Anda di halaman 1dari 17

ULUMUL HADITS

Prof. Dr. HM. Fahmi Al Amruzi, M. Hum


Silabus Ulumu Hadits
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini membahas tentang pengertian
dari ulum al-hadits, mengantar mahasiswa mampu
membedakan antara hadits, sunnah,
khabar, dan atsar. Serta mengetahui kedudukan
hadis sebagai sumber hukum kedua setelah al-
Qur’an, macam-macam hadis jika dilihat dari
jumlah perawi, diterima atau ditolaknya, sejarah
perkembang an ‘ulum al-hadits, syarat-syarat
perawi, takhrij al hadis dan sebagainya
Pokok Bahasan
Ulumul Hadits
A. Hadits
a. Pengertian
b. Pembagian
B. Kedudukan Dan Fungsi Hadits
C. Sejarah Perkembangan  Hadits
D. Kodifikasi Hadits
E.Ulumul Hadits
1. Pengertian Ilmu Hadits
2. Pembagian Ilmu Hadits
3. Cabang-cabag Ilmu Hadits
‫علوم احلديث‬
Dari segi bahasa ilmu hadits terdiri dari dua kata yakni
ilmu dan hadist, secara sederhana:
 Ilmu artinya pengetahuan, knowledgr, dan science
Hadits secara etimologis, hadits memiliki makna jadid,
qorib, dan khabar.  
Adapun pengertiannya sebagai berikut:
a. Jadid, lawan qadim: yang baru (jamaknya hidast,
hudatsa, dan huduts);
b. Qorib: yang dekat, yang belum lama terjadi;
c. Khabar: warta, yakni: sesuatu yang dipercakapkan dan
dipindahkan dari seseorang yang lain 
Adapun pengertian hadits secara terminologis menurut
Ahli Hadist:
ُ‫صلَّي هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َواَفَ َعاله َوأَحْ َوالُه‬
َ ُ‫اَ ْق َوالُه‬
“Segala ucapan, segala perbuatan dan segala keadaan
atau perilaku Nabi SAW”
Dengan demikian Ulumul Hadits adalah ilmu-ilmu yang
membahas atau berkaitan dengan hadits Nabi SAW.
definisi ilmu hadist, di antaranya Ibnu Hajar Al-
Asqalani:
‫ي‬ٌ ‫َّاوي َو ْال َمرْ ِو‬
ِ ‫ال الر‬ ِ ‫ْالقَ َو‬
ِ ‫اعد ال ُم َع ِرفَةُ بِ َح‬
“Kaidah-kaidah yang mengetahui keadaan perawi dan
yang diriwayatkan”
‫ احلديث‬/ Hadits
Pengertian
Hadits = al Jadid (yang baru) lawannya
al Qadim (yang lama)
‫كل مااثر عن النبي صلى هللا عليه وسلم من قول او فعل او تقرير اوصفة خلقية او خلقية‬
Hadits adalah segala sesuatu yang diberitakan dari Nabi Saw
baik berupa sabda, perbuatan, taqrir, sifat-sifat dan hal ihwal
Nabi.
Menurut istilah ahli ushul; pengertian hadis adalah :
‫كل ما صدرعن النبى ص م غيرالقران الكريم من قول اوفعل اوتقريرممايصلح ان يكون‬
‫دليال لحكم شرعى‬
“Hadis yaitu segala sesuatu yang dikeluarkan dari Nabi SAW
selain Al Qur’an al Karim, baik berupa perkataan, perbuatan,
maupun taqrir Nabi yang bersangkut paut dengan hukum syara”
Menurut jumhur muhadisin:
‫مااضيف للنبى ص م قوالاوفعالاوتقريرااونحوها‬
“segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW
baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan dan yang
sebagainya”
Hadits bermakna juga (sinonim):
1. Sunnah
2. Khabar
3. Atsar
Sunnah
‫مااثرعن النبى ص م من قول اوفعل اوتقرير اوصفة خلقية اوسيرة سواء‬
‫ثة اوبعدها‬w‫كان قبل البع‬
“Segala sesuatu yang disandarkan dari Nabi saw, baik
berupa perkataan, perbuatan, taqrir, pengajaran, sifat,
kelakuan, perjalanan hidup, baik sebelum Nabi
diangkat jadi Rasul atau sesudahnya”
Khabar
Khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi
dan para sahabat, jadi setiap hadits termasuk khabar tetapi
tidak setiap khabar adalah hadits.
Menurut istilah, Khabar ada tiga pendapat yaitu:
1. Merupakan sinonim bagi hadits, yakni keduanya berarti satu.
2. Berbeda dengan hadits, di mana hadits adalah segala sesuatu
yang datang dan Nabi SAW. sedang khabar adalah suatu
yang datang dari selain Nabi SAW.
3. Lebih umum dari hadits, yakni bahwa hadits itu hanya yang
datang dari Nabi saja, sedang khabar itu segala yang datang
baik dari Nabi SAW. maupun yang lainnya.
Atsar
Atsar, etimologi berarti bekasan sesuatu, atau sisa
sesuatu, atau berarti sisa reruntuhan rumah dan
sebagainya. dan berarti nukilan (yang dinukilkan).
Sesuatu do’a umpamanya yang dinukilkan dari Nabi
dinamai: do’a ma’tsur.
Atsar,  secara terminologi ada dua pendapat:
 Pertama, kata atsar sinonim dengan hadits.
 Kedua, atsar adalah perkataan, tindakan, dan
ketetapan Shahabat.
Struktur Hadits
Sanad
Matan
 Sanad adalah jalan yang menyampaikan pada matan
hadits atau rentetan para rawi yang menyampaikannya
pada matan hadits.
(Rawi adalah orang yang menyampaikan atau
menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang pernah
didengar atau diterimanya dari seseorang (gurunya)
 Matan artinya sesuatu yang tampak, bagian bumi yang
keras dan tinggi. Dalam istilah ilmu hadis, matan
adalah materi atau redaksi hadis yang diriwayatkan
dari satu orang ke orang lain.
Ada delapan sigat al isnad sesuai dengan tingkatannya:
1) al sima’ min lafz al sheikh (mendengar dari lafal syekh), contoh: sami’tu (aku
mendengar)
2) qira’at ‘ala al sheikh (membaca tulisan syekh), contoh: qara’tu ‘ala (aku
membaca)
3) al ijazat, contoh: ajaztu laka Sahih al Bukhari (aku ijinkan untukmu kitab
Sahih al Bukhari)
4) al munawalah, contohnya “hadis ini saya terima dari si fulan, maka
riwayatkanlah atas namaku”
5) al mukatabah (tulisan), contoh: “si fulan telah menceritakan padaku secara
tertulis”
6) al I’lam (pemberiahuan), contoh: “saya telah meriwayatkan hadis ini dari si
fulan, maka riwayatkanlah daripadaku”
7) al wasiyat, yakni guru mewasiatkan suatu hadis menjelang ia pergi jauh atau
merasa ajalnya sudah dekat, dan
8) al wijadah, yakni rawi memperoleh hadis yang ditulis oleh seorang guru, tetapi
tidak dengan jalan sima’i atau ijazah, baik semasa atau tidak, baik berjumpa
atau tidak.
Dalam matan hadits terdapat 3 kemungkinan;
antara satu matan dengan matan lainnya:
1. Selafal atau setiap katanya persis atau sama dengan
lafal pada matan hadits yang lain
2. Berbeda lafal; antara satu matan hadits dan lainnya
hanya terdapat persamaan makna, isi atau tema,
sedangkan lafalnya berbeda
3. Berbeda lafal dan Makna; antara satu matan hadits
dan lainnya saling bertentangan (berbeda), baik lafal
maupun maknanya.
Keadaan inilah, antara lain, yang menjadi obyek
penelitian para ahli, untuk memperoleh hadits yang
benar-benar bisa dipertanggungjawabkan untuk
dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW
Pembagian Ulumul Hadits
Ilmu Hadits terbagi menjadi dua macam.
 Pertama, Ilmu Hadits Riwayat
(riwayah).
 Kedua, Ilmu Hadits Dirayat (dirayah)
Menurut bahasa riwayah dari akar rawa, yarwi,
riwayatan yang berarti: 
 an-naql = memindahkan dan penukilan, 
 adz-dzikr = penyebutan, dan al-fath = pemintalan.
Seolah-olah dapat dikatakan periwayatan adalah
memindahkan berita atau menyebutkan berita dari
orang-orang tertentu kepada orang lain dengan
dipertimbangkan/dipintal kebenarannya
Objek kajian ilmu Hadis Riwayah adalah Hadis
Nabi saw dari segi periwayatan dan
pemeliharaannya
Ilmu Hadis Riwayah mencakup:
A. Cara periwayatan Hadis, baik dari
segi cara penerimaan dan demikian
juga dari cara penyampaiannya dari
seorang perawi ke perawi lain;
B. Cara pemeliharaan Hadis, yaitu
dalam bentuk penghafalan,
penulisan, dan pembukuannya.
Ilmu Hadist Dirayah
Ilmu Hadist Dirayah, dari segi bahasa, kata
berasal dari kata dara, yadri, daryan,
dirayatan/dirayah = pengetahuan, jadi yang
dibahas nanti dari segi pengetahuannya yakni
pengetahuan tentang hadist atau pengantar ilmu
hadist.
Ibn al-Akfani: Hadis Dirayah adalah ilmu yang
bertujuan untuk mengetahui hakikat riwayat,
syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-
hukumnya, keadaan para perawi, syarat-syarat
mereka, jenis yang diriwayatkan, dan segala
sesuatu yang berhubungan dengannya

Anda mungkin juga menyukai