Jadwal Observasi Penggalian Cerita Sejarah Tabel
Jadwal Observasi Penggalian Cerita Sejarah Tabel
Riwayat Desa Tanjung Raman dimulai pada tahun 1928 yang bermula dari kesepakatan anatara 3 (Tiga) dusun yang berada di
seberang tepatnya di area persawahan dan perkebunan masyarakat saat itu Dusun Segarau, DusunTalang, Deghian dan Dusun Batu
Rajau yang mana ke-3 Dusun tersebut mengadakan musyawarah untuk pindah dan bersatu menjadi sebuah desa mengingat kondisi
dusun-dusun saat itu jauh dari akses Jalan Raya sehingga setiap ada tamu yang akan berkunjung ke dusun-dusun harus menyebrangi
sungai Aik Bengkenang.
Setelah terjadi kesepakatan antara ke-3 Kepala Dusun tersebut maka diutuslah beberapa orang untuk bertapah (semedi) di
tempat yang memungkinkan nantinya dapat di huni, hingga akhirnya di temukanlah tempat atau lokasi yang sesuai yaitu di tanah
Marga Lubuk Sirih.
Di ceritakan juga bahwasannya pada saat tiga desa tersebut ingin pindah banyak kejadian-kejadian mistis. Apalagi saat sudah
pindah ada peristiwa kerbau yang di curi kembali dengan sendirinya tanpa di giring oleh sang pemilik, peristiwa batu yang berasal
dari sajadah.
Sehingga para tertua dusun bermufakat untuk mengambil 3 (Tiga) buah batu yang di ambil dari masing-masing dusun untuk di
tanam ketempat tanah atau lokasi yang sudah di taraki sebelumnya itu dengan membuat perjanjian bahwasanya anak cucu dan
keturunan dari ke-3 dusun tidak boleh nyanting (pacaran) apalagi melakukan perkawinan antara dusun serta ke-3 Dusun akan bersatu
dan menjadi sebuah desa yang bernama Desa Tanjung Raman.
DokumentasiObservasi
Judul Cerita : Tanjung Raman
Narasumber : Mastuha
Foto 1 Foto 2