Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


Peradilan Tata Usaha Negara
Dosen Penagampu: Arif Rahman, M.H.

Disusun oleh:
Abu Shihab 211120053
Adrial Adam Prasetyo 211120063
Imam Safawi 211120050
Muhamad Khaetami 211120052

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, pencipta langit dan bumi, pembuat gelap dang
terang. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada pemimpin kita, Nabi
Muhammad SAW, penutup para rasul, yang memberi kabar gembira dan
ancaman, yang memberi janji dan peringatan, yang dengan kehadiran beliaulah
Allah menyelamatkan manusia dari kesesatan, yang menunjuki manusia ke jalan
yang lurus, jalan Allah yang ada dilangit dan bumi, dan hanya kepada Allah-lah
semua urusan akan kembali.
Dan tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua yang
telah memberi dukungan baik yang bersifat material maupun motivasi demi
terselesaikannya makalah ini. Serta kepada Bapak Arif Rahman, M.H. selaku
dosen Pembelajaran Hukum Administrasi Negara di UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang telah membimbing kami. Kemudian kepada teman-
teman khususnya seluruh anggota kelompok 6 saya ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam
pembelajaran sekolah di Tanah Air dalam bidang pendidikan di indonesia.

Serang, 04 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Tata Usaha Negara
Keberadaan Pengadilan Tata Usaha Negara
Pengertian-pengertian Dasar, Susunan dan Kekuasaan Pengadilan

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradilan Tata Usaha Negara (PERATUN) dibentuk untuk
menyelesaikan sengketa yang timbul antara Badan/Pejabat Tata Usaha
Negara (TUN) dengan warga masyarakat oleh akibat pelaksanaan atau
penggunaan wewenang pemerintahan yang dilakukan oleh Badan/Pejabat
Tata Usaha Negara (TUN) yang menimbulkan benturan kepentingan,
perselisihan, atau sengketa dengan warga masyarakat.
Dalam negara hukum yang modern akan terjadi peningkatan peran
pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang berkeadilan. Pemerintah
diharapkan dapat lebih berperan dalam mewujudkan keadilan dan dapat
membela rakyat yang lemah, terutama melindungi rakyat dari kesewenang
wenangan penguasa. Hal ini lah yang menyebabkan pentingnya dibentuk
peradilan TUN. Ini juga salah satu wujud dari prinsip negara hukum yang
rechstaat.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai Peradilan Tata
Usaha Negara (PTUN) dari pengertian, Keberadaan/Tujuan Pengadilan
Tata Usaha Negara, dan Sususnanya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud Peradilan Tata Usaha Negara?
b. Bagaimana Keberadaan Pengadilan Tata Usaha Negara?
c. Apa saja Pengertian-pengertian Dasar, Susunan dan Kekuasaan
Pengadilan?

C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui apa yang dimaksud Peradilan Tata Usaha Negara
b. Mengetahui Bagaimana Keadaan Pengadilan Tata Usaha Negara
c. Mengetahui Pengertian-pengertian Dasar, Susunan dan Kekuasaan
Pengadilan
BAB II
PEMBAHASAN
d. Pengertian Tata Usaha Negara
Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha
Negara. Peradilan Tata Usaha Negara merupakan lingkungan peradilan di
bawah Mahkamah Agung sebagai pelaku kekuasaan kehakiman yang
merdeka, untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan. 1Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang terjadi
antara badan atau kantor tata usaha negara dengan warga negara. PTUN
diciptakan untuk menyelesaikan sengketa antara pemerintah dan warga
negaranya. Dalam hal ini, sengketa timbul sebagai akibat dari adanya
tindakan-tindakan pemerintah yang melanggar hak-hak warga negara.
Dengan demikian PTUN ditujukan pula untuk melindungi rakyat dari
tindakan-tindakan pemerintah yang tidak populis. Singkatnya, PTUN tidak
hanya melindungi hak-hak tunggal saja, tetapi juga melindungi hak-hak
warga negara sebagai suatu masyarakat.
Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara. Peradilan Tata Usaha Negara melengkapi 3 peradilan lain yaitu
Mahkamah Agung, Peradilan Agama, dan Peradilan Militer sebagai
pelaksana peradilan berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004
tentang Kekuasaan Kehakiman.
2

e. Keberadaan Peradilan Tata Usaha Negara


Keberadaan PTUN bertujuan untuk mewujudkan tata kehidupan
bernegara dan berbangsa yang sejahtera, aman, tentram, dan tertib. Karena
itu, diperlukan persamaan di depan hukum yang tidak hanya mengatur
warga negara dengan warga negara, tetapi juga antara warga negara
dengan pemerintah. Pemerintah wajib secara terus-menerus membangun,
menyempurnakan, dan menertibkan aparatur-aparatur negara agar aparatur
tersebut menjadi aparatur yang efektif, efisien, bersih, dan berwibawa
dalam melaksanakan tugasnya, yaitu selalu menjunjung kebenaran hukum
yang dilandasi semangat dan sikap pengabdian kepada masyarakat. Untuk
mencapai kondisi yang dicitakan sebagaimana tersebut di atas, maka
pemerintah harus berperan secara aktif dan positif dalam membangun
1
PTUN-MANADO: “Sejarah Pengadilan” https://ptun-manado.go.id/tentang/sejarah-pengadilan/
diakses tanggal 05 Juni 2023
2
Yusrif Munaf, Hukum Administrasi Negara, (Riau: Marpoyan Tujuh, 2016), h.113.
relasi dengan masyarakat. Salah satu bentuk kontrol yudisial atas tindakan
administrasi pemerintah adalah melalui lembaga peradilan. Peradilan Tata
Usaha Negara (PERATUN) sebagai lingkungan peradilan yang terakhir
dibentuk Dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat tiga
pilar kekuasaan negara, yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif
(kehakiman).
Lahirnya Peradilan Tata Usaha Negara (PERATUN) sebagai
lingkungan peradilan di Indonesia ditandai dengan disahkannya Undang-
Undang No. 5 Tahun 1986 pada tanggal 29 Desember 1986. Dalam
undang-undang tersebut disebutkan bahwa salah satu tujuan dibentuknya
Peradilan Tata Usaha Negara (PERATUN) adalah untuk mewujudkan tata
kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram serta tertib
yang menjamin kedudukan warga masyarakat dalam hukum dan menjamin
terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang, serta selaras antara
aparatur di bidang tata usaha negara dengan para warga masyarakat.
Dengan demikian lahirnya PERATUN juga menjadi bukti bahwa
Indonesia adalah negara hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan, kepastian hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).3

f. Pengertian-pengertian Dasar, Susunan dan Kekuasaan Pengadilan


Ada beberapa istilah dan atau pengertian yang sangat dasar yang
penting diketahui sebelum mempelajari lebih lanjut peradilan TUN.
Beberapa pengertian tersebut telah tercantum dalam UU No. 5 tahun 1986,
yaitu:
1. Tata Usaha Negara adalah Administrasi Negara yang melaksanakan
fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan baik di pusat
maupun di daerah (Pasal 1 angka 1 UU No.5 Tahun 1986:lama) yang
baru Pasal 1 angka 7 UU No. 51 Tahun 2009;
2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah Badan atau Pejabat yang
melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (Pasal 1 angka 2; lama), Pasal 1 angka 8 UU
baru;4
3. Keputusan Tata Usaha Negara
a. Suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat
tata usaha Negara;
b. Yang berisikan tindakan hukum tata usaha Negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Yang bersifat konkrit, individual dan final;
d. Yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang;

3
Yusrif Munaf, Hukum Administrasi Negara, (Riau: Marpoyan Tujuh, 2016), h.115
4
Elidar Sari & Hadi Iskandar, Pengantar Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, (Aceh: BieNa
Edukasi, 2014), h. 5-6.
4. Sengketa Tata Usaha Negara adalah :
a. Sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha Negara.
b. Sengketa antara orang atau badan hukum perdata dengan badan
atau pejabat tata usaha Negara baik di pusat maupun di daerah.
c. Sengketa akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha Negara,
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
5. Susunan PTUN
a. Peradilan Tata Usaha Negara merupakan peradilan Tingkat
Pertama.
b. Peradilan Tata Usaha Negara, merupakan peradilan Tingkat
Banding
c. Mahkamah agung, merupakan Peradilan Tata Usaha Negara
Tertinggi, yang berfungsi sebagai peradilan kasasi.5

BAB III
5
Yusrif Munaf, Hukum Administrasi Negara, (Riau: Marpoyan Tujuh, 2016), h.118
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha
Negara. Peradilan Tata Usaha Negara merupakan lingkungan peradilan di
bawah Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara. Salah satu tujuan dibentuknya Peradilan Tata Usaha Negara
(PERATUN) adalah untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa
yang sejahtera, aman, tenteram serta tertib yang menjamin kedudukan
warga masyarakat dalam hukum dan menjamin terpeliharanya hubungan
yang serasi, seimbang, serta selaras antara aparatur di bidang tata usaha
negara dengan para warga masyarakat.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai