Diantara cabang-cabang besar yang tumbuh dari Ilmu Hadis Riwayah dan Dirayah
ialah:
Yaitu ilmu yang membahas para perawi hadits, baik dari sahabat, dari
ilmu Rijal al-Hadits adalah sejarah kehidupan para tokoh tersebut, meliputi masa
kelahiran dan wafat mereka, negeri asal, negeri mana saja tokoh-tokoh itu
mengembara dan dalam jangka berapa lama, kepada siapa saja mereka
memperoleh hadis dan kepada siapa saja mereka menyampaikan Hadis. Ada
beberapa istilah untuk menyebut ilmu yang mempelajari persoalan ini. Ada yang
menyebut Ilmut Tarikh, ada yang menyebut Tarikh al-Ruwat, ada juga yang
kepada para perawi dan tentang penta`dilannya (memandang adil para perawi)
dengan memakai kata-kata yang khusus dan tentang martabat-martabat kata-kata itu. Maksudnya al-
Jarh (cacat) yaitu istilah yang digunakan untuk menunjukkan
“sifat jelek” yang melekat pada periwayat hadis seperti, pelupa, pembohong, dan
sebagainya. Apabila sifat itu dapat dikemukakan maka dikatakan bahwa periwayat
tesebut cacat. Hadis yang dibawa oleh periwayat seperti ini ditolak, dan hadisnya
di nilai lemah (dha`if). Maksudnya al-Ta`dil (menilai adil kepada orang lain) yaitu
istilah yang digunakan untuk menunjukkan sifat baik yang melekat pada
periwayat, seperti, kuat hafalan, terpercaya, cermat, dan lain sebagainya. Orang
yang mendapat penilaian seperti ini disebut `adil, sehingga hadis yang di bawanya
dapat di terima sebagai dalil agama. Hadisnya dinilai shahih. Sesuai dengan
fungsinya sebagai suber ajaran Islam, maka yang diambil adalah hadis shahih.
Yaitu ilmu untuk mengetahui nama orang-orang yang tidak disebut di dalam
matan atau di dalam sanad. Misalnya perawi-perawi yang tidak tersebut namanya
dalam shahih Bukhory diterangkan selengkapnya oleh Ibnu Hajar Al `Asqollany
ada kemungkinan dapat diterima dengan syarat. Mungkin dengan cara membatasi
kemutlakan atau keumumannya dan lainnya, yang bisa disebut sebagai ilmu Talfiq
al-Hadits.
memarfu`kan Hadis yang mauquf, memasukkan suatu Hadis ke Hadis yang lain,
dan sebagainya. Ilmu yang satu ini menentukan apakah suatu Hadis termasuk
Hadis dla`if, bahkan mampu berperan amat penting yang dapat melemahkan suatu
Hadis, sekalipun lahirnya Hadis tersebut seperti luput dari segala illat.
f. Ilmu Gharibul-Hadits
Yaitu ilmu yang membahas dan menjelaskan Hadis Rasulullah SAW yang
sukar di ketahui dan di pahami orang banyak karena telah berbaur dengan bahasa
lisan atau bahasa Arab pasar. Atau ilmu yang menerangkan makna kalimat yang
terdapat dalam matan hadis yang sukar diketahui maknanya dan yang kurang
Yaitu ilmu yang membahas Hadis-hadis yang bertentangan dan tidak mungkin
di ambil jalan tengah. Hukum hadis yang satu menghapus (menasikh) hukum
Hadis yang lain (mansukh). Yang datang dahulu disebut mansukh, dan yang
Ilmu Asbab al-nuzul, di dalam Ilmu hadis ada Ilmu Asbab wurud al-Hadits.
Terkadang ada hadis yang apabila tidak di ketahui sebab turunnya, akan
menimbulkan dampak yang tidak baik ketika hendak di amalkan.
- Kitab Al-Thabaqot al-Kubra, karya Abu abdillah ibn Sa`ad Katib al-Waqidi