Jika saya mengucapkaan, semangat pagi, Teman-teman boleh menjawab, pagi, pagi, pagi, generasi milenial cerdas. Pendahuluan Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat-Nya kita masih diberi keleluasaan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sedikit ceramah. Isi Teman-teman yang saya banggakan, pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan ceramah yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Tak dipungkiri lagi kalau generasi kita sekarang ini adalah generasi milenial. Artinya generasi yang di tangannya terdapat sebuah handphone pintar, di pikirannya ada WA, Facebook, Instagram, Twitter dan akhir-akhir ini yang paling fenomenal yaitu Mobile Legends dan PUBG. Ini realita yang dilakukan remaja milenial sekarang. Setiap kali duduk, setiap kali berteduh, setiap kali nongkrong, hanya dua yang dilakukan, yaitu bermedia sosial dan bermain game. Teman-teman, ini adalah sebuah, ini realita, bukan cerita dongeng belaka. Kalau kalian tidak percaya lihat saja saat jam-jam kosong , jam istirahat, atau langsung tanyakan pada diri kalian sendiri. Teman-teman, bukan isu lagi kalau generasi milenial sekarang setiap hari hanya disibukkan update status di Facebook, Instagram, sibuk dengan main game, dan yang tak kalah saing adalah sibuk berselfie di mana-mana. Mau berangkat ke sekolah selfie, mau makan selfie, mau minum selfie, mau mandi selfie, mau buang air besar pun selfie, bahkan ada kecelakaan dijalan bukanya menolong malah selfie, inilah fakta generasi milenial zaman sekarang. Teman-teman, karenanya tidak salah kalau era milenial ini semuanya serba online, mau makan online, mau bepergian online, mau mengundang penceramah online. Semuanya tak lepas dari online, kalau perlu, mau nikah juga sebisa mungkin online, betul? Ya, itulah gambaran prilaku generasi milenial zaman sekarang yang tak bisa lepas dari dunia maya. Anak perempuan hari ini adalah ibu dari generasi masa depan. Manakala generasi perempuan hari ini rusak maka akan banyak bayi-bayi lahir tanpa ayah alias anak zina. Coba sekarang kita cek sama-sama ya, di handphone masing-masing, ketik di halaman pencarian google data anak yang lahir di luar nikah 2018”. Berapa yang muncul? Tertera disitu 24,9 persen. Maksudnya, dari 1000 kelahiran, sebanyak 24,9 persen di antaranya hasil hubungan di luar nikah. Ya itulah fakta yang terjadi hari ini. Sekarang mari cek lagi, ketik “data keperawanan anak 2018”, berapa yang muncul? Ternyata 62,7 persen remaja tidak perawan lagi. (HIV, PSIKIS) Mari cek lagi, ketik, “data pelajar pecandu narkoba tahun 2018”. Bagaimana sudah dicek?. Di situ terdapat angka yang begitu menakutkan dimana 2,35 juta anak Indonesia jadi pecandu narkoba. Terus bagaimana nasib bangsa Indonesia ke depan kalau generasinya sudah seperti ini? remaja adalah masa peralihan manusia dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini pula sering terjadi ketidakstabilan emosi yang tidak sehat. Emosi yang tidak terkendali ini pula mampu membuat mereka berkeinginan untuk mencoba sesuatu meskipun hal tersebut tidak sepantasnya untuk dilakukan. Remaja adalah masa dimana kita sebenarnya dihadapkan akan banyak tantangan dan masalah.Di usia remaja segala hal negatif sebenarnya sangat dekat dengan kita. Oleh karena itu, sebagai orang yang beragama kita harus menjauhkan segala sesuatu yang dapat menjerumuskan kita dengan membatasi pergaulan kita. Bagaimana semestinya kita dalam bergaul. Bagaimana etika pergaulan yang harus selalu kita jaga. Di sini kita dituntut untuk dapat memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk untuk kita. Jangan pernah salah dalam memilih, dan jangan asal-asalan dalam menentukan pilihan. Pergaulan merupakan salah satu bagian dari perjalanan kita sebagai remaja yang harus selalu kita perhatikan. Kesalahan dalam bergaul akan mengakibatkan kita terjatuh, dan memupus semua harapan kita. Hindari cara bergaul dengan orang yang salah. Amalkan pola hidup dan cara berpikir yang sehat agar kita terus bisa berada pada jalan yang tepat. Marilah kita sesama anak muda, sesama generasi milenial untuk saling mengingatkan, saling menjaga, jangan sampai generasi kita menjadi sebab kehancuran bangsa kita Indonesia tercinta. Mari kita perkokoh diri kita kamu remaja millenial, karena kita adalah tonggak pembangunan bangsa. Bahkan Presiden Pertama RI yaitu Ir. Soekarno mengatakan Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku goncangkan dunia, hal tersebut menjadi sebuah cambuk bahwa pemuda menjadi kunci utama dalam perjuangan ke arah perbaikan negara Indonesia yang sejatera. Penutup Untuk itu, marilah kita rapatkan barisan. Perkuat iman dan takwa sebagai pondasi dan benteng yang akan mampu menghadapi berbagai cobaan. Jangan hanya karena nikmat sesaat, tersiksa dunia akhirat. Kita generasi penerus bangsa, harus mampu selektif di era milenial ini. Generasi millennial mari jauhi pergaulan bebas. Salam Penutup Akhir kata, saya mengucapkan mohon maaf apabila ada perkataan dan perbuatan yang tidak berkenan. Terima kasih atas perhatian Teman-teman. Semoga hal yang disampaikan bermanfaat. Salam sejahtera.