Anda di halaman 1dari 2

2.

1 MEKANISME KERJA ANESTESI LOKAL


Anestesi lokal bekerja dengan cara mencegah aktivasi kanal dan influks Na. molekul obat
anestesi lokal akan berikatan pada daerah spesifik subunit alfa sehingga tidak mempengaruhi
potensial membrane istirahat. Peningkatan konsentrasi molekul obat anestesi lokal akan disertai
juga dengan peningkatan jumlah fraksi kanal Na yang berikatan dengan molekul tersebut,
sehingga pada akhirnya kanal tidak dapat menghantarkan ion Na. sebagai akibat banyaknya
kanal terikat dengan molekul anestesi lokal, ambang eksitasi dan konduksi impuls meningkat,
kecepatan peningkatan dan besarnya potensial aksi menurun, dan akhirnya kecepatan konduksi
impuls menurun. Pada konsentrasi yang cukup, potensial aksi tidak dapat lagi timbul dan
hantaran impuls tidak dapat terjadi.8
Anestesi lokal mempunyai ikatan yang lebih kuat terhdap kanal Na dalam keadaan
terbuka atau tidak aktif dibandingkan dalam keadaan istirahat. Depolarisasi menyebabkan kanal
dalam keadaan terbuka dan tidak aktif. Dengan kata lain depolarisasi meningkatkan peningkatan
anestesi lokal. Fraksi kanal Na yang terikat pada anetesi lokal meningkat seiring dengan
peningkatan frekuensi depolarisasi (misalnya pada keadaan train of impuls). Fenomena ini
disebut use-dependent block. 8
Dengan kata lain hambatan anestesi lokal terhadap kanal Na berkaitan dengan tegangan
(voltage) dan frekuensi. Anestesi lokal berikatan lebih baik saat serabut saraf sedang melakukan
depolarisasi dengan frekuensi tinggi dibandingkan pada depolarisasi frekunsi rendah. 8

Table 1.4 Klasifikasi Serabut Saraf8


Anestesi lokal juga dapat berikatan dan menghambat Ca (Kalsium), K, transient receptor
potential vanilloid-1 (TRPV-1), dan kanal atau reseptor reseptor lainnya. 4 Sebaliknya obat-obat
tertentu seperti antidepresan trisiklik (amitriptilin), meperidine, volatile anesthesics, calcium
chanel Blocker, a-2 agonist receptors, dan toksin pada saraf dapat menghambat kanal natrium. 8
Sensitivitas serabut saraf terhadap hambatan oleh anetesik lokal dipengaruhi oleh
diameter akson, mielinisasi dan beberapa faktor lainnya (tabel 1.2). 8
Sebagai perbandingan,,
terdapat peningkatan sensitivitas terhadap anestesik lokal pada serabut saraf dengan tipe yang
sama (termielinisasi dan tidak termielinisasi) dengan diameter yang lebih kecil. Oleh karena itu
serabut Aa yang lebih besar dan konduksi cepat kurang sensitif terhadap anestesik lokal
dibandingkan dengan serabut Aa yang kecil dan konduksi lambat. Serabut besar yang tidak
termielinisasi kurang sensitive dibandingkan dengan serabut kecil yang tidak termielinisasi.
Sebaliknya, serabut C kecil yang tidak termielinisasi relative lebih resisten terhadap inhibisi oleh
anestesik lokal dibandingkan dengan serabut besar yang termielinisasi.
Pada saraf tepi manusia, onset (mula kerja) anestesik lokal biasanya mengikuti urutan.
Dimulai dari otonom, sensorik, kemudian motorik. 8

Anda mungkin juga menyukai