2. UNSUR-UNSUR PENDUKUNG
A. Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema yang digunakan dalam cerita pagelaran barong brutuk desa trunyan
yaitu tema sosial karena dalam cerita ini seluruh masyarakat melakukan
sebuah tradisi yang bertujuan untuk mendukung keberhasilan panen.
2. Tokoh
a. Raja brutuk
b. Ratu brutuk
c. Patih brutuk
d. Kakak sang ratu brutuk
e. 17 anggota brutuk
f. Pemangku
g. Penonton
h. Wanita pembawa sesajen
3. Alur
Alur yang digunakan dalam cerita ini adalah alur maju karena
menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh, situasi
lalu menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian
konflik
4. Setting/Latar
a. Latar waktu
Acara dimulai dari siang sampai malam yaitu pukul 12.00 sampai
selesai.
b. Latar tempat
Tempat acara ini adalah di pura ratu pancering jagat yang terletak di
desa trunyan.
c. Latar suasana
Awalnya suasana yang terjadi yaitu suasana yang menegangkan pada
saat brutuk melecuti cemeti kearah penonton namun lama-kelamaan
suasananya berubah menjadi riang gembira pada saat permainan
seremonial kuno.
5. Sudut Pandang
Menggunakan sudut pandang orang ketiga.
6. Amanat
Amanat yang terkandung yaitu mengenai kepercayaan masyarakat desa
Trunyan mengenai sarana kesuburan. Kita dapat mengetahui acara
pendukung keberhasilan panen di desa Trunyan.
B. Unsur Ekstrinsik
1. Latar Belakang Masyarakat
Faktor yang dapat mempengaruhi penulis dalam membuat cerita ini yaitu
faktor kondisi sosial karena didalam cerita tersebut menceritakan proses
acara yang mendukung keberhasilan panen didesa trunyan.
2. Latar Belakang Penulis
Cerita ini dibuat berdasarkan latar belakang sastra penulis karena penulis
ingin membagikan cerita proses terjadinya acara untuk mendukung
keberhasilan panen di desa trunyan.
3. Nilai Yang Terkandung
Nilai yang terkandung dalam cerita ini adalah nilai sosial karena
menceritakan sebuah budaya yang berfungsi untuk menyuburkan sebuah
tanah agar panen didaerah tersebut berhasil.
3. PENDAPAT/KOMENTAR
a. Isi Cerita
Cerita ini berisi tentang kebudayaan sebuah desa trunyan yaitu pagelaran
barong brutuk di desa trunyan, masyarakat disana meyakini bahwa setelah
melaksanakan ritual ini maka tanah mereka yang telah ditaburi daun pisang
bekas pakaian brutuk akan subur dan hasil panen bisa meningkat. Cerita ini
sangat menarik namun tidak cocok diberikan kepada anak SD karena didalam
cerita tersebut terdapat unsur percintaan raja dan ratu serta isi ceritanya sukar
dipahami.
b. Bahasa
Bahasa yang digunakan terlalu susah dipahami untuk anak SD karena banyak
menggunakan istilah.
4. MUATAN KARAKTER
Muatan karakter yang ada dalam cerita barong brutuk adalah :
a. Sikap rela berkorban dan gotong royong
Karena sebelum menarikan barong-barong sakral itu, para taruna harus
melewati sakralisasi selama 42 hari. Mereka tinggal di sekitar Bhatara
Datonta dan setiap hari bertugas membersihkan halaman pura dan
mempelajarai nyanyian kuna yaitu Kidung.
b. Sikap kerja keras dan kreatif
Karena para penonton berusaha memperoleh daun-daun pisang yang
dipakai busana oleh Barong Brutuk yang dipercaya sebagai sumber
kesuburan itu walaupun akan dicemeti dengan keras oleh Barong Brutuk.