TEMPLATE RESUME MODUL BERBASIS KISI-KISI SOAL PROFESIONAL

Nama : Fadel
NIM :
Mapel/Kelas : Alquran Hadist / 2B
SOAL PREDIKTIF PILIHAN GANDA
N INDIKATOR BERBASIS HOTS DAN 5 PILIHAN
RANGKUMAN MATERI
O ESENSIAL JAWABANNYA SERTA KUNCI
JAWABANNYA

1 Disajikan narasi tentang Sebab-Sebab Perawi Dikenakan Al jarh wa Ta'dil ُ‫ان َأ ْخبـَ َر َنا ُس ْف َيانُ ح و َحدَّثـَ َنا ع ُْث َمانُ بْن‬ َ ‫ْن ُس ْف َي‬ِ ‫َّاح ب‬ َّ ‫َحدَّثـَ َنا م َُح َّم ُد بْنُ ال‬
ِ ‫صب‬
hasil takhrij Hadis 1. Bid’ah yaitu melakukan tindakan tercela di luar ‫ِبي َش ْي َب َة‬ ‫َأ‬
terkait dengan adanya ketentuan syara
ْ‫ْن ُسلَي ٍْم َعن‬ ِ ‫ان ب‬ َ ‫ص ْف َو‬ َ ْ‫َو َحا ِم ُد بْنُ َيحْ َيى َوابْنُ السَّرْ ِح َقالُوا َحدَّثـَ َنا ُس ْف َيانُ َعن‬
jarh wa ta’dil terhadap 2. Mukhalafah ialah menyalahi periwayatan orang yang
salah satu sanad Hadis, lebih tsiqat.
‫ْن‬ِ ‫َناف ِِع ب‬
mahasiswa dapat 3. Ghalath ialah banyak kekeliruan dalam meriwayatkan. َ َّ‫ْن َأ ِبي َح ْث َم َة يـَبـْلُ ُغ ِب ِه ال َّن ِبي‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل ِإ َذا‬ ِ ‫جُبـَي ٍْر َعنْ َسه ِْل ب‬
menguraikan sebab- 4. Jahalah ialah hal-hal yang tidak dikenal identitasnya ‫صل ى‬ َّ َ
sebab seorang perawi 5. Da’wa al-‘inqitha’ ialah diduga keras sanadnya terputus
dikenakan jarh wa ta'dil ‫صالَ َت ُه‬ َ ‫َأ َح ُد ُك ْم ِإلَى سُتـْ َر ٍة فـَ ْل َي ْدنُ مِنـْ َها الَ يـَ ْق َطعْ ال َّشي‬
َ ‫ْطانُ َعلَ ْي ِه‬
dalam takhrij Hadis
berdasarkan kajian ilmu
Hadis dapat diketahui bahwa seluruh periwayat hadis ini
telah memenuhi kriteria hadis shahı͂ h yaitu: sanad
bersambung sampai ke Rasulullah Saw, ‘adil,
dhabith, tidak terdapat ‘illat dan sya͂ dz. Maka hadis
dari jalur Abu Daud dari segi kualitas berstatus
shahı͂ h dan dapat dijadikan dalil.

Sebab-sebab perawi dikenakan Al Jarh wa Ta’dil

 adalah …
A. Bid’ah yaitu melakukan tindakan tercela di
luar ketentuan syara
B. Mukhalafah ialah menyalahi periwayatan
orang yang lebih tsiqat.
C. Da’wa al-‘inqitha’ ialah diduga keras
sanadnya terputus
D. Jahalah ialah hal-hal yang tidak dikenal
identitasnya
E. Semua benar

Jawaban E

2 Disajikan narasi tentang Tingkatan Ta’dil ada enam tingkatan, begitu pula dengan Keadilan seorang perawi dapat diketahui dengan
cara melakukan Jarh salah satu dari dua ketetapan yaitu dengan
penilaian al-jarh wa 1. Tingkatan At-Ta’dil kepopulerannya dan Dengan pujian dari seseorang
ta’dil terhadap salah  Tingkatan Pertama dengan menggunakan ungkapan- yang adil (tazkiyah). Seperti halnya perkataan Ibnu
satu sanad Hadis, ungkapan seperti: “Fulan kepadanyalah puncak Hajar dalam Taqribu Tahdzib tentang Zaid ibn
mahasiswa dapat ketepatan dalam periwayatan” Habab  beliau berkata rawi ini dipakai Imam
menguraikan tingkatan-  Tingkatan Kedua, Dengan menyebutkan sifat yang Muslim. Ibnu Hajar mengatakan “Dia adalah
tingkatan dalam al-jarh menguatkan ketsiqah-annya, ke-adil-annya, dan orang yang jujur . Namun, riwayat-riwayatnya
wa ta’dil terhadap ketepatan periwayatannya adalah keliru jika dia dapatkan dari gurunya yang
sanad dimaksud dalam  Tingkatan Ketiga, Yang menunjukan adanya bernama Sufyan Atsauri. Namun dia tidak dha’if
takhrij Hadis pentsiqahan tanpa adanya penguatan atas hal itu untuk guru yang lain.”
 Tingkatan Keempat, Yang menunjukkan adanya ke- Ditingkatan keberapakah ta’dil yang dilakukan oleh
adil-an dan kepercayaan tanpa adanya isyarat akan ibnu hajar kepada zaid ibnu habbab tersebut ?
kekuatan hafalan dan ketelitian
  Tingkatan Kelima, Yang tidak menunjukkan adanya A. Tingkatan pertama
pentsiqahan ataupun celaan
B. Tingkatan kedua
 Tingkatan Keenam, Isyarat yang mendekati celaan
(jarh) C. Tingkatan ketiga
2. Tingkatan Al-Jarh
D. Tingkatan keempat
 Pertama, yang menunjukkan adanya kelemahan
 Tingkatan Kedua, yang menunjukkan adanya E. Tingkatan keenam
pelemahan terhadap perawi
 Tingkatan Ketiga, yang menunjukkan lemah sekali
dan tidak boleh ditulis hadisnya Jawaban B
 Tingkatan Keempat, yang menunjukkan tuduhan
dusta atau pemalsua hadis
 Tingkatan Kelima, yang menunjukkan sifat dusta
atau pemalsu dan semacamnya
 Tingkatan Keenam, yang menunjukkan adanya dusta
yang berlebihan