Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING

UPT PUSKESMAS RAWAT INAP WAY HALIM II


TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP WAY HALIM II

I. Pendahuluan
Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di negara
berkembang, termasuk Indonesia. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai
dengan panjang atau tinggi badannya atau didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang
pendek dan sangat pendek hingga dibawah -2 SD median panjang atau tinggi badan.
Stunting juga sering disebut sebagai Retardasi Pertumbuhan Linear (RPL) yang muncul
pada dua sampai tiga tahun awal kehidupan dan merupakan refleksi dari akibat atau
pengaruh dari asupan energy dan zat gizi yang kurang, selain itu juga adanya pengaruh
dari penyakit infeksi.
Stunting merupakan indicator keberhasilan kesejahteraan, pendidikan dan kualitas
bangsa. Efek jangka panjang stunting berakibat pada gangguan metabolic seperti obesitas,
hipertensi, dan diabetes mellistus.
Perbaikan gizi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting adalah
konsumsi zat gizi yang baik dan cukup oleh ibu pada saat kehamilan. Salah satu indicator
terpenting dalam pertumbuhan anak adalah pada saat 1000 HPK dimulai dari masa anak
berada dalam kandungan. Dengan mencukupi gizi oleh ibu yang hamil dan pemberian gizi
yang tepat pada anak, dapat mengurangi resiko terjadinya stunting.

II. Latar Belakang


Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak
jangka panjang yang merugikan seperti : terhambatnya tumbuh kembang anak. Stunting
mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal
ini berisiko menurunkan produktifitas pada saat dewasa. Stunting juga menjadikan anak
lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting berisiko lebih tinggi menderita penyakit
kronis di masa dewasanya.
Hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 5 balita
di Kota Bandar Lampung mengalami stunting atau mencapai sekitar 19, 4 %. Di
Puskesmas Rawat Inap Way Halim II terjadi kasus stunring sebanyak 4 anak pada tahun
2021.
Adanya pemberian informasi mengenai stunting dan pentingnya gizi seimbang
serta hidup bersih dan sehat diharapkan mampu menurunkan angka stunting di Indonesia.
Dalam lingkup wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Way Halim II kasus stunting terjadi
di wilayah kelurahan Way Halim Permai sehingga perlu dukungan dari seluruh warga dan
lintas sector terkait agar masyarakat lebih paham mengenai apa itu stunting, bagaimana
cara pencegahan dan apa saja penyebabnya.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Sebagai panduan didalam pelaksanaan pencegahan dan penurunan stunting di
Puskesmas Rawat InapWay Halim II

B. Tujuan Khusus
1. Menurunkan prevalensi stunting
2. Meningkatkan kualitas hidup keluarga
3. Menjamin pemenuhan asupan gizi
4. Memperbaiki pola asuh

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

Kegiatan Rincian Kegiatan


Ibu Hamil mendapatkan TTD Setiap ibu hamil mendapatkan tablet tambah
darah sebanyak minimal 90 tablet dalam
sekali kehamilan
Rematri mendapatkan TTD Setiap remaja putri yang sudah haid wajib
mengonsumsi tablet tambah darah setiap
seminggu sekali sebanyak satu butir.
Bayi usia 0-6 bl mendapatkan ASI Bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan
Eksklusif wajib mendapatkan ASI Eksklusif
Anak usia 6-23 bl mendapatkan MP ASI Anak usia 6-23 bulan wajib mendapatkan
Makanan Pendamping ASI sesuai usia
Anak balita 0-59 bl dipantau Anak balita usia 0-59 bulan sebaiknya selalu
pertumbuhan dan perkembangannya dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
di posyandu

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dilakukan terintegrasi antara tenaga
kesehatan, kader kesehatan, maupun lintas sector terkait setiap bulan secara rutin dan terus
menerus.

VI. Sasaran
Sasaran kegiatan pencegahan dan penurunan stunting ada beberapa kategori yaitu :
a. Ibu Hamil
b. Remaja Putri
c. Balita usia 0-59 bulan
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Ibu Hamil v v v v v v v v v v v v
mendapatkan TTD
Rematri v v v v v v v v v v v v
mendapatkan TTD
Bayi usia 0-6 bl v v v v v v v v v v v v
mendapatkan ASI
Eksklusif
Anak usia 6-23 bl v v v v v v v v v v v v
mendapatkan MP
ASI
Anak balita 0-59 v v v v v v v v v v v v
bl dipantau
pertumbuhan dan
perkembangannya

VIII. Rencana Pembiayaan


Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting didapat dari dana BOK dan APBD tahun
2023.

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi dilakukan 6 bulan setelah melaksanakan kegiatan.
Penanggung Jawab UKM memberikan evaluasi kepada koordinator dan pelaksana
program

X. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan harus diserahkan dalam kurun waktu 1
bulan setelah kegiatan selesai. Pelaporan dibuat setelah kegiatan selesai dan laporan
ditujukan kepada Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Way Halim II

Mengetahui, Bandar Lampung, Januari 2023


Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Way Halim II Koordinator Gizi
Ida Fitriyani,ST,M.Kes Diyah Haryanti, SKM
NIP.19741016 200312 2 003 NIP. 198201312006042006

Anda mungkin juga menyukai