‫ أهالوسهال‬. ‫ آمين‬. ‫تقبّل هللا منّ ا ومنكم‬.

6. Hadits Dla`if yang disebabkan cacat perawinya.

 HADITS-HADITS MARDUD
KARENA TERCELA RAWINYA
ِ َ‫ان َوالتَّ َكلُّ ُم فِ ْي ِه ِم ْن ن‬
‫احي ِة َع َدالَتِ ِه َو ِد ْينِ ِه َو‬ ِ ‫َّاوى َج ْر ُح ُح باللِّ َس‬ِ ‫ْال ُم َرا ُد بِااطَّ ْع ِن فِ ْي الر‬
‫ض ْب ِط ِه َو ِح ْف ِظ ِه‬ ِ َ‫ ِم ْن ن‬.
َ ‫احي ِة‬
Yang dimaksud dengan tercela rawinya ialah dicela melalui lisan dan menjadi
pembicaraan sekitar `Adalah (Prilaku/Moral) dan agamanya, dan sekitar kecerdasan
dan daya ingatnya.
ٌ‫ق بِ ْال َع َدالَ ِة َو َخ ْم َسة‬
ُ َّ‫َّاوى َع ْش َرةُ َأ ْشيَا َء ؛ َخ ْم َسةٌ ِم ْنهَا تَتَ َعل‬
ِ ‫َوأ ْسبَابُ الطَّ ْع ِن فِ ْي الر‬
‫ضب ِْط‬ ُ َّ‫تَتَ َعل‬.
َّ ‫ق بِال‬
Dan sebab-sebab tercelanya rawi itu ada sepuluh macam. Lima hal berkaitan dengan
`Adalah dan lima lainnya berkaita dengan Dlabith (Kecerdasan/Hafalan).

#Membumikan_Hadits_Hidupkan_Sunnah
HADITS DLAIF YANG CACAT KARENA
PERAWINYA ADA 2;
َّ ‫ق بِالطَّ ْع ِن فِ ْي ال‬
‫ضب ِْط فَ ِه َي ؛‬ ُ َّ‫َوَأ َّماالَّتِ ْي تَتَ َعل‬ ‫ق بِالطَّ ْع ِن فِ ْي ْال َع َدالَ ِة فَ ِه َي ؛‬
ُ َّ‫َأ َّماالَّتِ ْي تَتَ َعل‬
Adapun yang berkaitan dengan tercelanya rawi Adapun yang berkaitan dengan tercelanya rawi pada
pada Dlabith/hafalan; `Adalah/Moral;
١.: ‫فَحْ شُ ْال َغلَ ِط‬ ‫ ِإ ْس ُم ْال َخبَ ِر‬: ‫ْال ُم ْن َك ُر‬ ‫الْ َم ْوضُ ْو ُع‬ ِ ‫ مْس ُ الْ َخرَب‬: ‫ ْال َك ِذ ُب‬.١
‫ِإ‬
Rawinya banyak salah, haditsnya disebut Munkar. Rawinya seorang Pendusta maka haditsnya disebut Maudlu`.

‫ال َّشا ُذ‬ ‫ ِإ ْس ُم ْال َخبَر‬: ‫ س ُْو ُء ْال ِح ْف ِظ‬.٢ . ِ ‫ا ْل َم ْتر ُْو ُك ا لتُّ ْه َم ُة بِ ا ْل ِك ْذ‬
: ٢‫ب‬ ‫ِإس ُْم ا ْل َخبَ ِر‬
Rawinya buruk hafalan, haditsnya disebut Syadz. Rawinya tertuduh berdusta nama haditsnya disebut Matruk.

‫ْال ُم ْن َك ُر‬ ‫ ِإ ْس ُم ْال َخبَر‬: ُ‫ ْال َغ ْفلَة‬.٣ ٣. ‫ْال ُم ْن َك ُر‬ ‫ ِإ ْس ُم ْال َخبَر‬: ‫ق‬
ُ ‫ْالفِ ْس‬
Rawinya pelupa, haditsnya disebut Munkar Rawinya bersifat fasik haditsnya disebut Munkar.

‫ْال ُم َعلَّ ُل‬ ‫ ِإ ْس ُم ْال َخبَر‬: ‫ ْال َو ْه ُم‬.٤ ُ ‫ْال ُم ْن َك‬

٤.‫ر‬ ‫ ِإ ْس ُم ْال َخبَر‬: ُ‫البِ ْد َعة‬
Rawinya salah sangka, haditsnya disebut Mu`allal. Rawinya ahli Bid`ah haditsnya disebut Munkar.

, ُ‫ ْال َم ْقلُ ْوب‬,ُ‫ ِإ ْس ُم ْال َخبَر؛ ْال ُم ْد َرج‬: : ‫ت‬ ِ ‫ ُم َخالَفَةُ الثِّقَا‬.٥ ٥. ‫ْال َمجْ ه ُْو ُل‬ ‫ ِإ ْس ُم ْال َخبَر‬: ُ‫ْال َجهَاَلَة‬
ُ ‫صح‬
,‫َّف‬ َ ‫ ْال ُم‬, ُ‫ط ِرب‬ َ ْ‫ ْال ُمض‬,‫ص ِل اإْل ْسنَا ِد‬ِ َّ‫ْال َم ِز ْي ُد فِ ْي ُمت‬ Rawinya tidak dikenal haditsnya disebut Majhul.
ُ ‫ ْال ُم َحر‬.
‫َّف‬
PEMBAHASAN
HADITS
MAUDLU/PALSU
Hadits Maudlu ialah hadits yang didalamnya ada seorang
rawi yang berdusta,memalsukan mengatasnamakan dari
Nabi Saw, baik disengaja ataupun tidak.
A. Ciri-ciri yang terdapat dalam Sanad;
1. Pengakuan dari si pembuat hadits itu sendiri, seperti
pengakuan guru Thasawuf, ketika ditanya tentang
keutamaan ayat-ayat Alquran.
2. Qarinah-qarinah pembuatan hadits palsu. (kasus
hadits mudallas).
3. Qarinah-qarinah yang berkaitan dengan tingkah
lakunya. Seperti Ghiyats bin ibrahim membenarkan
perlombaan Al-Mahdy saat berkunjung ia sedang
melombakan burung.