SAMPUL DEPAN
APLIKASI EDUKASI PRESISI MANAJEMEN CAIRAN TERHADAP KEMAMPUAN
MANAJEMEN CAIRAN PADA PASIEN CONGESTIF HEARTH FAILURE (CHF)
DI RUANG JANTUNG RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Oleh:
ANDY KRISTIYAN
SAMPUL DALAM
APLIKASI EDUKASI PRESISI MANAJEMEN CAIRAN TERHADAP KEMAMPUAN
MANAJEMEN CAIRAN PADA PASIEN CONGESTIF HEARTH FAILURE (CHF)
DI RUANG JANTUNG RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Untuk Memperoleh Gelar Spesialis Keperawatan (Sp.Kep.MB) pada Program Studi Spesialis
Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan UNAIR
i
SURAT PERNYATAAN
Saya bersurnpah bahlr.a tugas akhir ini atlalah liasil karya sendirj dan belum
pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
j g penrl i rti kan rli PerguntanTi ng gi rn anaptln
"..lj"n
ii
.:r.
TUGAS AKHIR
Oleh:
Narna: And;' Kristi.u"arr. S.Kep., Ns.
NrM. r3212t263004
.|ANCGAL
TUGAS AKI IIR INI DISETUJI.-] I
09 Agustus 2023
, OIeh:
Pemb l(etLra
Pembim Kedua
J s.. \,{.Kep.
NrP. I 9730e09 r 9e70i I 002
a. al<ultas Keperarvatan
Airlangga
t
lv
TUGAS AKHIR
Oleh:
Nanra : Andl Kristivan. S.Kep.. Ns.
Nrvl. r3212 1263004
-l'elah
diLrii pada tanggal. 09 AgustLrs 2023
q PANITIA PIlirr-GLlJl
l. Ketua PengLrii: Dr. Yulis Setiy'a Dervi. S.l(ep.Ns..M.Ng.
N4errgetalru i"
aku ltas Keperar,r,atan
Airlangga
1
1V
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “APLIKASI
EDUKASI PRESISI MANAJEMEN CAIRAN TERHADAP KEMAMPUAN
MANAJEMEN CAIRAN PADA PASIEN CONGESTIF HEARTH FAILURE
(CHF) DI RUANG JANTUNG RSUP Dr. KARIADI SEMARANG”. Tugas
akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis
Keperawatan (Sp.Kep.MB) pada Program Studi Spesialis Keperawatan Medikal
Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Yusuf, S.Kp., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan Pendidikan Program Studi
Spesialis Keperawatan Medikal Bedah.
2. Dr. Ika Yuni Widyawati, S.Kep.Ns., M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB. selaku Wakil
Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang telah memberikan
kesempatan dan dorongan kepada kami untuk menyelesaikan pendidikan
pada Program Studi Spesialis Keperawatan Medikal Bedah.
3. Dr. Sriyono, M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB. selaku Kepala Program Studi
Spesialis Keperawatan Medikal Bedah yang selalu memberikan arahan
selama proses penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Dr. Ninuk Dian Kurniawati, Ns., MANP. selaku Pembimbing I yang
memberikan bimbingan dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Ns. Junait, S.Kep., M.Kep. Selaku Pembimbing II yang memberikan masukan
selama proses penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Dr. Yulis Setiya Dewi, S.Kep.Ns., M.Ng., Dr. Abu Bakar, S.Kep., Ns.,
M.Kep., Sp.KMB, dan Ns. Erna Dwi Wahyuni, S.Kep., M.Kep selaku
penguji yang memberikan masukan serta saran yang berguna selama proses
sidang sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
7. drg. Farichah Hanum, M.Kes selaku Direktur RSUP Dr. Kariadi yang telah
memberikan kesempatan untuk menjalankan studi lanjut pada jenjang
pendidikan Spesialis Keperawatan Medikal Bedah.
8. Teman-teman mahasiswa Spesialis Keperawatan Medikal Bedah UNAIR
angkatan III yang selalu mendukung dalam setiap proses ini.
9. Responden penelitian dan keluarganya yang telah berpartisipasi dalam
memberikan informasi yang dibutuhkan saat penelitian.
10. Kedua orang tua, Nur Ana Istiqomah (isteri), Krisnanda Muhammad Iqbal,
Krisnanda Ilham Ramadhan dan Krisnanda Izyan Ghaizani (tiga jagoan) dan
v
segenap keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat untuk
menyelesaikan pendidikan di UNAIR.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik semua pihak yang
telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini. Kami sadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, tetapi kami
berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi pengembangan ilmu
keperawatan.
vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di Surabaya
Pada tanggal: 9 Agustus 2023
Yang menyatakan
vii
RINGKASAN
APLIKASI EDUKASI PRESISI MANAJEMEN CAIRAN TERHADAP
KEMAMPUAN MANAJEMEN CAIRAN PADA PASIEN CONGESTIF HEARTH
FAILURE (CHF) DI RUANG JANTUNG RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
viii
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development
(RnD) tahap 1 dan tahap 2. Pada tahap 1 penelitian ini menggunakan desain
penelitian deskriptif. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui kemampuan
manajemen cairan pasien CHF di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini juga
menggunakan observasi dokumen sebagai bahan utama untuk mengambil isu
strategis yang akan diangkat. Kemudian wawancara yang dilakukan kepada
Kepala Ruang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh upaya perawat ruangan
memberikan edukasi manajemen cairan pada pasien CHF setiap harinya.
Selanjutnya dilakukan FGD (Foccus Group Discussion) dengan Perawat
Penanggung Jawab Asuhan (PPJA) dalam manajemen cairan pasien CHF.
Kemudian melakukan diskusi pakar terkait aplikasi edukasi presisi manajemen
cairan. Pada tahap 2 dilakukan expert review terkait uji kelayakan aplikasi.
Aplikasi yang telah dibuat akan dicoba oleh pasien, keluarga dan perawat
ruangan. Metode pengambilan data menggunakan purposive sampling yaitu
penderita CHF sebanyak 30 yang di rawat inap pada ruang jantung, 4 perawat
ruang rawat inap, 2 PPJA ahli jantung, dan 1 dosen pakar dari Civitas Akademik
kampus.
Hasil uji validitas dari penggunaan aplikasi presisi manajemen cairan
dinilai sangat relevan dan dapat digunakan untuk membantu pasien CHF
melakukan manajemen cairan. Dari hasil uji kelayakan didapatkan hasil
acceptable. Keterbatasan pada aplikasi adalah saat digunakan pada orang tua, di
mana responden berusia 70 tahun mengalami hambatan dalam penggunaanya
dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan dalam mengoperasikan android.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan edukasi presisi manajemen
cairan pada pasien CHF dengan 6 menu dinataranya: manajemen cairan terkait
konsep cairan, cara menghitung kebutuhan cairan pasien chf, cara mengatasi haus,
cara melakukan pencatatan konsumsi cairan, menghitung haluaran urin harian,
melakukan pemantauan berat badan dinilai efektif terhadap pembatasan cairan
secara mandiri sehingga disarankan kepada pelayanan kesehatan yakni rumah
sakit dapat menggunakan aplikasi edukasi presisi manajemen cairan sebagai salah
satu media untuk melakukan Discharge Planning saat pasien akan pulang.
ix
SUMMARY
PERCISION EDUCATIONAL APPLICATION OF LIQUID MANAGEMENT OF FLUID
MANAGEMENT ABILITY IN CONGESTIVE HEART FAILURE PATIENTS (CHF)
IN HEART ROOM DR. KARIADI SEMARANG
By Andy Kristiyan
x
Furthermore, an FGD (Foccus Group Discussion) was carried out with the Nurse
in Charge of Care (PPJA) in the fluid management of CHF patients. Then hold
expert discussions regarding fluid management precision educational applications.
In stage 2, an expert review is carried out regarding the feasibility test of the
application. Applications that have been made will be tried by patients, families
and room nurses. The data collection method used purposive sampling, namely 30
CHF patients who were hospitalized in the heart room, 4 inpatient room nurses, 2
PPJA cardiologists, and 1 expert lecturer from the campus academic community.
The test results from using this application are considered very good and
can be used to help CHF patients carry out fluid management. From the feasibility
test results obtained acceptable results. The limitation of the application is when it
is used by parents, where respondents aged 70 years experience obstacles in using
it due to limited ability to operate Android.
Based on the results of this study, it was found that education on precision
fluid management in CHF patients was considered effective against fluid
restriction independently so it was suggested to health services that hospitals
could use educational applications for precision fluid management as a medium
for carrying out discharge planning when the patient is going home.
xi
ABSTRAK
APLIKASI EDUKASI PRESISI MANAJEMEN CAIRAN TERHADAP
KEMAMPUAN MANAJEMEN CAIRAN PADA PASIEN CONGESTIF HEARTH
FAILURE (CHF) DI RUANG JANTUNG RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
xii
ABSTRACT
PERCISION EDUCATIONAL APPLICATION OF LIQUID MANAGEMENT OF FLUID
MANAGEMENT ABILITY IN CONGESTIVE HEART FAILURE PATIENTS (CHF)
IN HEART ROOM DR. KARIADI SEMARANG
By Andy Kristiyan
xiii
DAFTAR ISI
xiv
4.1.5 Alat dan Bahan Penelitian ..............................................................30
4.1.6 Instrumen penelitian .......................................................................30
4.1.7 Kerangka kerja penelitian tahap 1 ..................................................37
4.1.8 Kerangka kerja penelitian tahap 2 ..................................................38
4.1.8 Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 38
4.1.9 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ............................. 38
4.1.10 Analisis data .................................................................................39
4.1.11 Kelayakan Etik Penelitian........ ....................................................40
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
mestinya. Gagal jantung dapat terjadi jika jantung tidak dapat memompa (sistolik)
masalah kesehatan yang progresif dengan angka mortalitas dan morbiditas yang
2020). Gejala penyakit gagal jantung kadang asimtomatik dan dapat muncul
jantung yaitu dengan manajemen diri dan salah satunya adalah mengelola
cairan sangat penting karena jika terlalu banyak mengkonsumsi cairan maka
jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa kelebihan cairan yang ada
dalam tubuh, sehingga memperparah keadaan gagal janrung. Cairan yang berlebih
dibiayai oleh BPJS Kesehatan, yaitu sebanyak 11.592.990 kasus pada akhir
1
2
seperti hipertensi dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018), stroke 12,1 per mil
(2013) menjadi 10,9 per mil (2018), penyakit jantung koroner tetap 1,5% (2013-
2018). Berdasarkan jenis kelamin, penyakit jantung lebih tinggi pada perempuan
Hasil wawancara yang dilakukan dengan lima orang pasien CHF yang
dirawat di ruang jantung RSUP Dr. Kariadi Semarang didapatkan data bahwa ke-5
pasien tersebut sering mengalami sesak nafas saat di rumah dan sering mengalami
edema pada kaki, selain itu semua pasien dan keluarga juga belum bisa
menghitung kebutuhan cairan yang bisa dikonsumsi setiap harinya. Keluarga dan
penjelasan dengan leaflet tetapi saat di rumah pasien dan keluarga lupa cara
kepada pasien dan keluarga terkait manajemen cairan yang dapat diaplikasikan
diet sodium dan pembatasan cairan dengan menggunakan aplikasi android dapat
menurunkan kejadian sesak atau dyspnea pada pasien CHF (Abdurrachim and
Chairunnisa 2021).
pada pasien dan keluarga (Pranata, Shing, et al. 2021). Penggunaan edukasi presisi
manajemen cairan saat di rumah sakit dan saat di rumah pasien masih bisa
serta melatih pasien dalam melakukan pembatasan cairan saat di rumah. Edukasi
cairan.
meningkatkan self care pasien. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti akan
Failure (CHF) di ruang rawat inap jantung RSUP Dr. Kariadi Semarang.
cairan pada pasien CHF di ruang rawat inap jantung RSUP Dr. Kariadi Semarang.
ruangan.
cairan.
cairan.
5
1.4.1 Teoritis
presisi manajemen cairan yang bisa digunakan dalam perawatan diri pada pasien
1.4.2 Praktis
3. Menciptakan alat bantu yang baru bagi pasien CHF dalam mengelola
PHC terdiri dari beberapa elemen yaitu genetik atau gaya hidup yang
perawatan langsung prioritas pasien adalah elemen inti untuk pasien dengan
diabetes. PHC pada pasien diabetes adalah perawatan terpadu melalui praktik
atau gaya hidup pasien, target glikemik, biodata atau berbasis bukti praktik,
PHC dapat dilakukan melalui beberapa strategi antara lain: penilaian risiko
keputusan bersama; dan penelitian PHC dengan intervensi fokus pada praktik
6
7
globalisasi program PHC untuk diabetes dan penyakit lain. Untuk berhasil
menerapkan PHC, diperlukan lebih banyak elemen untuk pasien dengan diabetes
dan profesional kesehatan. Khususnya, strategi harus diteliti dengan baik sebelum
aplikasi klinis (Pranata, Wu, Alizargar, et al. 2021). Pelaksanaan dari elemen dan
cair adalah cairan, seperti air, es batu, susu, jus, minuman berkemasan,
kopi, teh, susu, krim, sup, jelly, es krim, sari buah, dan kuah.
berat badan 50kg. Kebutuhan cairan normal per hari yaitu 25cc x 50kg
ini bertujuan agar cairan yang masuk dengan cairan yang keluar dari
tubuh anda seimbang. Rumus maka target keluaran urin per hari
yaitu > 1cc x BB x 24jam urin. Contoh wanita dengan berat badan
9
50kg maka target keluaran urin perhari yaitu > 1cc x 50 x 24 = >
cairan yang sama setiap hari. Gunakan botol/gelas yang sama agar
makan Anda, seperti: total keutuhan cairan anda 750ml dalam sehari
maka dibagi dalam 3 kali minum ketika makannya itu makan pagi
5. Mengatasi rasa haus dengan cara menyikat gigi lebih sering atau bilas
mulut dengan air, tetapi jangan ditelan. Tambahkan lemon atau jeruk
limau pada air atau es yang anda minum. Kunyah permen asam,
terjadi peningkatan berat badan yang cepat yaitu 2 kg dalam 2 hari atau
lebih dari 2,5 kg dalam seminggu segera lapor dokter. Timbang berat
badan Anda di waktu yang sama setiap hari dalam keadaan perut
10
kosong. Gunakan timbangan yang sama pada tempat yang sama dan
Restriksi cairan rutin pada semua psaien dengan gejala ringan sampai
Gagal jantung adalah keadaan sindrom klinik yang sifatnya kompleks, bisa
akibat dari gangguan pada fungsi miokardium (fungsi sistolik dan diastolik),
penyakit katup ataupun perikardium, atau apa saja yang bisa membuat gangguan
pada aliran darah sehingga terjadi retensi cairan, biasanya tampak sebagai
kongesti paru, edema perifer, sesak nafas, dan cepat lelah. Siklus ini dipicu karena
dari struktur jantung atau fungsi jantung yang dapat menyebabkan kegagalan
tampilan berupa: gejala gagal jantung, tanda khas gagal jantung, dan adanya bukti
obyektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung saat istirahat (Kemenkes RI
2021).
dijabarkan melalui dua kategori yaitu kelainan struktural jantung atau berdasarkan
Stadium B Kelas II
Telah terbentuk kelainan pada struktur Terdapat batasan aktivitas ringan. Tidak
jantung yang berhubungan dengan terdapat keluhan saat istirahat, namun
perkembangan gagal jantung tapi tidak aktivitas fisik sehari-hari menimbulkan
terdapat tanda atau gejala. kelelahan, berdebar atau sesak nafas.
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala Tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa
gagal jantung yang sangat bermakna muncul keluhan. Terdapat gejala saat istrahat.
saat istrahat walaupun sudah mendapat terapi Keluhan meningkat saat melakukan aktivitas.
farmakologi maksimal (refrakter)
12
Manifestasi klinis secara umum yang dapat muncul pada gagal jatung
saat penderita berada pada posisi terlentang/ supine. Sesak nafas terjadi
karena jantung tidak mampu memompa darah yang berasal dari vena
Batuk disertai dengan produksi mucus yang berwarna putih atau pink.
3. Edema
4. Fatigue
5. Nausea
6. Konfusi
7. Takikardia
kebutuhan.
Aktifitas manajemen diri pada pasien gagal jantung antara lain adalah
yaitu perbanyak buah dan sayuran, perbanyak daging dan ikan tanpa lemak,
mengurangi konsumsi garam (batasan sehari maksimal 1 sendok teh garam atau
2000mg natrium), dan mengurangi konsumsi lemak jenuh (Fauziah and Rubaiah
2020).
paru-paru dan tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko serangan jantung atau
stroke, membuat tidur kurang nyenyak, memperburuk sirkulasi darah dan oksigen,
perut). Olahraga teratur sesuai dengan kemampuan seperti jalan santai 30 menit
sebanyak 6 x dalam seminggu. Istirahat jika saat olahraga timbul capek, sesak,
dan kelelahan. Minum obat secara teratur, seperti penggunaan ACE inhibitor,
dan Digoxin. Ketahui obat yang dikonsumsi dan untuk apa obat itu, serta pastikan
konsumsi obat yang benar seperti yang disarankan dokter (Fauziah and Rubaiah
2020).
penting karena ketika minum banyak cairan, jantung akan bekerja lebih keras
untuk memompa kelebihan cairan dalam tubuh. Terlalu banyak cairan di dalam
tubuh akan memperparah kondisi gagal jantung (Fauziah and Rubaiah 2020).
yang bertujuan untuk menjaga stabilitas fisik, menghindari perilaku yang dapat
pengobatan gagal jantung dan dapat memberi dampak bermakna untuk perbaikan
15
kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada
kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Bentuk keperawatan self care dari
Self care meliputi self care, self agency, dan kebutuhan self care. Self
care adalah aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh
care adalah totalitas dari tindakan self care yang di inisiatif dan
dilakukan.
tertentu.
yang dapat dilakukan oleh perawat pada pemberian pelayanan keperawatan dapat
Terdapat hubungan timbal balik antara selfcare dengan self care agency
dan self care dengan self care demand. Self care demand berhubungan dengan self
care agency. Terdapat hubungan timbal balik antara nursing agency dengan self
care agency dan self care demand. Nursing agency berhubungan dengan nursing
deficit.
18
dalam bahasa indonesia dengan kata kunci edukasi presisi dan managemen cairan
CHF, secara bahasa inggris dengan kata kunci education precision dan fluid
terkait.
6 Fluid and Salt Balance Literatur review; Manajemen pasien gagal jantung
and Role of Nutrition in Reviu pada beberapa berfokus pada diet sodium dan
Heart Failure artikel pembatasan cairan. Selain itu
(Chrysohoou et al. nutrisi juga sangat penting pada
2022) diet pasien jantung terutama
pada pasien yang kekurangan
tinggi nutrisi. Diet pada pasien
gagal jantung berfokus pada
pemasukan cairan, monitoring
berat badan, mengurangi
konsumsi garam dan tidak
mengkonsumsi alkohol.
Konsumsi banyak buah dan
sayuran yang tidak
menggandung banyak air serta
makanan berserat.
aplikasi edukasi presisi manajemen cairan pada pasien CHF. Hanya didapatkan
edukasi presisi pada pasien diabetes mellitus dan itu sangat membantu pasien
ada aplikasi yang memuat edukasi terkait manajemen cairan pasien CHF.
Intervensi lain yang bisa digunakan dalam membantu pasien CHF melakukan
cairan. Cara kedua dengan menggunakan booklet sebagai media dalam melakukan
edukasi tentang diet cairan dan konsumsi garam. Cara lain adalah dengan
mengurangi gejala sesak napas pada pasien CHF dengan cara mengontrol asupan
Hasil sintesis dari artikel juga menjelaskan bahwa pasien gagal jantung
atau CHF harus mampu melakukan pembatasan cairan atau mampu melakukan
manajemen cairan agar tidak terjadi gelaja pada pasien CHF. Salah satu tindakan
terhadap cara pasien CHF melakukan pembatasan cairan. Pada hasil wawancara
pasien CHF belum bisa melakukan manajemen cairan yang baik sehingga sering
Self cares
Self cares
defisit
Nursing agency
Meningkatkan
kemampuan kemandirian
pasien CHF dalam
melakukan manajemen
cairan
dirinya sendiri yang di sebut Self Care Agency. Self Care Agency dapat berubah
23
24
setiap waktu yang di pengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing factor) yang
terdiri atas pengetahuan, sikap, keyakinan pendidikan dan pekerjaan. Yang kedua
manajemen pasien. Yang ketiga yaitu; faktor pendorong (Reinforcing factor) yang
cairan diharapkan bisa digunakan dengan mudah dan aplikatif dalam membantu
pendidikan, lamanya terkena CHF dan usia responden dilihat tetapi tidak diteliti.
BAB 4
METODE PENELITIAN
analisa data, prosedur penelitian, dan etika penelitian. Desain penelitian yang
digunakan adalah Research and Development (R & D) yang terdiri dari dua tahap.
R & D adalah cara ilmiah dalam meneliti, merancang, memproduksi dan menguji
validitas suatu produk yang dihasilkan. Penelitian R & D ini bertujuan untuk
cairan pasien CHF di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Kualitatif deskriptif untuk
25
26
CHF dengan pakar. Penelitian ini juga menggunakan observasi dokumen sebagai
bahan utama untuk mengambil isu strategis yang akan diangkat. Kemudian
seberapa jauh upaya edukasi manajemen cairan pada pasien CHF setiap harinya.
dan perancangan model aplikasi presisi manajemen cairan pasien CHF (Saputro
2021).
aplikasi. Aplikasi yang telah dibuat akan dicoba oleh pasien, perawat, dan dosen
pakar.
yang akan dilakukan (Adiputra et al. 2021). Populasi target dalam penelitian ini
penanggung jawab ahli jantung, dan rekam medik di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Berdasarkan data yang diambil dari rekam medis, rata-rata pasien dengan
diagnosa medis CHF yang menjalankan rawat inap di ruang jantung RSUP Dr.
Kariadi periode bulan Januari sampai Juni 2023 sejumlah 346 pasien. Pasien
dengan diagnosa medis Left Ventricural Failure 23 pasien dan Hearth Failure
unspecified sejumlah 11 pasien. Karena jumlah rekam medis yang akan direviu
lebih dari 100 maka jumlah rekam medis yang digunakan sebagai sampel adalah
27
10% - 15% (Arikunto. 2002). Hasil telaah 35 rekam medis pasien yang sudah
diijinkan pulang, dari resume medis yang diberikan pasien saat pulang didapatkan
data bahwa pasien diberikan leaflet edukasi tentang penyakit gagal jantung secara
umum, belum ada media edukasi yang berisikan informasi tentang manajemen
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang Elang baru dan ruang
dituliskan pada lembar edukasi dan dimintakan tanda tangan kepada pasien atau
manajemen cairan pada pasien yang dirawat dengan diagnosa medis CHF, hanya
Cairan tiap 24 jam dan dicatat pada rekam medis. Di ruangan rawat inap belum
digunakan oleh perawat sebagai media saat memberikan edukasi kepada pasien
pasien yang menjalankan rawat inap di ruang jantung RSUP Dr. Kariadi
Semarang pada periode bulan Mei sampai Juni 2023. Pengambilan sampel sesuai
kriteria inklusi meliputi pasien CHF yang berusia di atas 20 tahun (pasien dewasa),
tidak memiliki komplikasi seperti gagal ginjal dan diabetes mellitus, dan belum
ini adalah pasien yang mengalami gangguan komunikasi, pasien yang mengalami
28
Besar sampel ditentukan dengan penggunaan sampel minimal yang harus ada
Yuwono 2018).
yang ditetapkan adalah perawat dengan pendidikan Ners, minimal Perawat Klinik
dengan nara sumber dari institusi pendidikan yaitu dosen keperawatan medikal
keperawatan kardiovaskuler
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah keluarga dan pasien CHF di ruang jantung
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga dan pasien CHF yang
3. Sampling
sampel akan diambil sesuai kebutuhan penelitian saja dan jika sudah
dari satu, keadaan, kategori, atau kondisi yang juga lebih dari satu dan dapat
diukur (Kusumastuti, Khoiron, and Akhmadi 2020). Variabel dalam peneltian ini
dari satu, keadaan, kategori, atau kondisi yang juga lebih dari satu dan dapat
diukur (Kusumastuti, Khoiron, and Akhmadi 2020). Variabel pada penelitian ini
Adjective Rating:
Worst Imaginable (0-25)
Poor (25-40)
OK (40-50) Good (50-75)
Excellent (75-85)
Best Imaginable (85-100)
Percentiles :
Baik (>68)
Buruk (<68)
bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; rekam medis, media
ginjal.
2. Instrument wawancara.
pasien rawat inap, media edukasi yang dibawakan saat pasien pulang.
kelamin, lama menderita CHF, dan komplikasi lain yang dialami oleh
pertanyaan yang mana setiap pertanyaan akan dijawab salah, betul dan
menjawab.
Mengatasi haus 1 5
Penilaian jawaban salah, benar, dan kurang tepat sesuai dengan panduan
yang dibuat. Jika salah nilai 0, jika benar nilai 2, jika kurang tepat nilai 1.
cukup baik, dan kurang. Penggolongan baik akan dilakukan dengan rumus :
3) Baik : M+1SD
Keterangan :
M = Mean
SD = Standar Deviasi
kepada 2 orang ahli jantung dari ranah praktisi dan 1 orang ahli jantung
diterima, diterima dengan revisi, atau ditolak. Hasil uji isi kuesinoer
didapatkan dari ketiga ekspert tidak ada revisi atau penolakan, semuanya
diterima.
pasien kemudian akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas data apakah
setiap pertanyaan pada kuesioner tersebut valid dan tidak serta untuk
mengukur tingkat serta kebutuhan manajemen cairan pada pasien. Hasil uji
pertanyaan 1 sampai 5 memiliki siginifan pada korelasi 0.05 atau 0,01 dan
Scale). Hasil validitas dilakukan dengan uji expert kepada 5 pakar dan uji
sehingga semua kuesioner dinyatakan valid dan tidak perlu ada perubahan.
dinyatakan semua butir soal dalam kuesioner adalah reliabel (Lulu, Usman,
4. Panduan FGD
4. Diskusi 30 menit
FGD digunakan oleh peneliti dalam melakukan FGD dengan perawat ahli
ruang jantung. Panduan FGD berisi daftar pertanyaan yaitu cara bagaiman
pada pasien CHF. konsep cairan seperti apa, cara mengetahui jumlah
haluaran urin yang seharusnya pada pasien CHF, cara pembuatan catatan
34
cairan pada pasien seperti apa dan apakah masih ada manajemen cairan
Merupakan salah satu teknik yang paling banyak digunakan dalam riset
jenis CVI. Tipe pertama melibatkan validitas isi item individual (i-CVI)
dan yang kedua melibatkan validitas konten dari skala keseluruhan (s-
1. Tampilan Program
1) Pewarnaan 1, 2,
2) Konsistensi desain 3
4) Kejelasan kontent 7
7) Visualisasi data 15
2. Kualitas Teknis
8) Ketepatan fungsionalitas 1
9) Kemudahan penggunaan 2, 3, 4
11) Keamanan 7, 8
Analisis Data:
metode yang cepat untuk dikelola dan murah untuk digunakan, terlebih
metode SUS merupakan salah satu cara yang paling efisien untuk
mengumpulkan data yang valid secara statistik dan memberikan hasil skor
36
yang jelas dan cukup tepat. Responden yang menggunakan skala likert
pernyataan yang ada di dalam kuesioner SUS. Skala 5 berarti sangat setuju,
sedangkan skala 1 berarti sangat tidak setuju. Cara menghitung skor SUS
pertanyaan]
Analisis data
Isu strategis
dengan revieu Rekam Medis Elektronik (RME), revieu media edukasi, melakukan
aplikasi.
38
30 Juni 2023 di Instalasi Rawat Inap Ruang Jantung RSUP Dr. Kariadi Semarang.
1. Tahap pertama
2. Tahap kedua
7) Pembuatan aplikasi.
peneltian. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat
Analisa univariat yang digunakan adalah distribusi frekuensi (Dahlan 2014) dari
data demografi pasien dan kemampuan manajemen cairan pasien. Analisis FGD
dengan CHF dalam manajemen cairan yang dikumpulkan menjadi satu tempat
manajemen cairan dan hasil dari FGD serta diskusi dengan pakar. Aplikasi
edukasi presisi manajemen cairan pada CHF terdiri dari 6 menu utama yaitu :
1. Menu pertama adalah kebutuhan cairan pasien CHF. Pada menu ini
pengguna akan diminta untuk memasukkan data berat badan dan jenis
maka akan muncul jumlah cairan yang dapat dikonsumsi oleh pengguna.
40
2. Menu kedua adalah konsep cairan. Pada menu ini akan menampilkan
3. Menu ketiga adalah cara mengatasi rasa haus. Pada menu ini menampilkan
4. Menu keempat adalah jumlah urin yang harus dikeluarkan. Pada menu ini
harinya.
5. Menu kelima adalah pengukuran berat badan. Pada menu ini pengguna
dapat menuliskan berat badan sehingga nantinya akan muncul grafik berat
6. Menu keenam adalah catatan harian konsumsi cairan. Pada menu ini
pasien bisa menuliskan catatan harian apa saja yang akan dikonsumsi.
Terdiri dari menu cairan pada pagi, siang, dan sore hari.
Etichal Clearance dilakukan uji etik kepada tim etik RSUP Dr. Kariadi
3. Prinsip keadilan
orang dalam memperoleh haknya dengan moral yang benar dan layak
memilih gender tertentu dan ras tertentu serta agama tertentu dalam
Sub bab ini menjelaskan hasil penelitian tahap 1 pada bulan Mei-Juni 2023.
dengan tujuan yang selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil
bulan 29 Mei - 29 Juni 2023. Ruang jantung RSUP Dr. Kariadi Semarang
dengan masalah jantung. Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan reviu
RME dan media edukasi, survei kemampuan manajemen cairan pasien, dan
Berdasarkan hasil revieu tiga puluh lima RME pasien pulang didapatkan
data bahwa belum terdapat adanya media edukasi yang khusus menjelaskan
tentang manajemen cairan pasien CHF. Media edukasi yang tersedia hanya berisi
42
43
manajemen perawatan diri pasien CHF secara umum, belum ada media yang
Kepala Ruang Jantung RSUP Dr. Kariadi Semarang didapatkan bahwa perawat
ruang Rawat Inap Jantung sudah memberikan edukasi kepada pasien CHF untuk
membatasi intake minum tidak melebihi jumlah urine dalam 24 jam. Di ruangan
sudah menyediakan media edukasi yang berisi informasi tentang penyakit gagal
jantung dan perawatannya. Tetapi materi edukasi tentang manajemen cairan pada
Jenis Laki-Laki 15 50
Kelamin
Perempuan 15 50
Jenis CHF 1 0 0
CHF
CHF 2 3 10
CHF 3 17 57
CHF 4 10 33
Ecocarditis 1 3,3
CHF tipe 3 yaitu 17 orang (57 %). Penyakit lain yang di derita responden
paling banyak adalah Diabetes Mellitus tipe 2 yaitu 8 orang (26,7 %).
Pasien rata-rata berusia 53 tahun dan lama menderita CHF rata-rata 4,2
tahun.
45
5,141 = 2 ≤ 6
Keterangan :
M = Mean (3,3)
Total 30 100
No Pertanyaan Hasil
(66,7%) sudah mengerti atau mengetahui tentang arti atau konsep cairan.
dan memantau berat badan harian dengan baik atau benar. Hanya ada 3
orang (10%) pasien yang mampu atau bisa mengatasi rasa haus.
untuk dapat memahami cara melakukan manajemen cairan yang meliputi cara
menghitung kebutuhan cairan yang benar pada pasien CHF. Cara menghitung urin
yang harus dikeluarkan setiap harinya. Melakukan catatan harian terkait konsumsi
cairan yang dilakukan setiap harinya serta cara mengatasi rasa haus yang
dirasakan oleh pasien CHF. Pasien membutuhkan suatu metode atau alat yang
dirumah sakit.
FGD dilakukan dengan 2 perawat ahli di ruang Jantung yaitu Ibu Rini
didapatkan ke tiga expert di bidang jantung sepakat akan adanya 6 tema yaitu
manajemen cairan terkait konsep cairan, cara menghitung kebutuhan cairan pasien
Terdapat masukan yaitu terkait tanda-tanda kritis pasien kelebihan cairan yang
harus dibawa ke rumah sakit yang besok bisa dimasukkan oleh peneliti kedalam
Hasil FGD secara rangkuman bisa dilihat pada tabel 5.6 sesuai dengan
6 Memahami Pasien belum Misalnya untuk buah Perlu ada menu terkait
balance mengetahui cara apa saja yang boleh buah apa saja yang boleh
cairan pada menyeimbangkan apa saja dan dan tidak boleh serta
pasien CHF cairan jumlahnya berapa jumlah yang
karena banyak buah diperbolehkan seberapa.
yang mengandung Ditambahkan terkait
banyak air. warning system atau hal-
hal yang perlu
Bisa ditambahkan diperhatikan pasien atau
kapan pasien ini tanda-tanda pasien
masuk rumah sakit mengalami kelebihan
atau warning sistem cairan yang seperti apa
terkait hal-hal yang
perlu diperhatikan
ketika pasien ini
kelebihan cairan
dalam tubuh
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari hasil FGD ada 6 tema utama yang
akan muncul pada aplikasi edukasi presisi manajemen cairan pasien CHF yaitu
arti atau konsep cairan, perhitungan kebutuhan cairan, meghitung haluaran urin,
dan cara mengatasi rasa haus. Rekomendasi dari perawat memunculkan anda-
tanda atau warning system terkait kelebihan cairan belum dimasukkan dalam
1. Manajemen cairan terkait Konsep cairan merupakan semua air yang dikonsumsi
konsep cairan oleh pasien CHF bisa berupa air yang diminum atau
yang terkandung dalam makanan
3. Cara mengatasi haus Cara mengatasi rasa haus dilakukan dengan minum
air yang ditambah limau, makan buah atau sayur yang
beku atau frozen, mengunyah permen karet, menyikat
gigi dan berkumur
5. Menghitung haluaran urin Haluaran urin dalam setiap hari bisa dihitung dengan
harian dengan rumus 1 cc per BB per jam
6. Melakukan pemantauan berat mencatat BB setiap hari di hari yang sama dengan
badan timbangan yang sama supaya bisa tau ada tidaknya
kenaikan berat badan
atau 6 topik. Topik sesuai dengan hasil dari review RME dan media edukasi,
dan analisis isu strategis. 6 tema manajemen cairan pada pasien CHF yaitu :
gagal jantung perlu pembatasan cairannya itu dengan konsumsi 70-80% dari
3. Pemahaman jumlah urin yang harusnya dikeluarkan dalam sehari. Hal ini
bertujuan agar cairan yang masuk dengan cairan yang keluar dari tubuh anda
seimbang.
Aplikasi edukasi presisi bisa ditambahkan terkait dengan tanda atau gejala
1. Halaman Login
Halaman login adalah halaman yang akan digunakan oleh pengguna saat
belum memiliki akun, maka pengguna akan diminta untuk membuat akun
membuat akun baru. Akun ini yang akan menjadikan pengguna memilik
akses pada menu utama aplikasi. Setelah pengguna membuat akun baru,
3. Halaman Dashboard
53
Halaman dashboard ini berisi menu-menu utama yang ada pada aplikasi.
Menu utama ini terdiri dari beberapa 6 hal, antara lain; edukasi presisi,
target input cairan, target output cairan, monitor berat badan, mengatasi
rasa haus, catatan harian input dan output cairan. Dalam penjelasannya
1) Edukasi Presisi
Pada menu ini berisi edukasi yang akan dibaca oleh pengguna, dengan
isi sebagai berikut: manajemen cairan pada pasien gagal jantung dan
Pada menu ini pengguna akan diminta untuk memasukkan berat badan
jenis kelamin maka akan muncul jumlah cairan yang dapat dikonsumsi
oleh pengguna
Pada menu ini pengguna akan diminta untuk memasukkan berat badan.
Pada menu ini pengguna dapat melihat hasil pengukuran berat badan
setiap hari disertai grafik berat badan pengguna pada setiap minggu).
diminum, perkiraan jumlah air dalam kuah sayuran dan buah yang
dikonsumsi, jumlah output urin (urin tampung) dalam 24, Berat Badan
maka pengguna dapat mengetahui apakah cairan per hari balance atau tidak,
Sub bab ini menjelaskan hasil penelitian tahap 2 yang telah dilaksanakan
secara detail dan menyeluruh didapatkan hasil akhir kuesioner SUS adalah 84,33
Percentiles hasilnya Baik. Kekurangan aplikasi adalah saat digunakan pada orang
mengoperasikan android. Selain itu pada salah satu responden ada yang kurang
5.2.2. Hasil uji validitas aplikasi atau Content Validity Index (CVI)
Jumlah
No Butir Penilaian Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3 I-CVI
Kesetujuan
1 Pewarnaan 1 1 1 3 3/3=1,00
11 Keamanan 1 1 1 3 3/3=1,00
13 Skalabilitas 1 1 0 2 2/3=0,67
14 Dokumentasi 0 1 1 2 2/3=0,67
Dari Tabel 5.9 didapatkan data skala pengukuran yang disarankan adalah
skala ordinal 4 titik pada skor untuk menghindari titik tengah netral dan
agak relevan, 3 = cukup relevan, 4 = sangat relevan. Kemudian, untuk setiap item,
I-CVI dihitung sebagai jumlah ahli yang memberikan penilaian baik yaitu 3 atau 4
relevan= 0), dibagi dengan jumlah total ahli. Dengan rentang nilai; 0 –
0,76 - 1=Sangat relevan. Pada aplikasi ini hasilnya 0,868 artinya sangat relevan.
BAB 6
PEMBAHASAN
kebanyakan adalah pada derajat NYHA III dan NYHA IV. Hal ini dikarenakan
NYHA derajat III dan IV memiliki Fraksi Ejeksi <30%, cardiothoracic ratio >60%
dan pada derajat ini memiliki prognosis yang buruk sehingga mudah mengalami
harian pemasukan cairan, dan memantau berat badan harian dengan baik atau
pasien harus melakukan pembatasan cairan dan tidak mengkonsumsi garam secara
jantung perlu pembatasan cairannya itu dengan konsumsi 70-80% dari kebutuhan
cairan orang sehat per hari. Perhitungan kebutuhan cairan normal yaitu: wanita
dengan rumus yaitu pada laki-laki jumlah cairan (30 cc) dikali BB pada
perempuan jumlah cairan (25 cc) dikali BB. Hasil perhitungan cairan normal
tersebut kemudian dikali lagi dengan 70-80% agar sesuai dengan kebutuhan
59
60
pasien CHF. Rumus untuk laki-laki : 30 x BB x 70% sd. 80%. Rumus untuk
menu kebutuhan cairan harian. Pengguna akan diminta untuk memasukkan data
berat badan dan jenis kelamin. Setelah pengguna memasukkan berat badan dan
jenis kelamin maka akan muncul jumlah cairan yang dapat dikonsumsi oleh
pengguna. Jumlah cairan tersebut juga berdasarkan rumus yang telah dihitung
oleh sistem. Sehingga pasien dapat dengan mudah mengetahui jumlah cairan yang
tepat perhari.
responden belum mengerti atau mengetahui tentang arti atau konsep cairan.
mengalami CHF. Menurut perawat ahli jenis cairan masuk tubuh bisa berupa
minuman atau dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari dengan patokan yang
dijadikan intake yaitu air, teh, susu, sayur-sayuran yang mengandung kuah, buah-
yang berbentuk cair adalah cairan, seperti air, es batu, susu, jus, minuman
berkemasan, kopi, teh, susu, krim, sup, jelly, es krim, sari buah, dan kuah.
Sehingga pasien perlu memahami bahwa cairan merupakan jumlah cairan atau
intake yang masuk ke dalam tubuh, cairan ini bisa berupa air minum langsung
yang berbentuk cair, atau makanan yang berbentuk cair, atau sayuran yang
61
mengandung kuah, atau makanan yang mengandung air seperti jeruk atau
semangka.
konsep cairan. Menu ini menampilkan beberapa gambar dan keterangan jenis
makanan dan minuman yang termasuk dalam cairan dan jumlah kandungan air di
konsumsi cairan
Hasil survei pada 30 responden menunjukkan bahwa tidak ada pasien yang
melakukan catatan harian konsumsi cairan dan sebagian besar pasien yang tidak
bisa atau tidak tahu cara untuk melakukan pencatatan harian konsumsi cairan. Hal
terhadap cara manajemen kebutuhan cairan harian. Merujuk pada penelitian yang
dilakukan oleh Satriya Pranata dan teman-temannya (Pranata, Shing, et al. 2021),
intervensi berfokus pada PCC (Precision Personalised Care) dan sesuai program
diabetes. Edukasi presisi merupakan bagian dari perawatan kesehatan presisi atau
hal yang penting untuk dilakukan. Hal Tersebut dikarenakan pasien CHF yang
jantung untuk memompa kelebihan cairan dalam tubuh (Fauziah & Rubaiah,
dalam mengetahui kebutuhan cairan dalam satu hari. Manajemen cairan pada
penderita gagal jantung, yaitu; (PERKI 2020; Fauziah and Rubaiah 2020) perlu
pembatasan cairannya itu dengan konsumsi 70-80% dari kebutuhan cairan orang
sehat per hari, serta memahami jumlah urin yang harusnya dikeluarkan dalam
sehari. Hal ini bertujuan agar cairan yang masuk dengan cairan yang keluar dari
tubuh seimbang.
Pada penelitian ini pasien dapat menuliskan catatan harian apa saja
yang akan dikonsumsi. Terdiri dari menu cairan pada pagi, siang, dan sore hari.
makan pada jam berapa saja, dan jumlahnya berapa, baik itu dalam bentuk cair
mencatat berat badan setiap hari saat bangun tidur pada saat perut kosong, dengan
timbangan yang sama dan jam yang sama. Perlunya mencatat perubahan BB pada
dokter. PCC diberikan dengan cara melakukan edukasi dan demonstrasi kepada
Keluhan haus dirasakan oleh sebagian besar pasien CHF yang melakukan
didapatkan bahwa sebagian pasien tidak bisa atau tidak tahu cara mengatasi rasa
haus. Hal tersebut karena kurangnya pengetahuan pasien dalam mengatasi rasa
haus. Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Chrysohoou dan teman-
temannya pada penelitian “Fluid and Salt Balance and Role of Nutrition in Heart
cairan sangat penting karena ketika minum banyak cairan, jantung akan bekerja
lebih keras untuk memompa kelebihan cairan dalam tubuh. Terlalu banyak minum
saat haus akan mengakibatkan bertambahnya cairan di dalam tubuh yang berisiko
Rasa haus dialami oleh pasien CHF hampir setiap hari yang dapat
mengurangi intensitas rasa haus diantaranya yakni penggunaan air es, mengunyah
permen karet, saliva pengganti, pemberian oral swab, pelembab bibir rasa mint,
yang signifikan antara tingkat rasa haus sebelum dan sesudah diberikan fruit
frozen pada pasien CHF yang menjalani restriksi cairan (Sujudi et al., 2014).
Pada penelitian ini pasien CHF akan diedukasi cara mengatasi rasa
haus yaitu dengan menambakan limau pada minuman yang diminum, menyikat
gigi lebih sering dan berkumur tapi tidak boleh ditelan, mengunyah permen karet,
memakan buah dan sayuran yang sudah dibekukan atau bentuk frozen, dan
mengunyah permen karet, memakan buah dan sayuran frozen, serta menggunakan
penyegar mulut; 3) Cairan dapat berupa air minum, makanan yang berbentuk cair,
cairan dilakukan setiap mengkonsumsi makan disertai jam makan dan jumlah
makanan serta mencatat berat badan setiap bangun tidur ketika perut kosong; dan
6) Menu makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta hal-hal yang perlu
cairan dalam tubuh (Fauziah & Rubaiah, 2020). Pembatasan cairan berpengaruh
baik dalam perbaikan keseimbangan cairan pasien CHF (Putradana et al., 2021).
Tujuan kendali volume tubuh adalah tercapainya komposisi cairan tubuh pada
dikurangi dari kebutuhan normal. Kebutuhan cairan pada pasien gagal jantung
ml/kg dengan batas bawah yang bertujuan untuk menghindari peningkatan kadar
Hal ini bertujuan untuk mengurangi peningkatan kadar cairan dalam tubuh
dalam tubuh. Adapun jumlah makanan yang boleh dikonsumsi terutama yang
CHF yang melakukan pembatasan cairan. Pasien dengan dosis diuretik yang
tinggi cenderung lebih sering mengalami rasa haus. Hal ini dikarenakan diuretik
66
volume plasma dan osmolalitas tubuh (Eng et al., 2021). Rasa haus dialami oleh
pasien CHF hampir setiap hari yang dapat mengganggu rasa nyaman dan
untuk membatasi cairan akibat tingginya rasa haus pada pasien gagal jantung
dapat memperburuk kondisi pasien gagal jantung (Lumbantoruan & Chen, 2021).
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi intensitas rasa haus
diantaranya yakni penggunaan air es, mengunyah permen karet, saliva pengganti,
pemberian oral swab, pelembab bibir rasa mint, dan es batu (Hudiyawati, 2017).
Konsumsi permen karet dapat meningkatan pH saliva dan aliran saliva melalui
pada pasien CHF (Garcia et al., 2019). Penelitian sebelumnya juga menunjukkan
hasil bahwa terdapat efektivitas yang signifikan antara tingkat rasa haus dan mulut
kering sebelum dan sesudah diberikan fruit frozen pada pasien CHF yang
beberapa teori dan kegiatan FGD yang telah dilakukan yakni pasien CHF yang
karet, mengkonsumsi buah yang sudah dibekukan, dan lainnya. Upaya tersebut
penurunan cardiac output. Produksi urin normal pada dewasa adalah sebanyak
merupakan hal yang penting untuk dicapai oleh pasien CHF. Hal tersebut
menunjukkan hasil bahwa pencatatan intake dan output cairan dapat mengatasi
kelebihan cairan yang dibuktikan dengan menurunnya gejala edema pada pasien
(Purnamasari et al., 2023). Data terkait cairan yang masuk meliputi jenis dan
urin, muntah dan diare selama 24 jam (Andayani, 2019). Analisis peneliti
berdasarkan teori dan kegiatan FGD yang telah dilakukan yakni pencatatan cairan
penting dilakukan oleh pasien CHF dikarenakan dengan mencatat cairan yang
masuk dan keluar dapat membantu mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh
selama 24 jam. Pencatatan cairan yang masuk juga penting untuk dilakukan oleh
makanan, serta frekuensi makan agar dapat mengukur total cairan yang masuk
dalam tubuh sehingga tidak terjadi kelebihan volume cairan dalam tubuh.
beberapa hasil, diantaranya: 1) Cairan merupakan semua air yang dikonsumsi oleh
68
pasien CHF berupa air yang diminum maupun terkandung dalam makanan; 2)
Rumus kebutuhan cairan yakni 30 cc/KgBB pada laki-laki dan 25 cc/KgBB pada
perempuan; 3) Mengatasi haus dapat dilakukan dengan minum air yang ditambah
limau, makan buah atau sayur yang beku atau frozen, mengunyah permen karet,
menyikat gigi dan berkumur; 4) Mencatat konsumsi cairan yakni semua yang
diminum ataupun dimakan yang mengandung air; 5) haluaran urin dapat dihitung
dengan rumus 1 cc/KgBB/24 jam; dan 6) Mencatat BB dilakukan setiap hari saat
bangun tidur dalam kondisi perut kosong dengan timbangan yang sama.
Segala sesuatu yang berbentuk cair adalah cairan, seperti air, es batu,
susu, jus, minuman berkemasan, kopi, teh, susu, krim, sup, jelly, es krim, sari
buah, dan kuah (Fauziah & Rubaiah, 2020; PERKI, 2020). Pembatasan cairan
ketika minum banyak cairan, jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa
kelebihan cairan dalam tubuh. Terlalu banyak cairan di dalam tubuh akan
manajemen cairan. Oleh karena itu, edukasi presisi manajemen cairan dibutuhkan
bagi pasien CHF agar dapat mencapai keseimbangan cairan sehingga tidak terjadi
menu utama yaitu : kebutuhan cairan pasien CHF, konsep cairan pada pasien CHF,
cara mengatasi rasa haus, jumlah urin yang harus dikeluarkan, pengukuran berat
badan, dan catatan harian konsumsi cairan. Pada menu pertama yaitu kebutuhan
cairan pasien CHF. Pada menu ini pengguna akan diminta untuk memasukkan
berat badan dan jenis kelamin. Setelah pengguna memasukkan berat badan dan
jenis kelamin maka akan muncul jumlah cairan yang dapat dikonsumsi oleh
pengguna. Sesuai dengan rumus pembatasan cairan pada pasien CHF oleh PERKI
(2020; Fauziah dan Rubaiah (2020), yaitu pada pasien gagal jantung perlu
pembatasan cairannya itu dengan konsumsi 70-80% dari kebutuhan cairan orang
sehat per hari. Perhitungan kebutuhan cairan yaitu: wanita (25cc/kgBB/hari) dan
pria (30cc/kgBB/hari). Oleh sebab itu pada menu aplikasi perhitungan kebutuhan
cairan pasien CHF diperlukan data jenis kelamin dan berat badan pasien yang
pembatasan cairan secara otomatis oleh sistem akan mempermudah pasien CHF
Menu kedua adalah mengenai edukasi konsep cairan. Pada menu ini
akan menampilkan beberapa gambar dan keterangan jenis makanan dan minuman
yang termasuk dalam cairan dan jumlah kandungan air di dalamnya. Tujuan
edukasi konsep cairan pada pasien CHF adalah untuk mengurangi natrium dan
mengurangi edema yag biasanya dialami oleh psien dengan CHF (Putradana et al.,
2021). Sejalan dengan penelitian Marantika & Devi (2014), pasien dengan
70
kandungan air tinggi sehingga pasien disarankan untuk tidak berlebihan dalam
mengkonsumsi hampir semua jenis buah serta makanan yang diolah dari buah.
tidak merasa haus. Rasa haus mendorong pasien untuk minum sehingga dapat
meningkatkan konsumsi cairan harian (Anita & Novitasari, 2017). Pada pasien
CHF pengaturan konsumsi cairan perlu dilakukan dengan cermat. Intake cairan
tidak hanya didapatkan dari konsumsi air mineral saja, namun buah dan sayur juga
menambah intake cairan harian. Sehingga dengan adanya menu edukasi konsep
cairan, pasien CHF dapat dengan mudah mengidentifikasi bahan makanan apa
Menu ketiga adalah cara mengatasi rasa haus. Pada menu ini akan
menampilkan beberapa gambar dan keterangan terkait cara mengatasi rasa haus.
Rasa haus akan meningkatkan psien dengan CHF untuk mengonsumsi cairan,
sehingga perlu dilakukan pembatasan dengan cara mengatasi rasa haus. Rasa haus
yang dialami dapat terjadi karena konsumsi bahan makanan/ minuman yang
mengandung diuretik salah satunya adalah teh. Teh memiliki zat yang bersifat
diuretik, dimana zat tersebut akan menyebabkan rasa haus (Anita & Novitasari,
Jadmiko (2017), bahwa mayoritas pasien dengan gagal jantung di poli jantung
RSUP. Dr. Soeradji Klaten mengonsumsi air teh manis. Faktor lain yang
71
menyebabkan seseorang merasa haus diantaranya berupa iklim dan cuaca. Iklim
tropis dengan cuaca yang panas dapat menyebabkan tubuh mengatur suhu dengan
mengeluarkan keringat sehingga rasa haus meningkat. Selain itu, aktivitas fisik
yang berat juga dapat menyebabkan kelelahan dan rasa haus (Anita & Novitasari,
2017). Oleh karena itu, untuk mencegah pasien CHF merasa haus dan
minuman yang mengandung diuretik, beraktivitas fisik yang berat, dan berada di
Menu keempat adalah jumlah urine yang harus dikeluarkan. Hal ini
bertujuan agar cairan yang masuk dengan cairan yang keluar dari tubuh anda
seimbang. Pada menu ini pengguna akan diminta untuk memasukkan berat badan
sehingga nanti akan muncul jumlah urin yang seharusnya dikeluarkan dalam
setiap harinya. Pada menu ini, akan dihitung secara otomatis oleh sistem jumlah
urin yang harus dikeluarkan berdasarkan berat badan. Sesuai dengan panduan
manajemen cairan pada penderita gagal jantung menurut PERKI (2020); Fauziah
dan Rubaiah (2020), target keluaran urin per hari yaitu 1cc x BB x 24jam urin.
Sejalan dengan penelitian (Minarti, 2018) salah satu masalah keperawatan pada
urine untuk menentukan output cairan. Hal ini dilakukan untuk mengukur
keseimbangan cairan pasien dari total intake cairan dan total output cairan pasien.
Menu kelima adalah pengukuran berat badan. Pada menu ini pengguna
dapat menuliskan berat badan sehingga nantinya akan muncul grafik berat badan
pada pengguna pada setiap bulan. Sesuai dengan panduan manajemen cairan pada
72
penderita gagal jantung menurut PERKI (2020); Fauziah dan Rubaiah (2020), jika
terjadi peningkatan berat badan yang cepat yaitu 2 kg dalam 2 hari atau lebih dari
2,5 kg dalam seminggu segera lapor dokter. Pemantauan berat badan harian
dilakukan di waktu yang sama, timbangan yang sama setiap hari dalam keadaan
perut kosong. Peningkatan berat badan yang drastis ini dapat disebabkan oleh
edema akibat kelebihan volume cairan. Sejalan dengan penelitian (Fikriana, 2018)
edema biasanya terjadi di kaki maupun abdomen. Terjadinya edema ini akan
pengguna dapat dengan mudah melihat grafik berat badan setiap bulannya apakah
Menu keenam adalah catatan harian konsumsi cairan. Pada menu ini
pasien bisa menuliskan catatan harian apa saja yang akan dikonsumsi. Terdiri dari
menu cairan pada pagi, siang, dan malam hari. Sesuai dengan panduan
manajemen cairan pada penderita gagal jantung menurut PERKI (2020); Fauziah
dan Rubaiah (2020), konsumsi jumlah cairan yang sesuai dengan berat badan
setiap hari. Bisa dengan menggunakan botol/gelas yang sama agar perhitungan
konsumsi cairan bisa dengan membagi pada jam makan pagi, siang, dan malam
cairan dan penurunan gejala dyspnea pada pasien gagal jantung kongestif. Tujuan
dari catatan harian konsumsi cairan adalah untuk memantau asupan cairan
73
pengguna pada pagi, siang, dan malam hari. Sehingga pada setiap makan,
pengguna dapat dengan mudah memantau berapa kebutuhan dan konsumsi cairan
meningkatkan self care pasien. Dari hasil uji kelayakan aplikasi edukasi presisi
manajemen cairan pasien CHF didapatkan hasil akhir yaitu acceptable, sehingga
dapat menurunkan kejadian sesak atau dyspnea pada pasien CHF (Abdurrachim &
Chairunnisa, 2021).
pada pasien dan keluarga (Pranata et al., 2021). Penggunaan edukasi presisi dapat
74
cairan saat di rumah sakit dan saat di rumah pasien masih bisa melakukannya.
pasien dalam melakukan pembatasan cairan saat di rumah. Edukasi presisi juga
konsumsi cairan sesuai dengan anjuran, selain itu pasien juga dapat melakukan
dengan manajemen cairan mandiri, pasien tidak lagi menjadi penerima pendidikan
yang pasif, akan tetapi mereka adalah penentu yang aktif dalam menentukan
manajemen cairan mandiri pada pasien dengan gagal jantung memiliki hasil yang
positif dimana pasien lebih mudah dalam mengakses informasi yang diperlukan
mandiri adalah saat digunakan pada orang tua, dimana responden berusia 70 tahun
juga menjadi pendorong dalam usaha belajar untuk mengikuti perubahan dalam
android berupa hambatan dalam penggunaan ponsel dan aplikasi android, maka
dukungan keluarga memiliki peran yang sangat penting. Keluarga akan membantu
pasien untuk memantau intake cairan dan output cairan sehingga keseimbangan
responden khusus seperti lanjut usia berusia 70 tahun yang mengalami hambatan
mengoperasikan android .
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
sebagai berikut :
pemasukan cairan, dan memantau berat badan harian dengan baik atau
intake minum agar tidak melebihi jumlah urine dalam 24 jam. Media
tentang manajemen cairan pada pasien CHF yang lebih rinci belum
tersedia.
pada hasil FGD dan diskusi pakar yaitu dengan 6 tema manajemen
7.2. Saran
Abdurrachim, Rijanti, and Nana Chairunnisa. 2021. “The Role of Sodium Intake
and Liquid Balance to Overcoming Breathing Based on Respiration Rate
(RR) on Congestive Heart Failure (CHF) Patients.” Jurnal Gizi Dan Dietetik
Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) 8 (2): 93.
https://doi.org/10.21927/ijnd.2020.8(2).93-100.
Adiputra, Ni Made Sudarma, Ni Wayan Trisnadewi, Ni Putu Wiwik Oktaviani,
and Seri Asnawati Munthe. 2021. Metodologi Penelitian Kesehatan. Medan:
Yayasan Kita Menulis.
Anggraeni, Anggun Rosalina, and Ani Syafriati. 2022. “Pengaruh Pemberian
Edukasi Manajemen Kesehatan Pasien Gagal Jantung Kongestif.” Jurnal
Ilmiah MUlti Science Kesehatan 14 (2): 126. https://jurnal.stikes-aisyiyah-
palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/.
Ani, Nur. 2018. Teori Model Keperawatan Besarta Aplikasinya Dalam
Keperawatan. Malang: Univesitas MUhammdiyah Malang.
Ardiana, Meitiy, and Andiantro. 2021. Buku Ajar Rehabilitasi Jantung Pada
Populasi Khusus. Pekalongan: PT Nasya Expanding Management.
Chrysohoou, Christina, Emmanouil Mantzouranis, Yannis Dimitroglou, Andreas
Mavroudis, and Kostas Tsioufis. 2022. “Fluid and Salt Balance and the Role
of Nutrition in Heart Failure.” Nutrients. MDPI.
https://doi.org/10.3390/nu14071386.
Dahlan, M.S. 2014. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta:
Epidemiologi Indonesia.
Farhana, Arina Farhana, and Dian Hudiyawati. 2020. “Gambaran Self
Management Pada Pasien Gagal Jantung.” Universitas Muhammdiyah
SUrakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/82907.
Fauziah, Siti Hanifah Rahmawati, and Nyinyi Rubaiah. 2020. “Pengaturan Cairan
Pada Pasien Gagal Jantung Dewasa.” Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.
2020.
Fikriana, Riza. 2018. Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Hardiyanti, Fina Catur, Dewi Rahmawati, Siti Iyah Fauziyah, Indah Mae Nur,
Trisna Nurhidayat, and Triyandi Algifari. 2022. “Pengaruh Pemberian
Edukasi Berbasis Digital Cardicraf Terhadap Tingkat Kepatuhan Monitoring
Self-Care Management Pasien Gagal Jantung The Effects of Digital-Based
Education Provision Cardicraf on the Level of Self-Care” 09 (3): 278–84.
Hendrastuti, Elisabeth Sri, Erliza Noor, Etty Riani, Evy Dhamayanti, Husin Alatas,
Irma Isnafia Arief, Mohamad Agus Setiadi, and Ni Wayan Kurniani Karja.
2021. Etika Penelitian Dan Publikasi Ilmiah. Bogor: Dewan Guru Institut
79
80
Pertanian Bogor.
Husnaniyah, Dedeh, Riyanto, and Kamsari. 2022. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Kemenkes RI. 2021. “Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Gagal Jantung.” Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. Profil Kesehatan Indonesia
2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. https://doi.org/10.1524/itit.2006.48.1.6.
Kesuma, Dorie P. 2021. “Penggunaan Metode System Usability Scale Untuk
Mengukur Aspek Usability Pada Media Pembelajaran Daring Di Universitas
XYZ.” Jurnal Tehnik Informatika Dan Komunikasi 8 (3): 1615–26.
http://jurnal.mdp.ac.id.
Khasanah, Suci, and Susanto Amin. 2020. “Analysis Of Factors Related To
Rehospitalization Events Of Congestive Heart Failure Patients.” PROFESI
(Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian 17 (2): 30–36.
Kusumastuti, Adhi, Ahmad Mustamil Khoiron, and Taofan Amil Akhmadi. 2020.
Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Lulu, Muhammad, Latif Usman, and Azrino Gustalika. 2022. “Pengujian
Validitas Dan Reliabilitas System Usability Scale (SUS) Untuk Perangkat
Smartphone.” Jurnal Ecotipe 9 (1): 19–24.
Marganingsih, Via, and Dian Hudiyawati. 2023. “Effect of Education Using
Booklet Media on Low Salt Diet Compliance and Fluid Restriction in
Congestive Heart Failure Patients.” Jurnal Berita Ilmu Keperawatan 16 (1).
PERKI. 2020. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung 2020. 2nd Ed. Perhimpunan
Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia 2020. Vol. 6. Jakarta Barat:
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonsesia.
Prabowo, Ridho Kunto, Wayunah, and Wulan Luqti Vaeli. 2022. “Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Rehospitalisasi Pada Pasien
Congestive Heart Failure ( CHF ).” Bima Nursing Journal 4 (1): 47–55.
Pranata, Satriya, Lin Chun Shing, Aric Vranada, Lee Ya Chun, and Yunie
Armiyati. 2021. “The Implementation of Precision Personalized Care to
Improve Diabetes Patients ’ Self-Management at Taipei Veteran General
Hospital : An Observational Study” 10 (3): 1304–7.
https://doi.org/10.15562/bmj.v10i3.2902.
Pranata, Satriya, Shu Fang Vivienne Wu, Javad Alizargar, Ju Han Liu, Shu Yuan
Liang, and Yu Ying Lu. 2021. “Precision Health Care Elements, Definitions,
and Strategies for Patients with Diabetes: A Literature Review.”
International Journal of Environmental Research and Public Health 18 (12):
1–14. https://doi.org/10.3390/ijerph18126535.
Pranata, Satriya, Shu Fang Vivienne Wu, Chun Hua Chu, and Khristophorus Heri
Nugroho. 2021. “Precision Health Care Strategies for Older Adults with
81
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Layak Etik dan Surat Izin Melaksanakan Penelitian
83
84
Petunjuk :
Jawabnya Pertanyaan dibawah ini sesuai dengan yang Anda ketahui :
No. Pertanyaan Jawaban
1 Sebutkan 6 bentuk produk yang dikatakan cairan
2 Silahkan Anda hitung kebutuhan cairan Anda setiap
harinya. Tulis lengkap dengan perhitungannya.
3 Hitung perkiraan jumlah urin yang harus Anda
keluarkan setiap harinya. Tulis lengkap dengan
perhitungannya
4 Buatlah catatan harian konsumsi cairan Anda saat Silahkan dijawab
dirumah di lembar berbeda
5 Bagaimana cara mengatasi haus ?
6 Dalam melakukan pemantauan berat badan berapa
jumlah penambahan berat badan yang dikatakan
bermasalah ?
PANDUAN FGD
1. Latar Belakang
Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terfokus merupakan
suatu metode pengumpulan data yang berfokus pada kelompok. Suatu metode
dan teknik dalam mengumpulkan data kualitatif dimana sekelompok orang
berdiskusi tentang suatu fokus masalah atau topik tertentu di pandu oleh
seorang fasilitator atau moderator (Indrizal, 2013). Data atau informasi yang
diperoleh melalui teknik ini, selain merupakan informasi kelompok, juga
merupakan suatu pendapat dan keputusan kelompok tersebut. Keunggulan
penggunaan metode FGD adalah memberikan data yang lebih kaya dan
memberikan nilai tambah pada data yang tidak diperoleh ketika menggunakan
metode pengumpulan data lainnya (Melyndha, Astriend. 2013).
2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan diskusi selama 60 menit diharapkan peserta diskusi
memperoleh masukan maupun informasi mengenai sejauh mana rencana
inovasi berupa aplikasi manajemen cairan pada pasien CHF
2.2 Tujuan Khusus
1) Menganalisis trend dan issue kasus CHF
2) Melakukan FGD dan diskusi pakar terkait pengaruh aplikasi
manajemen cairan
3) Membuat apikasi terkait manajemen cairan pada CHF berbasis
android
3. Rencana kegiatan
1.1 Nama kegiatan
Focus Group Disscussion (FGD)
1.2 Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan FGD ini yaitu diskusi terarah
yang dimpimpin oleh seorang fasilitator yang terdiri dari persiapan, proses
dan penutup FGD. Permulaan diskusi yaitu (1) pembukaan (2) memaparkan
singkat topik yang akan dibahas (overview) (3) membacakan aturan umum
90
diskusi untuk disepakati bersama (atau hal-hal lain yang akan membuat
diskusi berjalan mulus) (4) mengajukan pertanyaan pertama sebagai panduan
awal diskusi.
1.3 Sasaran
Pelaksanaan FGD ini dilakukan dua kali yaitu:
1. FGD 1 : 2 orang Perawat Penanggung Jawab Asuhan
2. FGD 2 : Diskusi pakar dengan Dosen Spesialis Keperawatan
Medikal Bedah konsentrasi Kardiovaskuler
1.4 Waktu dan tempat
Hari/tanggal : 27 Juni 2023
Waktu : Jam 10.00 - 12.00
Tempat : Ruang Perpustakaan KSM Kedokteran Jantung dan
Pembuluh Darah
1.5 Setting tempat
PENJELASAN :
a. Persiapan sebelum kegiatan FGD
1. Peneliti datang tepat waktu sebelum peserta (undangan) tiba dan membina
hubungan saling percaya dengan audience lainnya.
2. Peneliti dan audience duduk melingkar bersama-sama
3. Peneliti mengusahakan tidak melakukan interupsi dan menggiring
opininya untuk mempengaruhi audience lainnya
b. Pembukaan FGD
1. Sambutan
2. Menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya pertemuan FGD yang
sedang dilakukan.
3. Menjelaskan prosedur pertemuan dan perkenalan Catatan: kerahasiaan
dijaga dan hanya untuk kepentingan studi ini saja, peserta tidak perlu
menunggu untuk dimintai pendapat, silahkan berbicara satu per satu
92
No Pertanyaan Jawaban
Sangat Tidak Ragu- Setuj Sangat
Tidak Setuju Ragu u (4) Setuju
Setuju (2) (3) (5)
(1)
1 Saya berpikir akan
menggunakan sistem ini lagi
2 Saya merasa sistem ini rumit
untuk digunakan
3 Saya merasa sistem ini
mudah digunakan
4 Saya membutuhkan bantuan
dari orang lain atau teknisi
dalam menggunakan sistem
ini
5 Saya merasa fitur-fitur
sistem ini berjalan dengan
semestinya
6 Saya merasa ada banyak hal
yang tidak konsisten (tidak
serasi pada sistem ini)
7 Saya merasa orang lain akan
memahami cara
menggunakan sistem ini
dengan cepat
8 Saya merasa sistem ini
membingungkan
9 Saya merasa tidak ada
hambatan dalam
menggunakan sistem ini
10 Saya perlu membiasakan diri
terlebih dahulu sebelum
menggunakan sistem ini
95
0 tidak 1 2
bisa menjawab menjaw
menjawab tidak tepat ab tepat
Pertanyaa Pertanyaa Pertany Pertanya Pertany Pertanyaan
n1 n2 aan 3 an 4 aan 5 6
KO
N konsep
DE
O cairan mengukur jumlah catatan cara pemantaua T
PS
atau kebutuhan haluaran harian mengat n BB ot
produk cairan urin cairan asi haus bermasalah al
1 BI 1 0 0 0 0 0 1
2 SH 2 0 0 0 0 0 2
3 SI 2 0 0 0 1 0 3
4 AB 2 0 0 0 1 0 3
5 BA 2 1 0 0 1 1 5
6 KI 1 0 0 1 1 0 3
7 SM 1 1 0 1 0 0 3
8 CD 1 1 0 1 0 0 3
9 HS 1 0 0 0 0 0 1
10 SN 2 1 1 0 0 0 4
11 MH 2 1 0 0 1 0 4
12 EF 2 1 0 0 1 0 4
13 IH 2 1 0 0 1 0 4
14 AL 2 1 0 0 1 0 4
15 KH 2 0 0 0 0 0 2
16 GH 2 0 0 0 0 0 2
17 SU 1 0 0 0 0 0 1
18 WH 1 0 0 0 0 0 1
19 MS 1 0 0 0 0 0 1
20 IJ 1 0 0 0 0 0 1
21 IS 2 1 0 0 1 0 4
22 PW 2 1 1 1 1 0 6
23 PS 2 1 1 1 1 0 6
24 KL 2 1 1 1 1 0 6
25 SW 1 0 0 0 0 0 1
26 DN 2 1 0 0 2 0 5
27 SY 2 1 1 1 2 0 7
28 MN 2 1 1 1 2 0 7
29 DO 2 0 0 0 1 0 3
30 OP 2 0 0 0 1 0 3
96
akhi
s s s s s s s s s s h r
R o n o n o n o n o n o n o n o n o n o n as (Ju
e a il a il a il a il a il a il a il a il a il al il il mal
s l a l a l a l a l a l a l a l a l a 1 a * h/N
p 1 i 2 i 3 i 4 i 5 i 6 i 7 i 8 i 9 i 0 i 2 )
3
1 5 4 2 3 4 3 2 3 4 3 1 4 5 4 1 4 4 3 3 2 3 82,5
3
2 5 4 1 4 5 4 1 4 5 4 2 3 4 3 1 4 4 3 2 3 6 90
2
3 4 3 3 2 3 2 4 1 4 3 1 4 4 3 2 3 3 2 2 3 6 65
2
4 5 4 3 2 3 2 3 2 5 4 1 4 3 2 2 3 3 2 2 3 8 70
3
5 4 3 2 3 4 3 2 3 5 4 1 4 4 3 2 3 4 3 2 3 2 80
3
6 5 4 1 4 4 3 1 4 5 4 2 3 4 3 2 3 5 4 2 3 5 87,5
3
7 5 4 1 4 5 4 1 4 5 4 1 4 4 3 2 3 5 4 2 3 7 92,5
3
8 5 4 1 4 4 3 1 4 5 4 2 3 4 3 2 3 5 4 2 3 5 87,5
3
9 5 4 1 4 5 4 1 4 5 4 1 4 4 3 1 4 5 4 2 3 8 95
1 2
0 4 3 2 3 3 2 3 2 4 3 1 4 4 3 2 3 3 2 2 3 8 70
1 3
1 5 4 1 4 5 4 1 4 5 4 2 3 5 4 2 3 5 4 1 4 8 95
1 3
2 5 4 1 4 4 3 1 4 5 4 2 3 5 4 1 4 5 4 2 3 7 92,5
1 3
3 5 4 1 4 5 4 1 4 5 4 2 3 5 4 2 3 5 4 1 4 8 95
1 3
4 4 3 2 3 4 3 1 4 5 4 1 4 4 3 2 3 4 3 2 3 3 82,5
1 3
5 4 3 3 2 4 3 2 3 5 4 1 4 4 3 2 3 4 3 1 4 2 80
126
5
84,3
333
3
97
1. Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Jenis CHF
Penyakit Lain
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 30
98
Jenis Kelamin R2
Jenis CHF R2
Penyakit Lain R2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 15
99
Correlations
Konsep Pearson
1 .424* .354 -.053 .617** .a .669**
cairan Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Kebutuhan Pearson
.424* 1 .500** .452* .513** .a .801**
cairan Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Haluaran Pearson
.354 .500** 1 .641** .385* .a .728**
urin Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Catatan Pearson
-.053 .452* .641** 1 .309 .a .590**
harian Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Mengatasi Pearson
.617** .513** .385* .309 1 .a .821**
haus Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Pemantauan Pearson
.a .a .a .a .a .a .a
BB Correlation
Sig. (2-tailed) . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
Konsep Pearson
1 .424* .354 -.053 .617** .a .669**
cairan Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Kebutuhan Pearson
.424* 1 .500** .452* .513** .a .801**
cairan Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Haluaran Pearson
.354 .500** 1 .641** .385* .a .728**
urin Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Catatan Pearson
-.053 .452* .641** 1 .309 .a .590**
harian Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Mengatasi Pearson
.617** .513** .385* .309 1 .a .821**
haus Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Pemantauan Pearson
.a .a .a .a .a .a .a
BB Correlation
Sig. (2-tailed) . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
level (2-tailed).
Correlations
Konsep Pearson
1 .424* .354 -.053 .617** .a .669**
cairan Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Kebutuhan Pearson
.424* 1 .500** .452* .513** .a .801**
cairan Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Haluaran Pearson
.354 .500** 1 .641** .385* .a .728**
urin Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Catatan Pearson
-.053 .452* .641** 1 .309 .a .590**
harian Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Mengatasi Pearson
.617** .513** .385* .309 1 .a .821**
haus Correlation
N 30 30 30 30 30 30 30
Pemantauan Pearson
.a .a .a .a .a .a .a
BB Correlation
Sig. (2-tailed) . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30
variables is constant.
102
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.742 6
Item-Total Statistics
Corrected Item-
Scale Mean if Scale Variance Total Cronbach's Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Konsep cairan
Kebutuhan cairan
Haluaran urin
Catatan harian
Mengatasi haus
Pemantauan BB
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 30
Hasil
1. Halaman Login
Halaman login adalah halaman yang akan digunakan oleh pengguna saat
akan menggunakan aplikasi. Setiap pengguna diwajibkan untuk
melakukan login untuk dapat mengakses menu utama. Jika pengguna
belum memiliki akun, maka pengguna akan diminta untuk membuat akun
terlebih dahulu di menu Register.
3. Halaman Dashboard
Halaman dashboard ini berisi menu-menu utama yang ada pada aplikasi.
Ketika pengguna sudah berhasil melakukan login, pengguna akan
disajikan semua menu utama aplikasi.