NIM : 18010000036
KELAS :A
UTS HUKUM ZAKAT DAN WAKAF
1. - Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat Muslim menjelang hari raya
Idul Fitri atau pada bulan Ramadan. Zakat fitrah dapat dibayar dengan setara 3,5 liter
(2,5 kilogram) makanan pokok dari daerah yang bersangkutan. Makanan pokok di
Indonesia adalah nasi, maka yang dapat dijadikan sebagai zakat adalah berupa beras.
- Zakat maal (harta) adalah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil
pertambangan, hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan
perak. Masing-masing jenis penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.
UU tersebut juga menjelaskan tentang zakat fitrah, yaitu sejumlah bahan pokok
yang dikeluarkan pada bulan Ramadan oleh setiap Muslim bagi dirinya dan bagi
orang yang ditanggungnya, yang memiliki kewajiban makan pokok untuk sehari
pada hari raya Idul Fitri.
Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku pada
waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan uang
seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk
kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat
disetarakan dengan emas dan perak.
Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa, kendaraan, tanah,
dll. Yang melebihi keperluan menurut syara' atau dibeli/dibangun dengan tujuan
menyimpan uang dan sewaktu-waktu dapat di uangkan. Pada emas dan perak atau
lainnya yang berbentuk perhiasan, asal tidak berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat
atas barang-barang tersebut.
Binatang Ternak
Hewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil (kambing,
domba) dan unggas (ayam, itik, burung).
Hasil Pertanian
Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai
ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias,
rumput-rumputan, dedaunan, dll.
4. Pengelolaan zakat berasaskan iman dan takwa, kepastian, dan kepastian hukum
sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pengelolaan zakat bertujuan:
5. Di banyak Negara, pajak merupakan salah satu devisa utama dalam menunjang
pembangunan nasional sehingga menjadi pemungutan yang memiliki konsekwensi
logis dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai pencerminan
suatu keadilan dan kesejahteraan. Pajak dibebankan kepada setiap warga Negara
yang memiliki kewajiban membayar pajak. Dalam ajaran Islam terdapat kelompok
orang yang berkewajiban mengeluarkan sebagian kecil hartanya sebagai zakat yakni
mereka yang sudah dikatagorikan mampu untuk berzakat.Zakat berarti
mengeluarkan jumlah tertentu dari harta yang dimilikinya untuk diberikan kepada
orang yang berhak menerimanya, secara material zakat dapat menciptakan
pertumbuhan ekonomi bagi orang-orang miskin.Dinamakan zakat karena di
dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan
memupuknya dengan berbagai kebajikan, zakat juga bisa menumbuhkan kebersihan
dan keberkahan pada harta yang dimiliki. Pada masa Rasulullah dan Khulafaurrosidin
zakat dikenakan kepada penduduk yang beragama Islam, sedang pajak dikenakan
kepada penduduk non muslim, sehingga tidak ada penduduk yang terkena kewajiban
rangkap berupa zakat dan pajak. Pada dasarnya, tujuan pajak dan zakat adalah sama,
yaitu sebagai sumber dana untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan
makmur yang merata dan berkesinambungan antara kebutuhan material dan
spiritual. Pajak pada dasarnya dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan
dalam bidang dan sektor pembangunan, begitupun penyaluran zakat kepada
mustahik terutama fakir dan miskin diharapkan dapat menunjang kehidupan
ekonomi sehingga dapat membantu pembangunan ekonomi nasional.