PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2019
1
A. DASAR HUKUM
1. Pengantar
Visi UGM : Universitas Gadjah Mada sebagai pelopor perguruan tinggi nasional
berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan
kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila.
Visi Perpustakaan: Menjadi pusat layanan informasi global berbasis teknologi yang
mengunggulkan penelitian dan pendidikan pascasarjana
Misi Perpustakaan : (1) Menjadi pusat rujukan informasi ilmiah bagi segenap civitas
academica UGM; (2) Menjadi sarana penunjang yang handal dalam pelaksanaan
tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi; (3) Memfasilitasi pembelajaran sepanjang
hayat dan menjadi rumah kedua bagi segenap civitas academica UGM
b. Tujuan Kebijakan
2
c. Anggaran
2. Lingkup Koleksi
a. Deskripsi Umum
Fakultas Biologi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Fakultas Farmasi
Fakultas Filsafat
Fakultas Geografi
Fakultas Hukum
Fakultas Ilmu Budaya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Fakultas Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Hewan
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan
Fakultas Kehutanan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
3
Fakultas Pertanian
Fakultas Pertanian
Fakultas Psikologi
Fakultas Teknik
Fakultas Teknologi Pertanian
Sekolah Vokasi
Sekolah Pasca Sarjana
b. Bahasa
Koleksi Perpustakaan UGM diutamakan yang berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Koleksi dalam bahasa dan huruf lain dapat diterima apabila termasuk koleksi
khusus/langka dan sesuai dengan bidang ilmu atau penelitian yang ada di UGM.
c. Pengecualian
Beberapa jenis koleksi yang secara umum sebetulnya tidak dikoleksi atau disimpan
oleh perpustakaan UGM untuk dilayankan kecuali adanya permintaan khusus untuk
keperluan penelitian dan kepentingan khusus oleh sivitas akademika diantaranya
adalah: koleksi yang berisi hal-hal tidak menyenangkan, koleksi dilarang karena alasan
keamanan dan pertimbangan khusus oleh pemerintah/pihak berwenang, dan koleksi
yang tidak berhubungan langsung dengan proses pembelajaran seperti karya-karya
fiksi.
3. Proses Seleksi
Koleksi Cetak
4
o Kewenangan Penulis atau Penyusun
o Reputasi penerbit
o Kondisi fisik dari koleksi
o Kebaruan dan batas waktu pembelian
o Cakupan
o Menghindari adanya duplikasi dengan koleksi yang sudah ada
Sumber Daya Elektronik / E-Resources
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dapat menerima koleksi yang berasal dari
hadiah atau sumbangan dengan kriteria:
Pada proses seleksi, tim seleksi dapat menggunakan beberapa alat seleksi sebagai
dasar awal dalam pemilihan koleksi, yakni:
5
o Brosur atau Leaflet Promosi dari Penerbit/Distributor
o Lembaran Lepas / Flyier Promosi dari Penerbit/Distributor
o Katalog Perpustakaan
o Timbangan Buku
o Daftar Bibliografi
o Hasil Survei oleh Perpustakaan
o Penawaran dari Penerbit/Distributor
o Informasi Denial Access dari Penerbit
o Silabus atau daftar referensi yang digunakan dalam perkuliahan/kurikulum
o Surat permintaaan/pengajuan dari pimpinan universitas, pimpinan
fakultas/sekolah dan atau pimpinan program studi.
4. Jenis Koleksi
Koleksi yang dikelola oleh Perpustakaan Universitas Gadjah Mada secara garis besar
terbagi ke dalam koleksi cetak dan non cetak yang terdiri dari:
a. Koleksi Cetak
4. Koleksi Terbatas/Khusus
Koleksi terbatas adalah koleksi yang dapat diakses dan digunakan oleh pemustaka secara
terbatas atau memerlukan persetujuan/layanan khusus dikarenakan kondisi koleksi
maupun keterbatasan koleksi yang ada. Koleksi terbatas atau khusus di Universitas
Gadjah Mada saat ini terdiri dari koleksi langka, koleksi eks yayasan Hatta, koleksi KKI,
6
Koleksi Skripsi/ Thesis/ Disertasi, koleksi repositori institusi, koleksi Indonesian
Indigenous Resources, koleksi format elektronik, dan koleksi majalah/jurnal/tabloid.
Koleksi Langka dan eks Yayasan Hatta merupakan koleksi yang berasal dari hibah
Yayasan Hatta dan koleksi lama Universitas Gadjah Mada. Kondisi koleksi yang secara
fisik sudah usang dan mudah rusak akan dilakukan alih media secara rutin ke dalam
format digital. Penggunaan koleksi ini sangat terbatas dan dilakukan secara tertutup
melalui petugas atau pustakawan. Permintaan copy atau salinan terhadap koleksi ini
dapat dilakukan dengan ketentuan dan pertimbangan tertentu dari pimpinan
perpustakaan maupun pimpinan universitas.
b. Koleksi KKI
Koleksi Karya-karya Ilmiah (KKI) merupakan kumpulan koleksi hasil penelitian dari
sivitas akademika di Universitas Gadjah Mada. Koleksi dalam bentuk tercetak
dilayankan dalam bentuk terbatas. Koleksi KKI tercetak secara berangsur akan
dipindahkan ke dalam format digital sebagai bentuk pelestarian dan juga penghematan
tempat atau area di perpustakaan.
c. Koleksi Skripsi/Thesis/Disertasi
Koleksi repositori institusi merupakan koleksi yang berasal dari karya ilmiah dan
popular sivitas akademika. Koleksi dapat berupa artikel, naskah lengkap, gambar,
power point, tabel, dan sejenisnya. Koleksi ini berbentuk digital dan diunggah ke dalam
portal repositori institusi yang beralamat di http://repository.ugm.ac.id
7
e. Koleksi Indonesian Indigenous Resources
Koleksi dalam format elektronik seperti dalam bentuk CD atau DVD ditempatkan di
lokasi khusus yang sewaktu-waktu apabila diperlukan dapat digunakan oleh pemustaka.
g. Koleksi Majalah/Jurnal/Tabloid
Koleksi majalah, jurnal dan tabloid tercetak disediakan oleh perpustakaan UGM
sebagai pendukung koleksi buku baik untuk keperluan pembelajaran maupun
rekreasional. Koleksi ini dilayankan secara terbatas untuk dibaca di tempat dan dicopy
apabila diperlukan. Koleksi berupa majalah terseleksi dapat dilanggan oleh
perpustakaan secara rutin, selain dari pemberian atau hibah atau sumbangan. Koleksi
jurnal tercetak untuk pembelian diserahkan kepada fakultas, sekolah atau prodi masing-
masing. Perpustakaan Pusat tidak melakukan langganan atau pembelian jurnal tercetak
secara rutin.
a. Evaluasi Koleksi
Evaluasi koleksi dapat dilakukan secara reguler tanpa mengenal waktu dan dapat
dilakukan oleh pustakawan, mahasiswa, dosen, staf kependidikan maupun pemangku
kebijakan di Universitas Gadjah Mada. Selain itu, perpustakaan UGM dapat melakukan
evaluasi melalui metode analisis dan asesmen kebutuhan secara rutin setidaknya satu
tahun sekali. Evaluasi dapat dilakukan baik dengan menyebarkan survei maupun
melalui media lain seperti e-mail, online survei, telepon maupun forum diskusi yang
khusus membahas masalah koleksi perpustakaan.
b. Duplikasi Koleksi
8
c. Deseleksi Koleksi / Penyiangan
Perpustakaan UGM wajib melakukan proses deseleksi atau penyiangan koleksi secara
rutin berdasarkan berbagai pertimbangan untuk menjaga kualitas dan kebaruan koleksi
yang ada di perpustakaan. Beberapa hal pertimbangan dalam melakukan deseleksi
koleksi / penyiangan adalah:
Koleksi cetak: koleksi kadaluwarsa atau usang, kondisi fisik dari bahan pustaka,
statistik penggunaan selama.
Koleksi non cetak / sumber daya elektronik
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada tidak selalu dapat menyediakan koleksi yang
diminta oleh pengguna atau sivitas akademika. Akses ke koleksi cetak/sumber daya
elektronik yang tidak ada atau tidak dimiliki oleh Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
akan diberikan melalui jaringan layanan antar perpustakaan terutama yang mempunyai
kerjasama dengan Perpustakaan UGM.
9
C. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERCETAK
1. Pembelian
2. Langganan
3. Hadiah / Hibah / Sumbangan
4. Titipan
1. Pembelian
a. Pembelian buku cetak untuk keperluan perkuliahan berupa buku teks dilakukan oleh
perpustakaan fakultas/sekolah/program studi.
b. Pembelian buku cetak berupa buku referensi dan buku populer atau buku pelengkap
kuliah lainnya dilakukan oleh perpustakaan universitas dan fakultas/program studi.
Kuota pembelian untuk buku referensi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
fakultas/program studi.
c. Pembelian buku cetak oleh perpustakaan pusat harus memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
10
Jumlah eksemplar tiap judul tidak melebihi 2 eksemplar;
Apabila versi elektronik atau digital sudah tersedia maka pengadaan versi tercetak
perlu dipertimbangkan dengan matang dengan maksimal pembelian 1 eksemplar
saja;
d. Pembelian buku cetak harus memperhatikan hak cipta, yakni dengan membeli buku
yang asli bukan fotokopi atau hasil bajakan dan tindakan di luar hukum lainnya.
e. Koleksi yang dapat dilakukan melalui metode pembelian diantaranya adalah koleksi
buku teks, koleksi buku referensi, koleksi hasil penelitian, koleksi prosiding, koleksi
hasil statistik, dan sejenisnya.
2. Langganan
Langganan adalah salah satu metode pengembangan koleksi dengan melanggan publikasi
atau bahan pustaka yang diterima dalam jangka waktu tertentu, misal harian, mingguan,
bulanan, tiga bulanan, empat bulanan, semesteran dan atau tahunan. Beberapa ketentuan
dalam melakukan langganan koleksi tercetak adalah:
a. Koleksi berupa jurnal/majalah atau terbitan berkala yang digunakan secara spesifik oleh
fakultas/sekolah/prodi tertentu, maka pengadaan langganan diserahkan kepada masing-
masing fakultas/sekolah/prodi.
b. Perpustakaan Pusat dapat melanggan koleksi terbitan berkala atau berseri yang sifatnya
umum untuk keperluan referensial bagi sivitas akademika.
c. Langganan koleksi dapat berupa jurnal, majalah ilmiah, majalah ilmiah populer, tabloid,
surat kabar, dan terbitan lain yang dianggap penting.
e. Terbitan berkala yang sudah dilanggan secara elektronik atau digital, maka dapat
dipertimbangkan untuk tidak dilanggan versi cetaknya untuk keperluan efisiensi
anggaran.
f. Langganan koleksi berupa terbitan berkala akan dievaluasi setiap tahun dan apabila
masih relevan maka dapat diperpanjang untuk tahun-tahun berikutnya.
11
3. Hadiah/Hibah/Sumbangan
Hadiah / Hibah / Sumbangan merupakan satu cara pengembangan koleksi yang berasal
dari sumbangan atau pemberian orang baik secara individual maupun institusional /
lembaga. Pengembangan koleksi melalui mekanisme Hadiah/Hibah/Sumbangan harus
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Koleksi yang diterima merupakan koleksi yang masih relevan dengan tujuan pendidikan
dan penelitian di Universitas Gadjah Mada.
b. Pemberian hadiah / hibah / sumbangan tidak bersifat mengikat atau tidak diikuti dengan
kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh perpustakaan, kecuali ada nota kesepahaman
antara universitas dengan orang/lembaga pemberi hadiah/hibah/sumbangan.
e. Perpustakaan berhak untuk menolak dan tidak menerima koleksi yang kondisinya rusak
atau tidak layak untuk dijadikan koleksi perpustakaan.
4. Titipan
Titipan merupakan bentuk penyediaan koleksi yang berasal dari titipan oleh
perorangan/unit/lembaga lain. Perpustakaan UGM tidak menerima koleksi dengan metode
titipan.
12
menggunakan media offline maupun secara online seperti melalui internet, komputer
personal, maupun perangkat mobile. Pada kebijakan pengembangan koleksi elektronik
setidaknya mencakup tipe koleksi, cakupan, ketentuan teknis pemilihan atau seleksi dan
evaluasi koleksi, dan proses review / perpanjangan.
2. Cakupan Koleksi
Pola pengembangan koleksi elektronik yang ada di UGM harus memperhatikan cakupan
sebagai berikut:
a. Bidang ilmu yang disediakan harus merata mencakup klaster kesehatan, klaster sains
teknik, klaster agro kompleks, klaster sosio humaniora dan klaster multi disipliner.
b. Keseimbangan antara koleksi berbentuk e-journal, e-book, e-proceeding dan e-
datasheet dengan memprioritaskan pada pengadaan e-journal.
c. Koleksi elektronik yang dimaksud dapat diperoleh melalui metode pembelian,
berlangganan maupun alih media/digitasi.
Pada pengembangan koleksi elektronik, maka tim seleksi dan juga pustakawan bagian
pengadaan harus memperhatikan beberapa ketentuan teknis sebagai berikut:
13
a. Aspek Fisibilitas teknis setidaknya mencakup:
c. Dukungan penyedia/vendor
14
Diutamakan apabila memungkinkan adanya kustomisasi pada halaman antar muka
yang menampilkan identitas UGM
Kemungkinan untuk menyediakan data bibliografis untuk keperluan tukar menukar
metadata
Adanya kebijakan keamanan dan backup data untuk jaminan kenyamanan akses oleh
sivitas akademika UGM.
e. Hal lain adalah terkait dengan lisensi, maka setidaknya harus memperhatikan beberapa
hal berikut ini:
Memastikan model atau standar lisensi yang digunakan, apakah standar vendor,
distributor atau kesekatan bersama.
Kesesuaian dengan hukum yang berlaku di wilayah Indonesia seperti perpajakan,
dll.
Bahasa yang digunakan dalam lisensi diusahakan dwi bahasa yakni Indonesia dan
Inggris.
Harus dijelaskan terkait definisi pengguna yang dapat menggunakan koleksi
elektronik yang dibeli atau dilanggan apakah semua sivitas akademika dan alumni
atau hanya sivitas akademika yang aktif.
15
Harus dijelaskan terkait definisi lokasi (sites) yang diperbolehkan untuk akses
koleksi elektronik seperti batasan wilayah dan penggunaan ezproxy atau single sign
on.
Harus jelas hak penggunaan koleksi elektronik secara wajar atau sering disebut
dengan “Fair Dealing / Fair Use”.
Harus diatur hak untuk melakukan penghentian berlangganan atau akses.
Harus diatut mekanisme untuk “Refunds” apabila dalam kurun waktu tertentu terjadi
pemutusan akses dan sejenisnya.
Harus jelas periode perjanjian atau lisensi yang diberikan dari vendor/provider
kepada UGM selaku penggunaan sumber daya elektronik yang dilanggan/dibeli.
f. Proses evaluasi dan seleksi koleksi elektronik juga harus memberikan pertimbangan
sebagai berikut sebagai pedoman:
Informasi atau isi atau content dari sumber elektronik yang dilanggan atau dibeli
tidak boleh ada jarak yang terlalu jauh terkait kebaruan. Usahakan bahwa koleksi
elektronik yang ada tidak lebih usang dari koleksi cetak.
Keputusan membeli/melanggan koleksi elektronik harus mempertimbangkan bahwa
akan memberikan nilai tambah dibandingkan dengan membeli/melanggan versi
cetak/analog, misal pertimbangan aksesibilitas dan fungsionalitas.
Koleksi elektronik yang ada harus mempelihatkan informasi yang lebih akurat dan
lengkap dibandingkan dengan koleksi dalam versi cetak.
Duplikasi dapat dilakukan dengan catatan bahwa secara pembiayaan tidak terlalu
signifikan dan ada kebutuhan untuk multiple format oleh pengguna dalam hal ini
sivitas akademika.
4. Metode Pengadaan
Metode pengadaan yang digunakan dalam proses pengembangan koleksi elektronik dapat
dilakukan dengan beberapa cara:
16
Penerbit/Penyedia utama mampu memberikan data mengenai perusahaan dan
produk yang dimilikinya secara lengkap kepada UGM dan memastikan bahwa
penerbit/penyedia utama mempunyai hak cipta atau merek dagang terhadap produk
elektronik yang akan ditawarkan ke UGM.
Penerbit/Penyedia utama bersedia mengikuti peraturan perpajakan di Indonesia
dimana mereka harus menyediakan dokumen COD (Certificate of Domicile) yang
akan dijadikan dasar dalam pengenaan pajak PPH pasal 26.
Penerbit/Penyedia utama menggunakan surat perjanjian yang disepakati bersama,
biasanya menggunakan standar yang sudah digunakan oleh penerbit/penyedia.
Proses negosiasi harga tetap harus dilakukan dengan penerbit/penyedia utama.
Pembayaran dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan mata uang
asing dengan kurs disesuaikan pada saat terjadi pembayaran, dengan tetap
memperhatikan undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku di
Indonesia.
b. Transaksi melalui distributor tunggal
17
melalui mekanisme lelang terbuka di halaman LPSE UGM. Transaksi melalui metode
ini dapat dilakukan apabila terdapat kondisi sebagai berikut:
UGM tidak dapat melakukan transaksi langsung ke penerbit dan di Indonesia juga
tidak ditunjuk secara resmi distributor tunggal bagi produk sumber daya elektronik
yang diperlukan UGM.
Penyedia lokal yang menyatakan sebagai distributor tidak memiliki surat sebagai
distributor tunggal dari kementerian perdagangan dan atau kementerian
perindustrian Republik Indonesia.
Penyedia lokal yang mengikuti lelang harus terdaftar dalam sistem LPSE UGM.
Untuk menjamin akuntabilitas dan proses pengadaan sumber daya elektronik yang
dilanggan / dibeli oleh UGM, maka Perpustakaan UGM harus melakukan kajian
kebutuhan yang didasarkan pada hasil survei kebutuhan secara internal dan analisis data
pemanfaatan (data statistik). Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum
memutuskan untuk melanggan/membeli atau melakukan perpanjangan langganan sumber
daya elektronik adalah:
a. Sumber elektronik tersebut memang diperlukan oleh pengguna perpustakaan dalam hal
ini adalah sivitas akademika UGM
b. Trend penggunaan atau pemanfaatan sumber daya elektronik terlihat cukup stabil
bahkan cenderung membaik atau meningkat.
c. Pemanfataan sumber daya elektronik memperlihatkan efisiensi biaya dan waktu apabila
dibandingkan dengan sumber daya lain.
d. Sumber daya elektronik yang ada memperlihatkan adanya nilai tambah secara finansial.
e. Sumber daya elektronik yang ada masih sangat relevan baik untuk konten terbaru
maupun yang lama.
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika melakukan perpanjangan langganan sumber daya
elektronik adalah:
18
f. Perubahan lisensi yang digunakan
g. dan Perubahan nama paket atau konten dari sebuah paket yang disediakan.
Cara pengembangan koleksi elektronik di UGM adalah dengan melakukan ahli media atau
digitasi koleksi. Alih media/digitasi dapat dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Tidak menyalahi hak cipta sehingga alih media dilakukan terutama untuk koleksi yang
telah berumur lebih dari 50 tahun. Di Perpustakaan UGM difokuskan pada koleksi
langka dan kuno pada bagian layanan koleksi langka.
b. Koleksi internal UGM yang penting untuk diarsipkan di perpustakaan sebagai bentuk
dokumentasi karya tulis dan pemikiran UGM seperti pidato guru besar, hasil penelitian
dosen, hasil pemikiran para tokoh UGM, laporan rektor dan dekan, laporan
perpustakaan, dan koleksi internal lain yang dianggap penting. Justifikasi penting
tidaknya koleksi untuk dialihmediakan dapat dilakukan oleh pimpinan universitas,
manajemen perpustakaan, tim khusus kurasi koleksi, dan atau pustakawan yang
ditunjuk dan diberi wewenang oleh tim manajemen perpustakaan.
c. Akses ke hasil alih media/digitasi dibatasi untuk menghindari permasalahan hak cipta
di kemudian hari.
d. Proses alih media/digitasi harus memperhatikan kondisi fisik koleksi sehingga tidak
menimbulkan kerusakan. Perpustakaan UGM harus menyediakan alat yang sesuai
untuk setiap tingkatan proses alih media.
19
E. KEBIJAKAN PENYIANGAN DAN PENGELUARAN KOLEKSI
1. Pendahuluan
Penyiangan atau Weeding atau deseleksi adalah salah satu bentuk bentuk pengelolaan
koleksi perpustakaan untuk mempertahankan koleksi perpustakaan yang berkualitas dan
kekinian sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Perpustakaan Universitas Gadjah Mada wajib melakukan proses penyiangan
atau weeding ini terutama untuk mempertahankan koleksi yang berkualitas, tidak
ketinggalan atau usang, relevan dengan kebutuhan pemustaka, dan juga untuk menentukan
penggantian atau pembaharuan dan pengeluaran koleksi dari penjajaran. Pelaksanaan
proses penyiangan dilakukan secara rutin dengan rentang waktu yang ditentukan
berdasarkan jenis koleksi dan juga kebutuhan yang ada di Universitas Gadjah Mada.
a. Koleksi tercetak baik berupa buku, jurnal, majalah, tabloid, karya tulis mahasiswa,
dan sejenisnya
b. Koleksi audiovisual seperti video cassette, audio casette, CD, DVD dan Laserdisc
c. Koleksi elektronik online baik berupa e-book, e-journal, e-proceeding, e-datasheet,
dan lain sebagainya.
d. Koleksi digital yang dikelola secara lokal.
Koleksi yang ada di perpustakaan harus relevan dengan tujuan keberadaan perpustakaan
dalam mendukung proses tri dharma perguruan tinggi. Koleksi yang sudah tidak relevan,
usang, dan kondisi fisiknya kurang baik harus dipertimbangkan untuk dilakukan evaluasi
untuk penyiangan atau pengeluaran dari jajaran koleksi secara rutin.
Koleksi tercetak atau berbentuk fisik harus dilakukan evaluasi dan mungkin dilakukan
penyiangan atau deseleksi apabila memenuhi syarat berikut ini:
Judul sudah tidak lagi relevan untuk pembelajaran, penelitian dan atau pengabdian
masyarakat di Universitas Gadjah Mada.
Koleksi yang ada sudah usang, tidak lagi sesuai dengan kekinian, tingkat akurasinya
rendah, dan rusak parah.
20
Koleksi yang dalam 1 tahun terakhir penggunaannya sangat rendah bahkan tidak
pernah digunakan atau dipinjam oleh pengguna.
Koleksi yang memiliki banyak eksemplar yang tidak lagi digunakan untuk proses
pembelajaran atau silabus yang berlaku.
Koleksi yang secara teknologi mempunyai redudansi, misal sudah ada dalam versi
DVD/CD selain koleksi Video Cassette, maka salah satu yang paling baik saja yang
akan dipertahankan.
Koleksi yang mempunyai potensi teknologi operasinya usang, maka apabila
diperlukan maka dilakukan alih media. Misal dari video cassette ke bentuk digital.
Koleksi tercetak yang sudah tersedia secara online atau bentuk digital.
Koleksi berkala atau serial yang tidak komplit
Koleksi duplikasi yang penggunannya sangat rendah.
Koleksi tidak dapat dilakukan penyiangan atau deseleksi apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut:
Koleksi elektronik online atau digital juga dapat dilakukan evaluasi untuk dilakukan
penyiangan atau deseleksi atau dengan kata lain berhenti berlangganan. Koleksi
berlangganan dapat dievaluasi untuk dilakukan deseleksi atau pengeluaran dari daftar
berlangganan atau daftar koleksi dengan kondisi:
Koleksi yang ada sudah tidak lagi relevan terhadap proses pembelajaran di
Universitas Gadjah Mada.
21
Koleksi yang ada sudah tersedia secara open access atau akses terbuka di internet.
Terdapat duplikasi yang sangat tinggi dengan sumber lain yang dilanggan saat ini.
Hasil evaluasi penggunaan koleksi digital sangat rendah atau tidak sesuai dengan
prinsip efisiensi anggaran.
Ada masalah perubahan lisensi oleh penerbit, misal jurnal yang dilanggan pindah ke
penerbit lain atau berhenti terbit.
Ada permintaan khusus koleksi pengganti lain yang lebih baik dan relevan dengan
kebutuhan sivitas akademika di Universitas Gadjah Mada.
Koleksi elektronik online atau digital berupa e-books yang dibeli secara perpetual
access tidak akan dilakukan proses penyiangan akan tetapi diusahakan dapat
ditempatkan diserver lokal untuk mengantisipasi kemungkinan ke depan. Koleksi
digital yang bersifat semi perpetual atau perpetual dengan persyaratan khusus seperti
adanya biaya pemeliharaan, akan lebih baik apabila dipindahkan ke dalam sistem portal
basis data internal di Universitas Gadjah Mada (Intranet.lib.ugm.ac.id).
Koleksi digital berupa skripsi, thesis dan disertasi ditempatkan pada basis data intranet
yang dapat diakses oleh sivitas akademika di perpustakaan dalam lingkungan
Universitas Gadjah Mada. Koleksi skripsi, thesis dan disertasi yang masih dalam format
tercetak secara rutin akan dilakukan alih media sehingga semua koleksi akan ditransfer
ke dalam bentuk digital dan di kelola secara tersentral di Perpustakaan pusat.
Koleksi digital karya tulis lain dari sivitas akademika ditempatkan pada portal
repositori institusi yang secara rutin dikelola oleh pustakawan dalam melakukan
evaluasi dan verifikasi koleksi yang dapat diterima sebagai koleksi repositori. Koleksi
yang tidak relevan dengan Universitas Gadjah Mada dan mempunyai ikatan hak cipta
dengan penerbit atau penyedia lain dapat dikeluarkan dari koleksi repositori. Koleksi
repositori akan dievaluasi secara rutin oleh pengelola perpustakaan.
Perpustakaan universitas gadjah mada juga mengelola koleksi digital berupa koleksi
langka atau kuno yang merupakan hasil alih media. Perpustakaan akan melakukan
alihmedia koleksi langka atau kuno apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
22
Koleksi yang penting dan banyak diperlukan akan tetapi secara fisik tidak dapat lagi
diakses atau dilayankan.
Koleksi yang menunjukkan peninggalan pemikiran dari para pendiri bangsa.
Koleksi yang banyak diperlukan atau dibutuhkan oleh pemustaka sekalipun usianya
sudah kuno atau lama.
a. Untuk memastikan relevansi dan kebaruan koleksi tetap terjaga, maka pelaksanaan
penyiangan dan deseleksi hendaknya dilaksanakan dengan waktu sebagai berikut:
Buku dalam kurun waktu 2 tahun terakhir tidak terdapat pemanfaatan atau
peminjaman;
Buku sudah usang, informasi sudah tidak lagi relevan atau tidak lagi digunakan
dalam proses perkuliahan atau mendukung kurikulum;
Buku sudah ada edisi terbaru dan versi lama sudah tidak lagi digunakan sebagai
pendukung perkuliahan. Namun perpustakaan dapat mempertahankan setidaknya 1
copy sebagai arsip/koleksi cadangan perpustakaan;
Duplikasi buku terlalu banyak atau melebihi 2 eksemplar dan secara prinsip sudah
tidak dipergunakan dalam perkuliahan atau peminjaman rendah.
23
Buku rusak dan tidak dapat lagi diperbaiki secara fisik;
Buku penggunaannya sangat rendah;
Buku yang sudah ada format elektronik atau digitalnya. Apabila perpustakaan masih
membutuhkan setidaknya mempertahankan satu copy sebagai arsip atau cadangan.
c. Untuk koleksi berupa buku referensi dan buku fiksi, maka selain beberapa kriteria pada
poin b juga ada beberapa kriteria tambahan yakni:
e. Untuk koleksi berupa jurnal, majalah, dan tabloid maka harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
Apakah koleksi masih relevan untuk digunakan sepanjang masa atau tidak;
Penggunaan sangat rendah;
Volume atau nomer yang dimiliki dalam 3 tahun terakhir kurang lengkap;
Sudah tidak lagi digunakan dalam proses pembelajaran maupun penelitian;
Halaman yang tidak lengkap atau banyak hilang;
24
f. Untuk koleksi dalam bentuk elektronik seperti e-books, e-journal dan sejenisnya yang
dilanggan, maka perlu kriteria yang perlu diperhatikan adalah:
Koleksi yang sudah ada pengganti yang setara atau lebih baik atas rekomendasi dari
dosen atau pengelola prodi;
Koleksi yang penggunaannya sangat rendah setidaknya dalam 2 tahun terakhir;
Koleksi yang dianggap sudah tidak relevan lagi;
Koleksi yang dianggap tidak menjadi prioritas, ketika ada keterbatasan anggaran.
Ada beberapa koleksi yang layak untuk dipertahankan menjadi bagian koleksi
perpustakaan UGM dengan berbagai pertimbangan yang melekat di dalamnya. Kriteria
koleksi yang dapat dan harus dipertahankan setidaknya memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Koleksi buku/monograf yang masih dimanfaatkan secara aktif atau tingkat sirkulasinya
tinggi dan masuk dalam daftar baca (reading list);
c. Koleksi hasil karya akhir mahasiswa UGM berupa tugas akhir, skripsi, thesis dan
disertasi terutama dalam bentuk digital atau elektronik. Sehingga apabila masih ada
koleksi dalam bentuk tercetak, maka perlu dilakukan alih media dan diupload ke sistem
portal ETD sebelum dilakukan pemusnahan secara fisik (apabila diperlukan);
d. Koleksi hasil pemikiran sivitas akademika terutama para founding father UGM yang
secara nasional dikenal sebagai bentuk kontribusi pada permasalahan bangsa;
f. Koleksi yang berhubungan dengan sejarah dan perkembangan Universitas Gadjah Mada;
h. Naskah pidato guru besar atau orasi ilmiah guru besar UGM;
i. Buku babon atau induk dari sebuah keilmuan yang menjadi dasar bagi bidang keilmuan
di Universitas Gadjah Mada.
25
a. Diganti
Koleksi yang informasinya sudah usang dan ada edisi yang lebih baru atau perbaikan
informasi dari edisi sebelumnya;
Koleksi yang kondisinya sudah rusak dan tidak dapat dilayankan akan tetapi masih
banyak dibutuhkan oleh pemustaka;
b. Diperbaiki
Koleksi yang kerusakannya tidak parah dan masih dibutuhkan oleh sivitas
akademika;
Koleksi yang rusak dan tidak terbit lagi akan tetapi masih dibutuhkan oleh
pemustaka;
c. Dialihmedia
Koleksi yang secara fisik sudah tidak layak untuk diakses secara fisik namun dari
sisi isi atau konten mengandung nilai yang perlu dilestarikan;
Koleksi kuno dan langka yang mengandung unsur sejarah;
Koleksi karya akhir mahasiswa yang masih dalam bentuk tercetak dan belum ada di
portal ETD;
Koleksi hasil pemikiran sivitas akademika UGM yang sudah kurang baik kondisi
fisiknya dan perlu untuk segera dialihmediakan.
d. Dikeluarkan
Koleksi yang sudah rusak dan tidak dapat lagi diperbaiki maupun dilakukan
alihmedia;
Koleksi yang secara technology sudah tidak ada lagi fasilitas untuk membaca atau
mengaksesnya, apabila memungkinkan dilakukan alihmedia atau format sebelum
dikeluarkan;
Koleksi yang sudah tidak relevan dan tidak pernah dipergunakan oleh sivitas
akademika;
Koleksi yang dianggap membahayakan ideologi negara dan dilarang oleh
pemerintah peredarannya.
26
6. Proses penyiangan / deseleksi
Proses penyiangan atau deseleksi dapat dilakukan oleh perpustakaan UGM dengan
terlebih dahulu dilakukan evaluasi koleksi oleh sebuah tim yang terdiri dari unsur tim
manajemen perpustakaan, unsur pustakawan referensi, sirkulasi, dan khusus, dan unsur
wakil klaster.
proses evaluasi dan review koleksi sudah dilakukan oleh tim evaluasi/review;
koleksi yang rusak atau kondisi fisiknya kurang baik ketika dilakukan proses
sirkulasi atau penjajaran;
format koleksi sudah usang atau tidak lagi memenuhi kemajuan teknologi yang ada;
ada pertimbangan dan permintaan khusus dari pimpinan universitas. .
27
F. PENUTUP
Kebijakan pengembangan koleksi ini disusun sebagai pedoman bagi pustakawan dan
staf perpustakaan yang diberi wewenang dalam pengembangan koleksi di Universitas Gadjah
Mada. Kebijakan pengembangan koleksi ini akan dilakukan evaluasi setiap 2-3 tahun sekali
untuk melihat relevansi terhadap situasi dan kondisi kekiniian. Apabila masih ada
kekurangan dalam dokumen pengembangan kebijakan pengembangan koleksi ini maka dapay
dilakukan addendum dan dimintakan persetujuan kembali kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Selanjutnya sebagai pendukung dari kebijakan koleksi ini maka perpustakaan pusat
maupun perpustakaan fakultas/sekolah/unit dapat membuat pedoman pelaksanaan dan
petunjuk teknis serta standar operasional dari masing-masing poin kebijakan yang ada dalam
dokumen kebijakan pengembangan koleksi ini. Kebijakan pengembangan ini berlaku dari
tanggal disetujuinya dokumen pengembangan koleksi ini hingga terjadinya revisi atau
addendum kembali.
28