Anda di halaman 1dari 8

ULUMUL HADIST

- ULUM AL HADIST PENGERTIAN SEJARAH PERKEMBANGAN


DAN CABANG-CABANGNYA.
- PERKEMBANGAN HADIST

DOSEN PENGAMPU: MUSTAFA, S.Th.I., M,Hum


A.Pengertian Ulumul Hadits
Ulumul Hadits adalah istilah ilmu hadits di dalam tradisi Ulama Hadits (arabnya :Ulum al-
Hadits). Dari segi bahasa ilmu hadist terdiri dari dua kata yakni ilmu dan hadist, secara
sederhana ilmu artinya pengetahuan,knowledgr,dan science, sedangkan hadist secara
etimologis, hadist memiliki makna jadid, qorib, dan khabar.Adapun pengertiannya sebagai
berikut:
a. Jadid, lawan qadim: yang baru (jamaknya hidast, hudatsa, dan huduts);

b. b. Qorib: yang dekat, yang bekum lama terjadi;

c. Khabar: warta, yakni: sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang yang
lain (Hasbi Asshiddiqy, 1980 : 20)
B. Hadits Riwayat
1.Menurut Ibn al-Akfani, sebagaimana yang di kutip oleh Al-Suyuthi, yaitu: Ilmu Hadis yang khusus
berhubungan dengan riwayah adalah ilmu yang meliputi pemindahan (periwayatan) perkataan Nabi SAW dan
perbuatannya, pencatatannya, serta periwayatannya, dan penguraian lafaz-lafznya.
2.Menurut Muhammad `Ajjaj al-Khathib, yaitu: Ilmu yang membahas tentang pemindahan (periwayatan)
segala sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi SAW, berupa perkataan, perbuatan, taqrir (ketetapan atau
pengakuan), sifat jasmaniah, atau tingkah laku (akhlak) dengan cara yang teliti dan terperinci.
3.Menurut Zhafar Ahmad ibn lathif al-`Utsmani al-Tahanawi di dalam Qawa`id fi `Ulum al-Hadits, yaitu:
Ilmu Hadis yang khusus dengan riwayah adalah ilmu yang dapat diketahui dengannya perkataan, perbuatan,
dan keadaan Rosul SAW serta periwayatan, pemeliharaan, dan penulisan atau pembukuan Hadis Nabi SAW
serta periwayatan, pencatatan, dan penguraian lafaz-lafaznya
C. Perkembangan Ulumul Hadits
Selama dua puluh tiga tahun Rasulullah SAW mencurahkan segala aktifitasnya untuk
mendakwahkan Islam kepada umat manusia sehingga belahan dunia (Arab) tersinari oleh agama
yang hanif ini.
1.Perkembangan ilmu hadits selalu beriringan dengan pertumbuhan pembinaan hadits itu sendiri.
Hanya saja ia belum wujud sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Pada saat Rasulullah
SAW masih hidup ditengah-tengah kaum muslimin, ilmu ini masih wujud dalam bentuk prinsip-
prinsip dasar, yang merupakan embrio bagi pertumbuhan ilmu hadits dikemudian hari. Misalnya
tentang pentingnya pemeriksaan dan tabayyun, terhadap setiap berita yang didengar, atau pentingnya
persaksian orang adil dan sebagainya.
D. Cabang-Cabang Ulumul Hadist
Diantara cabang-cabang besar yang tumbuh dari Ilmu Hadis Riwayah dan Dirayah ialah:

a.Ilmu Rijal al-Hadits

Yaitu ilmu yang membahas para perawi hadits, baik dari sahabat, dari tabi`in, mupun dari angkatan-angkatan
sesudahnya. Hal yang terpentingdi dalam ilmu Rijal al-Hadits adalah sejarah kehidupan para tokoh tersebut,
meliputi masa kelahiran dan wafat mereka, negeri asal, negerimana saja tokoh-tokoh itu mengembara dan dalam
jangka berapa lama,kepada siapa saja mereka memperoleh hadis dan kepada siapa saja mereka menyampaikan
Hadis. Ada beberapa istilah untuk menyebut ilmu yang mempelajari persoalan ini. Ada yang menyebut ilmut
Tarikh, ada yang menyebut Tarikh al-Ruwat,
ada juga yang menyebutnya Ilmu Tarikh al-Ruwat.
b.Ilmu al-Jarh wa al-Ta`dil

Yaitu Ilmu yang menerangkan tentang hal cacat-cacat yang dihadapkan kepada para
perawi dan tentang penta`dilannya (memandang adil para perawi) dengan memakai
kata-kata yang khusus dan tentang martabat-martabat kata-kata itu. Maksudnya al-Jarh
(cacat) yaitu istilah yang digunakan untuk menunjukkan “sifat jelek” yang melekat
pada periwayat hadis seperti, pelupa, pembohong, dan sebagainya. Apabila sifat itu
dapat dikemukakan maka dikatakan bahwa periwayat tesebut cacat. Hadis yang
dibawa oleh periwayat seperti ini ditolak, dan hadisnya di nilai lemah (dha`if).
~Ilmu Fannil Mubhamat
~Ilmu Mukhtalif al-Hadist
~Ilmu `Ilalil Hadits
~Ilmu Gharibul-Hadits
~Ilmu Nasikh dan Mansukh Hadis. Ilmu Asbab
Wurud al-Hadits (sebab-sebab munculnya Hadis)
~Ilmu Mushthalah Ahli Hadits
Syukron

Anda mungkin juga menyukai