Anda di halaman 1dari 14

Istilah-istilah dalam Kunci

Hadist
Kelompok 1

1. Eggi Avandry (223111241)


2. Sinta Nurlatifah Fatmawati (223111251)
3. Sabrina Istiqomah (223111260)
A. Ruang Lingkup Hadist

1. Pengertian Hadist
Hadits atau al-hadits menurut Bahasa al-jadid yang artinya sesuatu yang baru- lawan dari al-Qadim
(lama)- artinya yang berarti menunjukkan kepada waktu yang dekat atau waktu yang singkat seperti ‫حديث العهد‬
‫( في االسالم‬orang yang baru masuk/memeluk agama Islam).
Sedangkan menurut istilah (terminologi), para ahli memberikan definisi (ta’rif) yang berbeda-beda sesuai
dengan latar belakang disiplin ilmunya. Berdasarkan pengertian Hadits menurut ahli ushul ini jelas bahwa
hadits adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW baik ucapan, perbuatan maupun ketatapan yang
berhubungan dengan hukum atau ketentuan-ketentuan Allah yang disyariatkan kepada manusia.
2. Sinonim
• Sunnah
Secara etimologis, sunnah berarti perjalanan yang pernah ditempuh.Dalam istilah Arab, sunnah berarti
“preseden” yang kemudian ditiru orang lain, apakah sezaman atau sesudahnya; tidak dipersoalkan apakah
sunnah itu baik atau buruk. Dalam bahasa Eropa sunnah diartikan dengan “tradition” atau “adat istiadat dalam
bahasa Indonesia. Jamaknya adalah “Sunan”.
• Khabar
Khabar menurut Bahasa serupa dengan makna hadits, yakni segala berita yang disampaikan oleh
seseorang kepada orang lain. Sedangkan Khabar menurut istilah, antara satu ulama dengan ulama lainnya
berbeda pendapat.
• Atsar
Atsar menurut bahasa adalah “bekas sesuatu atau sisa sesuatu” berarti nukilan. Jamaknya atsar atau utsur.
Sedang menurut istilah jumhur ulama artinya sama dengan khabar dan ha dits.
Atsar menurut pendekatan Bahasa sama pula artinya dengan khabar, hadits, dan sunnah. Sedangkan Atsar
menurut istilah terjadi perbedaan pendapat para ulama.
3. Bentuk
• Hadist Qauli
Yang dimaksud dengan hadits qauli adalah segala yang disandarkan kepada Nabi SAW yang berupa
perkataan atau ucapan yang memuat berbagai maksud syara’, peristiwa, dan keadaan, baik yang berkaitan
dengan Aqidah, syariah, akhlak, maupun yang lainnya. Contoh hadits Qauli, misalnya sabda beliau:

‫ال صالَة لمن لم يقرْأ بفاتحِة الكتاِب‬


“Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Fatihah Al-Kitab”. (HR. Muslim).
• Hadist Fi‘li
Dimaksud dengan hadits Fi’li adalah segala yang disandarkan kepada Nabi SAW berupa perbuatannya
yang sampai kepada kita. Seperti hadits tentang Shalat dan Haji. Contoh Hadits Fi’li tentang shalat adalah
sabda Nabi SAW yang berbunyi:

‫َص ُّلْو ا َك َم ا َر َأْيُتُم ْو ِنْي ُأَص ِّلْي‬


“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”. (HR. Bukhori).
• Hadist Taqriri
Yang dimaksud dengan hadits taqriri adalah segala hadits yang berupa ketetapan Nabi SAW terhadap apa
yang datang dari sahabatnya.
Contoh hadits Taqriri:

‫َال ُيَص ِّلَيَّن َأَح ٌد الَع صَر ِإاَّل ِفي َبِني ُقَر يَظَة‬
"Janganlah ada seorang pun yang shalat Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizah." (HR. Bukhari).
• Hadist Hammi
Hadits Hammi adalah hadits yang berupa keinginan atau hasrat Nabi SAW yang belum terealisasikan.
• Hadist Ahwali
hadits ahwali ialah yang berupa hal ihwal Nabi SAW yang tidak temasuk ke dalam kategori ke empat
hadits di atas. Ulama hadits menerangkan bahwa yang termasuk “hal ihwal”, ialah segala pemberitaan tentang
Nabi SAW, seperti yang berkaitan dengan sifat-sifat kepribadiannya/perangainya (khuluqiyyah), keadaan
fisiknya (khalqiyah), karakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasaan-kebiasaanya.
4. Unsur-unsur Hadist
• Sanad
Kata “sanad” menurut Bahasa adalah “sandaran”, atau sesuatu yang kita jadikan sandaran. Dikatakan
demikian,karena hadits bersandar kepadanya.Menurut istilah ,Al-badru Bin Jama’ah dan Al-Thiby
mengatakan bahwa sanad adalah:

‫االخبارعن طرىق المتن‬


“berita tentang jalan matan”
• Matan
Kata “matan” atau “al-matn” menurut bahasa berarti ma irtafa’a man al-ardhi (tanah yang meninggi).
Sedangkan menurut istilah adalah:

‫ما ينتهى اليه السند من الكالم‬


“Suatu kalimat tempat berakhirnya sanad”.
• Rawi
Kata “rawi”atau “Al-rawi” berarti orang yang meriwayatkan atau memberitakan hadits (naqil al-hadits).
B. Ulumul hadist dan cabang-cabangnya

1. Pengertian Ilmu Hadits


Kata ilmu hadis merupakan kata serapan dari bahasa arab ilmu al-hadis ayang terdiri dari dua kata yaitu
ilmu dan al-hadis. Maka ilmu hadis berarti ilmu pengetahuan yang mengkaji atau membahas tentang segala
yang disandarkan kepada Nabi saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan maupun lainnya.
Secara garis besar ilmu-ilmu hadits dapat dibagi menjadi dua, yaitu ilmu hadits riwayah dan ilmu hadits
diroyah, dengan penejelasan sebagai berikut :
• Hadis Riwayah
Ilmu hadis riwayah ialah ilmu yang mencakup perkataan dan perbuatan nabi, periwayatannya,
pemeliharaannya, dan penulisan atu pembukuan lafad-afadnya.
• Hadis Diroyah
Ilmu hadis diroyah juga dikenal dengan sebutan Mustholah alhadis, ilmu ushul al-hadis, dan qowa’id at-
tahdis. Ilmu hadis diroyah ialah suatu ilmu untuk mengetahu keadaan sanad dan matan, diterima atau
diterima, dan yang bersangkut dengan itu.
2. Cabang-cabang Ilmu Hadist
• Ilmu rijalul hadist
Yang dimaksud dengan llmu Rijalil Hadis ialah: “Ilmu yang membahas tentang para perawi hadis, baik
dari sahabat, tabi’in, maupun dari angkatan sesudahnya .”
• Ilmu jarh wat ta’dil
Ilmu Jarh Wat Ta’dil yang secara Bahasa berarti luka, cela atau cacat. Adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari kecacatan para perawi, seperti pada keadilan dan kedhabitannya .
• Ilmu ‘Ilal al-Hadits
Kata 'ilal ialah bentuk jama' dari kata "al-'illah", yang menurut Bahasa berarti "al-maradh" (penyakit atau
sakit). Menurut muhaddisin, istilah 'illah berarti sebab yang tersembunyi atau samar-samar yang berakibat
tercemarnya hadis. Akan tetapi yang kelihatan adalah kebalikannya yakni tidak terlihat adanya kekecacatan.
• Ilmuu An-Nasikh wa al-Mansukh
Yang dimaksud Ilmu Al-Nasikh wa Al-Mansukh, yaitu terbatas di sekitar nasikh dan mansukh pada hadis
Kata al-naskh menurut bahasa mempunyai dua pengertian al-izâlah (menghilangkan) seperti nashakhati al-
syamsu al-zhilla (matahari menghilangkan bayangan) dan an-naql (menyalin) seperti nasakhtu al-kitâb (aku
menyalin kitab) yang berarti saya salin isi suatu kitab untuk dipindahkan ke kitab lain.
• Ilmu Asbab Wurud al-Hadits
Kata asbab adalah jama' dari sabab. Menurut ahli Bahasa diartikan dengan "al-habl" (tali)," saluran, yang
artinya dijelaskan sebagai: "segala yang menghubungkan satu benda dengan benda lainnya"
Menurut istilah adalah:
‫ُك ِّل َش ْي ٍء َيَتَو َّك ُل ِبِه ِإَلى َغ اَيِتِه‬
"Segala sesuatu yang mengantarkan pada tujuan".
• Ilmu Talfiqil Hadis
Ilmu Talfiqil Hadis yaitu: “Ilmu yang membahas tentang cara mengumpulkan hadis-hadis yang isinya
berlawanan.”
C. Pembagian Hadits Berdasarkan Kuantitas Perawi

1. Hadits Mutawatir
Hadits Mutawatir Secara etimologis, kata mutawatir adalah bentuk isim fa'il dari kata tawatara-
yatawataru-tawatur dan berupa sinonim dari kata mutatabi' yang berarti beriring-iringan atau beruntun. Maka
suatu hadits dapat dikatakan mutawatir, karena hadits tersebut diriwayatkan secara beruntun dan beriring-
iringan karena banyaknya perawi.
2. Hadits Ahad
Secara etimologis, kata Ahad berupa bentuk jamak dari kata ahad dengan makna wahid, satu, sendirian
atau tunggal. Suatu hadits dikatakan sebagai hadits Ahad, karena hadits tersebut diriwayatkan oleh hanya
seorang sedangkan secara terminologis Hadits Ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits
mutawatir.
D. Pembagian hadist berdasarkan kualitasnya

1. Hadist shahih
Hadits Shahih adalah hadits yang sanadnya bersambung dengan periwayatan orang yang adil
dan dhabith dari orang yang serupa (adil dan dhabith) serta selamat dari syudzudz (kejanggalan)
dan illah (cacat).
2. Hadist Hasan
hadits hasan ialah Hadits Hasan adalah hadits yang bersambung sanad-nya dengan
periwayatan perawi yang adil yang tingkat kedhabithannya tidak mencapai tingkat kedhabitan
yang disyaratkan dalam hadits sahih serta selamat dari syudzudz (kejanggalan) dan illah.
3. Hadist Dhaif
Hadis Dhaif adalah hadis yang tidak memenuhi kriteria hadits Shahih dan hadits Hasan.
4. Hadis maudhu
Hadist maudhu adalah sesuatu yang disandarkan kepada Rasul SAW dengan cara mengada-
ada dan bohong dari apa yang tidak beliau katakan atau perbuat atau setujui.
Kesimpulan

Hadits merupakan Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW baik ucapan, perbuatan maupun
ketatapan yang berhubungan dengan hukum atau ketentuan-ketentuan Allah yang disyariatkan kepada
manusia. Dan terdiri dari unsur Sanad, Matan, Rowi.
Ilmu hadis adalah ilmu pengetahuan yamg membahas tentang caracara persambungan hadis sampai pada
rasul saw. Dari segi hal ihwal para perawinya yang menyangkut kedhobitan dan keadilannya, dan dari
bersambung dan terputusnya sand, dan sebagainya. Dan cabang ilmu hadits diantaranya, Ilmu Rijajul Hadits,
Ilmu Jarh Wat Ta’dil, Ilmu ‘Ilal alHadits, Ilmu An-Nasikh wa al-Mansukh, Ilmu Asbab Wurud al-Hadits, ilmu
Talfiqil Hadis.
Hadits dibagi berdasarkan Kuantitas perowi ada Hadits Mutawattir dan Hadits Ahad. Dan Hadits
berdasarkan Kualitasnya ada Hadits Shahih, Hadits Hasan, Hadits Dhoif, Hadits Maudhu’.
Thank you

AnY question?

Anda mungkin juga menyukai