Anda di halaman 1dari 12

Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini

(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)

Dosen Pengampu:

Sani Insan Muhamadi, M.Pd.

Disusun Oleh:
Novia Sri Rahayu
NIM: 1222050112
Rifqi Arya Daffara
NIM: 1222050136

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur bagi Allah SWT. yang telah mencurahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas kelompok membuat
makalah mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dosen Bahasa Indonesia dan kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam
penyusunan makalah ini.

Makalah berjudul “Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini”, ini memaparkan
tentang Pentingnya pendidikan karakter yang harus diberikan pada anak usia dini, yang
pada saat ini masih kurang diperhatikan oleh banyak orang

Sebagai penulis kami memohon maaf, kami menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna dalam penyusunan serta dalam penulisan. Oleh karena itu, kami
menerima saran dan kritik dari Bapak Dosen dan pembaca agar kami menjadi lebih baik
lagi. Semoga makalah ini bisa memberikan wawasan dan manfaat bagi para pembaca.

Bandung, 1 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG........................................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................1
3. TUJUAN.............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
1. Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini.................................................2
2. Tujuan Pendidikan Karakter............................................................................................2
3. Nilai-nilai Karakter pada Anak Usia Dini........................................................................5
BAB III........................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................8
Simpulan.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Persoalan karakter yang kurang baik di negara kita Indonesia sangat sering
terjadi akhir-akhir ini. Dikarenakan kurangnya pendidikan karakter yang seharusnya
didapat oleh setiap anak sedari usia dini, yang dapat membuat anak tersebut
menyimpang dari hal-hal yang diharapkan.
Karakter berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini
merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Karena pendidikan
karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap,
dan perilaku yang dapat mencerminkan ahlak yang mulia serta berbudi pekerti yang
baik.
Banyak pakar mengatakan kegagalan penanaman karakter sejak usia dini, akan
membentuk pribadi yang bermasalah dimasa dewasanya kelak. Oleh karena itu
penanaman moral melalui pendidikan karakter sebisa mungkin diberikan sejak usia dini
sebagai kunci utama untuk membangun suatu bangsa yang berkualitas.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pentingnya pendidikan karakter pada anak usia dini?
2. Tujuan Pendidikan Karakter?
3. Apa saja Nilai-nilai Karakter pada Anak Usia Dini ?

3. TUJUAN
1. Mengetahui pentingnya pendidikan karakter pada anak usia dini
2. Menjelaskan tujuan dari pendidikan karakter
3. Menjabarkan apa saja nilai nilai karakter pada Anak Usia Dini

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini

Karakter ialah sifat-sifat yang sudah melekat pada diri seseorang, karakter didapat
akibat kebiasaan yang sudah dilakukan sesorang dalam waktu yang lama melalui
interaksi dengan orang tua, guru, teman, dan lingkungan. Penanaman nilai-nilai karakter
diperlukan pendidikan yang harus dilakukan secara kontinu atau pembiasaan dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan Guru atau pendidik untuk membangun
kebiasaan yang positif dengan menerapkan nilai-nilai karakter pada anak usia dini.
Sehingga dapat diartikan bahwa guru menjadi faktor utama dalam pelaksanaan
pendidikan karakter. Untuk mengetahui seberapa jauh nilai karakter yang telah tertanam
pada peserta didik diperlukan suatu penilaian. Melalui penilaian pendidikan karakter
dapat diperoleh informasi tentang seberapa dalam penanaman dan penerapan nilai-nilai
karakter pada anak khususnya anak usia dini di lingkungannya. Karakter anak anak
pada masa kini banyak merujuk ke hal-hal yang negatif seperti tidak disiplin, selalu
berpikiran negati atau pesimis, sering menyia-nyiakan waktu, dan lain-lain. Hal-hal
yang disebutkan terjadi karena kurangnya pendidikan karakter.
Pendidikan Karakter merupakan upaya yang diubah dan diterapkan secara
sistematik yang bertujuan menanamkan nilai-nilai perilaku anak didik yang
berhubungan dengan Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-
norma agama, hukum, tatakrama, budaya dan adat istiadat. Penilaian pada anak usia dini
berbeda dengan model penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

2. Tujuan Pendidikan Karakter

Anak di usia dini memiliki sikap yang spontan, baik dalam beraktivitas sehari-hari
maupun saat berinteraksi dengan orang lain. Pada usia yang masih dini tersebut, mereka
dinilai belum bisa membedakan apakah perilaku yang diperbuat adalah perilaku baik

2
atau bukan, dan mereka pun tidak tahu apakah perilaku yang mereka tunjukan dapat
diterima oleh orang lain atau tidak. Hal tersebut bisa terjadi jika orang dewasa (seperti:
orang tua, guru) tidak menyampaikan atau memberitahukan kepada anak bagaimana
perilaku-perilaku baik yang seharusnya dilakukan saat berinteraksi ataupun dalam
kegiatan sehari-hari agar anak terbiasa dalam bersikap. Akan tetapi yang menjadi
pertimbangan adalah anak usia dini belum banyak mengetahui tentang bagaimana
perilaku yang bisa diterima masyarakat. Oleh sebab itulah pendidikan karakter sangat
dibutuhkan oleh anak usia dini dalam membantu penanaman karakter.
Mendengar kata karakter tentu saja sudah tidak asing lagi bagi siapapun. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “karakter” diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan,
akhlak, atau budi pekerti. Karakter juga dapat diartikan sebagai tabiat, yakni perangai
atau perbuatan yang selalu dilakukan atau kebiasaan. Sedangkan pendidikan karakter
adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai dan karakter sebagai karakter
dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warna negara yang religious, nasional,
produktif, dan kreatif. Pandangan Ki Hajar Dewantara megenai pendidikan karakter
antara lain : 1) pendidikan watak (karakter) bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem
pendidikan nasional, yang diberikan sejak umur 4-21 tahun; 2) pendidikan karakter
membentuk sikap atau mental yang baik dan menghilangkan mental atau perilaku buruk
(sikap jujur, disiplin, bertanggung jawab, demokratis, berani, rela berkorban, tidak
menyakiti orang lain,toleran, hidup sehat dan bersih, cinta tanah air, tidak
mementingkan diri sendiri, dan empati); 3) pendidikan karakter bagi anak usia dini
dapat dilakukan terutama oleh orang tua dan guru melalui pembiasaan atau percontohan
dalam berbagai kegiatan pembelajaran seperti bercerita, menggambar, menyulam,
bernyanyi dan bermain dengan alat permainan tradisional.
(Asmaun, 2013) tujuan pendidikan karakter merupakan arah dalam pelaksanaan
pendidikan di sebuah lembaga. Pendidikan karakter sangat penting dalam kehidupan
manusia khususnya kader-kader muda penerus bangsa Indonesia yang sekarang ini
ditempuh dengan dekadensi moral di berbagai lembaga, termasuk dalam dunia
pendidikan. Pada intinya, pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk bangsa yang
tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, berjiwa patriotik, toleran, gotong
royong, berkembang dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.

3
Tujuan pendidikan karakter yang diharapkan Kementrian Pendidikan Nasional yaitu :
a) Mengembangkan potensika ibu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan
warganegara yang memeiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
b) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious;
c) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
penerus bangsa;
d) Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
e) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, juga dengan rasa
kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan yang
ingin dicapai tentu tidak jauh berbeda dengan tujuan pendidikan dalam konteks
umumnya. Hanya saja, dalam pendidikan karakter tujuannya lebih diintensifkan
sehingga nilai-nilainya dapat tertanam dalam hati peserta didik.
Secara umum fungsi dari pendidikan karakter sejalan dengan fungsi pendidikan
nasional, untuk membentuk watak serta mengembangkan kemampuan dalam rangka
mencerdaskan bangsa merupakan maksud dari tujuan pendidikan karakter tersebut.
Berkaitan dengan itu, menurut Zubaedi ada beberapa yang menjadi fungsi adanya
pendidikan karakter, yaitu :
a. Pembentukan dan pengembangan potensi
Fungsi dari pendidikan karakter adalah membentuk dan mengembangkan
potensi-potensi peserta didik agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku
baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila. Oleh karenanya, dalam hal ini tentu
saja pendidikan harus mampu memberikan keleluasaan terhadap peserta didik
agar bisa mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki sesuai dengan
norma-norma yang berlaku.
b. Perbaikan dan Penguatan
Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter dari peserta didik yang
bersifat ke arah negatif serta memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan,
masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi serta bertanggung jawab di

4
dalam pengembangan potensi menuju bangsa yang maju, berkarakter, sejahtera,
juga mandiri.
c. Penyaring
Fungsi lain dari pendidikan karakter adalah memilah nilai-nilai budaya bangsa
lokal dan menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang bernilai positif agar
menjadi karakter manusia dan warga negara menuju bangsa yang bermartabat.

3. Nilai-nilai Karakter pada Anak Usia Dini

Pada anak usia dini nilai-nilai karakter tentu saja perlu ditanamkan karena
merupakan pondasi penting untuk terbentuknya tatanan kehidupan masyarakat yang
beradab dan berakhlak mulia. Sejak usia dini, karakter yang berkualitas perlu
ditanamkan dan dibentuk supaya tertanan dengan kuat dan kokoh pada diri anak-
anak. Masa kritis bagi terbentuknya karakter seseorang adalah ketika berusia dini.
Penanaman karakter yang gagal sejak usia dini, akan membentuk pribadi yang
meresahkan dan menyebabkan kekacauan ditengah-tengah kehidupan sosial
masyarakat di masa dewasanya kelak. Selain dari itu, menanamkan karakter yang
berkualitas kepada generasi muda merupakan upaya yang strategis sebagai langkah
awal untuk membangun kehidupan yang bermoral dan beradab. Oleh sebab itulah
penanaman nilai-nilai karakter sejak usia dini adalah kunci paling utama untuk
membangun bangsa.
(Nuraeni, 2014) menjelaskan nilai-nilai karakter pada anak usia dini, yakni :
1. Kejujuran
Kejujuran meriupakan salah satu karakter yang setiap individu harus
memilikinuya, karena kejujuran akan mempengaruhi hubungannya dengan
sesame individu lainnya. Seseorang yang memiliki sikap jujur yang sangat
besar maka akan semakin disenangi oleh orang lain dan lingkungannya. Juga
sebaliknya, jika seseorang bersikap tidak jujur dan curang maka lingkungan
tidak akan menyukai orang itu. Sedari dini, sikap jujur perlu ditanamkan secara
berulang-ulang baik melalui ucapan maupun tindakan yang dicontohkan oleh
orang dewasa, guru, maupun orang tua. Hasil penanaman dari sikap kejujuran
ini tidak akan nampak dalam waktu yang singkat, akan tetapi memerlukan
proses yang cukup panjang sehingga dihasilkan anak yang berwatak jujur. Oleh

5
karena itu sejak usia dini pendidikan karakter perlu dilakukan, sehingga saat
menginjak dewasa anak itu menjadi generasi yang berkarakter.
2. Kedisiplinan
Salah satu perilaku yang penting dan perlu dimiliki oleh seseorang apabila ingin
kehidupan yang baik adalah disiplin. Dalam kehidupan, untuk mengatur segala
hal yang telah direncanakan agar telaksana tepat pada waktunya, sehingga
didapatkan hasil yang baik dan memnuhi aturan tentu saja sikap yang
diperlukan adalah kedisiplinan. Sama halnya dengan kejujuran, sikap disiplin
juga tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, tentunya memerlukan proses
agar menjadi seseorang yang disiplin. Kedisiplinan harus dibina sejak usia dini
secara terus-menerus. Misalnya melalui pelaksanaan aturan-aturan sederhana,
perilaku guru yang selalu on time, maupun tindakan lainnya yang
mencerminkan sikap kedisiplinan.
3. Toleransi
Sikap peduli terhadap orang lain, memberikan kesempatan terhadap orang lain
untuk mengembangkan diri, dan bentuk-bentuk kepedulian lainnya yang
berhubungan dengan kemanusiaan merupakan pengertian dari sikap toleransi.
Masyarakat yang menanamkan sikap toleransi, akan menjadikan anak yang
hidup di lingkungan tersebut tumbuh menjadi anak yang toleransi. Oleh karena
itu, model atau contoh sikap toleransi dibutuhkan bagi anak untuk
mengembangkan sikap toleransinya.
4. Kemandirian
Untuk mengambangkan diri dan inisiatif sendiri dapat dibantu dengan sikap
mandiri. Sikap mandiri yang yang dimiliki oleh individu dapat mengurangi
ketergantungan diri terhadap orang lain. Sikap mandiri harus ditanamkan sedari
usia dini, baik saat anak berada di lingkungan pendidikan maupun di
lingkungan tempat tinggal dengan melalui berbagai aktivitas.

(Hilda, 2014) pendidikan karakter harus ditanamkan sejak anak masih kecil
dan melalui proses yang disesuaikan dalam tahapan perkembangan anak. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam pembentukan karakter anak dibutuhkan kesabaran dan

6
ketekunan para pendidiknya yang harus didukung dengan keseimbangan antara
pendidikan orang tua di rumah dengan pendidikan di sekolah.
(Kristiyani, 2014) pendidikan dilakukan sepanjang hayat. Pembekalan
pendidikan dimulai pada anak usia dini. Pendidikan dapat diberikan di lingkungan
formal dan nonformal. Lingkungan nonformal, seperti keluarga dan masyarakat menjadi
titik awal penanaman pendidikan pada anak.

7
BAB III

PENUTUP

Simpulan
Pendidikan Karakter tentu saja harus dimulai sedari anak usia dini, karena pada
masa inilah perkembangan individu memasuki tingkatan kritis. Dalam pelaksanaannya,
Pendidikan Karakter tidak hanya dilakukan oleh guru, tetapi orangtua juga memiliki
tugas utama dalam pelaksanaan pendidikan karakter ini. Dengan adanya pendidikan
karakter membentuk individu yang lebih baik dalam segi mental maupun moral. Karena
pada dasarnya pendidikan karakter yaitu untuk membentuk bangsa yang tangguh,
kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, berjiwa patriotik, toleran, gotong royong,
berkembang dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dijiwai
oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Tujuan ini
tentu saja tidak jauh berbeda dengan tujuan pendidikan pada umumnya.
Untuk membentuk karakter yang baik, tentu juga perlu ditanamkan nilai-nilai
karakter yang baik pula. Penanaman nilai-nilai ini tentu saja dilakukan tidak secara
instan, memerlukan waktu yang berkesinambungan dan berulang agar nilai-nilai
karakter pada anak dapat tertanam dengan baik. Penanaman karakter yang berkualitas
pada generasi muda, membangun generasi penerus yang bermoral dan beradab.
Penanaman nilai-nilai karakter yang dasar atau menjadi pondasi yang sangat
berpengaruh untuk kehidupannya kelak diantaranya adalah kejujuran, kedisiplinan,
toleransi, dan kemandirian. Dan tentu saja penanaman nilai karakter itu disesuaikan
dengan masa perkembangan si anak, karena pada dasarnya pendidikan itu dilakukan
sepanjang hayat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adhar, In'am, A., & Hartiningsih, S. (2018). Penanaman Nilai-Nilai Karakter pada Anak Usia
Dini di Ra Al Mashitoh Tegalgondo Karangploso Malang. Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan, 6, 232-242.
Asmaun, S. (2013). Pendidikan KArakter dalam Perspektif Islam (Kajian Penerapan Pendidikan
Karakter di Lembaga Pendidikan Islam). Jurnal el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN
Malang, 134-149.
Hadisi, L. (2015). Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini. Jurnal Al-Ta"dib, 8, 50-69.
Hilda, A. (2014). Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan
Universitas Garut Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan, 08, 1-26.
Khoiriyah. (2016). Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini melalui Bermain. Jurnal
Pendidikan Anak Usia, 39-45.
Khoironi, M. (2017). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age Universitas
Hamzanwadi, 01, 82-89.
Kristiyani, A. (2014, Oktober). Implementasi Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Bahasa
Di PG-TPA Alam Uswatun Khasanah Sleman Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
Karakter.
Listyarti, R. (2012). Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif. Jakarta: Erlangga.
Masnur, M. (Jakarta). Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.
2011: Bumi Aksara.
Nuraeni. (2014, Oktober). Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini. Jurnal paedagogy, 1.
Suryanto, S. (2012). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Pentingnya Pendidikan Karakter, 10.
Suyanto, S. (2012). Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 1.

Anda mungkin juga menyukai