Banyak para ulama berpendapat mengenai pembagian cabang-cabang ilmu, seperti salah satunya adalah menurut Ibnu Ash-Shalah menghitungnya menjadi 65 cabang. Tetapi secara global ada 6 :
1. Ilmu Tarikh Ar-Ruwah
2. Ilmu Al-Jahr wa At-Ta’dil 3. Ilmu Gharib A-Hadis 4. Ilmu Mukhtalif Al-Hadis wa Musykilatuh 5. Ilmu Naskhih Mansukh 6. Ilmu ‘ilal Al-Hadis
Dalam pembahasan kali ini, akan mengambil 7 macam cabang-cabang ilmu,
diantaranya:
1. Ilmu Rijal Al-Hadis
Ilmu yang mempelajari waktu yang membatasi keadaan, kelahiran, wafat, peristiwa atau kejadian. Ilmu ini adalah separuh dari ilmu hadis, karena besar sekali pengaruhnya dan tinggi nilainya karena bagi seorang tidak akan berkembang ilmunya jika tidak mendalami ilmu ini. Ilmu Rijal al-Hadis merupakan ilmu yang mempelajari sejarah perawi-perawi hadis, mengenai mazhabnya siapa, pegangannya apa, dan bagaimana mereka menerima hadis. 2. Ilmu al-Jahr wa at-Ta’dil Ilmu yang membahas tentang para perawi, tentang keadaan mereka, dari hal apa yang mencela mereka atau yang memuji mereka. Maksudnya ilmu Al-Jahr wa At-Ta’dil yaitu ilmu yang menerangkan tentang kecacatan yang dihadapkan kepada perawi dan tentang penta’dilan (memandang lurus para perawi) dengan kata-kata khusus untuk menerima atau menolak riwayat mereka. 3. Ilmu Gharib Al-Hadis Ilmu yang mempelajari makan matan hadis, dari lafal yang sulit dan asing yang tidak di pakai oleh orang-orang Arab. 4. Ilmu Asbab Wurid Al-Hadis Ilmu yang menerangkan sebab-sebab datangnya hadis dan beberapa munasahabnya ( latar belakangnya). 5. Ilmu Nasikh wa Mansukh Ilmu yang membahas tentang hadis-hadis yang menasakh dan dinasakh. Pada intinya Nasikh yakni sesuatu yang menghapus atau yang membatalkan yang berperan sebagai subjek. Sedangkan makna mansukh adalah sesuatu yang dibatalkan atau dihapus dan berperan sebagai objek. Proses penghapusan tersebut disebut dengan Nasakh. 6. Ilmu Mushthalah Al Hadis Ilmu yang membahas tentang istilah-istilah ahli hadis dan dikenal diantara mereka. 7. Ilmu Thashif wa Tahrif Ilmu yang membahas hadis-hadis yang diubah titiknya (mushohhaf) atau diubah bentuknya (muharrof).