesmas ditetapkan setelah ada verifikasi dan pembahasan
puskesmas Bersama Dinkes kab/kota , data dan informasi yang
dikirimkan oleh puskesmas telah ditelaah/diteliti ulang oleh tim di
tingkat kab/kota.
Penilaian kinerja puskesmas mempunyai 3 komponen penilaian, yaitu :
1. Penilaian kinerja puskesmas hasil pencapaian pelaksanaan
pelayanan Kesehatan.
2. Penilaian kinerja puskesmas hasil manajemen puskesmas
3. Penilaian kinerja puskesmas mutu pelayanan puskesmas

Penilaian kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat


kelompok puskesmas, yaitu : Cakupan pelayanan
1. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II : tingkat pencapaian hasil = 81 - 90 %
3. Kelompok III : tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

Mutu pelayanan Kesehatan dan manajemen


1. Kelomok I : Nilai rata-rata ≥ 8,5
2. Kelomok II : Nilai rata-rata = 5,5 - 8,4
3. Kelomok III : Nilai rata-rata ≤ 5,5
Dinkes kab/kota untuk mengetahui tingkat kinerja puskesmas di
wilayahnya, maka kinerja puskesmas akan dikelompokan menjadi 3
kelompok puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja BAIK
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja CUKUP
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja KURANG

BAB V
PENYAJIAN , ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Penyajian hasil kegiatan


Perhitungan hasil kegiatan dengan variable-variabelnyadiharapkan
dapat memberikan gambaran kepada masing-masing penanggungjawab
dan pelaksana di puskesmas tentang tingkat pencapaian hasil dan jenis-
jenis kegiatan yang menjadi tanggungjawab dan sebagai bahan
evaluasi/penilaian pencapaian prestasi kinerjanya yang diperhitungkan
sendiri.
Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja puskesmas,
maka hasil cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen
puskesmasdapat disajikan dalam bentuk gambaran GRAFIK SARANG
LABA-LABA.
Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen disajikan
dalam bentuk sarang laba-laba yang berbeda. Setiap jari-jari grafik
sarang laba-laba untuk satu kelompok jenis kegiatan
pelayanan/manajemen puskesmas. Sedangkan bagi masing-masng
penanggungjawabkegiatan dapat membuat hal yang sama untuk
masing-masing variable kegiatannya.
Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen dapt juga disajikan
dalam bentuk grafik sarang laba-laba.
Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih mudah
mengetahui tingkat kesenjangan pencapaian dan ketidak serasian
antara hasil kegiatan dengan manajemen, karena antara keduanya
mempunyi keterkaitan yang sejajar.
Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara periodic bulanan
atau triwulan. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan
dan identifikasi masalah sedini mungkin.
B. Analisa data
Analisa data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari
data yang sudah diolah, yang selanjutnya akan menjadi bahan
pertimbangan untuk memberikan masukan bagi perencanaan,
monitoring, bimbingan dan pengendalian fungsi puskesmas.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam upaya menetapkan /
merumuskan masalah secara benar, ada 3 buah hambatan :
1. Tidak mengdiagnosa masalah dan gejalanya.
2. Terlalu memfokuskan pada masalah yang relative kecil daripada
masalah yang utama.
3. Kurang dapat menentukan alternatif dalam penyelesaian masalah
yang sebenarnya.

Langkah-langkah merumuskan masalah dan penyebabnya :

1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan


pelayanan, manajemen puskesmas dan pencapaian mutu kegiatan.
2. Identifikasi factor penyebab, pendukung, peluang dan ancaman
perioritas masalah kegiatan pelayanan Kesehatan yang dihadapi
puskesmas dalam tahun anggaran berjalan.
3. Perumusan analisis sebab akibat, menggunakan sesuatu Teknik
untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi
tertentu sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.
4. Penentuan perioritas masalah kegiatan pelayanan Kesehatan dengan
menggunakan metoda untuk menentukan urutan masalah dari yang
paling penting sampai dengan yang kurang penting.

Untuk melakukan Analisa data selain diperlukan hasil pencapaian


cakupan kegiatan pelayanan, manajemen termasuk mutu pelayanan
( bagi puskesmas yang telah menerapkan mutu pelayanan ) juga
diperlukan semua data kegiatan puskesmas , sumberdaya puskesmas
dan keadaan lingkungan ( fisik dan non fisik ), yang terkait dengan
kegiatan yang akan dianalisa.

1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan


pelayanan
Untuk melakukan Analisa data tingkat puskesmas dapat dimulai
dengan mengidentifikasi kesenjangan yang tergambar dalam grafik
sarang laba-laba. Pencapaian hasil cakupan kegiatan yang terjadi
kesenjangan di grafik sarang laba-laba ditulis kelampiran : “ Analisa
data I “ Pada judul matrik RAGPIE ( dibawah matrik RAGPIE / untuk
evalusi kegiatan ). Setiap lembar matrik untuk satu kegiatan yang
terjadi kesenjangan.
Analisis penyebab kesenjangan. Dalam aspek penyediaan dan
pemamfaatan sumberdaya. Tuliskan pada kolom sumberdaya di
kolom perencanaan tentang semua sumberdaya ( tenaga, biaya, alat,
obat, sarana transportasi , fasilitaskesehatan ) yang direncanakan
untuk melakukan kegiatantersebut. Kemudian tuliskan pada kolom
sumberdaya di kolom pelaksanaan tentang pelaksanaanya
penggunaan yang tertulis pada kolom sumberdaya perencanaa.
Demikian juga tuliskan berapa persen yernyata hasil yang
dimamfaatkan penggunaan sumberdaya pada kolom sumberdaya di
kolom evaluasi dengan cara hasil sumberdaya di kolom pelaksanaan
dibagi sumberdaya perencanaan dikalikan 100 %.
Tuliskan pada kolom kegiatan di kolom perencanaan tentang semua
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan menggunakan
sumberdaya yang tercantum dalam kolom sumberdaya di kolom
perencanaan . Dengan cara penilaian / hitungan yang sama tulislah
pada kolom kegiatan di kolom pelaksanaan dan kolom kegiatan di
kolom evaluasi.
Tuliskan pada kolom pencapaian di kolom perencanaan tentang
semua hasil rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam kolom sumberdaya
di kolom perencanaan. Dengan cara penilaian / hitungan yang sama
tulislah pada kolom pencapaian di kolom pelaksanaan dan kolom
pencapaian di kolom evalusi.
2. Identifikasi factor kelemahan, pendukung, peluang, dan ancaman
masalahkegiatan pelayanan Kesehatan.
Dalam mengumpulkan keterangan ( informasi ) yang berkaitan
dengan masalah kegiatan pelayanan Kesehatan dengan cara
menuliskan dalam lampiran : Analisa data II ( format “ SWOT “ )
tentang variable , sub variable dan sub-sub variable ( baik yang
tercantum maupun yang tidak tercantum dalam stratafikasi, namun
ada dalam catatan data kegiatan puskesmas ) dari kegiatan
pelayanan yang terjadi kesenjangan di grafik sarang laba-laba ( jenis
kegiatan yang ditulis sama dengan semua kegiatan yang dinilai
dalam matrik RAGPIE )
Tim kecil menuliskan hasil Analisa / pengamatan selama
melaksanakan kegiatan tersebut semua sumberdaya, lingkungan
( fisik : keadaan geografis, iklim dan non fisik : pendapat penduduk,
adat istiadat, Pendidikan masyarakat, dll ) yang mempengaruhi
kegiatan tersebut dengan memisahkan unsur tersebut yang
menjadikan kegiatan terhambat / kendala, mendukung keberhasilan
kegiatan, peluang di masa mendatang kegiatan tersebut dan
ancaman kegiatan tersebut bila tidak dilaksanakan ke dalam kolom-
kolom kekuatan / pendukung ( STRENGTHS ), kelemahan
( WEAKNESSES ), peluang ( OPPORTUNITIES ) dan ancaman
( THREATS ).
Demikian juga tim kecil menuliskan hasil pengamatan dan Analisa
kegiatan manajemen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan yang menjadi hambatan / kendala ( tulislah pada kolom
kelemahan ) , dan yang menjadi kekuatan / dukungan kegiatan
tersebut ( tulislah pada kolom kekuatan / pendukung ) , hal-hal yang
menjadi peluang bila kegiatan dilaksanakan pada tahun mendatang (
tulislah pada kolom peluang ), serta hal-hal yang menjadi ancaman
bila kegiatan tersebut tidak dilaksanakan pada tahun mendatang
( pada kolom ancaman ).
Sumberdaya puskesmas dan keadaan lingkungan fisik dan non fisik
yang dicantumkan hanya yang terkait saja.
3. Perumusan Analisa sebab akibat
Dalam merumuskan analis sebab akibat dapat menggunakan Pohon
masalah, karena metodanya mudah namun hasilnya relevan, namun
puskesmas kab/kota dapat menggunakan metoda lain yang
sederhana, mudah dan hasilnya relevan.
Pohon masalah adalah suatu Teknik untuk mengidentifikasikan
semua masalah dalam dalam situasi tertentu, Menyusun dan
memperagakan informasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab
akibat.
Mulai dengan yang menjadikan perioritas utama masalah kegiatan
pelayanan Kesehatan yang dipecahkan.
Catat semua masalah terkait lainnya yang sudah diidentifikasikan
dalam matrik RAGPIE dan format SWOT,
Tehnik curah pendapat ( brainstorming ) dapat dipergunakan, atau
disebutkan masalah yang diidentifikasikan dengan pertanyaan
berikut :
 Apa yang menjadi masalah utamanya
 Apa yang menjadi akibat masalah ini
 Apa yang menjadi masalah pokok dan masalah utama
 Apa yang menjadi masalah spesifik dan masalah pokok

Susun masalah yang telah diidentifikasi oleh tim kedalam bentuk


sebuah pohon masalah. Setiap format pohon masalah untuk satu
jenis kegiatan.

BAB VI
PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Sesuai dengan pengertiannya, puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas


Kesehatan kab/kota. Oleh karenanya penyelenggaraan puskesmas, tidak lepas
dari tanggungjawab dinkes kab/kota. Dengan terbitnya UU Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintah daerah, propinsi mempuyai fungsi koordinadi dalam
penyelenggaraan pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan
Kesehatan.

Demikian pula halnya, dalam penyelenggaraan puskesmas, Dinkes Propinsi


tetap mempunyai fungsi koordinasi. Sehingga berkaitan dengan pelaksanaan
penilaian kinerja puskesmas, baik Dinkes kab/kota maupun Dinkes Propinsi
juga mempunyai peran dalam pelaksanaanya.

A. Dinkes kab/kota
Mamfaat dari penilaian kinerja puskesmas bagi Dinkes kab/kota
adalah :
1. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasipuskesmas di
wilayah kerjanya
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
puskesmas
3. Mendapat gambaran kemampuan manajemen puskesmas
4. Dapat dipergunakan oleh Dinkes kab/kota sebagai dasar untuk
melakukan pembinaan kepada puskesmas. Sehingga pembinaan dan
dukungan yang diberikan lebih optimal/focus, berdasarkan
permasalahan dan kondisi puskesmas.

Ikut melakukan penilaian hasil manajemen puskesmas dengan cara


melakukan peninjauan ke masing-masing puskesmas.

Memberi bimbingan dan fasilitas dalam pelaksanaan penilaian kinerja


puskesmas.

Setelah menerima hasil penilaian kinerja puskesmas, melakukan :

1. Rekapitulasi data
2. Rekapitulasi masalah dan melakukan Analisa masalah serta
menentukan cara penanggulangannya. Apabila diperlukan dapat
mengajukan fasilitas dari Dinkes Propinsi.
3. Mengirimkan hasil rekapitulasi ke Dinkes Propinsi.
4. Membuat mapping/pemetaan kinerja puskesmas

B. Dinkes Propinsi
Mamfaat penilaian kinerja puskesmas bagi Dinkes Propinsi adalah
mendapatkan gambaran prestasi puskesmas, serta hambatan dan
permasalahan yang dihadapi Dinkes kab/kota dalam pembinaan dan
pengembangan puskesmas di wilayah kerjanya. Selanjutnya Propinsi
dapat lebih optimal dan focus dalam memberikan dukungan kepada
Dinkes kab/kota dalam upaya meningkatkan kinerja puskesmas.
Melakukan supervise dan bimbingan teknis kepada Dinkes kab/kota
dan puskesmas.
Setelah menerima laporan dari Dinkes kab/kota selanjutnya dilakukan :
1. Membuat rekap dari seluruh kab/kota.
2. Membuat rekap permasalahan dan melakukan Analisa masalah
3. Menyusun rencana penanggulangan dan pemecahan masalah,
apabila diperlukan dapat mengajukan fasilitas dari pusat
4. Membuat peta kinerja kab/kota.

BAB VII
PENUTUP

Pedoman manajemen Puskesmas sangat diperlukan untuk dapat


mengoptimalkan penyelenggaraan puskesmas. Manajemen puskesmas
meliputi perencanaan, lokakarya mini dan penilaian kinerja . Dengan
disusunnya pedoman penilaian kinerja puskesmas ini dapat dijadikan bagi
daerah dalam menetapkan dan mengembangkan instrument/manajemen tools
bagi puskesmas khususnya dalam penilaian kinerja puskesmas.

Buku pedoman ini bersifat dinamis, sehingga daerah dapat melakukan


pengembangan dan penyesuaian berdasarkan kondisi dan kemampuan
masing-masing daerah.

No. Dokumen :
Revisi :
SOP
Tgl. Berlaku :
LOGO
Halaman :
Instansi/fktp

Penilaian kinerja tahunan Puskesmas ..................

1. Pengertia Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang


n objektif dan sistimatis dalam mengumpulkan,
menganalisa dan menggunakan informasi untuk
menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan
puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai
sebagai penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas. Hasil
Penilaian kinerja juga harus sesuain dengan visi, misi,
tujuan Tata Nilai Puskesmas.

a. Untuk mendapatkan gambaran tingkat kinerja


Puskesmas …….., Cakupan kegiatan, Mutu
kegiatan dan Manajemen Puskesmas ……… pada
akhir kegiatan
2. Tujuan b. Untuk meninjau ulang tata nilai dan tujuan, serta
menjamin bahwa tata nilai dan tujuan relevan
dengan kebutuhan dan harapan pengguna
pelayanan

Surat Keputusan Nomor : 010 Tahun 2021 tentang


3. Kebijakan
Penilaian kinerja tahunan Puskesmas ..................

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016


4. Referensi
tentang Manajemen Puskesmas;

5. Langkah-
langkah 1. PRA PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
( Prosedur ) a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik
bulanan/triwulan;
b. Konsultasi ke Dinkes Kabupaten , dalam rangka
mencapai target cakupan dan mutu ( hasil kegiatan
puskesmas pada akhir tahun );

2. PENILAIAN KINERJA
a. Pengumpulan data bulanan dan triwulan;
b. Konsultasi ke Dinkes Kabupaten, memberikan laporan
perhitungan kinerja dan membahas keterkaitannya
dengan verifikasi data dan perhitungannya;
c. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja puskesmas ,
dan berikut penjelasannya dalam perbaikan
perhitungan bila terjadi kesalahan;
d. Menyajikan hasil akhir perhitungan cakupan dan mutu
kegiatan dalam bentuk grafik sarang laba-laba atau
yang lainnya;

3. PASCA PENILAIAN KINERJA


a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan
pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus RUK
tahun yang akan dating;
b. Menerima informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten
tentang informasi rencana anggaran yang mungkin
akan diterima masing-masing puskesmas dengan
membahas rancangan kegiatan, besarnya target,
besarnya biaya dan kebutuhan sumberdaya lain yang
diperlukan , dan jadwal kegiatan Bersama Dinkes
kabupaten;
c. Bersama tim perencanaan puskesmas menyusun RPK
puskesmas untuk tahun berjalan;
d. Membahas RUK Bersama lintas sector untuk
keterpaduan;
e. Mendesiminasikan informasi sekaligus membagi tugas
dan tanggung jawab untuk kegiatan tahun yang akan
dilaksanakan, dalam forum pertemuan lokakarya
tahunan puskesmas;
f. Menyelenggaran pertemuan dengan lintas sector
terkait, untuk mendiseminasikan RUK puskesmas yang
ada kaitannya dengan lintas sector di tingkat
Kecamatan;
g. Mempersiapkan seluruh pelayanan puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan;

PRA PENILAIAN
KINERJA PENILAIAN
PUSKESMAS KINERJA

6. Diagram
alir

PASCA PENILAIAN
KINERJA
1. Kepala Puskesmas
7. Unit 2. PJ UKM , PJ UKP dan PJ ADMEN
Terkait 3. LINTAS SEKTOR TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai