Anda di halaman 1dari 2

Pengemis Eksploitasi Online

Kata ‘Durhaka’ hanyalah kata yang Dalam livestreamnya juga, pemuda ini
mudah dikatakan untuk mendefinisikan seorang membuat para penonton psikopatnya untuk terus
anak yang senang menyiksa dan melawan orang memberikan ‘hadiah’ supaya ibunya dapat
tuanya. Kata tersebut juga tak bisa dipisahkan melakukan apapun sesuai yang ada di layar yang
dengan cerita legendaris ‘Malin Kundang’ kebanyakan adalah hal hal yang justru
memiliki perwatakan anak yang tidak mau membahayakan nyawa ibunya. Misalnya salah
mengakui ibunya yang miskin dan telah jauh satu tindakan yang akan dilakukan jika
darinya serta justru menyebutnya hanyalah seseorang bisa memberikan ‘hadiah’ seharga Rp
wanita miskin gila. Cerita ‘Malin Kundang’ juga 100.000,00 maka ibu tersebut akan mengguyur
ternyata tidak hanya terjadi dalam legenda dirinya sendiri sebanyak 10 kali. Juga, tak hanya
namun juga di kehidupan nyata tetapi, anak 1 atau 2 jam saja ibu tersebut melakukan
durhaka tersebut tidak berubah menjadi batu. berulang kali, tetapi dilakukan selama 24 jam
Dalam sebuah platform media internet, berturut turut tanpa membiarkan ibu tersebut
terdapat beberapa trending yang sedang ramai beristirahat ataupun merasakan hangat. Dengan
diperbincangkan oleh masyarakat. Kelakuan tak paparan air yang dingin serta berjam jam,
terpuji itu adalah dengan memasang live dan pastilah dapat mengundang berbagai penyakit
meminta untuk penonton memberikan ‘hadiah’ dan ditambah lagi dengan umur beliau yang tak
seperti yang tertera di layar beberapa tindakan muda, contoh penyakit yang bisa didapatkan
yang akan dilakukan oleh seorang ibu renta yang adalah rematik bahkan angin duduk dan berakhir
duduk di kolam air keruh setinggi mata kaki. dengan kematian.
Peristiwa tersebut dapat didefinisikan sebagai
eksploitasi terhadap yang dikatakan oleh pemilik
akun adalah ‘Ibu tercinta’. Perlakuan tersebut
dilakukan berkali kali oleh ibu tersebut dengan
imbalan ‘hadiah virtual’ dari platform tersebut,
dengan ‘hadiah-hadiah’ tersebut yang masuk ke
akun si pemilik live maka, ‘hadiah’ tersebut bisa
diuangkan.
Pastinya, perilaku ini sudah sangat
melanggar Undang Undang mengenai Entah apa yang ada dipikiran anak muda
eksploitasi manusia. Pemuda yang berada ini sehingga senang dengan menggunakan
dibalik handphonenya juga bersuara dengan ibunya untuk mengemis dengan livestream
tanpa keberatan dan justru senang dengan apa ‘tantangan’ untuk mengguyur diri. Dalam
yang dia lakukan pada ‘Ibu tercintanya’ yang kenyataannya, bahwa anak muda ini memang
digunakan untuk ‘menghibur penonton’ masih muda, memiliki koneksi internet yang
livestreamnya. Dalam beberapa video video memadai dan pengetahuannya mengenai internet
lainnya, pemuda ini juga tak jarang global cukup baik dapat membekalinya untuk
menampilkan bagaimana persiapan untuk bekerja ataupun mencari pekerjaan tanpa harus
livestreamnya selanjutnya. Tak jarang pula, meminta minta apalagi harus menggunakan
yang terjadi di dalam frame terdapat obat obatan ibunya. Apakah zaman sekarang adalah zaman
untuk mencegah penyakit meriang serta nampak dimana anak anak muda senang untuk menyiksa
sekali bahwa ibu tersebut diperlakukan dengan orang tuanya? Hanya untuk memenuhi
tidak baik dengan pemuda ini, contohnya adalah kebutuhannya yang fana dan pastinya tidak
ibu tersebut juga didorong untuk segera duduk terlalu memberi dampak keuangan pada orang
di tengah tengah kolam yang menyebabkan ibu tuanya? Kalaupun memang, pemuda ini tak bisa
renta itu tersandung dan hampir jatuh. bekerja ataupun tidak dapat mendapatkan
pekerjaan, mengapa tidak ia saja yang
melakukan tersebut? Bukankah anak muda
kebanyakan memiliki metabolisme yang lebih
kuat daripada ibu renta?.
Peristiwa seperti ini, sebenarnya
bukanlah kejadian baru. Masih di dalam
platform yang sama, telah banyak pengemis
pengemis online yang meminta donasi berupa
‘hadiah’ yang nantinya diuangkan. Akan tetapi,
dari sekian peristiwa pengemis tersebut,
peristiwa yang paling buruk adalah dengan
menggunakan manusia terlebih lagi adalah
seorang ibu renta. Walaupun begitu, tetaplah
mengemis adalah kegiatan yang tidak terpuji
dalam bentuk apapun, entah itu untuk cicilan
motor, alasan tidak mendapatkan pekerjaan dan
lain lain.
Kekecewaan seluruh warga yang telah menonton
siaran tersebut juga dapat dibaca dengan
komentar komentar selama live yang
dilangsungkan. Penonton juga menyayangkan
bagaimana pemuda ini berani bahkan senang
untuk menjadikan ibunya lahan mencari uang
yang instan. Kegiatan ini tentu adalah kegiatan
yang berpusat pada penonton livestream,
sehingga terdapat beberapa cara untuk
mengendalikan bahkan membuat orang orang ini
tak melakukan yang lebih. 
Penonton adalah pemegang kendali terbesar
dalam kegiatan ini, sehingga dengan tidak
adanya penonton yang mau bahkan menonton
livestream mereka, maka mereka akan berhenti
dengan sendirinya. Kemudian, apabila
menemukan oknum oknum yang melakukan hal
ini, apabila dalam platform tersebut memiliki
pilihan ‘laporkan’ maka pilih opsi tersebut dan
blokir. Dengan melaporkan pada pihak platform,
ada kemungkinan untuk segera dihapus
akunnya. Apabila mengetahui dimana letak ini
terjadi dan hendaknya memberikan pencerahan
pada pelaku. Jika masih tidak dapat diberi
peringatan, maka serahkan pada pihak
berwenang. (*)

 Nama: Yasmin Fazila K. T.

Kelas: 12 MIPA 9

No. Absen: 36

Anda mungkin juga menyukai