Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kerja Praktik No.717A/UN7.3.

3/TL/PP/2019

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO


14001 DI PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU

Zulfa Maharani*) , Ika Bagus Priyambada**)


Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
JL. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang, Semarang, Indonesia, 50275
email: maharanizulfa26@gmail.com

Abstrak
Sistem manajemen lingkungan merupakan bagian dari sistem manajemen yang digunakan untuk
mengelola aspek lingkungan, memenuhi kewajiban kepatuhan, serta risiko dan peluang yang ditetapkan.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu merupakan
lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Republik Indonesia. PPSDM Migas memiliki komitmen terhadap lingkungan hidup dengan menerapkan
sistem manajemen lingkungan berdasarkan standar ISO 14001. Dalam penerapannya, dibutuhkan kajian
untuk mengetahui kesesuaian antara penerapan di lapangan dengan standar yang berlaku. Hal ini dapat
diketahui dengan melakukan wawancara dengan karyawan, mengkaji dokumen-dokumen lingkungan
perusahaan, memperhatikan pelaksanaan di lapangan dan membandingkan seluruh kegiatan perusahaan
dengan standar ISO 14001. Hasil pengamatan menunjukkan adanya beberapa hal yang kurang sesuai
dengan standar ISO 14001 diantaranya yaitu tidak adanya struktur organisasi lingkungan yang berdiri
sendiri dalam klausul Peran Organisasi, Tanggung Jawab, dan Wewenang. Selain itu ditemukan pula
beberapa hambatan dalam penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Berdasarkan hasil kajian
dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 di PPSDM Migas
Cepu telah dilaksanakan dengan cukup baik sesuai standar ISO 14001, akan tetapi masih diperlukan
beberapa tindakan perbaikan pada ketidaksesuaian yang terjadi.
Kata kunci: Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015, PPSDM Migas Cepu

Abstract
The environmental management system is part of the management system used to manage environmental
aspects, fulfill compliance obligations, as well as the risks and opportunities set out. PPSDM Migas Cepu
is an institution under the auspices of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of
Indonesia. PPSDM Migas has a commitment to the environment by implementing environmental
management system based on ISO 14001 standard. In every operational activity the company can have
an impact on the environment. In its application, it is needed a study to know the suitability between
application in field with prevailing standard. This can be known by conducting interviews with employees,
studying company environmental documents, paying attention to the implementation in the field and
comparing all the activities of companies with ISO 14001 standards. The results of observations indicate
some things that are not appropriate with ISO 14001 standards such as there is no an independent
environmental organizational structure in the clause of the Role of Organization, Responsibility and
Authority. Also found obstacles in the application of environmental management system ISO 14001.
Based on studying results can be concluded that the implementation of environmental management system
PPSDM Migas Cepu has been implemented well enough according to ISO 14001 standar, but it needs
some improvement on the some of things that is not appropriate with.
Key words: Environmental Management System ISO 14001:2015, PPSDM Migas Cepu
1. PENDAHULUAN
Minyak dan gas bumi merupakan salah satu merupakan lembaga yang berada di bawah
sumber energi yang jumlah konsumsinya terus naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Kegiatan
sektor industri maupun transportasi. Proses yang dilakukan oleh PPSDM Migas Cepu selain
pengolahan minyak dan gas bumi erat kaitannya pendidikan dan pelatihan, juga melakukan
dengan penggunaan teknologi dan bahan-bahan kegiatan operasional pengolahan minyak dan gas
kimia yang berpotensi besar menimbulkan bumi.
pencemaran lingkungan.
Sehubungan dengan potensi pencemaran
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia lingkungan akibat kegiatan pengelolaan minyak
Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu dan gas bumi yang dilakukannya, PPSDM
1 *)
Penulis
**)
Dosen Pembimbing
Migas Cepu menerapkan Sistem Manajemen peluang terlaksananya program-program
Lingkungan atau SML berdasarkan ISO 14001. Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan, dan K3
PPSDM Migas Cepu menganggap bahwa lebih besar untuk tercapai.
penyusunan sistem manajemen lingkungan tersebut
penting, karena dapat memberikan sarana yang lebih Pihak Berkepentingan
terstruktur bagi manajemen organisasi dalam Pihak-pihak berkepentingan perusahaan adalah
mencapai tujuan dan sasaran pengelolaan pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan
perusahaan, menganggap bahwa dirinya akan
lingkungannya. Selain itu, sistem manajemen
terpengaruh langsung oleh kegiatan perusahaan
lingkungan juga dapat digunakan untuk
berkaitan dengan kinerja lingkungan. Pihak-
mengantisipasi perkembangan tuntutan peningkatan
pihak berkepentingan PPSDM Migas
kinerja lingkungan dari konsumen, dan memenuhi
diantaranya, yaitu Pemerintah (Kementerian
persyaratan peraturan lingkungan hidup dari
ESDM, Kemenpan-RB, Kemenaker, LAN,
pemerintah.
Kemenkeu, Pemerintah Daerah), Pimpinan
Tujuan pelaksanaan kerja praktik ini adalah Instansi (Kepala PPSDM Migas), Karyawan
untuk mengkaji penerapan Sistem Manajemen (ASN, Outsourcing), Mitra Usaha (PT.
Lingkungan (SML) berdasarkan ISO 14001 di Pertamina, KKKS, Perguruan Tinggi, Asosiasi
PPSDM Migas Cepu serta mengkaji hambatan- terkait migas, supplier/kontraktor, TNI, POLRI),
hambatan yang ditemui dalam penerapan Sistem serta masyarakat sekitar PPSDM Migas.
Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan ISO
14001 di PPSDM Migas Cepu. Sistem Manajemen Lingkungan dan Ruang
Lingkupnya
2. METODOLOGI Ruang lingkup sistem manajemen
Kerja praktik ini dilaksanakan di PPSDM lingkungan dimaksudkan untuk memperjelas
Migas selama 1 bulan kalender yang dimulai dari batasan fisik dan keorganisasian dari sistem
tanggal 2 Januari 2019 – 31 Februari 2019. Dalam manajemen lingkungan yang diterapkan.
keseluruhan pelaksanaan kerja praktik ini, terdapat Ruang lingkup sistem manajemen
tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan lingkungan PPSDM Migas adalah Sistem
dan penyusunan laporan. Manajemen Integrasi (SMI) untuk memenuhi
Dalam menyusun laporan kerja praktik ini persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO
diperlukan data primer dan sekunder. Metode untuk 9001:2015, Sistem Manajemen Lingkungan ISO
mengumpulkan data yang dipergunakan adalah 14001:2015 dan Sistem Manajemen
pengamatan langsung, wawancara dan studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISO
literatur. Sedangkan teknik dalam menganalisis 45001:2018 yang mencakup kegiatan
data yang telah didapatkan adalah dengan cara Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
deskriptif, reduktif, dan komparatif. (Diklat) untuk Bidang Minyak dan Gas Bumi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.2 Kepemimpinan


3.1 Konteks Organisasi Kepemimpinan dan Komitmen
PPSDM Migas bertekad untuk menjalankan
Memahami Organisasi dan Konteksnya Sistem Manajemen Integrasi secara konsisten
Organisasi harus membuat, mendokumentasi, dan konsekuen untuk mendukung pencapaian
serta menganalisis isu-isu internal maupun eksternal sasaran-sasaran yang diinginkan.
yang terdapat di lingkungan perusahaan dan dapat
mempengaruhi perusahaan. Isu-isu internal dan Kebijakan Lingkungan
eksternal ini dapat mempengaruhi organisasi dalam Mengenai kebijakan lingkungan di PPSDM
bentuk risiko dan kesempatan. Migas telah terintegrasi dengan kebijakan lainnya
mengenai mutu, lingkungan, serta Keselamatan
Sebagai contoh salah satu isu eksternal dalam
dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini sesuai dengan
bidang sosial di PPSDM Migas Cepu adalah adanya
dokumen “Kebijakan Integrasi” (PI-MR-02).
mahasiswa Kerja Praktik dan Kunjungan Lapangan
Selain Kebijakan Integrasi PPSDM Migas
dari institusi pendidikan dapat meningkatkan jejaring
juga menggalakkan program Green Office yang
dan citra PPSDM Migas dari segi mutu, dan dapat
meliputi:
meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian
1. Penghematan Listrik
lingkungan dan budaya K3. Sedangkan salah satu isu
2. Penghematan Air
internalnya yaitu adanya dukungan pendanaan untuk
3. Peningkatan Kenyamanan
kegiatan operasional PPSDM Migas sehingga
4. Program Kebersihan
2
5. Program Penghijauan B. Kewajiban Penaatan
6. Penghematan Kertas
Manajemen PPSDM Migas menjamin
Peran Organisasi, Tanggung Jawab, dan kesesuaian dengan peraturan perundangan dan
Wewenang persyaratan lain dalam penerapan Sistem
Untuk implementasi Sistem Manajemen Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Integrasi di PPSDM Migas, dibentuk Tim Pengendali dan Lingkungan (K3L) secara menyeluruh.
Sistem Manajemen Integrasi melalui Surat Peraturan tersebut tercantum dalam dokumen
Keputusan Kepala PPSDM Migas No. 08.1 “Daftar Peraturan, Perundangan, dan Persyaratan
K/73.07/BPM/2018, Tim Pengendali SMI ini terdiri Lingkungan” dengan No. Dokumen FR-MR-
dari: 1002, sebagai berikut:
1. Manajer Representatif SMI: 1. UU RI No. 22 Tahun 2001 Tentang
Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Minyak dan Gas Bumi
Prasarana Pengembangan SDM 2. UU No. 32 Tahun 2009 Tentang
2. Deputi Manajer Representatif: Perlindungan dan Pengelolaan
a. Deputi Manajer Representatif I: Lingkungan Hidup
Kepala Subbidang Sarana Prasarana 3. PP RI No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin
Pengembangan SDM dan Informasi Lingkungan
b. Deputi Manajer Representatif II: 4. PP RI No. 42 Tahun 2008 Tentang
Kepala Subbidang Penyelenggaraan Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengembangan SDM 5. Per. Men. LH No. 68 Tahun 2016
3. Pengendali Dokumen: Ketua dan Anggota Tentang Baku Mutu Air Limbah
4. Internal Auditor: Ketua dan Anggota Domestik
6. Per. Men. LH No. 13 Tahun 2009
Manajer Representatif memiliki tanggungjawab Tentang Emisi Gas
dan wewenang sebagai Wakil Manajemen dalam 7. UU No. 18 Tahun 2008 Tentang
memastikan proses dalam SM-MK3L, melaporkan Pengelolaan Sampah
kepada Kepala PPSDM Migas dan memastikan 8. PP No. 101 Tahun 2014 Tentang
efektifitas SMI, peningkatan kesadaran tentang Pengelolaan Limbah B3
persyaratan pelanggan, lingkungan, dan K3 serta Setiap peraturan perundangan tersebut
kepatuhan pada regulasi K3L. diidentifikasi secara spesifik oleh PPSDM
Migas berdasarkan kegiatan-kegiatan
3.3 Perencanaan operasional yang dilakukan serta aspek dan
Tindakan untuk Menangani Risiko dan Peluang dampak lingkungan yang ditimbulkan.
A. Aspek Lingkungan Selanjutnya, pemenuhan terhadap setiap
Identifikasi aspek dan dampak lingkungan peraturan perundangan tersebut dilakukan
ditujukan untuk mengidentifikasi dan melalui program pengelolaan lingkungan.
mendokumentasikan aspek lingkungan dari kegiatan,
jasa, dan produk di PPSDM Migas. Identifikasi ini Sasaran Lingkungan dan Perencanaan
dilakukan terhadap kegiatan, aspek, dan dampak untuk Mencapai Sasaran
yang terjadi secara Not Significant, Monitoring, atau Sasaran lingkungan adalah hasil yang ingin
Significant yang dapat mempengaruhi lingkungan. dicapai yang ditetapkan oleh perusahaan
Identifikasi dilakukan melalui Hazard Identification konsisten dengan kebijakan lingkungan
Risk Assessment and Determining Control perusahaan. Perusahaan harus menetapkan
(HIRADC) dan IADL (Identifikasi Aspek dan sasaran lingkungan yang selaras dengan
Dampak Lingkungan yang bertujuan untuk kebijakan lingkungan, terukur, dipantau,
mengidentifikasi bahaya K3L, penilaian resiko, dan dikomunikasikan, dan diperbarui termasuk
penetapan pengendalian. Isi dari HIRADC dan IADL komitmen untuk perbaikan lingkungan. Setelah
ini yaitu lokasi spesifik, aktivitas, bahaya K3L, sasaran lingkungan ditetapkan, perusahaan
risiko/dampak, peluang terjadi, tingkat bahaya, menetapkan juga tindakan perencanaan untuk
tingkat risiko, level risiko, pengendalian yang mencapai sasaran lingkungan tersebut. Berikut
dilakukan, regulasi terkait, kondisi sebelum tabel sasaran dan program lingkungan yang telah
perbaikan, dan kondisi setelah perbaikan. ditetapkan PPSDM Migas:

3
Sasaran dan
Waktu Dukungan
3.4
No. Program Target Sumber Daya
Pemantauan
Lingkungan Perusahaan harus menentukan sumber
1 Melaksanakan 12 Setiap bulan
daya yang diperlukan oleh perusahaan. Sumber
monitoring kegiatan Pengelola LL
implementasi terlaksana daya diperlukan agar sistem manajemen
SML 100% lingkungan dapat berjalan secara efektif. PPSDM
2 Melaksanakan 2 kegiatan 2x/tahun Migas memiliki 272 pegawai. Pimpinan unit
sosialisasi terlaksana Pengelola LL mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan
SML pada 100% dan menyampaikan ke manajemen melalui
tenaga kerja tinjauan manajemen. Dalam susunan anggota
pihak organisasi SMI sendiri ada 34 personil.
ketiga/public
3 Melaksanakan 12 Setiap bulan Kompetensi
evaluasi hasil kegiatan Pengelola LL
pemantauan terlaksana Kompetensi adalah kemampuan dalam
lingkungan 100% menggunakan pengetahuan dan keterampilan
4 Melaksanakan 1 kegiatan Setahun untuk mencapai hasil yang ingin dicapai.
evaluasi terlaksana sekali Manajemen PPSDM Migas melaksanakan
pemenuhan 100% Pengelola LL identifikasi kebutuhan-kebutuhan pelatihan
peraturan untuk seluruh personil dibawah kendali
perundangan
organisasi berdasarkan kompetensi, keahlian,
5 Melaksanakan 1 kegiatan 3bulan/tahun
pengelolaan terlaksana Pengelola LL dan risiko bahaya/aspek lingkungan terkait
limbah B3 100% jabatan guna menjamin pelaksanaan dan
6 Menyusun 1 kegiatan 3bulan/tahun penerapan Sistem Manajemen MK3L secara baik
draf terlaksana Pengelola LL di lingkungan PPSDM Migas. Terdapat beberapa
pengadaan 100% pelatihan diantaranya:
jasa lainnya 1. Pelatihan bagi Tenaga Kerja
pengelolaan
limbah B3 2. Pelatihan bagi Manajemen
7 Menyusun 1 kegiatan 3bulan/tahun
draf terlaksana Pengelola LL 3. Pelatihan bagi Pengunjung dan
pengadaan 100% Kontraktor
jasa lainnya
4. Pelatihan Keahlian Khusus
pemeriksaan
udara ambient Personel yang mengikuti pelatihan
8 Menyusun 1 kegiatan 3bulan/tahun membuat laporan tentang pelatihan kemudian
draf terlaksana Pengelola LL diserahkan ke Kepala Bagian/Bidang. Dimana
pengadaan 100%
Kepala Bagian/Bidang akan memberikan
jasa lainnya
pemeriksaa evaluasi keefektifan pelatihan personel terkait 3
udara emisi bulan setelah personel selesai melaksanakan
9 Melaksanakan 4 kegiatan Triwulanan pelatihan.
laporan terlaksana Pengelola LL
RKL/RPL, 100% Kesadaran
neraca limbah PPSDM Migas memastikan seluruh personil
B3 dan hasil dan pihak berkepentingan memahami Kebijakan
pemantauan Integrasi yang telah ditetapkan. Seluruh personil
lingkungan ke menyadari pentingnya pencapaian target sasaran
Ditjen Migas,
sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dan
KLH, BLH
Provinsi, BLH harapan pihak yang berkepentingan.
Kabupaten Manajer Representatif melakukan
10 Melaksanakan 12 Setiap bulan monitoring pelaksanaan partisipasi & konsultasi.
pemeriksaan kegiatan Pengelola LL Dimana dengan adanya ini akan meningkatkan
debit limbah terlaksana kesadaran para karyawan akan penerapan SM-
cair 100% MK3L di PPSDM Migas.
Sumber: Dokumen Sasaran & Program K3L, 2019

4
Komunikasi peruntukkannya yaitu warna hijau untuk
sampah organik, kuning untuk sampah
A. Komunikasi Internal
anorganik, dan merah untuk limbah B3
seperti sisa kemasan tinta.
Komunikasi internal adalah penyampaian 2. Pengendalian limbah B3 yaitu dengan
informasi dari satu orang/departemen ke menampung limbah B3 di TPS Limbah B3
orang/departemen lainnya. Komunikasi internal antar kemudian diserahkan ke pihak ketiga.
pimpinan/ karyawan merupakan kegiatan yang 3. Pengendalian limbah cair yaitu dengan
sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja. proses pemisahan minyak pada unit API
Media komunikasi internal dapat berupa adanya (American Petroleum Institute dan CPI
papan informasi yang digunakan untuk penyebaran (Corrugated Plate Interceptor).
informasi, surat/ memo, multi sign, pengeras 4. Pengendalian Ceceran Minyak
suara/bel/alarm, kotak saran keluhan karyawan dan Bila ceceran minyak, pelumas/ pelumas
media online (Whatsapp Group atau pelaporan bekas terjadi pada area yang terbuat dari
berbasis Android/IOS yang dapat diakses oleh tanah, maka tanah yang terkena ceceran
karyawan PPSDM Migas. tersebut harus diambil selanjutnya
B. Komunikasi Eksternal ditampung didalam drum atau area
biodegradasi.
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang 5. Pengendalian Kualitas Udara dan
dilakukan antara satu orang/departemen dengan Kebisingan yaitu dengan menggunakan alat
instansi di luar PPSDM Migas. PPSDM Migas pelindung diri berupa ear plug ataupun ear
melakukan komunikasi eksternal tentang informasi muff bagi operator, pemasangan cerobong
yang relevan dengan SMI, sebagaimana ditetapkan dan penyempurnaan proses pembakaran,
oleh proses komunikasi organisasi yang disyaratkan adanya konstruksi kedap suara, serta
oleh perundangan. Media komunikasi eksternal dapat program penghijauan.
berupa adanya email & internet, rambu-rambu dan
tanda bahaya sesuai MK3L, label dan symbol bahan Kesiagaan dan Tanggap Darurat
kimia berbahaya, bel/alarm/lampu bahaya, safety Potensi terjadinya situasi kondisi darurat
induction (prosedur evakuasi darurat, aturan lalu yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan,
lintas dan APD yang digunakan di tempat kerja), manusia, dan kegiatan operasional PPSDM
media online/customer support untuk keluhan Migas diidentifikasi kemudian dibuatkan system
pelanggan terkait ketidaksesuaian pada output jasa, untuk dapat selalu siaga dan siap sedia dalam
serta media online/Public support untuk keluhan mencegah, menanggapi, dan memulihkan
masyarakat sekitar terkait lingkungan. kondisi darurat yang terjadi. Yang dimaksud
keadaan/situasi/kondisi darurat ialah situasi sulit
Informasi Terdokumentasi yang tidak diinginkan yang memerlukan
MR bertanggungjawab atas penerapan dan penanganan segera untuk mencegah terjadinya
pemantauan pengendalian dokumen di PPSDM kefatalan.
Migas. Dokumen Internal merupakan dokumen yang PPSDM Migas menyediakan sarana-
diterbitkan oleh PPSDM Migas yang digunakan prasarana dan fasilitas-fasilitas keadaan darurat
sebagai acuan atau pedoman dalam menerapkan di tempat kerja seperti jalur evakuasi, sarana
Sistem Manajemen Integrasi yang meliputi Panduan pemadam api, tempat aman berkumpul keadaan
Integrasi, Prosedur, Instruksi Kerja dan darurat serta sarana-sarana keselamatan lain yang
Formulir/Checklist. Dokumen eksternal adalah diperlukan untuk menanggulangi keadaan
dokumen yang diterbitkan oleh pihak luar PPSDM darurat PPSDM Migas. PPSDM Migas
Migas yang menjadi acuan kinerja perusahaan dalam membentuk unit kerja khusus untuk
implementasi Sistem Manajemen Integrasi. menanggulangi keadaan darurat yaitu ERT
(Emergency Response Team).
3.5 Operasi Terdapat beberapa jenis-jenis keadaan
Perencanaan dan Pengendalian Operasional darurat dan prosedur penanganannya seperti
Pengendalian operasional di PPSDM Migas kebakaran, tumpahan/kebocoran Limbah B3, dan
dibentuk berdasarkan pada aspek penting lingkungan ledakan. Manajer Representatif/
yang teridentifikasi berhubungan dengan ruang Penanggungjawab Penanggulangan
lingkup dari sistem manajemen lingkungan. Kebakaran/Ahli K3 Kebakaran membuat
perencanaan terkait Pelatihan Uji Tanggap
1. Pengendalian limbah padat Non B3 yaitu dengan Darurat berdasarkan ketentuan perusahaan
menyediakan tempat sampah sesuai dengan
5
bahwa simulasi tanggap darurat dilakukan secara Salah satu temuan audit internal yaitu
periodic, ketentuan minimal 1x/tahun. adanya pegawai PPSDM Migas yang belum
pernah membaca dan belum memahami
3.6 Evaluasi Kinerja HIRADC & IADL. Tindakan perbaikan yang
Pemantauan, Pengukuran, Analisis, dan Evaluasi dilakukan adalah pegawai yang bersangkutan
Untuk memastikan bahwa parameter telah mempraktikkan mengakses HIRADC &
lingkungan sudah sesuai dengan hukum dan IADL dengan membuka SID. Hal ini tercantum
peraturan perundangan yang berlaku, PPSDM dalam “Laporan Rekapitulasi Temuan Internal
Migas melakukan pemantauan dan pengukuran Audit” (FR-MR-0502).
yang meliputi kualitas air kilang, air parit, kualitas
udara, dan kebisingan. Pemantauan dan pengukuran Tinjauan Manajemen
ini dilakukan 3 bulan sekali untuk kualitas udara Tinjauan manajemen merupakan proses yang
dan kebisingan. Sedangkan pemantauan kualitas air dilakukan oleh Tim Manajemen untuk meninjau
kilang dan air parit dilakukan 1 bulan sekali. Dari dan mengevaluasi pencapaian sasaran dan aspek-
semua parameter yang diuji, hasilnya menunjukkan aspek yang telah ditetapkan dalam Sistem
masih dibawah baku mutu. Manajemen Integrasi di PPSDM Migas.
PPSDM Migas mendelegasikan tugas Tinjauan manajemen juga mengevaluasi perlu
pemantauan dan pengukuran kinerja K3L kepada atau tidaknya perubahan Kebijakan dan Sasaran
Tim K3L. Hasil dari pemantauan dan pengukuran Integrasi.
kinerja K3L dianalisa dan digunakan untuk Rapat Tinjauan Manajemen dilaksanakan
mengidentifikasi tingkat kesuksesan kinerja K3L minimal satu kali dalam setahun, dengan
atau kebutuhan perlunya tindakan perbaikan. mengundang Kepala PPSDM Migas, Kepala
Bidang, Kepala Subbidang, Pengawas/ Ketua
Evaluasi Penaatan Kelompok, Tim Pengendali Dokumen, Staff
PPSDM Migas secara berkala menilai yang terkait dengan agenda rapat.
kesesuaian penerapan K3L di tempat kerja dengan
MR dibantu PD (Pengendali Dokumen)
peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain
mempersiapkan agenda yang akan dibahas dalam
sebagai bentuk komitmen terhadap Kebijakan
RTM, meliputi:
Integrasi untuk memenuhi semua peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lain yang a. Status dan hasil pelaksanaan Tinjauan
berkaitan dengan risiko-risiko K3L PPSDM Migas. Manajemen sebelumnya
Hal ini tercantum dalam formulir “Evaluasi
Pemenuhan Persyaratan Hukum dan Persyaratan b. Perubahan yang akan mempengaruhi Sistem
Lainnya” (FR-MR-1301). Manajemen MK3L
Sebagai contoh dalam Peraturan Daerah Jateng
c. Tinjauan terhadap kebijakan MK3L
No.5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah
disebutkan bahwa limbah cair PPSDM Migas yang d. Informasi keefektifan dan kinerja MK3L
dibuang ke Sungai Bengawan Solo sudah dibawah
baku mutu. e. Kepuasan pelanggan dan umpan balik (hasil
komunikasi) dari pihak internal dan eksternal
Audit Internal terkait Sistem Manajemen MK3L
Audit internal adalah suatu proses penilaian f. Pencapaian sasaran MK3L
yang sistematis, independen, dan terdokumentasi
untuk memperoleh dan mengevaluasi fakta-fakta g. Kinerja proses realisasi produk, kinerja K3L,
secara objektif dan juga menentukan apakah kegiatan serta ketidaksesuaian yang terjadi dalam
operasional PPSDM Migas telah sesuai dengan penerapan Sistem Manajemen MK3L
kriteria Sistem Manajemen Integrasi yang sudah
ditetapkan. h. Status ketidaksesuaian & tindakan perbaikan
Manajer Representatif menetapkan Jadwal dalam penerapan Sistem Manajemen MK3L.
Audit Internal (FR-MR-0301). Tim auditor program 3.7 Perbaikan
audit internal minimal terdiri atas 2 orang yang Proses perbaikan berkesinambungan
bertindak sebagai Ketua Tim Auditor dan anggota, (continual improvement) dilaksanakan melalui
tidak berasal dari unit kerja yang akan di audit. tahapan analisa data yang berkaitan dengan
MR memastikan bahwa seluruh unit kerja yang keefektifan SMI PPSDM Migas yang diterapkan,
berada dalam kewenangan PPSDM Migas di audit saran dan masukan, serta keluhan pelanggan dan
minimal 1 kali dalam setahun. pihak eksternal, tinjauan manajemen, hasil
6
pemantauan proses, hasil audit internal maupun contoh, jabatan Manajer Representatif SMI
eksternal, hasil pemantauan tindakan korektif dan melekat pada Kepala Bidang
tindakan pencegahan. Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Hal
Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif ini berpotensi mengurangi fokus kinerja
Personil PPSDM Migas melaporkan pejabat yang bersangkutan, karena harus
ketidaksesuaian yang diidentifikasi dalam Laporan melaksanakan dua tanggungjawab secara
Ketidaksesuaian (FR-MR-0501) kepada MR atau bersamaan.
Deputi MR. Kemudian MR bersama Ka. Bidang/ Ka. 2. Dokumen-dokumen Sistem Manajemen
Bagian penanggung jawab mengkoordinir rapat Lingkungan PPSDM Migas sering berpindah
untuk pembahasan ketidaksesuaian. lokasi dan berganti penanggungjawab, karena
Pengendali dokumen mencatat resume hasil mengikuti ritme pergantian/pergiliran posisi
analisa akar penyebab dari ketidaksesuaian dan pekerjaan pegawai. Hal ini menimbulkan
rencana tindakan perbaikan pada Rekapitulasi kesulitan bagi penanggungjawab dokumen
Penanganan Ketidaksesuaian (FR-MR-0502). yang baru maupun pihak lain yang
Salah satu contoh ketidaksesuaian yaitu telah berkepentingan dalam melacak suatu
dilaksanakan pemisahan tempat sampah di dokumen tertentu.
lingkungan PPSDM Migas, namun ditemukan salah 3. Jaringan Sistem Informasi Diklat (SID) yang
satu tempat sampah rusak/tidak layak pakai (bagian merupakan jaringan database internal
bawahnya berlubang). Hal ini bisa berpotensi PPSDM Migas sering mengalami
menyebabkan sampah tercecer ke tanah dan tidak gangguan/error, sehingga menyulitkan dalam
terkelola dengan baik. Tindakan perbaikan yang mengakses data tertentu yang berkaitan
dilakukan yaitu mengganti tempat sampah dengan dengan Sistem Manajemen Lingkungan
yang baru. PPSDM Migas Cepu.
4. Adanya Master Dokumen Sistem
Perbaikan Berkelanjutan Manajemen Lingkungan yang hilang akibat
Manajemen PPSDM Migas telah menentukan dipinjam oleh Praktikan Kerja Lapangan dan
dan memilih peluang yang akan dikembangkan tidak dikembalikan lagi. Hal ini seharusnya
menjadi perbaikan berkelanjutan berdasarkan Hasil dapat dihindari, mengingat Master Dokumen
Identifikasi Risiko Mutu dan Peluang. Manajemen merupakan Dokumen Terkendali, yaitu
PPSDM Migas memastikan bahwa perbaikan yang dokumen yang tidak boleh dikopi, difoto,
dilakukan focus ke tujuan utama dalam memenuhi maupun disalin tanpa izin dari PPSDM
persyaratan dan peningkatan kepuasan pelanggan, Migas. Atau apabila Praktikan Kerja
menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat serta Lapangan sudah memperoleh izin, maka
mencegah pencemaran dan melakukan perlindungan dokumen yang dipinjam tersebut dapat dicatat
lingkungan. oleh Pegawai Pengendali Dokumen serta
Program Improvement yang dilakukan PPSDM batas waktu peminjamannya, agar keberadaan
Migas meliputi: dokumen dapat selalu terpantau dan kejadian
a. Program peningkatan produk dan jasa dalam kehilangan dokumen dapat dihindari.
memenuhi persyaratan termasuk kebutuhan 5. Masih kurangnya kesadaran individu yang
dan harapan pelanggan akan output jasa & bekerja di PPSDM Migas, akan pentingnya
layanan diklat di masa depan. kegiatan pengelolaan lingkungan. Sehingga
b. Program Pencegahan guna meminimalisir efek perlu adanya sosialisasi dan komunikasi yang
lebih intensif dari pejabat bidang lingkungan
negative dari risiko dalam realisasi produk.
maupun bagian Humas, dalam rangka
meningkatkan kesadaran individu yang
c. Peningkatan kinerja SM MK3L secara efektif. bekerja di PPSDM Migas Cepu.
6. Ditemukan salah satu tempat sampah yang
3.8 Hambatan sudah tidak layak pakai (bagian bawahnya
Berdasarkan observasi dan analisis penulis, berlubang) di lingkungan taman PPSDM
hambatan-hambatan dalam penerapan Sistem Migas. Hal ini berpotensi menyebabkan
Manajemen Lingkungan di PPSDM Migas, antara pencemaran apabila sampah berceceran di
lain: tanah.
1. PPSDM Migas tidak memiliki struktur organisasi
lingkungan yang berdiri sendiri. Jabatan dalam
kepentingan pengelolaan lingkungan di PPSDM
Migas merupakan jabatan yang melekat. Sebagai
7
KESIMPULAN dipinjam oleh Praktikan Kerja
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik Lapangan, agar keberadaan
kesimpulan bahwa : dokumen dapat selalu terpantau serta
1. Penerapan sistem manajemen lingkungan menghindari kejadian hilangnya
PPSDM Migas secara keseluruhan telah dokumen.
dilaksanakan cukup baik sesuai dengan standar
ISO 14001:2015, namun masih terdapat c. Perlu adanya sosialisasi dan
beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya: komunikasi yang lebih intensif dari
a. PPSDM Migas tidak memiliki struktur pejabat bidang lingkungan dan
organisasi lingkungan yang berdiri sendiri. Humas, agar setiap individu yang
b. Masih kurangnya kesadaran individu yang bekerja di PPSDM Migas memiliki
bekerja di PPSDM Migas, akan pentingnya pemahaman dan kesadaran akan
kegiatan pengelolaan lingkungan. pentingnya aspek lingkungan dalam
2. Hambatan-hambatan dalam penerapan Sistem kegiatan yang dilakukan. Hal ini
Manajemen Lingkungan di PPSDM Migas, mengingat bahwa individu pekerja
antara lain: merupakan salah satu faktor penting
dalam keberhasilan penerapan
a. PPSDM Migas tidak memiliki struktur Sistem Manajemen Lingkungan ISO
organisasi lingkungan yang berdiri 14001.
sendiri.
d. Hendaknya tempat sampah yang
b. Dokumen-dokumen Sistem Manajemen sudah tidak layak pakai tidak
Lingkungan PPSDM Migas sering gunakan lagi di lingkungan PPSDM
berpindah lokasi dan berganti Migas, dan diganti dengan yang
penanggungjawab. baru. Agar pengelolaan sampah bisa
berlangsung lebih baik.
c. Jaringan Sistem Informasi Diklat (SID)
PPSDM Migas sering mengalami DAFTAR PUSTAKA
gangguan/error, sehingga menyulitkan
dalam mengakses data tertentu. Bagian Lindungan Lingkungan. 2018.
Dokumen Daftar Peraturan,
d. Adanya Master Dokumen Sistem Perundangan, dan Persyaratan
Manajemen Lingkungan yang hilang Lingkungan PPSDM Migas
akibat dipinjam oleh Praktikan Kerja Cepu. PPSDM Migas. Cepu.
Lapangan dan tidak dikembalikan lagi. ISO 14000:1992 : Environmental
Management System (EMS).
e. Masih kurangnya kesadaran individu
British Standard Institution.
yang bekerja di PPSDM Migas, akan
Inggris.
pentingnya kegiatan pengelolaan
Kuhre, W. Lee. 1995. Sertifikasi ISO
lingkungan.
14001 Sistem Manajemen
f. Ditemukan salah satu tempat sampah Lingkungan. Prenhallindo.
yang sudah tidak layak pakai (bagian Jakarta.
bawahnya berlubang) di lingkungan Laboratorium Lindungan Lingkungan
taman PPSDM Migas PPSDM Migas. 2018. Data Hasil
Uji Sampel Air Limbah Kilang
SARAN (PM-K.OC), Air Parit, Udara
Saran yang dapat diberikan, antara lain: Ambient, Emisi Sumber Tidak
a. Hendaknya dokumen-dokumen Sistem Bergerak PPSDM Migas.
Manajemen Lingkungan PPSDM Migas PPSDM Migas. Cepu.
tidak berpindah lokasi agar tidak Peraturan Menteri Energi dan
menimbulkan kesulitan dalam melacak Sumber Daya Mineral
dokumen tertentu. Nomor 18 Tahun 2010
b. Perlu adanya pencatatan dokumen- Tanggal 22 November
dokumen Sistem Manajemen 2010 tentang Organisasi
Lingkungan dibawa keluar dari ruang dan Tata Kerja.
tempat penyimpanan oleh staff yang Kementerian Energi dan
berkepentingan maupun dokumen yang Sumber Daya Mineral.

8
PPSDM Migas. 2018. Dokumen Daftar PPSDM Migas. 2018. Prosedur
Peraturan, Perundangan, dan Penanganan
Persyaratan Lingkungan. Cepu. Ketidaksesuaian. Cepu.
PPSDM Migas. 2018. Dokumen Sasaran, PPSDM Migas. 2018. Prosedur Tindakan
dan Program Manajemen Perbaikan dan Pencegahan. Cepu.
Lingkungan PPSDM Migas. Cepu. PPSDM Migas. 2018. Prosedur
PPSDM Migas. 2018. Dokumen Laporan Pengendalian Rekaman.
Tindak Lanjut Temuan Audit Cepu.
Internal. PPSDM Migas. Cepu. PPSDM Migas. 2018. Prosedur Audit
PPSDM Migas. 2016. Laporan Pelaksanaan Internal. Cepu.
Rencana Pemantauan Lingkungan PPSDM Migas. 2018. Prosedur Tinjauan
Hidup (RPL) dan Rencana Manajemen. Cepu.
Pengelolaan Lingkungan Hidup Sistem Informasi Kediklatan (SID)
(RKL) PPSDM Migas. Cepu. PPSDM Migas Cepu Tahun
PPSDM Migas. 2018. Panduan Integrasi 2019.
PPSDM Migas. Cepu. SNI-19-14001-2005: Sistem Manajemen
PPSDM Migas. 2018. Prosedur Identifikasi Lingkungan- Persyaratan dan
Aspek dan Dampak Lingkungan. Panduan Penggunaan. Badan
Cepu. Standardisasi Nasional. Jakarta.
PPSDM Migas. 2018. Prosedur Komunikasi, Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi
Konsultasi, Motivasi, dan Lingkungan dengan
Kesadaran Cepu. Menerapkan ISO 14001. PT
PPSDM Migas. 2018. Prosedur Pengendalian Grasindo. Jakarta.
Dokumen. Cepu. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001
PPSDM Migas. 2018. Prosedur Kesiagaan tentang Minyak dan Gas Bumi.
dan Tanggap Darurat. Cepu. Wortham. 1993 dalam Kuhre W. Lee.
PPSDM Migas. 2018. Prosedur Pemantauan, 1995. Sertifikasi ISO 14001
Pengukuran, dan Evaluasi Manajemen Lingkungan.
Lingkungan. Cepu. Prenhallindo. Jakarta.
PPSDM Migas. 2018. Prosedur Evaluasi http://ppsdmmigas.esdm.go.id/web
Pemenuhan Persyaratan Hukum diunduh di Cepu pada Hari Jumat,
dan Persyaratan Lainnya. Cepu. 18 Januari 2019, Pukul 10.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai