Studi Kasus Audit SMK3
Studi Kasus Audit SMK3
Berikut ini kronologis kegiatan audit di sebuah perusahaan. Tugas peserta adalah
mengidentifikasi ketidaksesuaian sesuai dengan kriteria dalam Peraturan Pemerintah No. 50
Tahun 2012 .
2. Auditor : Pada lokasi produksi ini Bapak menggunakan mesin-mesin yang menimbulkan
kebisingan. Apakah pernah dilakukan pengukuran tingkat kebisingannya ?
Auditee : Sudah kami dilakukan pengukuran kebisingan dan memang hasilnya melampaui nilai
ambang batas yang diijinkan. Namun kami sudah menyediakan APD untuk pekerja.
Auditor : Bagaimana dengan dua pekerja disana ? (Menunjuk pada dua operator mesin press)
Mereka tidak memakai ear plug, apakah memang tidak disediakan ?
Auditee : Oh, ya mereka tidak sedang memakai, nanti akan kami peringatkan kembali
3. Auditor : Apakah mesin ini tidak sedang beroperasi ? (Menunjuk pada suatu mesin)
Auditee : Ya kondisinya sedang rusak, rencananya akan diperbaiki siang ini.
Auditor : Apakah disini tidak ada sistem penandaan atau peringatan pada mesin bahwa mesin
sedang rusak atau akan diperbaiki ?
Auditee : Tidak ada. Biasanya kami hanya menginformasikan pada operator dan menunggu
perbaikan dari pihak maintenance
4. Auditor : Pada salah satu proses produksi yaitu ruang spray painting anda menggunakan
bahan kimia berupa cat. Apakah pernah dilakukan pengukuran kadar uap kimianya ?
Auditee : Belum pernah dilakukan. Lagi pula kami sudah menyediakan exhaust untuk menyerap
uap berbahaya tersebut.
Auditor : Bagaimana dengan pemeriksaan kesehatan bagi para painter, apakah dilakukan
secara reguler?
Auditee : Kalau program pemeriksaan kesehatan reguler kita ada yaitu untuk medical chekup
dan bila mereka sakit atau ada keluhan tinggal menghubungi pihak klinik saja !
Auditor : Maksud saya pemeriksaan kesehatan khusus misalnya pengukuran kadar bahan
kimia dalam tubuh. Karena saya lihat disini banyak digunakan bahan-bahan kimia
berbahaya.
Auditee : Belum
Auditor : Dilokasi spray painting ini banyak digunakan bahan kimia dengan potensi bahaya
kebakaran dan ledakan. Mengapa disini tidak ada rambu-rambu peringatan akan
bahaya tersebut ?
Auditee : Ya, kami memang belum memasangnya
Auditor : Saya perhatikan disini juga disimpan bahan kimia tidak hanya untuk painting tapi juga
untuk proses lainnya. Apakah ada tata cara atau prosedur penyimpanan bahan kimia
ini ?
Auditee : Belum ada, kami sengaja menumpuknya disini agar mempermudah untuk mengambil
bahan-bahan kimia tersebut jika diperlukan.
5. Auditor : Apakah pihak manajemen melakukan review terhadap kinerja pelaksanaan SMK3 di
perusahaan ?
Auditee : Kami belum pernah melakukan tinjauan manajemen terhadap pelaksanaan SMK3
Auditor : Bagaimana dengan peran P2K3 di perusahaan ?
Auditee : Kami sudah memiliki P2K3 dengan ketua Plant Manager. Rapat kami lakukan
minimal 1 kali dalam sebulan sesuai dengan prosedur
Auditor : Bagaimana dengan tanggung jawab pelaksanaan K3 disini ? Apakah Bapak bisa
menunjukkan dokumen penunjukkan tanggung jawab tersebut ?
Auditee : Penanggung jawab K3 secara umum adalah saya sebagai sekretaris P2K3. Saya
mengkoordinir kegiatan K3 di semua departemen dan dibantu oleh teman-teman dari
masing-masing departemen. Penunjukkan saya dilakukan secara verbal oleh Plant
Manajer.
6. Auditor : Bapak telah memiliki prosedur identifikasi bahaya dan penilaian risiko, bisa
ditunjukkan dokumen hasil identifikasi bahaya dan analisa risiko ini ?
Auditee : Maaf Pak, kami belum punya karena prosedur tersebut baru kami buat 2 minggu
lalu. Rencananya akan dilakukan minggu depan.
7. Auditor : Baiklah. Bagaimana dengan prosedur pembelian disini ? Pada prosedur pembelian
belum saya lihat persyaratan terhadap aspek K3.
Auditee : Ya, memang belum kami cantumkan aspek K3 dalam prosedur pembelian tersebut
namun selama ini untuk pembelian seperti bahan kimia sudah kita minta persyaratan
MSDS kepada pihak suplier. Ada yang menyediakan, ada juga yang tidak.
Auditor : Bagaimana jika mereka tidak menyediakan MSDS tersebut ?
Auditee : Kami berusaha mencarinya ke internet ke alamat website pihak manufaktur bahan!