Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN AKHIR PROYEK DESA

PROGRAM KKN TEMATIK MEMBANGUN DESA CERDAS DIGITAL

Judul:
RANCANG BANGUN ALAT PENYEMPROTAN DISINFEKTAN OTOMATIS
UNTUK MENCEGAH PENYAKIT PMK

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan


Program KKN Tematik Membangun Desa Cerdas Digital

Oleh:
Refli Nicholas Hakim / 2015031040

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
PENGEMBANGAN DESA RUKTI ENDAH SEBAGAI DESA
BERBASIS TEKNOLOGI OTOMASI BAGI KELOMPOK PETERNAK

Oleh
Refli Nicholas Hakim
2015031040

Laporan Akhir Proyek Desa ini telah diperiksa oleh Dosen Pembimbing Proyek
Desa dan telah disetujui

Bandar Lampung, 06 Januari 2022

Menyetujui,

Mitra Dosen Pembimbing Lapangan

Indra Softwatma Dr. Sri Purwiyanti, S.T.,M.T.


NIP.

Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama

Dr. Muhammad Irsyad, S.T., M.T.


NIP. 197112142000121001
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya kehendak-
Nya saya dapat menyelesaikan program MBKM KKN Tematik Membangun Desa
Cerdas Digital yang difasilitasi oleh Program Kompetisi Kampus Merdeka
(PKKM). Saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada Kampus Merdeka yang
telah menyediakan program luar biasa ini sehingga saya memiliki kesempatan
untuk mempelajari secara langsung masalah-masalah yang di hadapi oleh
masyarakat desa terutama pada sektor peternakan yaitu hotel ternak yang diketuai
oleh bapak indra sofwatama, serta mencari solusinya yang dituangkan dalam bentuk
alat otomasi yang nantinya dapat berguna untuk masyarakat setempat terutama pada
peternakan di hotel ternak. Selanjutnya saya sangat berterima kasih kepada pihak
hotel ternak beserta jajarannya yang telah menerima kami untuk menjalankan
program KKN Tematik membangun desa cerdas digital sebagai wadah bagi kami
para mahasiswa bisa terjun langsung ke desa untuk mengerti apa permasalahan
yang sedang di hadapi dan berusaha untuk mencari solusinya. Tidak lupa, saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak Universitas Lampung yang telah
memberikan kesempatan atau mengizinkan saya mengikuti program yang luar biasa
ini. Selanjutnya saya mengucapkan terimakasih kepada para dosen-dosen jurusan
Teknik Elektro yang telah mendukung kami untuk menjalankan program. Tak lupa
untuk dosen pembimbing saya ucapkan terima kasih telah menyempatkan waktu
untuk membimbing saya untuk berkonsultasi demi kelancaran program ini.
Dengan selesainya lama waktu saya di program MBKM KKN Tematik ini, saya
berharap dapat membangun keterampilan berpikir kritis dan penyelesaian masalah
(problem solving). Dapat terasahnya kemampuan berpikir kritis dan penyelesaian
masalah, akan berimbas pada kemampuan mahasiswa untuk lebih mendalami,
memahami, dan mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1.2 Tujuan .........................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum ......................................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus ......................................................................................
1.3 Ruang Lingkup .............................................................................................
BAB II TINJAUAN PIUSTAKA .............................................................................
BAB III HASIL KEGIATAN ....................................................................................
3.1 Gambaran Umum Desa .................................................................................
3.2 Stuktur Organisasi Desa ...............................................................................
3.3 Kegiatan Proyek di Desa ...............................................................................
3.3.1 Analisis Permasalahan atau Potensi Desa .............................................
3.3.2 Perencanaan Pemecahan Masalah atau Pengembangan Potensi Desa .
3.3.3 Pengorganisasian ...................................................................................
3.3.4 Pelaksanaan ...........................................................................................
3.3.5 Monitoring dan Evaluasi .......................................................................
BAB IV PEMBAHASAN .........................................................................................
4.1 Analisis Permasalahan atau Potensi Desa .....................................................
4.2 Perencanaan Pemecahan Masalah atau Pengembangan Potensi Desa ..........
4.3 Pengorganisasian ...........................................................................................
4.4 Pelaksanaan ..................................................................................................
4.5 Monitoring dan Evaluasi ..............................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................
5.2 Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu. Mengingat
urgensi dari pendidikan itu sendiri, Kementrian Pendidikan Nasional menjabarkan
mengenai tujuan pendidikan nasional pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang tertuang pada Pasal 3 UU tersebut
menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu,
pendidikan sangatlah penting bagi setiap individu.
Proyek di desa merupakan perkuliahan yang bertujuan untuk membangun
capaian pembelajaran matakuliah yaitu mahasiswa memiliki kemampuan
menganalisis, mengevaluasi dan menghasilkan produk suatu proyek di desa. Proyek
diselesaikan bersama-sama aparatur dan masyarakat desa. Matakuliah perkuliahan
diluar kampus komponen proyek di desa menuntut mahasiswa untuk memiliki
kemampuan membantu memecahkan masalah yang ada di Desa dan membantu
desa menghasilkan sesuatu sebagai solusi dari masalah yang ada.
Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu wilayah di Provinsi
Lampung yang memiliki potensi besar dalam pengembangan agribisnis peternakan.
BPS (Badan Pusat Statistik) Lampung Tengah pada tahun 2018 menyebutkan
jumlah populasi kambing sebanyak 232.776 ekor dan populasi sapi sebanyak
344.508 ekor. Salah satu daerah yang berpotensi menjadi sentra peternakan adalah
Desa Rukti Endah, Kecamatan Seputih Raman yang berjarak ± 30 km dari ibukota
Kabupaten Lampung Tengah. Selain sebagai peternak, masyarakat di Desa Rukti
Endah juga bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang.
Desa Rukti Endah terdapat balai ternak BAZNAS yang menaungi hotel ternak.
Hotel ternak merupakan bangunan yang dikelola untuk menyediakan tempat
menginap sementara bagi hewan ternak dengan imbalan uang tertentu. Menariknya,
hal itu bisa diterapkan pada konsep hotel ternak yang dikembangkan oleh Balai
Ternak BAZNAS Kabupaten Lampung Tengah. Hotel ternak ini selain membantu
masyarakat yang tidak memiliki kandang berguna juga untuk menyimpan ternak
selama masa transit hewan ternak dari luar Lampung untuk penggemukan dan
memberikan gizi lewat pakan yang diproduksi dari raman farm sejahtera dan dapat
pula menambah penghasilan balai ternak BAZNAS dalam mengembangkan
usahanya. Hotel ternak merupakan suatu tempat bagi hewan ternak yang di transit
dari luar Lampung yang memiliki kemungkinan membawa penyakit PMK. Menurut
DISTANPANGAN PROVINSI BALI (2022) Penyakit mulut dan kuku (PMK)
merupakan penyakit hewan menular yang menyerang hewan berkuku belah baik
hewan ternak seperti sapi dan kambing. Dengan program ini dan melihat dari
permasalahan tersebut, kami membuat suatu alat untuk mencegah penyakit PMK
yaitu rancang alat penyemprotan disinfektan otomatis untuk mencegah penyakit
PMK. Alat ini digunakan saat terdapat hewan transit dari luar lampung sebelum
memasuki kandang hewan tersebut harus di semprot terlebih dahulu dengan cara
memasuki bilik disinfektan agar virus yang menempel pada hewan bisa di antisipasi
dengan cairan disinfektan dan disterilkan saat hewan memasuki kandang.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari adanya kegiatan KKN Tematik UNILA ini untuk membantu
masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang ada di Desa Rukti Endah,
Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah melalui program-
program yang dilaksanakan.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari program kegiatan KKN Tematik UNILA ini adalah
1. Memetakan kebutuhan di desa yang sesuai dengan prodi Teknik elektro untuk
merancang proyek di desa.
2. Meningkatkan kedisiplinan dan kemandirian mahasiswa melalui pemahaman
akan budaya kerja professional yang menuntut kerjasama, ketepatan waktu,
kepemimpinan, serta tanggung jawab.
3. Memberitahukan kepada masyarakat bagaimana cara untuk mencegah
penularan penyakit PMK.
4. Merancang proyek di desa yaitu rancang alat penyemprotan disinfektan
otomatis untuk mencegah penyakit PMK, sebagai wujud solusi mengatasi
kebutuhan yang sesuai dengan kendala yang ada di desa.
5. Mencegah penyebaran dan penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di hotel
ternak.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup kegiatan KKN Tematik ini berfokus pada perancangan alat
penyemprotan disinfektan otomatis sebagai upaya mencegah penyakit mulut dan
kuku (PMK) saat adanya transit hewan ternak dari luar Lampung sebelum
memasuki kandang di hotel ternak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PMK
PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) merupakan penyakit hewan menular akut
yang menyerang hewan ternak. Hewan yang peka atau mudah
terjangkit PMK adalah hewan berkuku genap atau belah, yaitu jenis ruminansia
(sapi, kerbau, kambing, domba, rusa), babi, unta dan beberapa jenis hewan liar
seperti bison, antelope, menjangan, jerapah, dan gajah. Secara infeksi buatan PMK
juga dapat ditularkan kepada tikus, marmut, kelinci, hamster, ayam dan beberapa
jenis hewan liar akan tetapi tidak memegang peranan penting dalam penyebaran
PMK di alam.
Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi
di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku. PMK dapat
menimbulkan kerugian ekonomi yang besar akibat menurunnya produksi dan
menjadi hambatan dalam perdagangan hewan dan produknya. Nama lain penyakit
ini antara lain aphthae epizootica (AE), aphthous fever, foot and mouth
disease (FMD).

2.2 Penyebab PMK


Adapun penyebab PMK antara lain:
1. Virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.
2. Kontak langsung (antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui
droplet, leleran hidung, serpihan kulit.
3. Sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan
tulang dari hewan tertular.
4. Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia.
Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau
pakaian yang terkontaminasi.
5. Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan,
peralatan, alas kandang dll).
2.3 Gejala PMK
Adapun gejala/ciri – ciri dari PMK sebagai berikut:
1. Demam dan Luka Lepuh
Gejala PMK yang paling terlihat jelas menyebabkan hewan mengalami demam
tinggi disertai luka lepuh. Gejala PMK pada sapi menyebabkan demam hingga
40-41 derajat celcius. Sapi juga mengalami luka lepuh di area lidah, bibir, mulut,
gusi, selaput lendir pipi, langit-langit mulut, dan hidung.

2. Pincang
Luka lepuh bisa menyebabkan sapi dan kambing semakin lemah. Bahkan,
kondisi ini membuat hewan mengalami kepincangan yang ekstrem. Karenanya,
ciri-ciri sapi dan kambing terkena PMK sulit menggerakkan badannya serta lebih
sering berbaring.

3. Air Liur Mengalir Banyak


Ciri PMK pada hewan berikutnya menyebabkan hipersalivasi. Hipersalivasi
adalah kondisi air ludah (saliva) keluar sangat banyak. Hipersalivasi diduga
terjadi karena virus penyebab PMK menginfeksi kelenjar ludah hewan.

4. Penurunan Berat Badan


PMK juga menyebabkan sapi dan kambing mengalami penurunan berat badan.
Pasalnya, demam dan luka lepuh akibat PMK membuat hewan stres dan
kehilangan nafsu makan.

5. Produksi Susu Menurun


Hilangnya nafsu makan juga menyebabkan produksi susu sapi dan kambing
menurun. Menurut WOAH, penurunan produksi susu pada hewan yang
terjangkit PMK kronis bahkan bisa mencapai 80 persen. Ketika mengalami
PMK, anak sapi atau kambing juga tidak boleh menyusu dari induk yang
terinfeksi. Pasalnya, PMK bisa menular melalui cairan susu yang
terkontaminasi Aphthovirus.
2.4 Upaya Pencegahan PMK
Pencegahan Dengan Cara Biosekuriti:
1. Perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan,
pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.
2. Pemotongan pada hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan - hewan
yang kemungkinan kontak dengan agen PMK.
3. Desinfeksi (desinfektan) asset dan semua material yang terinfeksi seperti
perlengkapan kandang, mobil, baju, dan hewan ternak.
4. Musnahkan bangkai, sampah, dan semua produk hewan pada area yang
terinfeksi.
5. Tindakan karantina.

Pencegahan dengan cara medis


Untuk daerah tertular:
1. Vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant
2. Kekebalan 6 bulan setelah dua kali pemberian vaksin, Sebagian tergantung
pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strain yang sedang
mewabah.

Untuk daerah bebas (Indonesia):


1. Pengawasan lalu lintas ternak
2. Pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular
BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Desa


Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu wilayah di Provinsi
Lampung yang memiliki potensi besar dalam pengembangan agribisnis peternakan.
BPS (Badan Pusat Statistik) Lampung Tengah pada tahun 2015 menyebutkan
jumlah rumah tangga peternak sapi mencapai 88.532 rumah tangga, dengan
populasi sapi sebanyak 213.875 ekor serta produksi daging mencapai 14.563,58 ton
(BPS, 2015). Salah satu daerah yang berpotensi menjadi sentra peternakan adalah
Desa Rukti Endah, Kecamatan Seputih Raman yang berjarak ± 30 km dari ibukota
Kabupaten Lampung Tengah. Selain sebagai peternak, masyarakat di Desa Rukti
Endah juga bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang.

Gambar 3.1 Desa Rukti Endah

Peternak di desa ini memiliki 14 kelompok peternak binaan dari CV Raman


Farm Sejahtera yang meliputi hewan peliharaannya seperti sapi, kambing, domba
dan ayam. CV Raman Farm Sejahtera sudah memiliki teknologi untuk
memproduksi pakan ternak konsentrat. Pakan ternak yang berkualitas dapat
dihasilkan oleh kelompok peternak dengan cara sederhana misalnya dengan
pemanfaatan hijauan sekitar menjadi silase (Adhianto, 2020) atau dengan pakan
konsentrat. Menurut Yanuartono et al. (2020), silase adalah pakan asal hijauan yang
memiliki kadar air tinggi hasil fermentasi yang diberikan kepada hewan ternak
ruminansia. Silase dapat juga didefinisikan sebagai pakan yang telah diawetkan
yang diproses dari bahan baku yang berupa tanaman hijauan, limbah industri
pertanian, serta bahan pakan alami lainya, dengan kadar air tertentu kemudian
dimasukkan dalam sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara, yang biasa
disebut dengan silo.
Di Desa Rukti Endah terdapat Balai Ternak BAZNAS yang menaungi hotel
ternak. Hotel ternak merupakan bangunan yang dikelola untuk menyediakan tempat
menginap sementara bagi hewan ternak dengan imbalan uang tertentu. Menariknya,
hal itu bisa diterapkan pada konsep hotel ternak yang dikembangkan oleh Balai
Ternak BAZNAS Kabupaten Lampung Tengah. Hotel ternak ini selain membantu
masyarakat yang tidak memiliki kandang berguna juga untuk menyimpan ternak
selama masa transit hewan ternak dari luar Lampung untuk penggemukan dan
memberikan gizi lewat pakan yang diproduksi dari Raman Farm sejahtera dan dapat
pula menambah penghasilan balai ternak BAZNAS dalam mengembangkan
usahanya.

Gambar 3.2 Hotel Ternak


3.2 Stuktur Organisasi Mitra MBKM
Adapun struktur organisasi dari Mitra Balai ternak BAZNAS Kab. Lampung
tengah, yaitu:

Gambar 3.3 Stuktur Organisasi Mitra

3.3 Kegiatan Proyek di Desa


3.3.1 Analisis Permasalahan atau Potensi Desa
Desa Rukti Endah terletak di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung
Tengah, Provinsi Lampung. Mayoritas penduduk Desa Rukti Endah bermata
pencaharian sebagai petani dan peternak. Berdasarkan data BPS Kabupaten
Lampung Tengah (2018) menyebutkan jumlah populasi kambing sebanyak
232.776 ekor dan populasi sapi sebanyak 344.508 ekor.
Di Desa Rukti Endah terdapat Balai Ternak BAZNAS yang menaungi hotel
ternak. Hotel ternak merupakan bangunan yang dikelola untuk menyediakan
tempat menginap sementara bagi hewan ternak dengan imbalan uang tertentu.
Hotel ternak ini selain membantu masyarakat yang tidak memiliki kandang
berguna juga untuk menyimpan ternak selama masa transit hewan ternak dari
luar Lampung untuk penggemukan dan memberikan gizi lewat pakan yang
diproduksi dari raman farm sejahtera dan dapat pula menambah penghasilan
balai ternak BAZNAS dalam mengembangkan usahanya. Hal ini menunjukkan
bahwa banyaknya hewan ternak yang transit dari luar Lampung untuk
dititipkan ke hotel ternak tentunya akan menjadi ancaman terkenanya Penyakit
Mulut dan Kuku.
Menurut DISTANPANGAN PROVINSI BALI (2022) Penyakit mulut dan
kuku (PMK) merupakan penyakit hewan menular yang menyerang hewan
berkuku belah baik hewan ternak seperti sapi, domba dan kambing. Penyakit
ini menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi dan juga penyakit PMK
bersifat menular dari hewan sakit ke hewan lain terutama hewan yang mudah
terkena penyakit. Penularan penyakit PMK dapat terjadi dengan dua cara yaitu
secara langsung dan secara tidak langsung. Sehingga banyak peternak yang
merasa cemas apabila hewan ternak yang dipelihara terjangkit penyakit PMK
tersebut. Juga, pada hotel ternak belum mendapatkan penangan khusus dari
pihak medis hanya sekedar pengarahan mengenai PMK.

3.3.2 Perencanaan Pemecahan Masalah atau Pengembangan Potensi Desa


Dengan melihat permasalahan yang ada di hotel ternak dikarenakan banyak
hewan yang transit dari luar lampung yang mungkin membawa penyakit
Penyakit Mulut dan Kuku terdapat solusi dari permasalahan tersebut yaitu
dengan merancang alat penyemprotan disinfektan otomatis saat ada hewan
ternak yang akan transit dari luar Lampung ke hotel ternak guna untuk
mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pada program desa
cerdas ini kami ingin merancang dan mengembangkan teknologi pada
peternakan yang ada di desa Rukti Endah untuk menciptakan peternakan yang
lebih maju berbasis teknologi.
3.3.3 Pengorganisasian
Adapun struktur tim dari rancang alat penyemprotan disinfektan otomatis
adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Pengorganisasian

Program Perguruan
No. Nama Role
Studi Tinggi

Ketua,
Perancangan
Teknik Universitas
1 Refli Nicholas Hakim rangkaian dan
Elektro Lampung
program
codingan

Wakil ketua,
Perancangan
Teknik Universitas
2 Arda Paitama rangkaian dan
Elektro Lampung
program
codingan

Bendahara,
perancangan
The Sandro Ongki Teknik Universitas
3 rangkaian box
Wijaya Elektro Lampung
panel dan
desain bilik

Anggota,
perancangan
Alberth Westein Teknik Universitas
4 rangkaian box
Sebastian Sirait Elektro Lampung
panel dan
desain bilik

Anggota,
Perancangan
Teknik Universitas
5 Fadhil Agusri rangkaian dan
Elektro Lampung
program
codingan
3.3.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KKN Tematik berlangsung selama 5 bulan yang
dilaksanakan dari bulan Agustus 2022 sampai dengan bulan Desember 2022.
Adapun tempat pelaksanaannya yaitu di desa Rukti Endah, Kec. Seputih
Raman, Lampung Tengah.
Tabel 3.2 Pelaksanaan

No Tahapan Bulan ke-

1 2 3 4 5

1 Survey dan mencari ide dari


permasalahan yang ada serta
membuat proposal

2 Perancangan dan uji coba alat di


laboratorium

3 Pengaplikasian alat di desa Rukti


Endah

4 Pelatihan dan pendampingan


mengenai alat yang telah dibuat
kepada kelompok ternak di desa
Rukti Endah

5 Pembuatan laporan hasil kegiatan

3.3.5 Monitoring dan Evaluasi


Monitoring pada alat penyemprotan disinfektan otomatis berjalan dengan baik
hanya saja kadang terdapat kendala pada selang ada yang bocor dikarenakan
kurangnya selotip yang terpasang, pada evaluasi dari aspek ekonomi karena
Penyakit Mulut dan Kuku dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar akibat
menurunnya produksi dan menjadi hambatan dalam perdagangan hewan dan
produknya dan aspek kesehatan hewan ternak bilik penyemprotan disinfektan
otomatis ini dapat digunakan untuk mencegah penyebaran virus PMK dari hewan
ternak transit dari luar Lampung.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisis Permasalahan dan Potensi Desa


Berdasarkan pembahasan sebelumnya, kegiatan proyek yang kami fokuskan adalah
membuat alat penyemprot disinfektan otomatis yang fungsinya untuk menyemprot
hewan ternak yang transit dari luar Lampung guna mencegah penyebaran virus
PMK.

Gambar 4.1 Lokasi Peletakan Bilik Disinfektan

4.2. Perencanaan Pemecahan Masalah atau Pengembangan Potensi Desa


Dalam merancang bilik disinfektan serta rangkaian alat, mahasiswa mencari
referensi dari berbagai sumber dari internet, jurnal, dll. Proses merancang bilik
disinfektan menggunakan software SketchUp untuk desain awal, lalu dalam proses
perakitan rangkaian alat dan bilik, menyesuaikan dengan lokasi yang telah
ditentukan.

Gambar 4.2 Desain Awal Perancangan Bilik Disinfektan

Kemudian setelah bilik disinfektan telah selesai dibuat dan sudah diletakkan sesuai
dengan lokasi yang telah ditentukan, Selanjutnya melakukan pemasangan selang
serta pemasangan sprayer yang terhubung dengan selang. Setelah itu, dilanjutkan
dengan pemasangan panel box serta rangkaian yang tersambung ke black box
sensor untuk menangkap objek hewan ternak yang nantinya akan menghidupkan
water pump yang mana akan menyedot disinfektan untuk disemprotkan ke hewan
ternak saat memasuki kandang.

Gambar 4.3 Rancang Alat Bilik Penyemprotan Disinfektan Otomatis

4.3. Pelaksanaan
Pada Saat pelaksanaan proyek desa, perancangan alat penyemprot disinfektan
otomatis telah sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan dan bekerja
dengan baik yang nantinya dapat berguna untuk mencegah Penyakit Mulut dan
Kuku (PMK) terutama di hotel ternak pada saat terjadinya transit hewan ternak dari
luar Lampung.

4.4. Monitoring dan Evaluasi


Upaya pengecekan dan perawatan alat yang telah kami buat yaitu rancang alat
penyemprotan disinfektan otomatis adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pergantian seltip secara berkala guna untuk mencegah kebocoran
pada selang.
2. Melakukan pengecekan pada mist nozzle apabila terjadi penyumbatan.
3. Melakukan perawatan pada black box agar sensor dapat bekerja secara normal.
4. Melakukan pengecekan kabel rangkaian jika alat tidak berfungsi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan program dalam kegiatan KKN Tematik
berlangsung, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Alat penyemprot disinfektan otomatis yang telah kami buat berguna untuk
mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk hewan ternak di
hotel ternak.
2. Alat penyemprot disinfektan otomatis membantu peternak agar tidak
melakukan penyemprotan disinfektan secara manual dengan memanfaatkan
teknologi ada sehingga dapat lebih efisien secara tenaga maupun waktu.
3. Dengan adanya program ini membantu mahasiswa untuk meningkatkan
kedisiplinan dan kemandirian mahasiswa melalui pemahaman akan budaya
kerja professional yang menuntut kerjasama, ketepatan waktu, kepemimpinan,
serta tanggung jawab.
4. Melalui Program ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan pada
masyarakat mengenai pencegahan PMK dengan solusi pembuatan rancangan
alat penyemprot disinfektan otomatis.

5.2 Saran
Berdasarkan program yang telah dilakukan, terdapat saran :
Bagi mahasiswa yang akan melanjutkan program KKN Tematik selanjutnya dapat
dilakukan pengembangan alat dengan pemasangan sprayer di setiap kandang.
DAFTAR PUSTAKA

Juliandika, R. (2019). Perancangan Ruangan Sterilisasi Untuk Pekerja


Dipeternakan Ayam Dengan Sprayer Otomatis Menggunakan Sensor Ultrasonic
Berbasis Arduino Uno. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik
Elektro, 1(1).

KC, D. Y. C., Meolbatak, E. M., & Ngaga, E. (2022). Otomatisasi Pengukur Suhu
Badan dan Penyemprotan Hand Sanitizer Menggunakan Sensor Suhu dan
Ultrasonik Berbasis Arduino Uno. JTIM: Jurnal Teknologi Informasi dan
Multimedia, 4(1), 25-34.

Maulana, R., Fauzi, A., & Kusumaningrum, D. (2022). Implementasi Sistem Bilik
Disinfektan Otomatis berbasis IoT dengan NodeMCU dan Sensor
Ultrasonic. Scientific Student Journal for Information, Technology and
Science, 3(2), 167-175.

Trisetiyanto, A. N. (2020). Rancang Bangun Alat Penyemprot Disenfektan


Otomatis untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona. Journal of Informatics
Education, 3(1), 45-51.

Winarsih, W. H. (2018). Penyakit ternak yang perlu diwaspadai terkait keamanan


pangan. Cakrawala, 12(2), 208-221

Wiriasto, G. W., Misbahuddin, M., & Rachman, A. S. (2018). Alat Penimbang


Hewan Ternak Elektronis bagi Komunitas Ternak di Kecamatan
Ampenan. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan
Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 1, 616-623.

Sulistiyanti S. R., Winanti D. D. T., Komalasari A., & Setywan F.X.A. (2022).
Digitalisasi Ketersediaan Bahan Baku Dan Produk Pakan Ternak Di Desa Rukti
Endah, Sv eputih Raman, Lampung Tengah. Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat, 2(1).

Badan Pusat Statistik. 2015. Direktori Perusahaan Pertanian, Peternakan 2015.


BPS. Jakarta

DISTANPANGAN PROVINSI BALI 2022. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) –


Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali (baliprov.go.id). diakses pada
tanggal 05 September 2022
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai