Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN DAN CABANG-

CABANG ULUMUL HADITS

Taufik Septian Cahya


Nim. 2019.2100.15

Sekolah Tinggi Agama Islam


YAPATA AL-JAWAMI
BANDUNG
Fakultas Hukum Ekonomi
Syari'ah dan Manajemen Haji
PENGERIAN ULUMUL HADITS
 Ilmu hadits (‘Ulum Al-Hadits), secara
kebahasaan berarti ilmu-ilmu tentang hadits.
Kata ‘ulum adalah bentuk jamak dari kata ‘ilm
(ilmu).

 Definisi lain, dari segi bahasa ilmu hadits terdiri


dari dua kata yakni ilmu dan hadits, secara
sederhana ilmu artinya pengetahuan, knowledge,
dan science dan hadits artinya segala sesuatu
yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
SAW, baik dari perkataan maupun persetujuan.
PENGERIAN ULUMUL HADITS
 Secara Terminologi, pengertian ilmu hadits
adalah Satu ilmu yang dengannya dapat diketahui
betul tidak ucapan, perbuatan, keadaan atau lain-
lainnya, yang orang katakan dari Nabi Muhammad
SAW.

 Menurut al-Suyuthi, ulama mataqaddimun


(Ulama yang hidup sebelum abad keempat Hijriah)
mendefisinikan ilmu hadits yaitu ilmu
pengetahuan yang membahas tentang cara-cara
penyambungan hadits sampai kepada Rosulullah
SAW, dari segi mengetahui hal ikhwal para
periwayatnya, menyangkut ke dhobith-an dan
keadilannya, dan dari segi tersambung atau
terputusnya sanad, dan sebagainya.
PENGELOMPOKAN ILMU HADITS
 Ilmu Hadits Riwayah
Menurut Ibnu Al-Akhfani, Ilmu Hadits
Riwayah adalah ilmu yang membahas ucapan-
ucapan dan perbuatan-perbuatan Nabi SAW.,
periwayatannya, pencatatannya, dan penelitian
lafazh-lafadhnya.

 Ilmu Hadits Dirayah


Menurut As-Suyuthi istilah ilmu hadits
dirayah yang muncul setelah masa Al-Khatib Al-
Baghdadi, ilmu ini dikenal juga dengan sebutan
ilmu ushul al-hadits, ‘ulum al-hadits,
musththalah al-hadits, dan qawa’id al-thadits
CABANG-CABANG ILMU HADIST
1. Ilmu Rijal Al-Hadits
2. Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil
3. Ilmu Fannil Mubhamat
4. Ilmu `Ilal Al-adits
5. Ilmu Gharib Al-Hadits
6. Ilmu Nasikh wa Al-Mansukh
7. Ilmu Talfiq Al-Hadits
8. Ilmu Tashif wa At-Tahrif
9. Ilmu Asbab Al-Wurud Al-Hadits
10. Ilmu Mushthalah Ahli Hadits
CABANG-CABANG ILMU HADIST
1. Ilmu Rijal Al-Hadits
Ilmu rijal al-hadits adalah ilmu yang
membahas hal ikhwal dan sejarah para rawi
dari kalangan sahabat, tabiin, dan atba’ al-
tabiin. Ulama hadits mendefinisikan ilmu rijal
al-hadits, yaitu ilmu yang membahas para rawi
hadits, baik dari kalangan sahabat, tabiin,
maupun dari generasi-generasi sesudahnya.
CABANG-CABANG ILMU HADIST
2. Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil
Ilmu al-jarh wa at-ta’dil yaitu Ilmu yang
menerangkan tentang hal cacat-cacat yang
dihadapkan kepada para perawi dan tentang
penta`dilannya (memandang adil para perawi)
dengan memakai kata-kata yang khusus dan
tentang martabat-martabat kata-kata itu.
Maksudnya al-Jarh (cacat) yaitu istilah yang
digunakan untuk menunjukkan “sifat jelek”
yang melekat pada periwayat hadis seperti,
pelupa, pembohong, dan sebagainya.
CABANG-CABANG ILMU HADIST
3. Ilmu Fannil Mubhamat
Yang dimaksud Ilmu Fannil Mubhamat adalah,
ilmu untuk mengetahui nama orang orang yang
tidak disebutkan dalam matan atau dalam
samad.
Misalnya, rawi-rawi yang tidak tersebut
namanya dalam shahih Bukhory diterangkan
selengkapnya oleh Ibnu Hajar Al `Asqollany
dalam Hidayatus Sari Muqaddamah Fathul
Bari Ibid.
CABANG-CABANG ILMU HADIST
4. Ilmu `Ilal Al-adits
Menurut ulama Muhadditsin ilmu ilal al-
hadits adalah ilmu yang membahas tentang
sebab-sebab tersembunyi yang dapat
mencacatkan kesahihan hadits, misalnya
mengatakan muttasil terhadap hadits yang
muntqathi, menyebut marfu’ terhadap hadits
yang mauquf, memasukan hadist kedalam
hadits lain, dan hal-hal lain seperti itu.
CABANG-CABANG ILMU HADIST
5. Ilmu Gharib Al-Hadits
Ilmu gharib al-hadits adalah ilmu yang
menerangkan makna kalimat yang terdapat
dalam matan hadits yang sukar diketahui
maknanya dan jarang terpakai oleh umum.

Ilmu gharib al-hadits ini membahas lafazh yang


musykil dan susunan kalimat yang sukar
dipahami sehingga orang tidak akan menduga-
duga dalam memahami redaksi hadits.
CABANG-CABANG ILMU HADIST
6. Ilmu Nasikh wa Al-Mansukh
Nasakh secara etimologi berarti menghilangkan
dan al-mansukh berarti mengutip atau
menyalin, sedangkan ilmu nasikh wal al-
mansukh hadits menurut ulama hadits adalah
ilmu yang membahas hadits-hadits yang saling
bertentangan yang tidak mungkin bisa
dikompromikan, dengan cara menentukan
sebagiannya sebagai ‘nasikh’ dan sebagian
lainnya sebagai ‘mansukh’.

Yang terbukti datang terdahulu sebagai mansukh


dan yang terbukti datang kemudian sebagai
nasikh.
CABANG-CABANG ILMU HADIST
7. Ilmu Talfiq Al-Hadits
Ilmu talfiq al-hadits adalah ilmu yang membahas
cara mengumpulkan hadits-hadits yang
berlawanan lahirnya.

Cara mengumpulkan dalam talfiq al-hadits ini


adalah dengan men-takhsis-kan makna hadits
yang ‘amm (umum), men-taqyid-kan hadits yang
mutlaq, atau melihat berapa banyak hadits itu
terjadi.

Para ulama menamai ilmu hadits ini dengan


Mukhtalif Al-Hadits.
CABANG-CABANG ILMU HADIST
8. Ilmu Tashif wa At-Tahrif
Ilmu tashif wa at tahrif adalah, Ilmu yang
membahas sebab- sebab yang tersembunyi,
tidak nyata, yang dapat mencacatkan hadits.

Secara bahasa, “Musahhaf” adalah isim maf’ul


dari “at-Tashif”, yaitu kesalahan dalam
lembaran. (al-khatha’ fi as-Shahifah)

Secara istilah, tashif berarti berubahnya


suatu kalimat, baik lafal atau maknanya di
dalam suatu hadis.
CABANG-CABANG ILMU HADIST
9. Ilmu Asbab Al-Wurud Al-Hadits
Ilmu asbab al-wurud al-hadits yaitu ilmu yang
menerangkan sebab-sebab Nabi menuturkan
sabdanya dan masa-masanya Nabi menuturkan
itu.

Seperti di dalam Al Qur`an dikenal adalah


Ilmu Asbab al-nuzul, di dalam Ilmu hadits
ada Ilmu Asbab wurud al-Hadits. Terkadang
ada hadits yang apabila tidak di ketahui sebab
turunnya, akan menimbulkan dampak yang
tidak baik ketika hendak di amalkan.
CABANG-CABANG ILMU HADIST
10. Ilmu Mushthalah Ahli Hadits
Ilmu musthalah hadits adalah ilmu yang
menerangkan pengertian pengertian (istilah-
istilah) yang dipakai oleh ahli-ahli hadits.

Ilmu musthalah hadits ini juga menerangkan


tentang dasar dan kaidah yang dengannya dapat
diketahui keadaan sanad dan matan dari segi
diterima dan ditolaknya.

Obyeknya adalah sanad dan matan dari segi


diterima dan ditolaknya. Manfaat ilmu ini
adalah membedakan hadits shahih dari yang
tidak shahih.

Anda mungkin juga menyukai