Anda di halaman 1dari 8

P

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEBATUNG
Jl. Pangeran Kesuma Negara Pulaulaut Sigam, Kotabaru - Kalimantan Selatan 72111 Email :
puskesmassebatung@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SEBATUNG
NOMOR: 042/SK.DOK.INT/SBT/2022
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
DI PUSKESMAS SEBATUNG

KEPALA PUSKESMAS SEBATUNG

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mendapatkan gambaran tingkat kinerja


Puskesmas, hasil cakupan kegiatan, mutu kegiatan, dan manajemen
Puskesmas pada akhir tahun kegiatan maka diperlukan mekanisme
yang jelas tentang penelusuran kinerja pelayanan Puskesmas untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a perlu menetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
tentang penetapan Indikator Penilaian Kinerja Pegawai di Puskesmas
Sebatung;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
Tentang Sistem Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
Dengan Pendekatan Keluarga;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SEBATUNG TENTANG PENETAPAN
INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS
SEBATUNG

Kesatu : Indikator Penilaian Kinerja Pegawai sebagaimana tercantum dalam


Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan
ini.
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kotabaru
Pada Tanggal : 28 Maret 2022 Plt.Kepala Puskesmas Sebatun
PUSKESMAS
SEBATUNG

Kurata’ain
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SEBATUNG
NOMOR: 042/SK.DOK-INT/SBT/2022
TENTANG PENETAPAN INDIKATOR
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI
PUSKESMAS SEBATUNG

INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

A. EVALUASI KINERJA PUSKESMAS


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
1. Diperlukan adanya mekanisme yang jelas tentang penelusuran kinerja pelayanan
Puskesmas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil
penilaiannya akan diverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
3. Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa
efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan serta sasaran yang dicapai sebagai
penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas.
4. Tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas:
a Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu
kegiatan, dan manajemen Puskesmas) pada akhir tahun kegiatan.
b Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan
datang.
c Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar
belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja.
d Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan akreditasi
Puskesmas.
e Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada
tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
5. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian pelaksanaan pelayanan kesehatan
dan manajemen Puskesmas.
6. Ruang lingkup penilaian kinerja meliputi kinerja administrasi, kinerja Upaya
Kesehatan Masyarakat, dan kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan.
7. Tata laksana penilaian kinerja dilakukan dengan cara:
a. Lokakarya mini tribulanan:
Lokakarya mini tribulanan merupakan penilaian kinerja dengan melibatkan lintas
program dan lintas sektor.
b. Laporan triwulan, laporan semester, laporan tahunan:
Para penanggung jawab program UKM maupun UKP menyusun laporan kepada
Kepala Puskesmas untuk Penilaian kinerja meliputi laporan triwulan, laporan
semester, dan laporan tahunan, yang harus diserahkan sebelum tanggal 10 pada
bulan waktu laporan harus diserahkan.
c. Pertemuan tinjauan manajemen:
Pertemuan tinjauan manajemen diselenggarakan dua kali setahun, yaitu pada bulan
Juni, dan bulan Desember.
d. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil
penilaiannya akan diverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
e. Lokakarya mini Penilaian Kinerja Tahunan:
Pada tiap awal tahun, Kepala Puskesmas mengadakan rapat penilaian kinerja
tahunan. Pada penilaian kinerja tahunan, juga dilakukan penilaian kinerja terhadap
visi, misi, tujuan, dan tata nilai Puskesmas.
8. Ruang lingkup dan tahap pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas sebagai berikut:
a. Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas
1) Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan meliputi:
a) UKM esensial yang berupa pelayanan promosi kesehatan, pelayanan
kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana, pelayanan gizi, dan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit.
b) UKM pengembangan dilaksanakan setelah Puskesmas mampu
melaksanakan UKM esensial secara optimal
c) UKP, yang berupa rawat jalan dan pelayanan gawat darurat, berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
2) Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan,
meliputi:
a) Proses penyusunan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan dan
pelaksanaan penilaian kinerja;
b) Manajemen sumber daya termasuk manajemen sarana,
prasarana, alat, obat, sumber daya manusia dan lain-lain;
c) Manajemen keuangan dan Barang Milik Negara/Daerah;
d) Manajemen pemberdayaan masyarakat;
e) Manajemen data dan informasi;
f) Manajemen program, termasuk Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
g) Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi:
• Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
• Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya
terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.
• Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan, dimana masingmasing program/kegiatan mempunyai
indikator mutu sendiri yang disebut Standar Mutu Pelayanan (SMP).
• Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat
kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas dan pencapaian target
indikator outcome pelayanan.

b. Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas


1) Di tingkat Puskesmas:
a) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan
kompilasi hasil pencapaian.
b) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan
data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (output)
kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
c) Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode
waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas.
d) Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari Sistem Informasi
Puskesmas, yang mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan
Puskesmas dan jaringannya; survei lapangan; laporan lintas sektor
terkait; dan laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya.
e) Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis terhadap hasil yang telah
dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan, identifikasi
kendala/hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya, mengenali
faktor-faktor pendukung dan penghambat.
f) Bersama-sama tim kecil Puskesmas, menyusun rencana pemecahannya
dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah
(ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang).
g) Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya, dijadikan
dasar dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan untuk tahun (n+2). n
adalah tahun berjalan.
h) Hasil perhitungan, analisis data dan usulan rencana pemecahannya
disampaikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota yang selanjutnya akan
diberi umpan balik oleh dinas kesehatan.
2) Di tingkat kabupaten/kota:
a) Menerima rujukan/konsultasi dari Puskesmas dalam melakukan
perhitungan hasil kegiatan, menganalisis data dan membuat pemecahan
masalah.
b) Memantau dan melakukan pembinaan secara integrasi lintas program
sepanjang tahun pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan
prioritas masalah.
c) Melakukan verifikasi hasil penilaian kinerja Puskesmas dan menetapkan
kelompok peringkat kinerja Puskesmas.
d) Melakukan verifikasi analisis data dan pemecahan masalah yang telah
dibuat Puskesmas dan mendampingi Puskesmas dalam pembuatan
rencana usulan kegiatan.
e) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok
tingkat kinerja Puskesmas.
f) Penetapan target dan dukungan sumber daya masing-masing Puskesmas
berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan
kegiatan tahun depan.
c. Penyajian
Pengelompokan Puskesmas berdasarkan hasil penilaian kinerjanya ditetapkan,
setelah ada verifikasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota, terhadap hasil penilaian
kinerja Puskesmas yang telah disampaikan. Berdasarkan hasil penilaian kinerjanya,
Puskesmas dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1). Kelompok I: Puskesmas dengan tingkat kinerja baik:
a) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil >
91%.
b) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≥ 8,5.
2) Kelompok II: Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup:
a) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil 81 -
90%.
b) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil 5,5 – 8,4.
3) Kelompok III: Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang:
a) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil ≤
80%.
b) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil < 5,5.
Untuk memudahkan dalam melihat pencapaian hasil kinerja pelaksanaan suatu
program atau antar program terkait pada setiap desa/kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas, maka hasil cakupan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh program
tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambaran “grafik sarang laba-laba atau
diagram radar“.

B. PENILAIAN KINERJA PNS DAN DISIPLIN


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil
Pasal 228
1. Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang
didasarkan sistem prestasi dan sistem karier.
2. Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu
dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target,capaian, hasil, dan
manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
3. Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan
transparan.
4. Penilaian kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh atasan
langsung dari PNS.

Pasal 229
1. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS
wajib mematuhi disiplin PNS
2. Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta
melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin.
3. PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
4. Hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dijatuhkan oleh pejabat yang
berwenang menghukum.
Pasal 230
Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian kinerja PNS dan disiplin PNS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 228 dan Pasal 229, diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Plt. Kepala Puskesmas Sebatung

Kurata’ain

Anda mungkin juga menyukai