YAPATA AL-JAWAMI BANDUNG Fakultas Hukum Ekonomi Syari'ah dan Manajemen Haji PENGERIAN ULUMUL HADITS Ilmu hadits (‘Ulum Al-Hadits), secara kebahasaan berarti ilmu-ilmu tentang hadits. Kata ‘ulum adalah bentuk jamak dari kata ‘ilm (ilmu).
Definisi lain, dari segi bahasa ilmu hadits terdiri
dari dua kata yakni ilmu dan hadits, secara sederhana ilmu artinya pengetahuan, knowledge, dan science dan hadits artinya segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik dari perkataan maupun persetujuan. PENGERIAN ULUMUL HADITS Secara Terminologi, pengertian ilmu hadits adalah Satu ilmu yang dengannya dapat diketahui betul tidak ucapan, perbuatan, keadaan atau lain- lainnya, yang orang katakan dari Nabi Muhammad SAW.
Menurut al-Suyuthi, ulama mataqaddimun
(Ulama yang hidup sebelum abad keempat Hijriah) mendefisinikan ilmu hadits yaitu ilmu pengetahuan yang membahas tentang cara-cara penyambungan hadits sampai kepada Rosulullah SAW, dari segi mengetahui hal ikhwal para periwayatnya, menyangkut ke dhobith-an dan keadilannya, dan dari segi tersambung atau terputusnya sanad, dan sebagainya. PENGELOMPOKAN ILMU HADITS Ilmu Hadits Riwayah Menurut Ibnu Al-Akhfani, Ilmu Hadits Riwayah adalah ilmu yang membahas ucapan- ucapan dan perbuatan-perbuatan Nabi SAW., periwayatannya, pencatatannya, dan penelitian lafazh-lafadhnya.
Ilmu Hadits Dirayah
Menurut As-Suyuthi istilah ilmu hadits dirayah yang muncul setelah masa Al-Khatib Al- Baghdadi, ilmu ini dikenal juga dengan sebutan ilmu ushul al-hadits, ‘ulum al-hadits, musththalah al-hadits, dan qawa’id al-thadits CABANG-CABANG ILMU HADIST 1. Ilmu Rijal Al-Hadits 2. Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil 3. Ilmu Fannil Mubhamat 4. Ilmu `Ilal Al-adits 5. Ilmu Gharib Al-Hadits 6. Ilmu Nasikh wa Al-Mansukh 7. Ilmu Talfiq Al-Hadits 8. Ilmu Tashif wa At-Tahrif 9. Ilmu Asbab Al-Wurud Al-Hadits 10. Ilmu Mushthalah Ahli Hadits CABANG-CABANG ILMU HADIST 1. Ilmu Rijal Al-Hadits Ilmu rijal al-hadits adalah ilmu yang membahas hal ikhwal dan sejarah para rawi dari kalangan sahabat, tabiin, dan atba’ al- tabiin. Ulama hadits mendefinisikan ilmu rijal al-hadits, yaitu ilmu yang membahas para rawi hadits, baik dari kalangan sahabat, tabiin, maupun dari generasi-generasi sesudahnya. CABANG-CABANG ILMU HADIST 2. Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil Ilmu al-jarh wa at-ta’dil yaitu Ilmu yang menerangkan tentang hal cacat-cacat yang dihadapkan kepada para perawi dan tentang penta`dilannya (memandang adil para perawi) dengan memakai kata-kata yang khusus dan tentang martabat-martabat kata-kata itu. Maksudnya al-Jarh (cacat) yaitu istilah yang digunakan untuk menunjukkan “sifat jelek” yang melekat pada periwayat hadis seperti, pelupa, pembohong, dan sebagainya. CABANG-CABANG ILMU HADIST 3. Ilmu Fannil Mubhamat Yang dimaksud Ilmu Fannil Mubhamat adalah, ilmu untuk mengetahui nama orang orang yang tidak disebutkan dalam matan atau dalam samad. Misalnya, rawi-rawi yang tidak tersebut namanya dalam shahih Bukhory diterangkan selengkapnya oleh Ibnu Hajar Al `Asqollany dalam Hidayatus Sari Muqaddamah Fathul Bari Ibid. CABANG-CABANG ILMU HADIST 4. Ilmu `Ilal Al-adits Menurut ulama Muhadditsin ilmu ilal al- hadits adalah ilmu yang membahas tentang sebab-sebab tersembunyi yang dapat mencacatkan kesahihan hadits, misalnya mengatakan muttasil terhadap hadits yang muntqathi, menyebut marfu’ terhadap hadits yang mauquf, memasukan hadist kedalam hadits lain, dan hal-hal lain seperti itu. CABANG-CABANG ILMU HADIST 5. Ilmu Gharib Al-Hadits Ilmu gharib al-hadits adalah ilmu yang menerangkan makna kalimat yang terdapat dalam matan hadits yang sukar diketahui maknanya dan jarang terpakai oleh umum.
Ilmu gharib al-hadits ini membahas lafazh yang
musykil dan susunan kalimat yang sukar dipahami sehingga orang tidak akan menduga- duga dalam memahami redaksi hadits. CABANG-CABANG ILMU HADIST 6. Ilmu Nasikh wa Al-Mansukh Nasakh secara etimologi berarti menghilangkan dan al-mansukh berarti mengutip atau menyalin, sedangkan ilmu nasikh wal al- mansukh hadits menurut ulama hadits adalah ilmu yang membahas hadits-hadits yang saling bertentangan yang tidak mungkin bisa dikompromikan, dengan cara menentukan sebagiannya sebagai ‘nasikh’ dan sebagian lainnya sebagai ‘mansukh’.
Yang terbukti datang terdahulu sebagai mansukh
dan yang terbukti datang kemudian sebagai nasikh. CABANG-CABANG ILMU HADIST 7. Ilmu Talfiq Al-Hadits Ilmu talfiq al-hadits adalah ilmu yang membahas cara mengumpulkan hadits-hadits yang berlawanan lahirnya.
Cara mengumpulkan dalam talfiq al-hadits ini
adalah dengan men-takhsis-kan makna hadits yang ‘amm (umum), men-taqyid-kan hadits yang mutlaq, atau melihat berapa banyak hadits itu terjadi.
Para ulama menamai ilmu hadits ini dengan
Mukhtalif Al-Hadits. CABANG-CABANG ILMU HADIST 8. Ilmu Tashif wa At-Tahrif Ilmu tashif wa at tahrif adalah, Ilmu yang membahas sebab- sebab yang tersembunyi, tidak nyata, yang dapat mencacatkan hadits.
Secara bahasa, “Musahhaf” adalah isim maf’ul
dari “at-Tashif”, yaitu kesalahan dalam lembaran. (al-khatha’ fi as-Shahifah)
Secara istilah, tashif berarti berubahnya
suatu kalimat, baik lafal atau maknanya di dalam suatu hadis. CABANG-CABANG ILMU HADIST 9. Ilmu Asbab Al-Wurud Al-Hadits Ilmu asbab al-wurud al-hadits yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab Nabi menuturkan sabdanya dan masa-masanya Nabi menuturkan itu.
Seperti di dalam Al Qur`an dikenal adalah
Ilmu Asbab al-nuzul, di dalam Ilmu hadits ada Ilmu Asbab wurud al-Hadits. Terkadang ada hadits yang apabila tidak di ketahui sebab turunnya, akan menimbulkan dampak yang tidak baik ketika hendak di amalkan. CABANG-CABANG ILMU HADIST 10. Ilmu Mushthalah Ahli Hadits Ilmu musthalah hadits adalah ilmu yang menerangkan pengertian pengertian (istilah- istilah) yang dipakai oleh ahli-ahli hadits.
Ilmu musthalah hadits ini juga menerangkan
tentang dasar dan kaidah yang dengannya dapat diketahui keadaan sanad dan matan dari segi diterima dan ditolaknya.
Obyeknya adalah sanad dan matan dari segi
diterima dan ditolaknya. Manfaat ilmu ini adalah membedakan hadits shahih dari yang tidak shahih.