Berkaitan dengan meningkatnya risiko dan angka kesakitan tersebut, stunting juga
menyebabkan gangguan fisik maupun fungsional pada anak. Stunting berkontribusi 14,5%
terhadap kematian dan 12,6% terhadap gangguan kemampuan fungsional (disability
adjusted life years) pada anak balita (The lancet’s series, 2008). Indikator antropometri
dari gizi kurang dapat diindikasikan dengan berat yang kurang dan kejadian pendek
(tinggi yang kurang pada umur normal). Kejadian gizi kurang maupun pendek ini telah
menjadi masalah gizi secara global.
Menurut World Health Organization (WHO), masalah gizi merupakan masalah kesehatan
masyarakat jika di negara, provinsi, atau kabupaten dikatankan baik jika <20%, kurang
jika berada pada rentang 20-29%, jelek jika antara 30-39%, dan sangat buruk jika ≥40%.
Intervensi gizi harus di implementasikan pada semua level untuk mengatasi penyebab
masalah dan meningkatkkan komitmen oleh sektor nutrisi.
1. Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa, lebih pendek ketimbangorang-orang
seusianya,
2. Meningkatkan risiko obesitas dan mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti
hipertensi, penyakit jantung, diabetes, kanker, dan lain-lain,
3. Kesehatan reproduksi yang menurun,
4. Kapasitas belajar dan performa yang tidak optimal saat masa sekolah,
5. Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal saat dewasa.