Anda di halaman 1dari 28

EFEK RADIASI

TERHADAP
SISTEM
BIOLOGI
SARIANOFERNI
 Tujuan Instruksional
• Mengetahui potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh radiasi ionisasi terhadap sel biologi
KONTRIBUSI DOSIS RADIASI

3
RADIASI
energi yang dipancarkan dalam bentuk
partikel atau gelombang

~ massa
Gel. radio, gel.
Radiasi elektro- mikro,
magnetik: inframerah,
radiasi yang cahaya tampak,
tidak memiliki
Radiasi
sinar-X, sinar
massa gamma dan
sinar kosmik.

Radiasi partikel:
radiasi berupa partikel alfa,
partikel yang beta, dan
memiliki massa neutron

4
RADIASI
~ muatan listrik
Radiasi pengion: sinar-X, sinar
radiasi yang dapat gamma, sinar
RADIASI
menimbulkan kosmik, serta
ionisasi → radiasi partikel beta, alfa
atom/nuklir dan neutron

Radiasi non-
pengion: radiasi Gel. radio, gel.
yang tidak dapat mikro, inframerah,
menimbulkan cahaya tampak dan
ionisasi. ultraviolet

5
SEL (genetik & somatik)
 Sitoplasma→ organel sel yang mengatur fungsi
metabolisme
 Nukleus→ mengandung kromosom sebagai pusat
kontrol informasi genetik
 Keduanya dilindungi oleh membran sel yang
berfungsi sebagai media komunikasi dan transportasi
bahan makanan keduanya dapat mengalami perubahan

6
Interaksi Radiasi Elektron Sekunder
7
Langsung:
penyerapan energi dari
e- langsung terjadi pada
molekul organik dalam
sel yang mempunyai arti
biologi penting (DNA)

Tidak langsung:
terlebih dahulu terjadi
interaksi radiasi dengan
molekul air dalam sel
Klasifikasi radiasi pengion
berdasarkan efek
biologisnya
(1) Efek langsung (direct effect)

(2) Efek tak langsung (indirect effect)


melalui perubahan, seperti terjadi ionisasi dan kemudian eksitasi, kemudian terjadi
perubahan fisiko kimia
Interaksi Radiasi dengan
Materi Biologik
1. Eksitasi/ionisasi (10-15 detik)
2. Fisikokimia (10-10 detik) → ion radikal
3. Reaksi kimia (10-5 detik) → radikal bebas (induksi)
4. Reaksi biokimia → kerusakan pada DNA lipid, protein

5. Respon biologi → efek biologi

terjadi radikal bebas

9
Interaksi Radiasi dengan Molekul Air
(Radiolisis Air)
❖ dekomposisi air menjadi radikal bebas yang
diinduksi oleh radiasi pengion
spontan : H2O  H+ + OH-

radiasi : H2O  H2O+ + e- ter eksitasi


ion radikal (10-10 detik)

H2O+  H+ + OH*
radikal bebas (10-5 detik)
e- + H2O  OH- + H*

1
0
INTERAKSI RADIASI DENGAN SEL
Ionisasi jika perbaikan tidak
sempurna dan mutasi
Kerusakan DNA dan proliferasi terus
dan sel hidup maka
akan terjadi sel kanker
Modifikasi proses perbaikan
Ekspresi gen
perbaikan tidak sempurna

Kematian sel aberasi mutasi perbaikan


“aktif” kromosom sempurna

sel mati sel tetap hidup


1
1
Efek radiasi pada kromosom
(aberasi kromosom)

•potongan dari lengan kromosom tanpa sentromer


Fragmen asentrik •Aberasi kromosom stabil (delesi) → sel akan mati

•kromosom berbentuk cincin dengan satu sentromer


Cincin (ring) •Aberasi kromosom tidak stabil → sel tetap hidup dan
melakukan pembelahan

•kromosom dengan dua sentromer


Disentrik •Aberasi kromosom tidak stabil → sel tetap hidup dan
melakukan pembelahan

•perpindahan fragmen antar lengan kromosom


Translokasi •Aberasi kromosom stabil → sel akan mati
1
2
KLASIFIKASI EFEK RADIASI
• Efek genetik: efek radiasi yg dirasakan oleh
keturunan dari individu yang terkena paparan
Jenis

radiasi
sel

• Efek somatik: efek radiasi yang dirasakan oleh


individu yang terkena paparan radiasi

• Efek deterministik (non stokastik): jika dosis yang


Dosis radiasi

diterima di atas dosis ambang. Peluang 0% atau


100%
• Efek stokastik: tidak ada dosis ambang → dapat
membunuh atau mengubah sel (somatik→ kanker;
genetik→ efek genetik)
• Efek segera: kerusakan yg secara klinik sudah dapat
teramati pada individu yang terkena paparan radiasi
(somatik)
Waktu

dalam waktu singkat→ epilasi (rontok rambut),


eritema (kulit memerah), luka bakar masuk deterministik
• Efek tertunda: efek radiasi yang terjadi dalamkurun
watu yang lama (bulan/tahun) → katarak dan kanker
KLASIFIKASI EFEK RADIASI
kolimasi: pengubahan
berkas cahaya yg
berpencar menjadi
berkas sejajar
• Eksterna : paparan radiasi yang diterima dari luar
Sumber
radiasi

tubuh
• Interna : paparan radiasi yang diterima dari dalam
tubuh linear accelator: pemercepat elektron buat terapi
radiasi

• Langsung: penyerapan energi dari e- langsung terjadi pada molekul


Interakksi
radiasi

organik dalam sel yang mempunyai arti biologi penting (DNA)


• Tidak langsung: terlebih dahulu terjadi interaksi radiasi dengan
molekul air dalam sel

• Lokal: paparan radiasi yang diterima oleh sebagian tubuh


penyinaran
Distribusi

• Seluruh tubuh (SRA): sekumpulan sindrom klinik yang


terjadi dalam waktu beberapa detik sampai 3 hari setelah
paparan radiasi pengion akut pada seluruh tubuh dengan
dosis relatif tinggi (> 1 Gy)
Aberasi kromosom dan dosimeter biologi

➢ Digunakan secara luas sebagai biomarker akibat paparan


radiasi berlebih
➢ Pengamatan dilakukan terhadap sel darah limfosit pada
analisa sitogenetik
➢ Frekuensi aberasi kromosom (disentrik & cincin)
menggambarkan dosis radiasi yang diterima
➢ Rentang dosis: 0,5 Gy – 8 Gy
➢ Frekuensi disentrik menurun dengan bertambahnya waktu (tidak
stabil)
➢ Analisa dilakukan dalam waktu 24 jam -30 hari pasca paparan
radiasi

1
5
Efek Stokastik
pada Individu terpapar
✓ Target : sel somatik → karsinogenesis
✓ Kanker akibat radiasi tidak spesifik
✓ Prediksi risiko kanker diperoleh dari studi epidemiologi radiasi
pada populasi
terpapar radiasi
✓ Koefisien peluang pada pekerja radiasi :
4 x 10-2 /Sv siver: dosis

1
6
Efek Stokastik pada keturunan
Individu terpapar
✓ Target :sel reproduktif → efek pewarisan
✓ Tidak ada bukti konklusif pada manusia
✓ Hewan :bervariasi → buta warna,
kelainan metabolisme minor sampai serius (kematian) dan
retardasi mental
✓ Koefisien peluang pada pekerja radiasi :
0,8 x 10-2 /Sv
radiotherapy yang dilakukan pada penyakit kanker
dapat memberi efek di jaringan sekitar.
1
7
Efek Deterministik pada Kulit
sel tubuh yang radiosisten dan radiosensitif

2–3 Gy → eritema awal dalam 6-24 jam utk 2-3


hari; eritema 7 – 10 hari utk beberapa minggu

3-8 Gy → eritema dan epilasi; deskuamasi kering


(pengelupasan kulit) 3-6 minggu

12-20 Gy → blister (deskuamasi basah) dalam 4-


6 minggu; lceration (tukak/borok)

> 20 Gy → nekrosis (kematian jaringan ) dalam10


minggu;atropi dalam bulanan-tahunan

> 50 Gy → nekrosis lebih singkat (~ 3 minggu) 1


8
Efek Deterministik pada
Sistem Pembentukan Darah
deterministik dapat berupa xerostomia
✓ Sel darah berasal dari sel stem sumsum tulang
❖ eritrosit (sdm)
❖ lekosit (sdp) → granulosit dan limfosit
❖ trombosit (platelet)

✓ Dosis 0,5 Gy → penurunan segera komponen darah


❖ limfosit menurun dalam beberapa jam
❖ trombosit & granulosit dalam beberapa hari – minggu
❖ eritrosit menurun lambat dalam beberapa minggu

✓ Kematian terjadi akibat dari infeksi dan hemorrhage


✓ Efek stokastik: leukimia dan kanker sel darah merah
1
9
Efek Radiasi pada Mata

 Paling sensitif → lensa mata → katarak


 Dosis 0,5 Gy → kekeruhan lensa yang teramati
 Semakin tinggi dosis → semakin singkat masa laten
 Dosis 2–10 Gy → katarak dalam 6 bulan - 35
tahun

20
Efek Radiasi pada Organ Reproduksi

Testis
Perubahan jumlah sperma dan waktu pulih
Dosis 0,15 Gy : oligospermia
Dosis < 1 Gy : steril beberapa bulan
Dosis 1 – 3 Gy : steril 1 – 2 tahun
ICRP 60 : 3,5 - 6 Gy (dosis ambang sterilitas permanen)
Ovarium
Bergantung usia:  usia  dosis
Dosis 0,65 Gy : steril sementara
Dosis 5 – 7 Gy : steril pada usia 40-an
Dosis 12 – 15 Gy : steril pada usia 20-an
ICRP 60: 2,5 – 6 Gy (dosis ambang sterilitas) 2
Efek deterministik: sterilitas
1
Efek Radiasi pada Janin

▪ Bergantung Periode kehamilan:


1. Preimplantasi & implantasi (minggu 0 – 2)
 kematian janin (0,05 – 0,1 Gy)
2. Organogenesis (minggu 2 – 7)
 malformasi organ, kematian neonatal,
kanker masa anak-anak
3. Tahap Fetus (minggu 8 – 40)
 retardasi mental, kanker pada masa anak-anak

▪ Dosis ambang retardasi mental (penurunan IQ):


 0,1 Gy pd minggu 8 – 15 dan
0,4 -0,6 Gy pd minggu 6 – 25 2
2
Efek Genetik-Somatik
▪ Efek genetik: Efek radiasi yang dirasakan oleh keturunan dari orang yang
menerima paparan radiasi → somatik jika akibat radiasi dirasakan
langsung oleh orang yang menerima radiasi
▪ Efek non stokastik: efek yang kualitas keparahannya bervariasi menurut
dosis dan hanya timbul jika dosis ambang dilampaui
▪ Efek non stokastik meliputi beberapa efek somatik: luka bakar, sterilitas,
katarak, kelainan kongenital → efek genetik adalah efek stokastik
sedangkan efek somatik dapat stokastik (leukimia dan kanker) maupun
non stokastik
▪ Ciri efek non stokastik:
▪ Mempunyai dosis ambang
▪ Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi
▪ Adanya penyembuhan spontan yang tergantung keparahannya
▪ Keparahannya tergantung dosis radiasi 2
3
Efek Stokastik Deterministik

▪ Efek stokastik: efek yang kebolehjadian timbulnya


merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak
mengenal dosis ambang yang meliputi kanker, leukimia
(efek somatik) dan penyakit keturunan (efek genetik)
▪ Efek deterministik dapat terjadi akibat masuknya
radionuklida ke dalam tubuh. Penyebabnya: ledakan IN
atau bom nuklir dan kesalahan dalam pengobatan atau
penelitian
▪ Ciri efek stokastik:
▪ Tidak mengenal dosis ambang
▪ Tiimbul setelah melalui masa tenang yang lama
Keparahannya tidak tergantung pada dosis radiasi
2

▪ Tidak ada penyembuhan spontan


4
Sindroma Radiasi Akut (SRA)

✓ Sindroma Radiasi Akut (SRA): sekumpulan sindrom


klinik yang terjadi dalam waktu beberapa detik
sampai 3 hari setelah paparan radiasi pengion
akut pada seluruh tubuh dengan dosis relatif tinggi
(> 1 Gy)
✓ Sindroma sistem pembentukan darah
(hematopoietic syndrome)
✓ Sindroma sistem pencernaan (gastrointestinal syndrome)
✓ Sindroma sistem syaraf pusat (central nervous system syndrome)

2
5
SINDROMA SISTEM HEMATOPOITIK
26
(SISTEM PEMBENTUKAN DARAH)
✓ DOSIS AMBANG SINDROMA : 1 GY
✓ S. PRODROMAL : MUAL, MUNTAH, LETIH,
PUSING, HILANG NAFSU MAKAN DAN DIARE →
3 HARI
✓ MASA LATEN : 2 – 3 MINGGU
✓ EFEK SISTEMIK: PENURUNAN JUMLAH SEL
DARAH
✓ DOSIS AMBANG KEMATIAN : 3 GY DALAM 3
MINGGU
 INFEKSI DAN HEMORRHAGE

✓ PENURUNAN SEL STEM SUMSUM TULANG


(SAMPAI 8 GY)
Sindroma Gastrointestinal
(sistem pencernaan)
(gray: dosis serap. 1 Gy =
✓ Dosis ambang sindrom: 5 Gy 1J/kg)
✓ Sindroma Prodromal: demam, diare parah +
darah,
kram perut
✓ Masa laten : 3 – 5 hari
✓ Efek sistemik: kerusakan sel stem & lapisan
mukosa usus halus
✓ Dosis ambang kematian: 10 Gy dalam
3 hari – 2 minggu
2
7
28
Sindroma system saraf pusat
✓ Dosis ambang sindroma : 20 Gy
✓ Sindroma Prodromal: hilang keseimbangan,
susah bernafas, tremor dan koma
✓ Masa laten : 15 menit – 3 jam
✓ Efek sistemik: kerusakan parah sistem syaraf
dan cardiovascular
✓Dosis ambang kematian : 50 Gy dalam < 3 hari
pada orang yang hamil, jika terpaksa atau urgent baru dilakukan foto
radiograsi karena sinar X yang ada dapat membahayakan, terlebih
pada kehamilan di trisemeter pertama dan ketiga.

Anda mungkin juga menyukai